BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan galian tambang.1 Mineral dan
peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, serta memberi
nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai
dan batubara yang mengandung nilai ekonomi dimulai sejak adanya usaha
untuk mengetahui posisi, area, jumlah cadangan, dan letak geografi dari lahan
“Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat”
1
Bambang Prabowo Soedarso. 2009. Potret Hukum Pertambangan di Indonesia Dalam Era
UU No. 4 Tahun 2009. Jakarta. Jurnal Hukum Internasional. Vol. 6 No. 3. Lembaga Pengkajian
Hukum Internasional. halaman 411.
2
Taufik Iman Santoso. 2008. Amdal dan Jaminan Perlindungan Hukum. Malang. Setara
Press. halaman 34.
2
dilakukan secara illegal (tanpa izin) masih saja terjadi di Indonesia. 3 Hingga
kini dari 10.918 izin usaha pertambangan (IUP) yang ada, hanya 6.042 IUP
yang sudah dinyatakan berstatus legal atau berizin, sisanya sebanyak 4.876
3
Gatot Supramono. 2012. Hukum pertambangan Mineral dan Batubara di Indonesia.
Jakarta. Rineka cipta. Halaman 1.
4
Pushep. Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan. www.pushep.or.id/2014. di akses
tanggal 9 Oktober 2015 pukul 15.00.
3
perizinan.
yang menerangkan :
yang dipersoalkan. 6
tanpa adanya izin atau illegal. Sebagai contoh kasus dapat dilihat pada putusan
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara, Pasal 158. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959.
6
Adrian Sutedi. 2011. Hukum Pertambangan, Sinar Grafika, Jakarta. halaman 11.
4
yang kemudian di jual untuk kepentingan pribadi tanpa adanya surat izin
usaha pertambangan, baik itu IUP, IPR maupun IUPK. Masyarakat lokal
Hakim menjatuhi pidana hanya selama 4 bulan dengan denda sebesar lima
pidananya adalah pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda
adalah satu tahun, sehingga menurut asumsi penulis penerapan ancaman pada
tahun 2012 terdapat 36 lokasi pertambangan batuan dan bertambah pada tahun
sedangkan lainnya dilakukan oleh masyarakat lokal tanpa adanya izin usaha.
mengatur mengenai hal tersebut tetapi para pelaku pertambangan rakyat masih
perlu adanya upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak Kepolisian
liar tanpa izin atau illegal. Hal yang menarik adalah kasus penambangan pasir
secara illegal di wilayah Mojokerto akan diselidiki apabila ada laporan atau
7
Salim HS. 2012. Hukum Pertambangan Mineral dan Batubara, Sinar Grafika, Jakarta.
halaman 117.
6
penambangan liar. Dan tidak diselidiki apabila tidak ada laporan atau
yang tidak ada izinnya tersebut. Masyarakat hanya terus mengejar kepentingan
pribadi untuk mendapatkan uang dengan cara illegal. Ketika lingkungan tidak
stabil maka tidak bisa di pungkiri akan datang bencana baik longsor, banjir,
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja upaya yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Mojokerto dalam
C. Tujuan Penulisan
Mojokerto.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai oleh penulis mencakup manfaat akademis dan
1. Manfaat Akademis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
b. Bagi Masyarakat
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
F. Metode Penulisan
1. Metode Pendekatan
yaitu Kepolisian Resort Mojokerto dan dinas terkait dengan maksud dan
2. Penentuan Lokasi
pihak lain yang terkait dengan penelitian ini yang ada di yuridiksi
kabupaten Mojokerto.
3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan para
a. Data Primer adalah data utama yang diperoleh secara langsung dari
1945.
diteliti.
4. Pengumpulan Data
langsung ditujukan oleh objek penelitian, dalam hal ini data diperoleh
5. Analisa Data
G. Sistematika Penulisan
berurutan sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan terarah, adapun
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
pidana yang akan dilakukan pada penelitian yaitu terkait dengan penegakan
data-data hasil penelitian yang didapat dari teknik pengumpulan data dengan
izin.
BAB IV : PENUTUP
dan diteliti oleh penulis mengenai penegakan ketentuan pidana pasal 158
wilayah Mojokerto.