Anda di halaman 1dari 2

Nama :

RendyMario
NIM : 048409744

TugasTutorial 2
Hukum Pidana

Soal.
1. Apa yang anda pahami perbuatan pidana ? jelaskan !

JAWAB
Perbuatan yang oleh aturan hukum pidana dinyatakan sebagai perbuatan
yang dilarang dinamakan perbuatan pidana juga disebut orang dengan
delik. Menurut wujud atau sifatnya, perbuatan - perbuatan pidana ini adalah
perbuatan - perbuatan ini juga melawan hukum.
Dari apa yang disebutkan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu
perbuatan akan menjadi suatu tindak pidana apabila perbuatan itu: 1.
Melawan hukum, 2. Merugikan masyarakat, 3. Dilarang oleh aturan pidana,
4. Pelakunya akan diancam dengan pidana, 5. Pelakunya dapat
dipertanggungjawabkan.

2. Apa yang anda pahami mengenai ‘Strafbaarfeit’? jelaskan


JAWAB
Strafbaarfeit diterjemahkan dengan perbuatan pidana, perbuatan itu adalah
keadaan yang dibuat oleh seseorang atau barang sesuatu yang dilakukan.
Perbuatan tersebut menunjuk kepada akibat maupun yang menimbulkan
akibat. Jadi mempunyai makna abstrak yakni menunjukkan dua keadaan
yang konkrit yaitu adanya kejadian tertentu dan adanya orang yang berbuat,
yang menimbulkan kejadian itu. Strafbaar Feit” adalah perbuatan manusia yang
diancam dengan pidana yang bersifat melawan hukum, yang berhubungan
dengan kesalahan, dan yang dilakukan oleh orang mampu bertanggung jawab.
hukum positif Strafbaar Feit adalah tidak lain daripada feit, yang diancam
pidana dalam ketentuan undang-undang. Memang menurut teori, “Strafbaar
Feit” itu adalah perbuatan yang bersifat melawan hukum dilakukan dengan
kesalahan dan diancam pidana, akan tetapi harus ada orang yang dapat
dipidana.

3. Jelaskan mengenai perbedaan prinsip perbuatan pidanaa dan Strafbaarfeit’


JAWAB
perbuatan pidana dipisahkan dari pertanggungjawaban pidana dipisahkan
dari kesalahan. Lain halnya dengan strafbaar feit disitu dicakup pengertian
perbuatan pidana dan kesalahan ari pandangan monistis yaitu melihat
keseluruhan (tumpukan) syarat untuk adanya pidana itu kesemuanya merupakan
sifat dari perbuatan. Sedangkan pandangan dualistis membedakan dengan tegas
dapat dipidananya perbuatan dan dapat dipidananya orangnya dan sejalan
dengan ini Moeljatno memisahkan antara pengertian perbuatan pidana dan
pertanggungjawaban pidana, oleh karena dipisahkan, maka pengertian perbuatan
pidana tidak meliputi pertanggungjawaban pidana.
4. Apa yang anda pahami mengeni asas legalitas ? jelaskan !
JAWAB
Asas legalitas adalah asas tentang sumber hukum, khususnya di bidang
hukum pidana, yang menyatakan sumber hukum pidana adalah Undang-
Undang. Rumusan formulasi asas legalitas bila dilihat dari sistem hukum
nasional maka jelas tidak sesuai maupun harmonis. Sistem hukum nasional
mengakui hukum yang tidak tertulis sebagai salah satu sumber hukum. Hal
ini bisa menjadikan salah satu alasan untuk melakukan pembaharuan.

5. Jelaskan asas legalitas dalam konteks hukum pidana nasional !


JAWAB
Dalam hukum pidana Indonesia, asas legalitas diatur dengan jelas dalam Pasal 1 ayat
(1) KUHP yang menentukan bahwa suatu perbuatan tidak dapat dipidana, kecuali
berdasarkan kekuatan ketentuan perundang-undangan pidana yang telah ada.
Pasal 1 ayat (1) KUHP ini memuat dua hal penting yaitu: pertama, perbuatan
pidana harus ditentukan terlebih dahulu dalam perundang-undangan. Kedua,
perundang-undangan harus ada sebelum terjadinya perbuatan pidana tersebut.
Asas legalitas yang telah diakui secara universal dalam sistem hukum pidana
nasional yang dianut banyak negara tersebut23 diatur kembali dalam Pasal 1 RUU
KUHP draf tahun 2010. Pasal 1 ayat (1) RUU KUHP menentukan bahwa tiada
seorang pun dapat dipidana atau dikenakan tindakan, kecuali perbuatan yang
dilakukan telah ditetapkan sebagai tindak pidana dalam peraturan
perundangundangan yang berlaku pada saat perbuatan itu dilakukan.
Sebagaimana penjelasan dari ayat tersebut yang menyatakan bahwa ayat ini
mengandung asas legalitas. Asas ini menentukan bahwa suatu perbuatan hanya
merupakan tindak pidana apabila ditentukan demikian oleh atau didasarkan pada
UndangUndang. Dipergunakannya asas tersebut, oleh karena asas legalitas
merupakan asas pokok dalam hukum pidana. Oleh karena itu, ketentuan
peraturan perundang-undangan pidana atau yang mengandung ancaman pidana
harus sudah ada sebelum tindak pidana dilakukan. Hal ini, berarti bahwa
ketentuan pidana tidak berlaku surut demi mencegah kesewenang-wenangan
penegak hukum dalam menuntut dan mengadili seseorang yang dituduh
melakukan suatu tindak pidana.

SUMBER: BMP HKUMA 4203

Anda mungkin juga menyukai