UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
JATINANGOR
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
2.1.Kontrak Karya
Istilah kontrak karya merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ,
yaitu kata contract of work. Dalam Pasal 10 UU No 11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan Umum, istilah ini lazim
digunakan adalah perjanjian karya. Dalam hukum Australia yang digunakan
adalah kontrak karya, istilah yang digunakan adalah indenture, friendchise
agreement, state agreement or goverment agreement.
Dalam definisi ini kontrak karya dikonstruksikan sebagai sebuah
perjanjian. Subjek perjanjian itu adalah Pemerintah Indonesia dengan
perusahaan swasta asing atau joint venture antara perusahaan asing dan
perusahaan nasional. Objeknya adalah pengusahaan mineral. Pedoman yang
digunakan dalam implementasi kontrak karya adalah Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing serta Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pertambangan Umum. Definisi lain dari kontrak karya, dapat di baca dalam
Pasal 1 angka 1 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Tahun 2004Nomor 1614 tentang Pedoman Pemrosesan Permohonan
Kontrak Karya dan Perjanjian Pengusahaan Pertambangan Batu Bara dalam
Rangka Penanaman Modal Asing. Dalam ketentuan itu, disebutkan
pengertian kontrak karya. Kontrak karya atau KK adalah perjanjian antara
Pemerintah Indonesia dengan pengusahaan berbadan hukum Indonesia
dalam rangka penanaman modal asing untuk melaksanakan usaha
pertambangan bahan galian, tidak termasuk minyak bumi, gas alam, panas
bumi, radio aktif, dan batubara.
Dengan demikian, definisi kontrak karya di atas perlu dilengkapi
dan disempurnakan yaitu dengan kontrak karya adalah: “suatu perjanjian
yang dibuat antara Pemerintah Indonesia dengan kontrakror asing semata-
mata dan/atau merupakan patungan antara badan hukum domestik untuk
melakukan kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi dalam bidang
pertambangan umum, sesuai dengan jangka waktu yang disepakati oleh
kedua belah pihak”.
Definisi ini merupakan definisi yang lengkap karena di dalam
kontrak karya tidak hanya mengatur hubungan hukum antara para pihak,
namun juga mengatur tentang objek kontrak karya. Dengan demikian, dapat
dikemukakan unsur-unsur yang melekat dalam kontrak karya, yaitu:
adanya kontraktual, yaitu perjanjian yang dibuat oleh para
pihak,
adanya subjek hukum, yaitu Pemerintah
Indonesia/pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota)
dengan kontraktor asing semata-mata dan/atau golongan
antara pihak asing dengan pihak Indonesia,
adanya objek, yaitu eksplorasi dan eksploitasi,
dalam bidang pertambangan umum, dan
adanya jangka waktu di dalam kontrak
Unsur atau logam tanah jarang tidak ditemukan di alam sebagai unsur
tunggal, melainkan dalam bentuk senyawa kompleks karbonat ataupun fosfat.
Sesuai namanya, unsur-unsur ini ditemukan dalam jumlah atau kadar yang
sangat kecil. Misalnya skandium, unsur yang tersebar luas sebagaimana Arsen
dan dua kali kelimpahan Boron, akan tetapi sangat langka dijumpai dalam
konsentrasi tinggi berupa deposit bijih. Selain itu, proses pengolahan atau
pemisahan unsur tanah jarang tidak mudah.
Humphries, Marc. 2012. Rare earth element : The Global Supply Chain.
Congressional research service.
https://www.suduthukum.com/2017/02/istilah-dan-pengertian-kontrak-karya.html
(diakses pada 25 September 2018, pukul 12.50)
https://www.notarisdanppat.com/istilah-kontrak-karya-dan-dasar-hukumnya/
(diakses pada 25 September 2018, pukul 01.00)
http://www.hukumpertambangan.com/izin-usaha-tambang/izin-usaha-
pertambangan-khusus-iupk/ (diakses pada 25 September 2018, pukul 01.05)
http://eiti.ekon.go.id/peraturan-dan-kebijakan-perundangan-di-sektor-minerba/
(diakses pada 25 September 2018, pukul 01.05)
http://www.metalurgi.lipi.go.id/melihat-potensi-logam-tanah-indonesia/ (diakses
pada 25 September 2018, pukul 01.30)
http://geomagz.geologi.esdm.go.id/memasuki-era-tanah-jarang/ (diakses pada 25
September 2018, pukul 01.30)