Anda di halaman 1dari 2

Andhika Putra Lianza

041610772
Ilmu Hukum
HKUM 4309 / Hukum Pidana Khusus

Tugas 1

1. Lahan pertanian pangan merupakan bagian dari bumi dan merupakan sumber pangan bagi
kehidupan manusia. Salah satu latar belakang dibentuknya UU No. 41 tahun 2009 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah melindungi lahan pertanian untuk
tidak beralih fungsi menjadi non pertanian sehingga ketahanan pangan dapat terjamin. Oleh
karena itu dalam UU ini diatur beberapa ketentuan pidana, yang jika dilanggar dapat
dipidana. Berikan pendapat saudara mengenai masih tingginya kejadian pengalihan fungsi lahan
pertanian menjadi non pertanian dan tidak pernah ada dipidana karena melanggar ketentuan
pidana dalam UU PLPPB tersebut

Jawaban:

Menurut saya masih tingginya pengalihan fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian
dikarenakan tingginya tingkat kebutuhan kegunaan tanah untuk bangunan dan kalaupun terjadi
pelanggaran di dalam nya menurut saya bisa dikaitkan dengan tindak pidana korupsi
Dan mengenai tentang tidak pernah ada yang dipidana karena melanggar ketentuan pidana dalam
UU PLPPB karena kurangnya pengawasan dari penegak hukum dan kembali lagi dengan
kemungkinan berkaitan dengan tindak pidana korupsi sehingga yg dipidana hanya tentang
korupsi saja.

2. Indonesia merupakan negara kepulauan dan sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan(laut)
dan memiliki potensi perikanan yang sangat besar untuk peningkatan pendapatan atau ekonomi.
Untuk itu pada tahun 2004 dibentuk UU No. 31 tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana
diubah dengan UU No. 45 tahun 2009. Sayangnya nelayan aasing sering melakukan penangkapan
ikan di perairan Indonesia secara ilegal atau melakukan tindak pidana
perikanan. Berikan pendapat saudara atas tindakan pemerintah melalui Menteri Kelauatan pada
periode pemerintahan 2014-2019 dengan menenggelamkan kapal-kapal nelayan asing.

Jawaban:

Menurut saya tindakan yang dilakukan oleh Menteri Kelautan pada periode 2014-2019 itu
bertentangan dengan ketentuan yang berlaku pada uu no 31 tahun 2004 jo uu no 45 tahun
2009,Karena tindakan dilakukan dengan berdasarkan kepada keputusan sepihak

Hanya saja tindakan tersebut merupakan suatu tindakan yang hebat dan berani sehingga
menimbulkan efek jera bagi para pelaku kejahatan pencurian ikan di Laut Indonesia.
3. Pertambangan mineraldan batubara merupakan sumber daya alam tak terbarukan dan kekayaan
nasional yang dikuasai olehnegara, untuk digunakan demi kesejahteraan rakyat.Selain itu, dampa
k pertambangan mineral dan batubara terhadap lingkungan juga harus diminimalisasi,
demi keberlangsungan ekosistem. Karenanya diaturlah kegiatan penambangan dengan juga ditent
ukannya sanksi pidana bagi pelanggar. Berikanlah pendapat Anda, mengenai efektivitas sanksi pi
dana terhadap para penambang liar. Bagaimana dengan pengusaha tambang yang memperoleh izi
n penambangan secara korup? Apa pendapat Anda mengenai penyalahgunaan wewenang pejabat
pemberi izin usaha pertambangan?

Jawaban:

Sanksi dalam kegitan penambangan yang dengan sengaja tidak membuat atau memiliki izin
diatur pada UU tentang penambangan yaitu UU No. 4 tahun 2009 pada Pasal 158. Persyaratan
atau prosedur Izin Penambangan diatur dalam Pasal 65 ayat (1) UU Penambangan yaitu UU No. 4
tahun 2009, yaitu:7 1. Administratif 2. Teknis 3. Lingkungan 4. Finansial Pengaturan Hukum
tentang Pertambangan yang dilakukan secara ilegal tidak hanya dilihat pada pasal 158 Undang-
Undang Pertambangan Mineral dan Batu bara tetapi juga ketentuan pada pasal 160 dan dalam
kasus ini terdakwa juga telah melanggar ketentuan dalam kegiatan penambangan dengan
melakukan kegiatan eksplorasi tanpa disertai dengan Izin Usaha Pertambangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 dan Pasal 74 ayat (1).

Sektor pertambangan seringkali dianggap sebagai sasaran empuk untuk mendapatkan keuntungan
lebih dengan cara praktis yakni dengan melakukan korupsi. Umumnya untuk mendapatkan izin
usaha pertambangan cenderung membutuhkan waktu yang lama, proses yang panjang dan
berbelit-belit sehingga para pelaku usaha cenderung memilih untuk menempuh jalur yang cepat
dan praktis dengan memberikan sejumlah uang kepada penguasa demi diterbitkannya Izin Usaha
Pertambangan (IUP). dan tentunya terkait izin pertambangan membutuhkan biaya yang lebih
banyak karna sebelum melakukan eksplorasi haruslah dilakukan peninjauan terlebih dahulu
terkait analisis mengenai dampak lingkungan.

Dan pengusaha nya sebagai pemberi suap dapat dikenakan hukum pidana umum sesuai pada
ketentuan pada KUHP sedangkan oknum pejabat yang menyalah gunakan wewenang nya dapat di
kenakan sanksi pidana sesuai ketentuan UU no 31 tahun 1999 jo UU no 20 tahun 2001

Anda mungkin juga menyukai