2. Apa yang menjadi kendala yang dihadapi pemerintah dalam penegakan hukum
- Pengelolaan sumber daya alam selama ini tampaknya lebih mengutamakan meraih
pengelolaannya selama ini hanya dilihat sebagai sumber devisa negara dan
penyerapan tenaga kerja. Bahkan jika dilihat alur proses produksinya yang
merusak dapat dikatakan bahwa perusakan lingkungan itu timbul karena unsur
kelalaian atau unsur kesengajaan yang secara sistemik diakibatkan oleh ulah
manusia.
Pertambangan yang timpang tindih baik yang diberikan Oleh Menteri, Gubernur,
yang diajukan oleh Badan Usaha, Koperasi dan Perseorangan, seharusnya Ijin
Bupati/Walikota.
dalam bab XXIII. Dalam bab tersebut dimulai dari Pasal 158 hingga Pasal 165,
bunyi Pasal 158 adalah: Yang terkandung dari pasal 158 adalah tindakan usaha
pertambangan yang tanpa disertai izin yang dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang, hal tersebut diatur dalam Pasal 37 untuk siapa saja yang dapat
mineral dan batubara maka dalam Pasal 40 ayat (3) mengatur tentang
pengusahaan mineral lain yang ditemukan dalam IUP yang diberikan prioritas
pengelolaannya
di keluarkan oleh instansi yang terkait dan pejabat yang berwenang tersebut maka
seharusnya pelaku usaha tersebut dapat dijatuhi sanksi atas kejahatan yang
dilakukan yaitu penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak 10 miliar
rupiah. Pasal selanjutnya adalah Pasal 159 peruntukan untuk pemegang IUP,
IUPR atau IUPK. Penjelasan dari Pasal 159 cukup jelas, dengan substansi yang
sama yaitu tentang kewajiban melaporkan kegiatan kepada pemberi izin, maka
dalam pasal 43 ayat (1) untuk kegiatan eksplorasi dan kegiatan studi kelayakan
maka pemilik IUP ekplorasi wajib melaporkan kepada pemberi IUP jika mendapat
dengan masa tahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dengan perintah agar
tanah empang milik terdakwa menggunakan Alat berat jenis Excavator warna
yang datang untuk membeli pasir tersebut, lalu pasir jual oleh terdakwa
dengan harga sebesar Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah) untuk
setiap 1 (satu) unit mobil dump truk dan hasil penjualan tersebut dibagikan
keuntungan sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) untuk setiap 1 (satu)
unit mobil dump truk dan akibat pertambangan pasir Masyarakat di sekitar
tempat pertambangan pasir tersebut merasa resah karena takut nanti terjadi
Jawab :
- Pengawasan lingkungan tidak hanya dilakukan oleh dinas terkait, tetapi
undang No 32 tahun 2009 pasal 70 ayat (1) masyarakat memiliki hak dan
dilakukan oleh masyarakat yang termasuk dalam penambangan skala kecil banyak
yang berlaku, karena masih banyak penambang yang tidak menghiraukan dan
sering dijumpai tidak memiliki perizinan dan lebih cenderung untuk mengambil
hal tersebut diperparah juga akibat kurangnya pengawasan dan pemberian sanksi
adalah ketika pihak dinas lingkungan hidup akan melakukan pengecekan atau
pemeriksaan wilayah tambang, seringkali para penambang pasir illegal telah mengetahui
terlebih dahulu dan meninggalkan wilayah tambang, sehingga dinas lingkungan hidup
tidak dapat mengetahui dan memberikan sanksi terhadap penambang-penambang pasir
illegal, kendala yang kedua adalah Pengawasan pertambangan pada awalnya diatur dalam
undang-undang No. 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara, pasca
pusat. Dengan beralihnya kewenangan itu peran pemerintah pusat yang dilakukan oleh
kendala yang ketiga terjadi karena Bentuk partisipasi masyarakat dinilai masih kurang
dalam hal pengaduan dan laporan, Masyarakat dinilai masih kurang peduli terhadap