Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH GEOLOGI DINAMIK

MATERI:

GUNUNG API BERMANFAAT BAGI KEHIDUPAN MANUSIA SEKALIGUS BENCANA

DISUSUN OLEH:

NAMA: ADWANDI No. Mhs: 410011111

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI S1 Jl. Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman,Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 485390,487540 fax. (0274) 487249 HOMEPAGE: http:/www.sttnas.ac.id E-mail: info@sttnas.ac.id

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb. Puji syukur kehadiran Allah SWT , yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai GUNUNG API BERMANFAAT BAGI KEHIDUPAN MANUSIA SEKALIGUS BENCANA. Terlepas dari semua ini,kami selaku penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada bpk. Sukartono,Ir., MT sebagai dosen pembimbing Sebagai insan yang tidak luput dari kekhilafan dan kesalahan, maka dengan ini kamii menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dan semua pihak kami terima dengan kedua belah tangan terbuka sebagai bahan perbaikan dimasa datang. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamualaikum Wr.Wb.

Yogyakarta,10 April 2012

Penulis

A. Manfaat Gunung Berapi

Walaupun letusan gunung berapi dapat menimbulkan korban jiwa dan harta tetapi ada beberapa keuntungan dengan adanya gunung berapi antara lain: 1. Abu vulkanis yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi (letusan) dapat menyuburkan tanah pertanian karena banyak mengandung unsur hara untuk kebutuhan tanaman. Daerah-daerah yang mempunyai gunung berapi tempatnya subur seperti di Pulau Jawa. 2. Material yang dikeluarkan gunung berapi saat terjadi letusan yang berupa pasir, kerikil, batu-batu besar, kesemuanya merupakan mineral industri yang dapat digunakan untuk bahan bangunan. 3. Gunung berapi terbentuk dari keluarnya magma dari dalam bumi. Magma yang menuju permukaan bumi tersebut banyak membawa mineral logam, dan barang tambang lainnya. Oleh karena itu di daerah pegunungan dan gunung api banyak ditemukan bahan tambang. 4. Adanya gunung berapi yang tinggi menyebabkan terjadinya hujan orografis, sehingga daerah itu menjadi daerah yang banyak hujan. 5. Daerah yang bergunung berapi biasanya merupakan daerah tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai daerah hutan, perkebunan, dan daerah pariwisata. Letusan gunung berapi dapat berakibat buruk terhadap margasatwa lokal, dan juga manusia. Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu, sekarang muncul fenomena baru yaitu lumpur Lampindo di Surabaya Jawa Timur.
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan

sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut: : 1. Aliran lava 2. letusan gunung berapi 3. Aliran lahar dingin 4. Abu vulkanik 5. Kebakaran hutan 6. Gas beracun 7. Gelombang tsunami 8. Gempa bumi Tapi dibalik peristiwa letusan gunung berapi terdapat 3 manfaat : 1.Kesuburan tanah dan banyak bahan tambang Aliran Lava menghasilkan banyak material isi perut bumi yang keluar saat terjadinya letusan gunung. Material itu bisa berbentuk pasir, silika, lava, kristal dan lain sebagainya yang dimuntahkan dari dalam perut bumi dalam jumlah besar. Kristal bisa dimanfaatkan untuk membuat perhiasan dan pajangan rumah tangga,Silika bisa dimanfaatkan untuk membuat kaca dan material lainnya bisa dikembangkan untuk menggerakkan ekonomi. 2.Cuaca berubah Para ilmuwan telah lama menyelidiki bahwa ledakan besar gunung berapi bisa mempengaruhi cuaca global dengan cara memuntahkan partikel-partikel ke udara bebas yang dapat menghalangi energy panas matahari dan dapat mendinginkan suhu udara. Ini tentu sebuah kabar yang baik, mengingat akhir-akhir ini suhu udara terasa panas yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga mencapai puncaknya pada tahun 2012. Para peneliti juga meyakini bahwa letusan gunung berapi juga akan berpengaruh terhadap curah hujan di kawasan Asia. Para peneliti dari Columbia University's Lamont-Doherty Earth Observatory menyatakan bahwa letusan besar akan cenderung menyebabkan beberapa kawasan di Asia tengah mengalami kekeringan, namun akan menyebabkan banyak hujan di negara-negara Asia Tenggara dan termasuk Vietnam, Laos, Cambodia, Thailand dan Myanmar . Sebuah letusan besar akan memuntahkan unsur-unsur belerang yang akan berubah menjadi partikel kecil di dalam atmosfer yang akan menghalangi radiasi matahari. Dan akibatnya hal itu akan menurunkan suhu pada permukaan bumi selama berbulan-bulan, dan bahkan hingga bertahun-tahun. Seperti yang sudah terjadi adalah letusan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa pada 1815, yang berdampak atas membekunya tanaman-tanaman pertanian di wilayah hingga sejauh New England. Juga letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991, di Filipina yang mampu menurunkan suhu gobal sebesar 0,7 oFahrenheit, sehingga mampu untuk menutupi efek gas rumah kaca selama sekitar setahun.

3.Obyek Wisata yang indah Sisa-sisa letusan gunung dapat berubah menjadi obyek wisata yang indah dan mempesona, membentuk danau kawah dan sumber air panas. Contoh : 1. Kaldera Gunung Bromo / Tengger Jawa Timur

2. Kawah Gunung Galunggung Tasik Malaya Jawa Barat

3. Sumber Air Panas Dieng Jawa Tengah

Beberapa usaha untuk mengurangi akibat dari bahaya letusan gunung api, anatar lain : 1) Mendirikan dan memfungsikan pos-pos pengamatan gunung api 2) Memfungsikan Sistem informasi geografi 3) Memasang sensor Gunung api 4) Membuat terongan-terowongan air pada kepundan yang berdanau 5) Mengungsikan penduduk dan ternak yang bertempat tinggal di lereng-lereng gunung api yang akan meletus 6) Memfungsikan dan memberdayakan penduduk di sekitar gunung api, untuk segera melapor kejadia-kejadi awal terjadinya letusan gunung api

Kerugian Gunung Berapi

Bangsa Indonesia sudah merasakan kerugian yang diakibatkan oleh gunung berapi baik itu yang berdampak kecil maupun yang berdampak besar, kerugian harta maupun nyawa. Kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat gunung berapi dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Gunung berapi pada waktu meletus mengeluarkan lava pijar dan sangat berbahaya bahkan bisa menghanguskan flora dan fauna di sekitarnya bahkan nyawa manusia pun ikut menjadi korban. 2. Gunung berapi yang meletus juga mengeluarkan gas yang sangat panas, yang juga bergerak menuruni lereng. Contoh awan panas dari G. Merapi di Jawa Tengah (Wedus Gembel). Ini yang menyebabkan Mbah Marijan Juru Kunci Gunung Merapi tewas karena tetap bertahan pada rumah kediamannya. 3. Pada saat terjadi letusan, lava pijar akan bercampur dengan air yang terdapat di danau kawah, dan membentuk lahar panas, yang sangat berbahaya. Contoh lahar panas dari G. Kelud (Jawa Timur). 4. Lava yang menumpuk di puncak gunung akan hanyut dan turun ke bawah bersama air hujan sebagai lahar dingin. Wujud lahar dingin ini berupa aliran batu, kerikil dan pasir yang jenuh air, meluncur ke bawah menuruni lereng. 5. Gunung berapi yang tinggi dan berderet dapat membentuk daerah bayangan hujan. Daerah bayangan hujan ini curah hujannya sedikit dan bersifat lebih kering. Contoh Lembah Palu, Sulawesi Tengah. 6. Letusan gunung berapi bawah laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang Tsunami, seperti tsunami di di Banten dan Lampung akibat letusan Gunung Krakatau (1883). 7. Abu vulkanis di udara dari letusan gunung api dapat mengganggu penerbangan dan dapat merusak tanaman.

Perisitwa gunung meletus, terutama di Indonesia sudah sangat sering terjadi. Bahkan catatan sejumlah ahli sejarah gempa menyebutkan bahwa letusan besar nan mengerikan sudah beberapa kali terjadi di negeri ini. Pada 1883, Krakatau meletus. Kekuatannya sangat menggerikan, 13.000 kali kekuatan bom atom. Suara ledakan dan gemuruh bebatuan yang dimuntahkan bisa didengar dari jarak ribuan mil bahkan sampai pulau-pulau kecil di laut Afrika Timur.

Sekitar satu bulan yang lalu saya mendengar kabar tentang ekspedisi cincin api atau ring of fire. Dalam ekspedisi tersebut, tim akan mendaki beberapa gunung api di Indonesia. Pertama kali yang saya katakan adalah Wow! keren. Jelas saja, saya sudah lama ingin mendaki gunung karena melihat dokumentasi-dokumentasi perjalanan teman dalam pendakian yang membuat saya berdecak kagum. Apalagi tim ekspedisi cincin api yang sudah pasti akan terus melakukan pendakian. Seperti pengalaman yang indah. Berjalan mendaki dari satu gunung ke gunung lainnya, tidak hanya melakukan tugas ekspedisi tapi banyak hal yang sekaligus didapatkan. Seperti menyelam sambil minum air, banyak hal yang membuat saya agak ngiri dengan tim ekspedisi. Pertama, mereka mendaki beberapa gunung. Kedua, mereka mendapatkan pengetahuan baru tentang sejarah gunung tersebut, perilaku dan adat istiadat orang-orang disekitarnya. Seperti yang kita ketahui, Indonesia terletak di jalur cincin api Pasifik. Memang terdengar ngeri karena Indonesia rawan bencana akibat aktifitas vulkanis. Selain aktifitas vulkanis, aktifitas tektonik juga turut menambah bencana yang ada. Namun, bencana-bencana yang ada bagaikan pelangi sehabis hujan. Akibat aktifitas-aktifitas vulkanik tersebut, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati. Hal ini juga didukung oleh letak Indonesia di garis khatulistiwa yang memungkinkan mendapatkan matahari yang cukup. Selain itu, Indonesia juga memiliki keanekaragaman bentuk permukaan bumi. Mulai dari pegunungan, gunung, lembah, jurang, dll. Hal ini menambah daya tarik Indonesia. Jika dikelola dengan baik, pariwisata Indonesia pasti akan maju. Kenekaragaman bentuk muka bumi dan hayati juga mempengaruhi budaya dan kehidupan masyarakat sekitar. Mulai dari bentuk rumah yang didesain untuk tahan gempa, kepercayaan-kepercayaan yang dianut menyangkut gunung api, hasil kerajinan yang juga dipengaruhi oleh aktifitas di sekitar gunung, dan cara-cara tradisional untuk mengetahui aktifitas gunung api. Memang yang tadi saya paparkan adalah keuntungan Indonesia yang berada di jalur cinicin api Pasifik, namun tidak lupa juga dengan bencana-bencana yang ada. Jika kita semua peka dan sadar akan keberadaan Indonesia, kita semua (pemerintah dan masyarakat) pasti akan melakukan cara-cara untuk menghindari resiko bencana bagi masyarakat yang berada di sekitar gunung api. Keseringan dari kita, jika ada bencana datang kita mengatakanIni adalah

ujian dari Tuhan bagi umat manusia, memang benar, tapi juga ditelisik mengapa suatu bencana membuat korban jiwa. Padahal kita semua tahu bahwa bencana alam itu tidak dapat dicegah tapi hanya bisa diprediksi (walaupun tidak selalu tepat) kapan terjadi. Kita hanya perlu melakukan cara mengurangi kerugian yang diakibatkan bencana tersebut. Beberapa cara yang bisa kita semua lakukan adalah memberi penyuluhan kepada warga yang tinggal di sekitar gunung api tentang aktifitas vulkanis yang berbahaya. Selain itu rumah tetap dengan desain yang tahan gempa. Rumah-rumah tradisional adalah rumah-rumah tahan gempa. Orang-orang zaman dahulu sudah mempelajari bentuk rumah ini secara otodidak dari pengalaman-pengalaman mereka di daerah gunung api dan rawan gempa. Walaupun terdengar mengerikan, keberadaan Indonesai di jalur cinicin api Pasifik membawa banyak keuntungan. Sekarang, tinggal bagaimana kita yang hidup di negara tercinta ini mengelolanya dengan baik. kemudian ada juga Efek Negatif Abu Letusan Gunung Bagi Kesehatan : AbU vulkanik akibat letusan Gunung Merapi terus beterbangan ke berbagai daerah di sekitar gunung tersebut. Masyarakat sebaiknya mewaspadai abu ini karena bisa mengganggu kesehatan pernapasan, mata, dan kulit. Abu vulkanik dari Gunung Merapi yang terbawa angin ke berbagai arah hingga banyak membahayakan warga sekitar, terutama pada kesehatan. Abu vulkanik sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Nah, jika posisi seseorang dekat dengan abu vulkanik yang kemudian masuk ke dalam pernapasan cukup banyak, maka bisa membuat saluran pernapasan membengkak karena efek dari panasnya udara. Yang terjadi, bisa saja sesak napas, bahkan sampai mengancam jiwa. Secara umum, efek abu vulkanik pada paru akan menyebabkan iritasi karena bersifat asam. iritasi yang terjadi adalah dari saluran pernapasan atas hingga bawah, seperti batuk-batuk atau bersin. Namun jika fasenya lebih lanjut, maka bisa menyebabkan sakit tenggorokan, timbunan dahak, sesak napas, juga kekambuhan pada penyakit paru apabila seseorang sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit pernapasan. Penyakit tersebut bisa terjadi, jika kejadiannya terus-menerus dan bertahun-tahun,

Anda mungkin juga menyukai