Anda di halaman 1dari 2

Gakkum KLHK Tangkap 7 Pelaku

Penambangan Ilegal di Kaltim


4 dari 7 orang yang ditangkap sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Oleh: 
Ady Thea DA

Tim Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan


Kehutanan (Gakkum KLHK) melakukan penindakan terhadap penambangan batubara
ilegal di Greenbelt waduk Samboja, Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, Samboja,
Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur, Jumat (4/2/2022) lalu. Lokasi tersebut berada
di sekitar lokasi Ibu Kota Negara (IKN).

Melalui penindakan itu, Tim berhasil menangkap 7 orang pelaku, dan 4 unit alat
berat sebagai barang bukti. Hasil pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi, penyidik
Balai Gakkum KLHK Kalimantan telah menetapkan 4 orang sebagai tersangka.

Keempat tersangka diduga melanggar Pasal 89 ayat (1) huruf b dan/atau a jo Pasal
17 ayat (1) huruf a dan/atau b UU No.18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Perusakan Hutan jo Pasal 37 angka 5 UU Nomor 11 Tahun
2020 Tentang Cipta Kerja. Keempat Tersangka ditahan dan dititipkan di Rumah
Tahanan Polres Tenggarong dan terancam hukuman penjara maksimum 15 tahun
dan denda Rp 10 miliar.   

Menjelaskan peristiwa itu, Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan KLHK,


Sustyo Iriyono mengatakan penindakan itu merupakan bagian dari operasi tangkap
tangan yang berawal dari laporan masyarakat. Gakkum KLHK Kalimantan
menindaklanjuti laporan itu dengan melakukan penegakan hukum. Sustyo
menjelaskan penyidik masih mengembangkan kasus ini untuk mengungkap
keterlibatan pihak lain.

"Kami harapkan pelaku, apalagi pemodal dihukum seberat-beratnya, agar ada efek
jera. Kami juga mengapresiasi dukungan pihak kepolisian, kejaksaan dan masyarakat,
dalam penindakan kasus tambang ilegal seperti ini," kata Sustyo sebagaimana
dilansir laman www.menlhk.go.id, Senin (14/2/2022).

Direktur Jenderal Gakkum KLHK, Rasio Ridho Sani menyampaikan bahwa kegiatan
operasi ini merupakan komitmen KLHK dalam mengamankan lingkungan hidup dan
Kawasan Hutan di sekitar Zona IKN Nusantara. Penambangan ilegal menyebabkan
kerusakan hutan dan lingkungan serta kerugian negara.

Rasio menegaskan pelaku kejahatan yang merusak lingkungan hidup dan hutan,
mengancam kehidupan masyarakat serta merugikan negara harus dihukum berat.
"Kami diperintahkan Ibu Menteri LHK, untuk terus meningkatkan Pengamanan
Kawasan Hutan di zona IKN. Kegiatan pertambangan ilegal dan perambahan kawasan
hutan, termasuk pembalakan liar harus kita tindak bersama," tegas Rasio Ridho Sani.

KLHK terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian, kejaksaan, TNI dan pemerintah
daerah untuk mengamankan kawasan lingkungan hidup dan hutan di zona IKN.
Dalam beberapa tahun ini penegakan hukum KLHK berhasil melakukan 1.778 operasi
pengamanan hutan, pembalakan liar dan tumbuhan dan satwa liar dan membawa
1.193 kasus ke pengadilan.

Dari 1.193 kasus yang dibawa ke pengadilan sebanyak 94 Kasus berada di Kalimantan
Timur dan 22 kasus terkait penambangan ilegal. "Saya sudah memerintahkan
penyidik untuk mengembangkan penyidikan kasus ini, tidak hanya pelaku, tapi juga
pemodal termasuk penerima atau pembeli dari hasil tambang illegal ini," imbuh
Rasio.

Dia juga menguraikan pemodal dari kegiatan tambang illegal sebagaimana diatur
Pasal 94 ayat (1) huruf a huruf c UU No.18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Perusakan Hutan dipidana maksimum 15 tahun serta pidana denda
maksimum Rp100 miliar. Pembeli atau penerima sebagaimana Pasal 98 ayat (1)
diancam hukuman maksimum 3 tahun penjara serta pidana denda maksimum Rp1,5
miliar.

Anda mungkin juga menyukai