Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe berdasarkan
catatan sejarah letusan/erupsinya. Catatan kegunungapian dianggap lengkap sejak tahun 1600.
Dicatat dan dikelompokkan sejak pemerintahan Hindia Belanda.
Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi
magmatik namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan
solfatara.
Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola
pada tingkat lemah.
Contoh gunung api tipe B atau tipe C (yang jelas bukan tipe A saat postingan ini dibuat) lainnya Gunung:
Sibualbuali, Sekincau, Pulosari, Klabat, Muria.
Gunung api tipe B dan C bisa saja menjadi tipe A jika kemudian terjadi Erupsi. Contoh Gunung
Sinabung (2.475 meter) di Sumatera Utara yang tergolong tipe B dan sudah lebih 400 tahun tidak
aktif, tiba-tiba mengeluarkan lava pada 29 Agustus 2010.Gunung api tipe A juga bisa saja
kemudian tidak pernah meletus lagi. Namun tetap tipe A.
Indonesia memiliki 129 gunung berapi, terdiri gunung berapi tipe A sebanyak 79 buah, gunung
berapi tipe B sebanyak 29 buah dan tipe C berjumlah 21 buah. Namun seperti yang sudah
dibahas di atas kalau jumlahnya bisa saja berubah untuk masing-masing tipe.
Referensi:
http://shaylaagitha.blogspot.com/2013/02/gunung-berapi-tipe-b-c-di-indonesia.html
http://green.kompasiana.com/iklim/2011/11/07/dari-aceh-sampai-sulawesi-utara-itulah-cincin-
api-negriku-410285.html