LANDASAN TEORI
1
Prof. Dr. Teguh Prasetyo, Hukum Pidana, Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm.
47
5
6
sanksi.2
pidana, yaitu :
a. Unsur objektif
terdiri dari :
2
Ibid, hlm. 49
7
3. Kausalitas
berpendapat ini merupakan unsur tindak pidana, oleh karena itu jika
Misalnya pada Pasal 418 KUHP, jika syarat seorang PNS tidak
3
Ibid, hlm. 53
10
delik ke dalam dua kelompok besar yaitu dalam buku kedua dan
sepenuhnya memuaskan.
pelakunya.
delik formil adalah Pasal 362, Pasal 160 dan Pasal 209-210.
164.
(Pasal 164).
subversi.
umum dan hukum pidana khusus. Secara definisi, hukum pidana umum
menambah KUHP.
4
Ibid, hlm. 57-62
17
berasal dari kata asal corrumpere, suatu kata latin yang lebih tua.
menjadi bahasa Indonesia. Arti harfiah dari kata itu ialah kebusukan,
5
Aziz syamsudin, Tindak Pidana Khusus, cetakan pertama, sinar grafika, 2013, hal.8
18
korupsi, yang jika dilihat dari struktur bahasa dan cara penyampaiannya
yang korup dari derived power atau sebagai penggunaan secara diam-
yang menawarkan hadiah dalam bentuk balas jasa juga termasuk dalam
korupsi.
sendiri, orang lain, atau korporasi yang merugikan keuangan Negara atau
Negara).
penjelasan umum :
secara besar-besaran.9
9
Jawade Hafidz Arsyad, Korupsi Dalam Perspektif HAN, edisi pertama, Jakarta, hal. 3
22
pidana korupsi pada ayat (1) itu dirinci, maka terdiri atas unsur-
a) Perbuatannya
2001 adalah:
10
Ibid hal. 63
25
adalah:
adalah:
dengan sengaja;
negara;
11
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan
tindak pidana korupsi, pasal 3-11
30
12
Evi Hartanti, Tindak Pidana Korupsi, Cetakan Ketiga, Sinar Grafika, Jakarta, 2009,
hal. 10
31
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme,
13
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil
negara, pasal 122
32
hanyalah dimiliki oleh subjek hukum orang pribadi dan tidak untuk badan
14
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggara
negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, pasal 1
33
15
Jawade Hafidz Arsyad, Korupsi Dalam Perspektif HAN, Op. cit., hal. 65