Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, hal tersebut tertuang dalam Pasal
1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945.1 Ini berarti bahwa Republik Indonesia
adalah negara hukum yang demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia,
Salah satu jenis pemanfaatan sumber daya alam yang memiliki peran
vital dalam kehidupan masyarakat adalah sumber daya alam yang berasal dari
bahan mineral, sebagaimana yang termaktub dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-
Undang Dasar 1945 yang mengatakan bahwa “Bumi dan air dan kekayaan
rakyat Indonesia.
Bahan galian itu, meliputi pasir, kerikil, perak, tembaga, minyak dan gas
1
Pasal 1 ayat 3 undang-undang dasar 1945 tentang Negara Indonesia adalah Negara
hukum.
2
Andi Hamzah, Bunga Rampai Hukum Pidana dan Acara Pidana, Ghlmia Indonesia,
Jakarta, 2010, hlm. 9
3
Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 tentang Bumi Dan Air Dan Kekayaan Alam
Yang Terkandung Didalamnya Dikuasai Oleh Negara Dan Dipergunakan Untuk Sebesar-Besar
Kemakmuran Rakyat.
1
bumi, batu bara, dan lain-lain, bahan galian itu dikuasai oleh negara. Hak
pertambangan galian C ini marak terjadi didaerah aliran sungai sebagai lokasi
pertambangannya.7
Sungai Kampar tentunya memberi dampak yang besar bagi sumber kekayaan
4
Azmi Fendri, Pasang surut pengaturan kewenangan Pemerintah Daerah: Dalam
Pemanfaatan Sumber Daya Mineral dan Batubara, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2016, hlm. 5
5
Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara selanjutnya menyatakan Pertambangan.
6
Salim H.S, Hukum Pertambangan di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2014, hlm. 2
7
Asril, Dampak Pertambangan Galian C Terhadap Kehidupan Masyarakat Kecamatan
Koto Kampar Hulu Kabupaten Kampar, Jurnal Kewirausahaan , Vol 13, No.1, Januari- Juni 2014,
hlm. 23
2
material yang terdapat didalamnya, sehingga selalu terjadi aktivitas
penambangan bahan material tanpa izin yang dilakukan oleh para pelaku, dan
bahan material seperti pasir dan kerikil yang tidak memiliki izin. Bahan
tanah, pasir, kerikil, marmer, kaolin, granit dan masih ada beberapa jenis
lainnya.
mengantongi izin dan dilakukan secara illegal. Hal inilah yang menjadi fokus
seperti Pasir, Batu dan Kerikil tersebut tidak lagi dilakukan dengan adanya
Rakyat yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha
8
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Andri Sutrisno, selaku Staf Pemerintahan
Kelurahan Pasir Sialang, pada tanggal 11 Juli 2022.
3
pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan
investasi terbatas.9
diberikan oleh:
kota;
pihak terkait, namun ada juga beberapa yang mengantongi izin, dan
9
Pasal 1 ayat 10 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara selanjutnya Izin Pertambangan Rakyat.
10
Pasal 37 ayat 10 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
dan Batubara selanjutnya Izin Usaha Pertambangan.
4
pinggiran sungai, dan tentunya kegiatan Penambangan galian C yang
dilakukan di daerah aliran sungai Kampar ini tentu saja akan menimbulkan
telah memiliki izin dari instansi terkait adalah PT. Wahyu Rintiyani Perkasa.
yang berarti kepada warga sekitar, dan warga sekitar merasa terabaikan akibat
sekali tidak memberikan dampak positif dalam hal perhatian kepada warga
diberikan kepada warga sekitar lokasi perusahaan yang biasa disebut dengan
11
Hasil wawancara penulis dengan Bapak Andri Sutrisno, selaku Staf Pemerintahan
Kelurahan Pasir Sialang, pada tanggal 11 Juli 2022
5
Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
12
Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
selanjutnya Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan.
13
Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
selanjutnya Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Menyatakan Perseroan.
14
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
15
Pasal 68 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut Undang-Undang Menyatakan Kewajiban.
6
Menurut Tuti Rastuti, bahwa bentuk tanggungjawab perusahaan pada
yang bermakna suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan
serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya
berkaitan dengan sumber daya alam” adalah Perseroan yang tidak mengelola
Maka dari itu penulis akan melakukan pengkajian lebih dalam lagi
terkait permasalahan ini dan penulis tuangkan dalam sebuah karya ilmiah
16
Tuti Rastuti, dkk, Aspek Hukum Pengelolaan Perusahaan, Rafika, Bandung, 2018, hlm.
111
17
Ibid, hlm. 112
7
dalam bentuk skripsi dengan judul “Pertanggung Jawaban PT. Wahyu
Kabupaten Kampar.”
B. Rumusan Masalah
Kampar?
C. Tujuan Penelitian
8
Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di wilayah Kabupaten
Kampar.
Kampar.
D. Manfaat Penelitian
serupa juga dapat menjadi tambahan ide atau pemikiran terhadap persoalan
E. Batasan Operasional
berikut:
setiap orang bertanggung jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan
9
kelalaian atau kurang hati-hatinya.18 Sementara itu, menurut Titik
dasar, yaitu hal yang menyebabkan timbulnya hak hukum bagi seorang
pembangunan berkelanjutan.21
kaolin, granit dan masih ada beberapa jenis lainnya.22 Menurut Adrian
Sutedi, bahwa Galian C adala salah satu kekayaan alam yang terkandung
dalam bumi dan dalam air. Dalam bumi diartikan sebagai dipermukaan
atau dibawah bumi. Di dalam air diartikan berada dibawah air, yaitu diatas
penegakan hukum.24
F. Penelitian Relevan
24
Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
25
Salim HS, Op.Cit, hlm. 49
11
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Wilayah Kabupaten Kampar.”
merupakan karya asli penulis. Sebelumnya tidak ada peneliti yang meneliti
26
Masri, Penegakan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No.9 Tahun 2008 Tentang
Pengolahan Pertambangan Umum” Program Studi Ilmu Hukum UNILAK, Tahun 2019, hlm. 88
27
Arsyika, Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 09 Tahun
2008 Tentang Pengelolaan Pertambangan Umum (Study Kasus Penambangan Galian Pasir di Desa
Petapahan, Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sultan Syarif Kasim Riau, 2018, hlm. 78
12
tersebut saudara Nanda menjelaskan bahwa : Penegakan hukum yang
dilakukan belum maksimal dan masih jauh dari harapan, hal ini dikuatkan
G. Metode Penelitian
28
Nanda Nugraha Ziar, Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Pertambangan Pasir Bahan
Galian C Illegal di Kabupaten Kampar Menurut Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan, Program Studi Ilmu Hukum UIR, 2017, hlm. 75
29
Thamrin S, Pengantar Penelitian Hukum, UIR Pers, Pekanbaru, 2016, hlm. 5
13
gambaran secara rinci, jelas dan sistematis tentang permasalahan pokok
penelitian.30
2. Obyek Penelitian
Objek penelitian di dalam riset adalah suatu atribut atau sifat dan nilai
dari orang, objek atau kegiatan dengan suatu variasi tertentu dan
3. Lokasi Penelitian
Kampar.
30
Surya Dharma, Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian Pendidikan, Direktorat
Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008, hlm. 43
31
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, CV Alfabeta, Bandung, 2013,
hlm. 20.
32
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis, Dan Mudah
Dipahami, Pustaka Baru Press, Makassar, 2014, hlm. 73
33
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo, Jakarta, 2005,
hlm. 118
14
anggota populasi yang diambil menggunakan teknik pengambilan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel Populasi dan Sampel
dibawah ini :
Tabel I.1
Daftar Populasi dan Responden
a. Data Primer
34
Hardani. dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, Pustaka Ilmu, Yogyakarta,
2020, hlm. 362.
15
masyarakat.35 Data ini dapat berasal dari masyarakat, pegawai instansi
b. Data Sekunder
disajikan oleh pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dan subyek
dibahas.
35
Zainudin Ali. Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2016, hlm. 23.
36
Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali
Pres. 2012), hal. 30.
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif, CV Alfabeta, Bandung, 2013,
hlm. 142.
16
b. Wawancara yaitu bentuk tanya jawab secara langsung dengan
7. Analisa Data
H. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
38
Amiruddin dan Zainal Asikin, Op.cit., hlm. 82.
39
Hardani. dkk, Op.cit, hlm. 376
17
Bab II ini berisikan informasi yang berkaitan tentang
BAB IV : PENUTUP
penelitian.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
A. Buku-buku
Andi Hamzah, Bunga Rampai Hukum Pidana dan Acara Pidana, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 2010
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2004
18
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo,
Jakarta, 2005
Titik Triwulan dan Shinta Febriana, Perlindungan Hukum Bagi Pasien, Cet.1,
Prestasi Pustakarya, Jakarta, 2010
B. Jurnal Hukum
19
Hukum Universitas Sultan Syarif Kasim Riau, Vol. 2 No. 1
tahun 2018
Masri, Penegakan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar No.9 Tahun 2008
Tentang Pengolahan Pertambangan Umum” Jurnal Hukum
UNILAK, Vol 1. No. 3 Ttahun 2019
C. Peraturan Perundang-Undangan
Pasal 1366 KUHPerdata tentang setiap orang bertanggung jawab tidak saja
untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi
juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaian atau
kurang hati-hatinya.
D. Internet
https://www.pn-bangkinang.go.id/?link=TampilDataYuridiksir, diakses
tanggal 20 Oktober 2022
20