Anda di halaman 1dari 12

KAJIAN YURIDIS TAMBANG RAKYAT DI DESA mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa

TATELU DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG depan.


NOMOR 3 TAHUN 2020 TENTANG Perkembangan Pengelolaan Pertambangan
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA1 Indonesia dimulai dari Kontrak Karya (KK) sejak
Oleh: Alva Josua Kowaas2 ditandatangani pada tahun 1967 merupakan KK
Roosje M.S. Sarapun3 Generasi I, sampai dengan ditandatangani tahun
Carlo A. Gerungan4 1998 sebagai Kontrak Karya Generasi VII,
sedangkan untuk Perjanjian Karya Pengusahaan
ABSTRAK Pertambangan Batubara (PKP2B) baru sampai
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Generasi III. Undang-Undang Dasar 1945, Pasal
bagaimana Kajian Yuridis Tambang Rakyat Di 33 Ayat c, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang
Desa Tatelu di Tinjau dari Undang-Undang Nomor terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan Mineral dipergunakan untuk sebesarbesarnya
dan Batubara dan Bagaimana manfaat kemakmuran rakyat”. Pasal 1 Undang-undang
Pertambangan Emas Rakyat di desa tatelu Nomor 11 Tahun 1967, disebutkan bahwa “
Terhadap perekonomian masyarakat sekitar, Semua bahan galian yang terdapat dalam wilayah
menggunakan metode penelitian yuridis normatif hukum pertambangan Indonesia yang merupakan
dengan kesimpulan 1. Pertambangan Emas Skala endapan-endapan alam sebagai karunia Tuhan
Kecil (PESK), Kegiatan PESK umumnya beroperasi Yang Maha Esa adalah kekayaan Nasional Bangsa
secara informal dan mengekploitasi cadangan- Indonesia dan oleh karenanya dikuasai dan
cadangan emas marginal yang terletak di daerah dipergunakan oleh negara untuk sebesar-
terpencil dengan akses yang sulit dijangkau besarnya kemakmuran rakyat”.
seperti di hutan lindung bahkan di kawasan Berdasarkan ketentuan tersebut, terlihat
konservasi. 2. Bagi sebagian warga yang tidak bahwa bumi dan kekayaan alam yang juga terdiri
memiliki pekerjaan, usaha pertambangan ini dari endapan-endapan bahan galian, dikuasai
merupakan lapangan pekerjaan karena sulitnya oleh negara untuk dipergunakan untuk
memperoleh pekerjaan. Selain untuk pemenuhan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
kebutuhan hidup, adanya keuntungan yang Indonesia. Sesuai ketentuan pasal 4 ayat (1) UU
menggiurkan dari emas yang berhasil di Nomor 11 Tahun 1967, pelaksanaan penguasaan
eksplorasi oleh penambang local secara manual. negara dan pengaturan usaha pertambangan
Kata Kunci : Tambang, Rakyat, Desa, Tatelu, bahan galian strategis dan vital dilakukan oleh
Regulasi negara.
Menteri dapat menunjuk pihak lain sebagai
PENDAHULUAN Kontraktor apabila diperlukan untuk
A. Latar Belakang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang belum
Pengelolaan sumber daya alam, setelah atau tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh
penguasaan oleh negara untuk kemakmuran Instansi Pemerintah atau Perusahaan Negara.
rakyat adalah untuk pembangunan berkelanjutan Pasal inilah yang menjadi dasar untuk
(sustainable development). Menurut Pasal 1 melaksanakan kontrak karya, baik dengan pihak
angka (3) Undang-Undang Perlindungan dan pemodal dalam negeri maupun asing.
Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) Nomor Permasalahan tersebut menjadi salah satu
32 Tahun 2009, Pembangunan berkelanjutan penyebab pasca reformasi ada tuntutan agar
adalah upaya sadar dan terencana yang dilakukan legal reform terhadap Undang-Undang
memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan Nomor 11 Tahun 1967.
ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk Lahirlah Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009
menjamin keutuhan lingkungan hidup serta yang menjadi babak baru pengelolaan
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan pertambangan di Indonesia yang berkarakter
desentralistik dan membuka akses kepada
masyarakat untuk menambang. Dalam
perjalanannya, implementasi regulasi baru ini
1 Artikel Skripsi
2
tidaklah selalu sesuai dengan yang diharapkan
Mahasiswa pada Fakultas Hukum UNSRAT
NIM.18071101343 dan bahkan sebagian lagi dinilai bertentangan
3 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum dengan Undang-Undang Dasar 1945 sehingga
4 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum
beberapa pihak melakukan judicial review ke Tambang Rakyat Tobongon perizinannya atas
Mahkamah Konstitusi Kemudian diubah lagi nama perorangan yakni Robby Wowor. Ada dua
menjadi Undang-Undang No 3 Tahun 2020 lokasi tambang rakyat juga sementara berproses
Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. sudah diajukan Kementerian ESDM, Dua lokasi itu
Izin Pertambangan Rakyat (IPR) adalah sebuah yaitu Tambang Rakyat Tanoyan (Bolmong) dan
kuasa pertambangan yang diberikan pemerintah Tambang Rakyat Tatelu Rondor (Minut)
kepada Rakyat setempat agar melakukan Rekomendasi tambang rakyat dari kabupaten,
sejumlah usaha pertambangan dengan luas usulan wilayah pertambangan dari Pemerintah
wilayah yang terbatas. Ciri utama dari IPR adalah Provinsi. Lalu Gubernur kirim ke Kementerian.
luas wilayah dan investasi yang memiliki batasan Tambang Rakyat Tatelu Rondor, berada di
tertentu. Pada umumnya orang atau golongan dekat Tambang Rakyat Tatelu dan Lokasi Kontrak
yang berhak mendapatkan IPR adalah penduduk Karya PT TTN. Lokasi Tambang Rakyat Tatelu
setempat baik itu perorangan atau kelompok Rondor ini diusulkan 30 hektare “Masih
masyarakat dan koperasi. Perizinan Izin sementara diusulkan ke kementerian, masih ada
Pertambangan Rakyat di Sulawesi utara harus pembenahan kelayakan KLHS (Kajian Lingkungan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan Hidup Sejahtera), dokumen pengolahan
yang ada dalam Pergub Peraturan Daerah pertambangan raya. Selain itu ada lagi usulan
Provinsi Sulawesi Utara Nomor 3 Tahun 2019 Tambang Takyat Tanoyan, Kecamatan Lolayan,
Tentang Pertambangan Mineral. Bab 2 Pasal 5 Kabupaten Bolmong “Sudah ada usulan Bupati
Kewenangan Pemerintah Daerah dalam Bolmong, Wilayah Pertambangan Rakyat
pengelolaan pertambangan Mineral Logam, Tanoyan, Lolayan yang juga Masih usulan Bupati,
Bukan Logam dan Batuan meliputi: lalu disampaikan ke Gubernur diteruskan ke
a. Menetapkan WIUP mineral bukan logam Kementerian.
dan batuan dalam daerah provinsi dan Mengutip dari media Ekonomi dan Bisnis PT
wilayah laut sampai dengan 12 (dua belas) Antam Resourcindo entitas anak PT Aneka
mil; Tambang Tbk. menandatangani perjanjian kerja
b. Penerbitan IUP mineral logam dalam sama untuk menyerap emas hasil produksi
rangka penanaman modal dalam negeri Koperasi Batu Emas dari Desa Tatelu, Kabupaten
pada WIUP mineral logam dalam Provinsi Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Perjanjian itu
dan wilayah laut sampai dengan 12 (dua ditandatangani oleh Antam Resourcindo dengan
belas) mil; Koperasi Batu Emas, Yayasan Emas Artisanal
c. Penerbitan IUP mineral bukan logam dan Indonesia (YEAI), dan Artisanal Gold Council
batuan dalam rangka penanaman modal (AGC) di Balai Desa Tatelu, Jumat (21/2/2020). 5
dalam negeri pada WIUP mineral bukan Direktur Utama Antam Resourcindo Dadang
logam dan batuan dalam Provinsi dan menjelaskan bahwa pihaknya mendapat tugas
wilayah laut sampai dengan 12 (dua belas) dari induk usaha untuk mengelola atau
mil; menampung emas domestik.
d. Penerbitan IPR untuk komoditas mineral Perseroan bertugas sebagai offtaker bagi
logam, bukan logam dan batuan dalam Aneka Tambang (Antam). Perseroan hanya
WPR; menyerap produksi dari pemilik izin usaha
Keberadaan tambang rakyat di Provinsi Sulut pertambangan (IUP) dan memenuhi persyaratan
baru ada 3 lokasi tambang rakyat yang legal sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
mengantongi Izin Pertambangan Rakyat. Jumlah Namun, kini perseroan memperluas dengan
ini minim dibanding perusahaan besar yang membidik hasil proses dari pemegang izin
mengeruk emas di Bumi Nyiur Melambai. pertambangan rakyat (IPR). Untuk hasil tambang
Sementara Tambang Rakyat yang berizin cuma skala kecil yang diserap, dia mensyaratkan dua
ada 3 yakni Tambang Rakyat Tatelu (Minut) hal utama yakni izin resmi dan bebas dari
Tambang Rakyat Talawaan (Minut), dan Tambang penggunaan merkuri.
Rakyat Tobongon (Boltim) “Tambang rakyat ini Koperasi Batu Emas di Desa Tatelu menjadi
perizinannya atas perorangan dan koperasi. pilot project atau percontohan karena telah
Tambang Rakyat Tatelu dikelola Koperasi Batu
Emas, Tambang Rakyat Talawaan atas 5

pengelolaan Koperasi Batu Api. Kemudian https://ekonomi.bisnis.com/read/20200221/44/1204299/an


tam-resourcindo-serap-emas-produksi-desa-tatelu
memenuhi persyaratan tersebut. “AGC sudah kepustakaan (library research). 6 Penelitian
presentasi ke kami (terkait Koperasi Batu dilakukan dengan menelusuri peraturan-
Emas)ternyata sama dengan konsep kami. Ini peraturan dan literatur-literatur yang berkaitan
pertama kalinya kami menyerap hasil produksi dengan permasalahan yang diteliti. Bahan hukum
koperasi. Dengan kerja sama yang diteken, primer merupakan bahan hukum yang
Koperasi Batu Emas tidak perlu menjual lagi hasil mempunyai otoritas. Bahan-bahan hukum primer
produksinya kepada pihak lain, Antam terdiri dari peraturan perundang-undangan dan
Resourcindo akan menyerap dengan harga putusan-putusan hakim. Bahan hukum primer
kompetitif. Antam Resourcindo akan yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi
meningkatkan penyerapan emas dari produksi ini, yaitu Undang-Undang No 3 Tahun 2020
domestik. Pasalnya, saat ini realisasinya baru Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,
sebesar 500 kilogram (kg) hingga 600 kg per Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
tahun. “Harapanya dengan menyerap dari IPR Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
bisa naik dua hingga tiga kali lipat,” ujarnya. (UUPPLH),Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
Selain di Tatelu, Antam Resourcindo Utara Nomor 3 Tahun 2019 Tentang
mengatakan pihaknya juga akan menyerap hasil Pertambangan Mineral . Bahan hukum sekunder,
tambang emas skala kecil lain yang berada di yaitu semua publikasi tentang hukum yang bukan
bawah bimbingan AGC. Sementara itu, Ketua merupakan dokumen-dokumen resmi. Bahan
Koperasi Serba Usaha (KSU) Batu Emas hukum sekunder yang digunakan oleh penulis
mengatakan sebelumnya penjualan emas hasil dalam skripsi ini adalah buku-buku teks hukum
produksi masih dilakukan oleh masing-masing yang terkait dengan topik penelitian, yaitu
anggota. Lewat kerja sama, penjualan dilakukan literatur dan kamus hukum.
secara kolektif melalui wadah koperasi. “Dalam
rancangan perjanjian kerja sama, kami punya PEMBAHASAN
limit minimal setiap 5 kg ke Antam Resourcindo. A. Kajian Yuridis Tambang Rakyat Di Desa
Kerja sama ini selama mungkin selama cadangan Tatelu di Tinjau dari Undang-Undang Nomor
emas di Tatelu tersedia. 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan
Ketua Koperasi Serba Usaha mengatakan Mineral Dan Batubara
selama ini penjualan emas hasil produksi dari Kegiatan usaha pertambangan bahan galian
Tatelu melalui jalur yang panjang. Tahapan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat yang
harus dilalui yakni melalui pengepul, pembeli, lalu sebesar-besarnya dari bahan galian tersebut dan
ke toko. “Tetapi semua ujung-ujungnya juga pada umumnya tidak melakukan upaya
menjual ke Antam. Ini yang coba kami potong penanganan bahan galian lain dan mineral ikutan
sehingga lebih kompetitif,” ujarnya. sehingga tidak memperoleh nilai tambah suatu
bahan galian lain dan mineral ikutan yang berada
B. Rumusan Masalah pada wilayah pertambangannya. Untuk
Berdasarkan latar belakang di atas, maka mendorong penerapan kaidah konservasi pada
rumusan masalah yang diangkat dalam skripsi ini, wilayah pertambangan termasuk kegiatan
yaitu: penambangan yang dilakukan oleh rakyat, perlu
1. Bagaimana Kajian Yuridis Tambang Rakyat Di dilakukan upaya optimalisasi manfaat bahan
Desa Tatelu di Tinjau dari Undang-Undang galian lain dan mineral ikutan yang terdapat di
Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pertambangan wilayah pertambangan tersebut secara bijaksana
Mineral dan Batubara? dan berwawasan lingkungan untuk menunjang
2. Bagaimana manfaat Pertambangan Emas kesejahteraan masyarakat sebagai salah satu
Rakyat di desa tatelu Terhadap upaya peningkatan pendapatan dan
perekonomian masyarakat sekitar? perekonomian daerah dan nasional.
Lokasi penambangan emas Tatelu terletak di
C. Metode Penelitian Kecamatan Dimembe meliputi Desa Talawaan,
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi Tatelu, Warukapas, Tatelu Rondor dan Wasian.
ini adalah penelitian dengan pendekatan yuridis
normatif. Pendekatan yuridis normatif, yaitu
6 Soekanto, S dan Mamudji, S. 2001. Penelitian
penelitian hukum dengan cara meneliti bahan
Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat). Jakarta: Rajawali
Pers. Hlm. 13-14.
Kelima desa wilayah Tatelu tersebut masuk emas skala kecil sebagaimana dimaksud pada
bagian Daerah Aliran Sungai (DAS) Talawaan. Pasal 7 Konvensi Minamata.
Kegiatan penambangan dan pengolahan berada Hal ini juga berkaitan erat dengan Peraturan
di luar WPR Talelu dan WPR Talawaan, hanya Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
sebagian kecil berada di WPR Tatelu. Luas zona 2019 Tentang Rencana Aksi Nasional
penambangan 11,9 Ha dan zona pengolahan Pengurangan dan Penggunaan Merkuri yang
seluas 20,6 Ha. bertujuan untuk mengurangi dan menghapuskan
Tambang rakyat tatelu sendiri telah sesuai merkuri di tingkat nasional yang terpadu dan
Kriteria untuk bisa ditetapkan sebagai WPR berkelanjutan. salah satu syarat untuk
antara lain: mendapatkan izin melakukan izin tambang rakyat
a. mempunyai cadangan mineral sekunder maka metode pengolahan emas di tambang
yang terdapat di sungai dan/atau di tatelu tidak boleh menggunakan bahan-bahan
antara tepi dan tepi sungai; kimia berbahaya, serta wajib ramah lingkungan
b. mempunyai cadangan primer logam dan limbah hasil penambangan bisa di kelola
atau batubara dengan kedalaman dengan baik serta mencemari lingkungan
maksimal 25 meter; sekitarnya. Metode lain yang lebih ramah
c. merupakan endapan teras, dataran lingkungan yakni menggunakan pelarut tiosulfat.
banjir, dan endapan sungai purba; Kemampuan tiosulfat mengekstrak emas
d. luas maksimal WPR sebesar 25 hektar; berhubungan dengan pembentukan kompleks
e. menyebutkan jenis komoditas yang antara pelarut tersebut dengan logam emas.
akan ditambang; dan/atau Proses ini sesuai dengan aturan yang berlaku,
f. merupakan wilayah atau tempat serta Aspek teknologi merupakan salah satu
kegiatan tambang rakyat yang sudah faktor kunci yang memiliki potensi untuk
dikerjakan sekurang-kurangnya 15 mengatasi masalah-masalah lingkungan,
tahun; terutama merkuri, yang sering ditemukan di
g. tidak tumpang tindih dengan WUP dan PESK. Hal ini dikarenakan banyaknya para
WPN; dan penambang yang tidak mempunyai pengetahuan,
h. merupakan kawasan peruntukan keterampilan dan kemampuan teknis dalam
pertambangan sesuai dengan rencana mengolah emas serta menggunakan merkuri.
tata ruang. Akibatnya mereka tetap menggunakan teknik
Emas merupakan salah satu mineral alam amalgamasi dan beranggapan bahwa amalgamasi
yang memiliki nilai jual tinggi oleh karena itu merupakan metode yang paling efisien dalam
logam emas sering dieksploitasi secara besar- mengekstrak emas. Meskipun ada teknik-teknik
besaran. Keberadaan emas di alam umumnya lain, yang lebih efektif dan memberikan hasil
terikat dengan mineral pembawa sehingga recovery emas yang jauh lebih tinggi. Oleh karena
dibutuhkan suatu teknik pemisahan emas yang itu, diperlukan transfer teknologi pengolahan
ekonomis, efektif dan ramah terhadap emas bebas merkuri kepada para penambang.
lingkungan. Metode isolasi emas yang saat ini Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI) dan
umum digunakan adalah metode sianidasi dan Artisanal Gold Council (AGC) Canada
amalgamasi, tetapi metode tersebut memiliki menyerahkan Fasilitas Pengolahan Emas Tanpa
dampak yang berbahaya bagi lingkungan dan Merkuri kepada penambang di Wilayah
kesehatan. Pertambangan Rakyat WPR) Desa Tatelu,
Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara. Fasilitas
Konvensi Minamata pada tanggal 20 September tersebut merupakan bagian dari Program Emas
2017 melalui Undang – Undang Nomor 11 Tahun Rakyat Sejahtera (PERS) yang mendapat
2017 tentang Pengesahan Konvensi Minamata dukungan Global Affairs Canada yang dimulai
tentang Merkuri. Konvensi ini mendorong sejak tahun 2015.
Indonesia cq. Kementerian Lingkungan Hidup dan PERS merupakan implementasi Konvensi
Kehutanan untuk melakukan pengurangan Minamata dalam kemitraan Indonesia dan
maupun pemusnahan (phase out) merkuri dan Kanada dalam rangka menurunkan dan
turunannya yang digunakan, emisi, dan menghapus penggunaan merkuri di tambang
lepasannya ke lingkungan pada pertambangan rakyat skala kecil. Tambang emas skala kecil jadi
sasaran program tersebut karena menjadi
penghasil merkuri terbesar di dunia. Indonesia Minerba). Pada tanggal 12 Mei 2020 telah
salah satu negara dengan penghasil merkuri dilakukan sidang paripurna DPR yang menyetujui
terbesar daru tambang rakyat di dunia. RUU Perubahan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Tatelu terpilih sebagai tempat pelaksanaan Pertambangan Mineral dan Batubara (RUU
PERS karena memiliki izin pertambangan rakyat, Minerba) untuk disahkan menjadi Undang-
punya wilayah dan organisasi penambang Undang. RUU Minerba merupakan inisiatif DPR,
(koperasi). Dari sisi teknologi, PERS berhasil dimana penyusunannya telah mulai dilakukan
mengedukasi penambang untuk mengurangi sejak tahun 2015. RUU Minerba juga telah masuk
penggunaan merkuri. PERS memperkenalkan daftar Prolegnas Tahun 2015-2019 pada periode
asam amino glycine (C2H5NO2) sebagai bahan keanggotaan DPR RI Tahun 2014-2019 dan setiap
campuran untuk mengekstraksi emas. Glycine tahunnya selalu masuk kedalam Daftar Prioritas
dicampur dengan sianida. Dengan formula itu, Tahunan Prolegnas.
peluang penambang bisa mendapatkan emas Perubahan Undang-Undang Mineral dan
lebih besar. Batubara telah mendapatkan kesepakatan dan
Jika memakai merkuri, recovery rate (peluang telah disahkan pada rapat paripurna DPR pada
menangkap emas) cuma 40 persen. Sementara, tanggal 12 Mei 2020, dan saat ini telah
penggunaan sianida 100 persen, recovery rate diundangkan menjadi Undang-Undang Nomor 3
mencapai 60 persen. Sedangkan formula sianida Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-
dan glycine, recovery rate naik dua kali lipat dari Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
merkuri. “Hasil uji lab geoservice, penggunaan Pertambangan Mineral dan Batubara (UU
glycine dan sianida menjadikan recovery rate 81- Minerba Perubahan). Terdapat banyak
83 persen,” kata Agny. Dijelaskan, memang perubahan yang siginifikan dalam UU Minerba
ekstrasi emas menggunakan merkuri lebih cepat. Perubahan ini antara lain jumlah Bab menjadi 28
Hanya sekitar 24 jam emas sudah bisa (dua puluh delapan), jumlah pasal menjadi 217
diekstrak dari batuan rep. Sementara, (dua ratus tujuh belas), selain itu terdapat
penggunaan sianida dengan jangka waktu penambahan 2 (dua) bab, 9 (Sembilan) pasal
ekstraksi kurang lebih sama dengan merkuri tapi dihapus, ditambah 51 (lima puluh satu) pasal, dan
peluang menangkap emasnya lebih besar. 83 (delapan puluh tiga) pasal yang diubah.1
Sedangkan penggunaan glycine dan sianida, Pasal-pasal UU Minerba Perubahan ini juga telah
butuh sedikitnya 36 jam namun hasil yang disinkronisasi dengan RUU Cipta Kerja.
diperoleh jauh lebih besar. “Waktu sedikit Terdapat materi muatan baru yang
panjang tapi profitability lebih tinggi. Sementara, ditambahkan dalam Undang-Undang Minerba
sianida dan glycine ini lebih ramah lingkungan Perubahan, yaitu:
karena mudah didetoksifikasu di alam selama 1. Pengaturan terkait konsep Wilayah
keluarannya di bawah ambang batas 0,05 gram,” Hukum Pertambangan;
jelasnya. 2. Perubahan Kewenangan pengelolaan
Glycine sendiri adalah bahan kimia food grade Mineral dan Batubara;
yang bisa digunakan untuk makanan. Glaisin, 3. Kewajiban menyusun Rencana
salah satu jenis asam amino food grade yang bisa Pengelolaan Mineral dan Batubara;
digunakan untuk makanan. Komposisi glycine dan 4. Penugasan kepada lembaga riset negara,
sianida untuk ekstrasi emas 70:30. Dibutuhkan 2- BUMN, BUMD, atau Badan Usaha untuk
2,5 kg formula tersebut untuk ekstrasi batuan rep melakukan Penyelidikan dan Penelitian
sekitar 1,5 ton. “Dengan teknologi ini, emas yang dalam rangka penyiapan Wilayah Ijin
dihasilkan pun lebih berkualitas. saat ini melalui Usaha Pertambangan (WIUP);
koperasi masyarakat menjual hasil pengolahan 5. Pengaturan kembali perizinan dalam
emas dengan bekerjasama dengan perusahaan pengusahaan Mineral dan Batubara
BUMN PT Antam. Sehingga emas produksi termasuk didalamnya, konsep perizinan
koperasi bisa dijual dengan harga lebih baik. baru terkait pengusahaan bantuan untuk
Mineral dan batubara (Minerba) sebagai jenis tertentu atau untuk keperluan
sumber daya alam menjadi salah satu penopang tertentu, serta perizinan untuk
perekonomian negara yang diatur dalam Undang- pertambangan rakyat; dan
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang 6. Penguatan kebijakan terkait pengelolaan
Pertambangan Mineral dan Batubara (UU lingkungan hidup pada kegiatan usaha
pertambangan, termasuk pelaksanaan per November 2020 sebanyak 16 IPR. Jumlah ini
reklamasi dan pascatambang. sangatlah minim dibandingkan dengan Jumlah
Saat ini pelaksanaan pengelolaan blok WPR dan total luas Wilayah WPR di
pertambangan rakyat belum memiliki pedoman Indonesia. Beberapa permasalahan dalam
dan kebijakan yang tepat untuk memberikan pengelolaan pertambangan rakyat antara lain:
kontribusi yang lebih besar lagi bagi negara dan kewenangan penetapan WP setiap 5 tahun sekali,
perekonomian domestik. Hal ini penting untuk tumpang tindih wilayah dengan sektor lain,
mendukung peningkatan Penerimaan Negara wilayah yang ditetapkan tidak mengandung
Bukan Pajak (PNBP) dari subsektor Minerba dan sumberdaya dan cadangan serta keterbatasan
membangun kedaulatan Energi dan Sumber Daya dari Pemerintah Daerah untuk menyiapkan
Mineral melalui kemandirian ekonomi pada dokumen pendukung dalam rangka penerbitan
sektor strategis ekonomi domestik, yaitu IPR. Dalam hal pembinaan dan pengawasan
peningkatan peran pertambangan rakyat. pertambangan rakyat, Pemerintah dapat
Kajian Yuridis Tambang Rakyat ini dilakukan melakukan pembinaan dan pengawasan sesuai
untuk memetakan dan mereview pelaksanaan dengan amanat UU No.3/2020 pasal 73
regulasi dan kebijakan pengelolaan bahwasanya Menteri melakukan pembinaan di
pertambangan rakyat untuk membuat bidang pengusahaan, teknologi pertambangan,
rekomendasi dalam menyusun pedoman serta permodalan dan pemasaran dalam usaha
pelaksanaan kegiatan pertambangan rakyat meningkatkan kemampuan IPR serta
nasional. Definisi dan kriteria pertambangan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
rakyat di dalam Undang-undang No. 3 tahun keselamatan pertambangan dan pengelolaan
2020 tentang Perubahan Atas Undang-Undang lingkungan hidup.
Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Pemerintah selama ini banyak melakukan
Mineral dan Batubara (UU No.3/2020) telah ada, pembinaan dan pengawasan terhadap aktivitas
namun demikian perlu diperjelas dalam pertambangan yang memiliki Izin Usaha
peraturan turunannya. Pertambangan (IUP) dan aktivitas pertambangan
Menurut Undang-undang No. 3 tahun 2020 ilegal di dalam IUP aktif, hal ini tentunya
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor diperlukan suatu terobosan bagaimana menata
4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan melakukan formalisasi dan legalisasi kegiatan
dan Batubara (UU No.3/2020) tersebut, pertambangan rakyat yang sebelumnya ilegal
dijelaskan bahwa Izin Pertambangan Rakyat (IPR) menjadi legal sehingga dapat memberikan
adalah Izin untuk melaksanakan usaha pemasukan bagi negara, menumbuhkan ekonomi
pertambangan dalam wilayah pertambangan lokal dan tidak merusak lingkungan.
rakyat dengan luas wilayah dan investasi Kajian ini memberikan gambaran konsep
terbatas. Namun demikian, kriteria mengenai pengelolaan pertambangan rakyat yang baik
besaran investasi untuk pertambangan rakyat dengan mencakup 4 (empat) aspek utama yaitu:
sendiri belum disebutkan secara spesifik sebagai a. Wilayah dan Perizinan,
dasar pelaksanaannya sehingga perlu kajian lebih b. Kelembagaan Penambang rakyat,
lanjut dalam penentuan kriteria-kriteria tersebut. c. Pendampingan, Pelatihan dan Pembinaan,
Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dalam dan
Undang-Undang No.3/2020, merupakan bagian d. Pengawasan dan Pencegahan.
dari Wilayah Pertambangan (WP). WP Konsep pengelolaan pertambangan rakyat ini
merupakan bagian dari Wilayah Hukum dibuat ke dalam suatu rencana strategis sebagai
Pertambangan. Dari 34 Provinsi di Indonesia, dasar pelaksanaan konsep tersebut. Salah satu
baru terdapat 25 Provinsi (sekitar 73.6%) yang langkah strategis terkait pertambangan rakyat
sudah menetapkan WPR dan beberapa daerah adalah pembentukan regulasi mengenai
masih mengusulkan untuk dilakukan penetapan pengawasan terintegrasi dalam rangka
WPR, misalnya dari Provinsi Jawa Barat dan pencegahan dan penegakan hukum
Papua. Sesuai data yang diperoleh, WPR di pertambangan ilegal serta Percepatan
Indonesia mempunyai total luas 580.712 hektar Formalisasi atau Legalisasi bagi penambang
dengan total blok sebanyak 3.329 blok. rakyat yang melakukan kegiatan sesuai dengan
Data IPR di seluruh Indonesia yang tercatat UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan
pada Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Mineral dan Batubara (UU No.4/2009) pasal 24
yaitu Wilayah atau tempat kegiatan tambang lain dapat dilihat padal Pasal 47, Pasal 83 dan
rakyat yang sudah dikerjakan tetapi belum Pasal 169, Pasal 169 A dan Pasal 169 B.
ditetapkan sebagai WPR diprioritaskan untuk Revisi UU Minerba ini masih mengatur terkait
ditetapkan sebagai WPR dengan mekanisme dengan hilirisasi melalui kegiatan pengolahan dan
penilaian kriteria tertentu. pemurnian di dalam negeri, khususnya untuk
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun pemegang izin di subsektor mineral. Juga dengan
2020 Mineral dan Batubara (Minerba) kewajiban untuk membangun fasilitas pemurnian
kewenangan perizinan diambil alih dari paling lambat tahun 2023. Sejumlah insentif pun
pemerintah daerah ke pemerintah pusat. Namun dikucurkan untuk menyokong proyek hilirisasi ini.
pada Pasal 35 (4) dinyatakan bahwa pemerintah Antara lain dengan jangka waktu perizinan untuk
pusat dapat mendelegasikan kewenangan IUP atau IUPK yang terintegrasi dengan fasilitas
pemberian perizinan berusaha kepada pengolahan dan/atau pemurnian logam atau
pemerintah daerah provinsi sesuai dengan kegiatan pengembangan dan/atau pemanfaatan
ketentuan peraturan perundang-undangan. batubara diberikan untuk jangka waktu 30 (tiga
Selain itu, pemerintah pusat mempunyai puluh) tahun dan diberikan perpanjangan selama
kewenangan untuk menetapkan jumlah produksi, 10 tahun setiap kali perpanjangan setelah
penjualan dan harga mineral logam, mineral memenuhi persyaratan.
bukan logam jenis tertentu dan batubara. Revisi ini, ada juga relaksasi ekspor produk
Menurut pemerintah yang diwakili oleh Menteri mineral logam tertentu yang belum dimurnikan
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin dalam jumlah tertentu dengan jangka waktu
Tasrif, meski kewenangan pengelolaan paling lama tiga tahun sejak revisi UU ini mulai
pertambangan diselenggarakan oleh pemerintah berlaku. Relaksasi itu diberikan bagi perusahaan
pusat. Namun ada pengaturan, bahwa terdapat mineral yang telah memiliki, sedang dalam proses
jenis perizinan yang akan didelegasikan kepada pembangunan smelter maupun yang telah
pemerintah daerah, diantaranya perizinan batuan melakukan kerjasama dalam pengolahan
skala kecil dan Izin Pertambangan Rakyat (IPR). dan/atau pemurnian. Pengaturan dan insentif
Sejumlah pertimbangan atas penarikan terkait hilirisasi ini antara lain dapat dilihat dalam
kewenangan pengelolaan pertambangan ke Pasal 102, Pasal 103, Pasal 47, Pasal 83 dan Pasal
pusat. Antara lain sebagai pengendalian produksi 170 (A).
dan penjualan terutama logam dan batubara Divestasi Dalam revisi UU Minerba,
sebagai komoditas strategis untuk ketahanan Pemerintah dan Komisi VII DPR RI telah
energi serta suplai hilirisasi logam. Ia pun menyepakati pengaturan terkait kebijakan
menjamin, tidak akan mempengaruhi divestasi saham dalam Pasal 112. Sehingga,
pendapatan daerah yang berasal dari Dana Bagi pemegang IUP atau IUPK pada tahap kegiatan
Hasil (DBH) Pertambangan. “Penarikan Operasi Produksi yang sahamnya dimiliki oleh
kewenangan ke pusat untuk komoditas logam asing wajib melakukan divestasi saham sebesar
dan batubara lebih efektif, sementara untuk 51 persen secara berjenjang kepada pemerintah
bukan logam, batuan dan IPR dapat didelegasikan pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD,
ke Pemda”. dan/atau Badan Usaha swasta nasional.
Perpanjangan izin pperasi Revisi UU Minerba Peraturan pelaksanaan UU Minerba yang
ini menjamin adanya kelanjutan Operasi Kontrak disusun, kebijakan divestasi saham ini tidak akan
Karya (KK)/Perjanjian Karya Pengusahaan menjadi hambatan bagi masuknya investasi di
Pertambangan emas dan Batubara (PKP2B) Indonesia. “Tentunya tetap akan mendukung
menjadi IUPK sebagai Kelanjutan Operasi dengan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga
mempertimbangkan upaya peningkatan kerja di Indonesia.
penerimaan negara. Tak hanya KK dan PKP2B Pertambangan rakyat, reklamasi dan pasca
yang mendapatkan jaminan kelanjutan operasi, tambang Di dalam revisi UU Minerba ini, Wilayah
pemegang izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Pertambangan Rakyat (WPR) diberikan luasan
IUP Khusus (IUPK) pun menghirup angin segar maksimal 100 hektare dan mempunyai cadangan
yang sama. Dalam UU Minerba yang lama, mineral logam dengan kedalaman maksimal 100
perpanjangan izin tercantum dengan klausula meter. Di UU Minerba sebelumnya, WPR
“dapat diperpanjang”, yang diganti dengan diberikan luasan maksimal 25 hektare dan
“dijamin” pada revisi UU ini. Hal tersebut antara kedalaman maksimal 25 meter. Sementara untuk
kegiatan reklamasi pasca tambang, pemegang Kontrak/perjanjian; d. IPR;
IUP dan IUPK Operasi Produksi sebelum e. SIPB;
menciutkan atau mengembalikan WIUP atau f. izin penugasan;
WIUPK wajib melaksanakan reklamasi dan pasca- g. [zin Pengangkutan dan penjualan;
tambang hingga mencapai tingkat keberhasilan h. IUJP; dan
100 persen. i. IUP untuk Penjualan.
Begitu juga dengan eks pemegang IUP atau (5) Perizinan Berusaha dalam bentuk
IUPK yang telah berakhir, wajib melaksanakan pemberian sertifikat standar dan izin
reklamasi dan pasca tambang hingga mencapai sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tingkat keberhasilan 100% serta menempatkan huruf b cian huruf c dapat didelegasikan
dana jaminan pasca tambang 6. Revisi UU kepada Pemerintah Daerah provinsi
Minerba ini juga diklaim memperkuat BUMN berdasarkan prinsip:
Diantaranya pengaturan bahwa eks WIUP dan a. efektivitas;
Wilayah WIUPK dapat ditetapkan sebagai WIUPK b. cfisiensi;
yang penawarannya diprioritaskan kepada c. akuntabilitas; dan
BUMN, serta BUMN mendapatkan prioritas d. eksternalitas.
dalam pembelian saham divestasi. Selain itu, Pasal 7
dalam revisi UU minerba ini juga ada peningkatan Selain berdasarkan prinsip sebagaimana
bagian pemerintah daerah dari hasil kegiatan dimaksud dalam Pasal 6 ayat (5), pendelegasian
pertambangan, dari sebelumnya 1 persen untuk kewenangan pemberian sertifikat standar dan
pemerintah provinsi, menjadi 1,5 persen. izin harus mempertimbangkan sifat strategis
Revisi UU minerba ini mendorong kegiatan komoclitas Pertambangan untuk:
eksplorasi untuk penemuan deposit minerba. a. penyediaan bahan baku industri dalam
Yakni melalui penugasan penyelidikan dan negeri; dan/atau
penelitian kepada lembaga riset negara, BUMN, b. penyediaan energy dalam negeri.
BUMD, atau Badan Usaha Swasta serta dengan
pengenaan kewajiban penyediaan Dana B. Manfaat Pertambangan Emas Rakyat Di Desa
Ketahanan Cadangan kepada pelaku usaha. Tatelu Terhadap Perekonomian Masyarakat
Sebagai kelanjutan Undang-Undang Minerba Sekitar
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Kegiatan usaha emas rakyat apabila dilakukan
Republik Indonesia Nomor 96 Tahun 2021 secara besar-besaran tanpa memperdulikan
Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha kelestarian hutan maupun lingkungan sekitar,
Pertambangan Mineral Dan Batubara Bab III maka akan menimbulkan kerusakan hutan
Perizinan Berusaha Di Bidang Pertambangan maupun lingkungan yang tentunya akan
Mineral Dan Batubara menurut Pasal 6: berdampak terhadap lingkungan sekitarnya yang
(1) Usaha Pertambangan dilaksanakan akan menimbulkan banjir dan terganggunya
berdasarkan Perizinan Berusaha dari sumber daya alam hayati yang ada di dalam
Pemerintah pusat. hutan dan akan terganggunya perekonomian dan
(2) Perizinan Berusaha sebagaimana kesehatan masyarakat disekitarnya khususnya
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dan bangsa pada umumnya.
melalui pemberian: Sesuai Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
a. nomor induk berusaha; tentang perlindungan dan pengelolaan
b. sertifikat standar; dan/atau lingkungan hidup, telah memasuhkan landasan
c. izin. filosofi tentang konsep pembangunan
(3) Perizinan Berusaha sebagaimana berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam
dimaksud pada ayat (21) dilaksanakan rangka pembangunan ekonomi. Ini penting dalam
sesuai dengan ketentuan peraturan pembangunan ekonomi nasional karena
perundang-undangan. persoalan lingkungan kedepan semakin komplek
(4) lzin sebagaimana dirnaksud pada ayat. dan syarat dengan kepentingan investasi.
(21 huruf c terdiri atas: Karenannya persoalan lingkungan adalah
a. IUP; persoalan kita semua, baik pemerintah, dunia
b. IUPK; investasi maupun masyarakat pada umumnya.
c. IUPK sebagai Kelanjutan Operasi
Pengelolaan sumber daya alam khususnya dimana selama ini tambang emas tidak
emas tatelu tidak terlepas dari adanya pengaruh memberikan dampak yang signifikan bagi
dari politik hukum. Maka politik hukum dapat masyarakat kecil pemilik tanah yang memiliki
diartikan sebagai arah kebijakan hukum yang kandungan emas. Upaya Korporasi besar
ingin dicapai dalam pengelolaan sumber daya berperan mengelola sumber daya alam
alam emas tatelu, untuk terwujudnya lingkungan pertambangan, minyak dan gas serta memilik
yang lestari dan terhindarnya kerusakan modal dan padat karya. Pemerintah tetap
lingkungan akibat salah kelola dalam rangka membutuhkan Investasi di bidang pengelolaan
pembangunan. Pengertian politik hukum pengusahaan sumber daya alam padat modal
diartikan sebagai, rangkaian konsep dan asas karena teknologi dan sumber daya manusia nya
yang menjadi garis besar dan dasar rencana ini yang dinamakan berkeadilan. Kedaulatan
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, sumber daya menjadi terancam menjadi tidak
kepemimpinan dan cara bertindak dalam bidang berdaulat karena kepemilikan asing korporasi
hukum. Politik hukum diartikan juga merupakan dalam mengelola sumber daya alam tanpa
kebijakan dari negara melalui badan badan memberikan kesempatan bagi rakyat untuk
negara yang berwenang untuk menetapkan mengelola sumber daya kekayaan negara sesuai
peraturan peraturan yang dikehendaki, yang undang-undang.
diperkirakan akan digunakan untuk PT Antam Resourcindo, entitas anak PT Aneka
mengekpresikan apa yang terkandung dalam Tambang Tbk., menandatangani perjanjian kerja
masyarakat dan untuk mencapai apa yang dicita sama untuk menyerap emas hasil produksi
citakan. Koperasi Batu Emas dari Desa Tatelu, Kabupaten
Politik hukum dan cita hukum negara Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Agni Pratama,
Pancasila para founding father telah Country Project Manager Artisanal Gold Council
menetapkan. Penetapan politik hukum tertera mengungkapkan potensi emas yang dimiliki oleh
dalam antara lain dalam konstitusi UUD 1945 Tatelu terbilang besar. Pasalnya, wilayah
khususnya BAB IV Perekonomian nasional dan tambang emas rakyat tatelu mampu
kesejahteraan sosial pasal 33 yang terdiri dari 5 menghasilkan 14 kg emas per bulan. Agni
ayat. Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menyebutkan menyebut kerja sama dengan Antam Resourcindo
bahwa: “bumi, air, dan kekayaan alam yang dapat meningkatkan kapasitas produksi Koperasi
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan Batu Emas. Dengan catatan, proses yang
dipergunakan untuk sebesar-besarnya ditempuh sesuai dengan aturan pertambangan.
kemakmuran rakyat”. Berkat kerjasama ini tingkat keberlangsungan
Kekayaan sumber daya alam khususnya emas tambang mas tatelu akan lebih professional
di wilayah tatelu mempunyai peranan penting dalam pengelolaan emas sesuai dengan amdal
dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, dan aturan undang-undang. Sehingga
karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh memberikan manfaat lebih lagi buat masyarakat
Negara untuk memberi nilai tambah secara nyata Desa tatelu yang sebelumnya juga telah
bagi perekonomian suatu daerah maupun merasakan manfaat tambang emas ini sejak
nasional dalam usaha mencapai kemakmuran booming tahun 1998.
dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan. Kehadiran tambang rakyat di Desa Tatelu
Pengelolaan sumber daya alam dilakukan dan memberikan manfaat begitu besar bagi
dikelola dengan berasaskan keberpihakan pada masyarakat Kabupaten Minahasa Utara (Minut)
kepentingan bangsa dan keseimbangan (kesatuan dan Provinsi Sulut secara luas. Multiplier effect
ekonomi), selain dengan asas manfaat, efisiensi dari tambang mampu menggerakkan
berkeadilan, partisipatif, transparansi, perekonomian masyarakat lingkar tambang
akuntabilitas, berkelanjutan dan berwawasan secara makro seperti pengembangan pasar
lingkungan. tradisional, munculnya usaha kios, warung makan
Masalah kedaulatan sumber daya alam dan juga ojek yang dikelola masyarakat sekitar,
semakin dipertegas terkait dengan penguasaan kemudian ada juga usaha peternakan ayam dan
dan kepemilikan tambang rakyat secara babi ditambah juga Ketersedian air yang
berkeadilan. dengan diperbolehkannya melimpah di wilayah Tatelu dimanfaatkan
pengelolaan tambang rakyat memberikan angina masyarakat untuk pengembangan perikanan air
segar dan rasa keadilan bagi masyarakat kecil tawar.
Ketersediaan air yang cukup serta kesuburan kuliner di sekitaran jalan utama desa, para
tanah yang baik juga mendukung sektor pedagang rumah makan/ restoran menjual
pertanian di desa ini terutama perkebunana berbagai macam menu makanan dengan menu
kelapa dan cengkih, juga padi sawah. Sektor andalannya ikan Mujair bakar, mujair woku, ayam
peternakan juga sangat berpeluang untuk lalapan, ragey dan sate babi dan lain lain.
dikembangkan di desa ini. Aktifitas semakin meningkatnya daya beli di masyarakat
perikanan air tawar yang banyak digeluti menandakan adanya perputaran uang yang
masyarakat sekitar area tambang, yaitu begitu massif akibat adanya tambang emas
pembudidayaan ikan di kolam tanah. Potensi sebagai faktor utama dan menciptakan ekosistem
terbesar kolam air tawar yang dimiliki terdapat di ekonomi yang sangat berpean penting bagi
Kecamatan Dimembe, dari 11 desa yang kehidupan masyarakat area tambang rakyat desa
dimilikinya, Desa tatelu dan Desa Tatelu Rondor- tatelu. Berikut daftar beberapa rumah makan
lah yang paling banyak, dengan luas wilayah 17 yang ada di tatelu:
Km2 (1700 ha), hampir 60%-nya (1.000 ha) 1. Rumah Makan Kezia.
adalah perkolaman. 2. Rumah makan Coto Makassar
Lahirnya Pasar desa tatelu merupakan salah tatelu.
satu akibat dari perputaran ekonomi dari 3. Rumah Makan Mbak
pertambangan emas yang merupakan sumber 4. Rumah makan lamongan tatelu.
utama penghasilan masyarakat desa tatelu. 5. Rumah makan tante yet.
Peraturan Mentei Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 6. Rumah makan Ron Tonsea dll.
2007 tentang Pengelolaan Pasar Desa dijelaskan Sebagai desa dengan perputaran uang yang
bahwa pasar adalah tempat bertemunya penjual sangat besar dari tambang rakyat maupun usaha
dan pembeli untuk melaksanakan transaksi, pertanian dan perikanan, di desa tatelu terdapat
sarana sosial budaya masyarakat, dan 1 unit bank BRI untuk melayani masyarakat
pengembangan ekonomi. Berdasarkan kedua dalam melakukan transaksi keuangan dan
pengertian tersebut dapat diketahui bahwa pasar menyediakan fresh money dalam melakukan
adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli semua aktifitas transaksi keuangan didesa
yang bertransaksi dan juga sarana sosial budaya maupun bagi masyarakat kecamatan Dimembe
serta pengembangan ekonomi. raya.
Pasar tatelu saat ini berperan sangat penting Bank BRI Unit tatelu Jika dikaitkan dengan
bagi masyarakat area tambang rakyat, ini dilihat layanan lembaga keuangan memiliki progam
makin berkembangnya ukuran pasar serta barang pinjaman yang khusus diberikan kepada
dagangan yang semakin beragam. Masayarakat masyarakat untuk meningkatkan dan
sekitar sangat terbantu dengan adanya pasar memperluas akses pembiayaan kepada usaha
tatelu untuk menjual hasil pertanian, perikanan produktif yaitu berupa Kredit Usaha Rakyat
maupun belanja keperluan rumah tangga sehari (KUR). KUR adalah kredit/pembiayaan modal
hari. Pasar desa tatelu juga dapat menciptakan kerja dan/atau investasi kepada debitur
lapangan pekerjaan dan meningkatkan individu/perseorangan, badan usaha dan/atau
pendapatan pemerintahan desa. Ia kelompok usaha yang produktif dan layak namun
menambahkan, pasar sebagai pusat interaksi, belum memiliki agunan tambahan atau agunan
transaksi jual beli secara langsung. tambahan belum cukup.
Selain itu sebagai tempat berlangsung usaha Beberapa Bank telah menentukan pelaku dan
ekonomi transparan, demokratis, akuntabel, sektor usaha produktif yang dapat mengakses
partisipatif dan berkelanjutan. Arah kebijakan KUR seperti perorangan, UMKM (Usaha Mikro,
pengembangan dan penguatan kelembagaan Kecil dan Menengah) dan Koperasi dengan jenis
pasar desa dapat dimanfaatkan pedagang kecil usaha pertanian, perdagangan, perikanan dan
maupun Usaha Mikro Kecil Dan Menengah serta kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa
meningkatkan daya saing ekonomi lokal maupun dengan penawaran batas kredit dan bunga yang
nasional. Pengelolaan pasar yang dilakukan oleh bervariasi. Produk perbankan ini pada dasarnya
pemerintah desa juga menghasilkan retribusi diharapkan dapat juga menjangkau untuk usaha
pasar, dan parkir untuk kas desa. pertambangan emas rakyat.
Setelah pasar tatelu saat ini ditatelu bisa Keberadaan Ojek pangkalan di desa tatelu
dilihat semakin berkembangnya jumlah usaha merupakan salah satu usaha jasa transportasi
yang saat ini jumlahnya semakin berkurang dan ditahan dengan cek dam atau bendungan dengan
semakin kalah saing dengan perkembangan ojek panjang 25 meter dan lebar 6 meter, debit air
Online tapi masih ada beberapa masih yang masuk dari bendungan tersebut pada
menjalankan usaha ojek pangkalan ini di desa musim penghujan mencapai 80 liter / detik,
tatelu. Dengan semakin meningkatnya kemudian dialirkan ke kolam-kolam melalui
penghasilan masyarakat sekitaran tambang emas saluran yang terbuat dari tembok.
rakyat dan berkembangnya desa serta kemajuan Sepanjang jalan dari Laikit, tetey sampai tatelu
zaman sebagian besar masyarakat desa tatelu rondor saat ini bisa didapati banyak sekali kolam
minimal telah memiliki kendaraan roda 2 (motor Ikan Nila di kiri kanan jalan yang menjuaal ikan
sendiri) dan memiliki roda 4 (mobil sendiri). nila dan mujair, ada juga ikan Mas dengan
Pemerintah juga sebelumnya telah banyak berbagai ukuran. rumah makan juga banyak
memberikan kemudahan kepada masyarakat tersedia di sepanjang jalan sukur ke likupang dan
berupa kemudahan dalam mengajukan menjadi pusat kuliner ikan air tawar terbesar di
kendaraan bermotor. sehingga hampir semua wilayah Minahasa Utara khususnya. Dalam
masyarakat yang memiliki KTP dan berumur beberapa kesempatan juga Pemerintah banyak
minimal 21 tahun bisa mengajukan kredit memberikan perhatian khusus juga untuk usaha
kendaraan bermotor. perikanan dengan memberikan bantuan usaha,
Selain kaya akan emas wilayah Tatelu juga penyuluhan, maupun memberikan kemudahan
memiliki kekayaan alam berupa tanah yang subur dalam mengajukan kredit bagi masyarakat
sehingga memiliki banyak hasil pertanian berupa melalui usaha UMKM.
kelapa, Pisang, buah seperti rambutan, langsat,
Durian, Tanaman Jagung, cingkeh dan pala. PENUTUP
wilayah yang berada di bawah kaki gunung klabat A. Kesimpulan
ini merupakan daerah subur sehingga tidak 1. Pertambangan Emas Skala Kecil
mengherankan apabila tanaman apa saja bisa (PESK) atau biasa dikenal dengan tambang
bertumbuh dengan subur . emas rakyat adalah pertambangan emas
Saat ini Desa tatelu terdapat Balai Perikanan yang dilakukan oleh penambang individu
Budidaya Air Tawar Tatelu yang berada di Jln. atau usaha kecil dengan investasi modal dan
Pinilih Desa Tatelu Kecamatan Dimembe, produksi yang terbatas. Biasanya
Kabupaten Minahasa Utara tepatnya berada di kegiatannya merupakan sistem produksi
kaki Gunung Klabat bagian Utara yang dapat yang tidak terpusat. Kegiatan PESK
ditempuh dengan perjalanan darat ± 15 km dari umumnya beroperasi secara informal dan
Bandar udara Sam Ratulangi sedangkan dari Kota mengekploitasi cadangan-cadangan emas
Manado ± 25 km. Luas Balai Perikanan Budidaya marginal yang terletak di daerah terpencil
Air Tawar Tatelu sendiri yaitu ± 12,2 Ha dengan dengan akses yang sulit dijangkau seperti di
ketinggian 328 dpl. Dengan luas ± 12,2 Ha Balai hutan lindung bahkan di kawasan
Budidaya Air Tawar Tatelu dapat dibedakan konservasi. Di beberapa tempat, kegiatan
dalam tiga tofografi lahan. pengolahan emas PESK dilakukan di tengah-
Lahan sebelah barat seluas 3,5 Ha merupakan tengah pemukiman penduduk dan tambang
lahan yang relatif rata, pada lahan ini emas tatelu merupakan pilot project
dimanfaatkan sebagai lokasi kantor, pemerintah yang berhasil melalui semua
laboratorium, asrama dan bangunan gedung proses dan perijinan dalam melakukan
lainnya. Sedangkan lahan seluas 3,2 Ha yang ada ekslporasi tambang emas skala kecil/
di bagian tengah relatif lebih rendah untuk areal tambang emas rakyat.
ini dibuat untuk unit-unit perkolaman. Sedangkan 2. Pengelolaan Tambang emas
disebelah timur dengan luas 5,5 Ha sebagai aliran rakyat yang ada saat ini di tatelu sangat
sumber air perkolaman berasal dari mata air berdampak bagi kehidupan masyarakat
pengunungan yaitu Gunung Klabat dimana sekitaran daerah tambang emas. Pemilik
diatasnya juga berdiri hatchery lele, laboratorium lahan yang memiliki lahan terdapat
ikan dan laboraturium kesehatan lingkungan. kandungan emas sangat merasakan manfaat
Sumber air yang dipergunakan untuk perkolaman dari tambang emas ini serta menjadikan
berasal dari sumur gali dan aliran air sungai kegiatan pertambangan emas rakyat ini
talawaan dari Gunung Klabat. Pada bagian hulu sebagai sumber utama penghasilan bagi
keluarga. Bagi sebagian warga yang tidak Munadjat Danusaputro, Hukum Lingkungan,
memiliki pekerjaan, usaha pertambangan ini Buku I Umum, Penerbit Bina Cipta,
merupakan lapangan pekerjaan karena Bandung, 1980
sulitnya memperoleh pekerjaan. Selain Moestadji, Penyempurnaan Undang-Undang
untuk pemenuhan kebutuhan hidup, adanya Nomor 4 Tahun 1982: Upaya
keuntungan yang menggiurkan dari emas Pengembangan Lingkungan Hidup Abad
yang berhasil di eksplorasi oleh penambang XXI, Jurnal Hukum Lingkungan Tahun I,
local secara manual. Nomor 1, ICEL, Jakarta, 1996
Mursid Rahardjo.Memahami Amdal 2.Graha
B. Saran Baru.semarang. 2014
1. Merubah praktik pertambangan Reda Rizal. Studi Kelayakan Lingkungan (analisis
emas skala kecil atau ilegal menjadi lebih Mengenai dampak Lingkungan).
baik dan bertanggung jawab memerlukan Penerbit Lembaga Penelitian dan
upaya yang tidak sedikit, termasuk dukungan Pengabdian Universitas Pembangunan
dalam aspek pembiayaan. Saran Pelarangan Nasiona “veteran”.jakarta cetakan ke 3.
penggunaan merkuri dalam proses 2016.
pengolahan bijih emas harus ditaati, Suryanto, Good Mining Practice, Konsep Tentang
sehingga setiap pelaku Penambangan emas Pengelolaan Pertambangan yang Baik
rakyat harus mulai beralih menerapkan tata dan Benar, Studi Nusa, Semarang, 2010,
cara penambangan dan pengolahan emas Sukandarrumidi, Bahan-Bahan Galian Industri.
yang baik dan benar tanpa menggunakan (Yogyakarta: gadjah mada, University
merkuri dan harus ada upaya pengawasan press,tt),2010.
rutin. Saran untuk pemerintah wajib Salim HS, Hukum Pertambangan di Indonesia,
melakukan formalisasi aturan dan Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010,
pengembangan Penambangan emas rakyat. Siahaan N.H.T., Ekologi Pembangunan dan
Selain menyiapkan area yang menjadi Hukum Tata Lingkungan, Erlangga,
wilayah pertambangan rakyat, masyarakat Jakarta, 1987
yang menggantungkan hidupnya pada Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup dan
kegiatan Penambangan emas rakyat juga Pembangunan, Penerbit Djambatan,
harus mangantongi Izin Penambangan 1977
Rakyat agar kegiatan usahanya dapat Soekanto, S dan Mamudji, S. Penelitian Hukum
berjalan sesuai dengan peraturan Normatif (Suatu Tinjauan Singkat).
perundangan. Jakarta: Rajawali Pers. 2001
2. Pertambangan Emas rakyat di
desa Tatelu Telah Menghasilkan ekosistem Sumber Undang-Undang
ekonomi desa yang saling berkaitan bahkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
mampu memberikan dampak bagi daerah Perlindungan dan Pengelolaan
daerah di luar desa tatelu, saran kepada Lingkungan Hidup (UUPPLH)
pemerintah untuk bisa merangkul semua Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang
usaha kecil menengah seperti rumah makan, Mineral dan Batubara
usaha kuliner yang ada di desa tatelu agar Sumber Lainnnya
bisa memberikan nilai tambah lagi sehingga https://www.marcos.my.id/sejarah-tambang-
bisa mengurangi pengangguran didesa serta emas-di-tatelu/
mendorong tatelu menjadi sentra wisata Tabloid Swara Wanua volume1-No.8 –
kuliner ikan air tawar. APRIL2004-MEI2004 – swarawanua
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200221/44/1
DAFTAR PUSTAKA 204299/antam-resourcindo-serap-
A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan Hidup, Jakarta, emas-produksi-desa-tatelu
Kompas, 2010
Mc Naughton dan Larry L. Wolf, Ekologi Umum,
alih bahasa dari General Ecology,
Penerbit Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 1998,

Anda mungkin juga menyukai