Anda di halaman 1dari 26

Semester Antara, 2020-2021

L
G E O OG I
G UN N G
U A P I
[TGS0402] 2 SKS teori

Dr. Hill. Gendoet Hartono


 Geologi Gunung Api, Kontrak Kuliah, Kelulusan, & Praktikum
 Tataan Tektonik & Gunung Api, Rejim Tektonik & Struktur Bumi
 Magma & Lava, Komposisi Kimia Batuan Pijar
UTS 

Tipe Erupsi & Bentuk Gunung Api, Letusan & Lelehan
Gunung Api Bawah Permukaan Air
 Indek Letusan Gunung Api, Bentang Alam & Material
 Lahar, Gas Gunung Api & Awan Abu
 Geologi Gunung Api Di Pacific Ring of Fire
 Geologi Gunung Api Di Spreading Center


Geologi Gunung Api Di Hot Spot
Geologi Gunung Api Moderen UAS
 Geologi Gunung Api Purba
 Bencana Gunung Api, Mitigasi & Monitoring
 Evolusi Gunung Api
Geologi Gunung Api
Moderen
 Jika gunung api mengeluarkan suara atau meletus,
maka itu aktif.
 Jika gunung api pernah meletus di masa lalu tetapi
saat ini tenang, kemungkinan gunung api tersebut
tidak aktif.
 Jika gunung api tidak meletus selama lebih dari
satu juta tahun, maka itu bekas/sisa gunung api.
Meskipun beberapa gunung api belum bergejolak dalam puluhan
ribu tahun, tidak ada jaminan bahwa satu atau lebih tidak akan
meletus lagi, mungkin dalam waktu dekat. Seperti yang dikatakan
para ilmuwan, "Tidak ada gunung api yang mati"
 Gunung api adalah pecahnya kerak
benda bermassa planet, seperti Bumi,
yang memungkinkan lava panas, abu
vulkanik, dan gas keluar dari ruang
magma di bawah permukaan.
 Keaktifan suatu gunung api sangat
erat hubungannya dengan kegiatan
tektonik lokal. Selama kegiatan
tektonik di daerah itu masih
berlangsung maka hal itu dapat
memicu reaktivasi erupsi gunung api.
 Para ilmuwan mendefinisikan gunung
api aktif sebagai salah satu yang telah
meletus dalam 10.000 tahun terakhir.
 Berdasarkan definisi ini, bumi memiliki
sekitar 1.500 gunung api aktif yang
tersebar di seluruh dunia.
Sebuah gunung berapi disebut aktif jika telah meletus setidaknya
sekali selama 10.000 terakhir atau, sebagai alternatif 5.000 atau
2.000 tahun seperti yang ditunjukkan oleh metode ilmiah apapun

Klasifikasi yang diusulkan dari istilah relatif yang menggambarkan keadaan


gunung api saat ini
Brown et al. Journal of Applied
Volcanology (2017)
Distribusi gunung api Holosen dan kejadian fatal yang tercatat sejak 1500 M [1500 AD]
Tujuh insiden terbesar dalam hal hilangnya nyawa [tidak termasuk penyebab fatal
tidak langsung atau terkait gempa] Brown et al. Journal of Applied Volcanology (2017)

Kelud 1990 Tambora 2019 Krakatau 2019


Peta sistim busur
gunung api aktif/
modern Indonesia
 Busur Sunda
 Busur Banda
 Busur Sulawesi
Utara - Sangihe
 Busur Maluku -
Halmahera
Distribusi gunung api aktif di Indonesia  Tipe A : Gunung api
sejak tahun 1600
menunjukkan
peningkatan aktivitas,
magmatik atau bahkan
erupsi freatik saja.
28  Tipe B : Gunung api
dalam aktivitas solfatar
dan/atau fumarol, sejak
tahun 1600 tidak ada
bukti peningkatan
aktivitas maupun
letusannya.
 Tipe C : Solfatara
dan/atau lapangan
fumarol, terkadang
bangunan vulkaniknya
127 tidak jelas
 Gunung api aktif gunung
api yang telah memiliki
setidaknya satu letusan
selama 10.000 tahun
terakhir. Sebuah gunung api
aktif mungkin meletus atau
tidak aktif/ istirahat.
 Gunung api tidak aktif
tidak meletus untuk waktu
yang sangat lama tetapi
berpotensi meletus di masa
mendatang.
 Gunung api punah
diperkirakan tidak akan
meletus di masa depan.
Lima karakter letusan gunung api aktif di Indonesia yang dapat dikenali empat
decade terakhir [Zaennudin, 2010]
 gunung api dengan kubah lava [G. Merapi, Soputan, Karangetan, dll.];
 memiliki danau kawah [G. Dempo, Ijen, Awu, Sorik Marapi, Sinila,
Sileri, Dieng, Kelimutu, Papandayan, dll.];
 sistem ventilasi terbuka [G. Semeru, Raung, Dukono, Marapi, dll.];
 letusan gas [komplek G. Dieng, dll.];
 kerucut di dalam kaldera [Anak Krakatau, Rinjani, Batur, dll.].
Berbagai
bentuk
gunung api,
besar kecilnya
penampang
menggambark
an
perbandingan
besar kecilnya
bentuk
gunung api
(Simkin dan
Siebert, 1994)
Lama hidup atau durasi dan waktu istirahat tipe gunung api di dunia [Ferari, 1995]

Misal: Kaldera tunggal, durasi hidup rata-rata 846.000 tahun dan maks. 3,8 jt tahun. Bila batuan termuda gunung
api tsb. berumur 500.000 tahun maka gunung api masih tergolong aktif. Bila umur kaldera 4 jt tahun dan waktu
istirahat terkini lebih dari waktu istirahat maks (>850.000 tahun) maka gunung api dianggap mati.
Hubungan
tingkat
letusan
(VEI)
dengan
masa
istirahat
gunung api
(Simkin,
1993)
[hubungan
akumulasi gas
dan
tekanan gas
gunung api]
[Newhall & Self, 1982]
[Oppenheimer, 2004]
Indeks Ledakan Vulkanik [VIE] memberi kita cara untuk mengukur daya ledak relatif dari letusan
gunung api. Mengukur berapa banyak material vulkanik yang dikeluarkan, ketinggian material
yang terlempar ke atmosfer, dan berapa lama letusan berlangsung.
Tahapan evaluasi
bahaya gunung api
[IAEA, 2008].
 Tahap 1. evaluasi
tahap 1;
 Tahap 2. karakterisasi
sumber aktivitas
gunung api;
 Tahap 3. pemilahan
bahaya;
 Tahap 4. evaluasi
bahaya gunung api
terhadap calon
tapak/ calon lokasi
bangunan PLTN.
See You….Soon

Anda mungkin juga menyukai