DISUSUN OLEH
ADINDA NAFISKA MAIA
JUAN EZRA ONESIMUS
SALWA OKTAFIANTI
WILDAN ANSHORULLAH
FAHRI RAMADANI
SMP IT YAPISA
1
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
pembentukanice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api
lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju,
sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah kuwu, grobogan, jawa
tengah yang populer sebagai bleduk kuwu.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya.
Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum
akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat
dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk
menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung
berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
B. Rumusan Masalah
Apa bencana alam gunung meletus itu ?
a. Faktor–faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya bencana alam gunung
meletus?
b. Dampak apa yang ditimbulkan dari bencana alam gunung meletus?
c. Bagaimana cara penanggulangan bencana alam gunung meletus?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bencana yang ditimbulkan oleh gunung berapi adalah letusan gunung berapi atau
erupsi, karena saat terjadi erupsi gunung berapi tersebut mengeluarkan lava panas, awan
panas atau dikenal dengan wedus gembel, gas beracun dan lahar dingin.
3
B. Sebab-sebab terjadinya bencana gunung berapi
a. Pada batas lempeng terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi
sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar
( magma ).
b. Kegiatan gunung berapi menyebabkan zona kegempaan aktif di sekitarnya.
c. Erupsi gunung berapi yang memuntahkan lava dan awan panas hingga mencapai
suhu di atas 1000oC
d. Lahar yang tertampung di kantong-kantong sekitar kawah gunung, jika terjadi
hujan akan menyebabkan banjir lahar dingin.
4
Para peneliti juga meyakini bahwa letusan gunung berapi juga akan berpengaruh
terhadap curah hujan di kawasan Asia. Para peneliti dari Columbia University's
Lamont-Doherty Earth Observatory menyatakan bahwa letusan besar akan
cenderung menyebabkan beberapa kawasan di Asia tengah mengalami kekeringan,
namun akan menyebabkan banyak hujan di negara-negara Asia Tenggara dan
termasuk Vietnam, Laos, Cambodia, Thailand dan Myanmar .
Sebuah letusan besar akan memuntahkan unsur-unsur belerang yang akan berubah
menjadi partikel kecil di dalam atmosfer yang akan menghalangi radiasi matahari.
Dan akibatnya hal itu akan menurunkan suhu pada permukaan bumi selama
berbulan-bulan, dan bahkan hingga bertahun-tahun.
Seperti yang sudah terjadi adalah letusan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa
pada 1815, yang berdampak atas membekunya tanaman-tanaman pertanian di
wilayah hingga sejauh New England. Juga letusan Gunung Pinatubo pada tahun
1991, di Filipina yang mampu menurunkan suhu gobal sebesar 0,7 oFahrenheit,
sehingga mampu untuk menutupi efek gas rumah kaca selama sekitar setahun.
3. Obyek Wisata yang indah
Sisa-sisa letusan gunung dapat berubah menjadi obyek wisata yang indah dan
mempesona, membentuk danau kawah dan sumber air panas.
5
b. Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi
1. Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin
dan batu-batu besar.
2. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
3. Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan.
4. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
merusak mesin.
E. Usaha Pencegahan Gunung Meletus
Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan
gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan :
1. Pemantuan
Aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa
(seismograf). Data harian hasil pemantuan dilaporkan ke kantor Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung dengan menggunakan
radio komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan Gunung Berapi menyampaikan
laporan bulanan ke pemda setempat.
2. Tanggap Darurat
Tindakan yang dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung
berapi.
Tindakan tersebut antara lain :
- Mengevaluasi laporan dan data
- Membentuk Tim Tanggap Darurat
- Mengirimkan Tim ke lokasi
- Melakukan pemeriksaan secara terpadu
3. Pemetaan
Peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat
bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi
pengungsian, dan pos penggulangan bencana
4. Penyelidikan
6
Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan
Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen
lainnya
5. Sosialisasi
Petugas melakukan sosialisasi kepada pemerintah Daerah serta masyarakat
terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa
pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
7
BAB V
PENUTUP
3.1. Simpulan
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di
dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gasyang bertekanan tinggi. Secara
geografis Indonesia terletak diantara dua samudra (pasifik dan hindia) dan dua benua
(Asia dan Australia). Selain itu Indonesia terlatak diatas pertemuan tiga lempeng
bumi, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indoaustralia dan lempeng pasifik. Pertemuan
dari tiga lempeng bumi diatas menyebabkan terjadinya aktivitas magma di dalam
bumi, hal ini yang menyebabkan mengapa di Indonesia banyak terdapat gunung
berapi. Dibumi ini terdapat dua jalur gunung api/sabuk api (ring of fire), yaitu sirkum
pasifik dan sirkum mediterania yang kedanya melewati Indonesia.
3.2. Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui jenis-
jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat yang
ditimbulkannya.
Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi dan
penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup, korban
meninggal dan kerugian harta benda yang besar.
1. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat yang
tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi bencana yang terjadi.
2. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan pelestarian
lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan.
3. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana, agar tidak
terjadi korban dan kerugian yang besar.
C. DAFTAR PUSTAKA
http://nurhadiprayogi.blogspot.com/2013/10/makalah-gunung-meletus.html
http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html
http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/13/bencana-alam-dan-antisipasinya/