Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN PENYULUHAN

KESIAPSIAGAAN BENCANA GUNUNG MELETUS

Oleh Kelompok 2 :

1.

POLTEKKES KEMENKES MALANG KAMPUS 3 BLITAR


JL. DR. SUTOMO NO. 56, BENDOGERIT, KEC.SANANWETAN, KOTA
BLITAR, JAWA TIMUR 66133
JUDUL : Penyuluhan Kesiapsiagaan Bencana Tsunami

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak gunung api aktif di
dunia. Keaktifan gunung api di Indonesia dapat dilihat dari posisi geografis yang
berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu Lempeng HindiaAustralia,
Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Pasifik Barat. Selain itu, secara fisiografis
Indonesia terletak dalam rangkaian cincin gunung api pasifik (Pasific Ring of Fire)
yang merupakan pertemuan dua jalur pegunungan, diantaranya ada Sirkum
Mediteranian dan Sirkum Pasifik. Jalur Sirkum Mediteranian di wilayah Indonesia
membentang dari Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku,
sedangkan jalur Sirkum Pasifik masuk ke Indonesia melalui Sulawesi kemudian
bercabang ke Pulau Halmahera dan berakhir di Papua. Meninjau kondisi tersebut
mengakibatkan wilayah Indonesia memiliki zona seismik aktif dan banyak gunung
api.

Oleh sebab itu tidak heran jika Indonesia sering mengalami bencana gunung
meletus. Gunung api meletus disebabkan maga di dalam perut bumi yang di dorong
keluar oleh gas yang bertekanan tinggi atau karena pergerakan lempengan
bumi,tumpukan tekanan dan panas cairan magma. Letusannya membawa abu dan
batu yang menyenbur dengan keras, sedangkan lavanya bisa membanjiri daerah
sekitarnya bahkan hingga radius ribuan kilometer. Gunung meletus memiliki dampak
negatif yaitu gangguan Pernafasan dan penglihatan, pencemaran sumber air bersih,
mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap rumah, kebakaran
hutan, korban jiwa akibat aliran lava, awan panas, banjir lahar, jatuhan pasir dan batu.
Namun dari gunung meletus terdapat dampak positif yaitu membuat tanah menjadi
lebih subur,

Banyaknya korban jiwa akibat gunung meletus ini dapat diperkecil dengan
adanya peringatan dini dan penyuluhan tentang kesiapsiagaan bencana
B. Perumusan Masalah

Masyarakat kurang mengetahui bagaimana cara kesiapsiagaan bencana khususnya


di daerah gunung Semeru sehingga :

1. Banyak masyarakat yang masih kebingungan bagaiamana cara siaga bencana


gunung meletus
2. Mengakibatkan banyak korban karena tidak segera melakukan kesiapsiagaan
bencana
C. Pemecahan Masalah

Langkah-langkah yang diambil yaitu :

1. Memberikan penyuluhan tentang kesiapsiagaan bencana gunung meletus


2. Melakukan simulasi bencana gunung meletus

Diharapkan dengan melakukan kegiatan ini, tingkat pengetahuan masyarakat


mengenai kesiapiagaan bencana gunung meletus dapat ditingkatkan.

D. Tujuan Kegiatan
1. Membantu masyarakat setempat khususnya sekitar gunung semeru yang
memerlukan pandangan yang lebih luas tentang kesiapsiagaan bencana
sehingga mampu untuk mengurangi korban jiwa saat bencana
2. Untuk memberdayakan masyarakat
E. Manfaat kegiatan
Diharapkan dapat memebrikan manfaat :
- Dapat turut mewujudkan masyarakat yang tanggap dan siaga bencana
F. Khalayak Sasara Strategis
Khalayak yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat sekitar
gunung semeru
G. Rencana Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan maka akan dilakukan evaluasi sebagai berikut :
- Pengetahuan masyarakat tentang bencana gunung meletus
- Perubahan tindakan ketika terjadi bencana
Instrument evaluasi :
- Tanya jawab dan diskusi
- Simulasi kesiapsiagaan bencana
Lampiran 1

MATERI

A. Pengertian

Gunung api meletus disebabkan maga di dalam perut bumi yang di dorong keluar
oleh gas yang bertekanan tinggi atau karena pergerakan lempengan bumi,tumpukan
tekanan dan panas cairan magma. Letusannya membawa abu dan batu yang
menyenbur dengan keras, sedangkan lavanya bisa membanjiri daerah sekitarnya
bahkan hingga radius ribuan kilometer

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi membagi status gunung api aktif
menjadi:

 AWAS : Letusan dapat menjadi dalam waktu 24 jam.


 SIAGA : Letusan dapat menjadi dalam waktu 2 minggu
 WASPADA : Aktifitas vulkanik san seismik/kegempaan gunung
sudah meningkat
 NORMAL : Tidak ada gejala tekanan magma.

Bahaya letusan gunung berapi adalah adanya erupsi yang berupa :

 Awan panas , Bersuhu 300 sampai 700 derajat celcius, berkecepatan lebih dari
70 km/jam.
 Material vulkanik, berupa batuan panas bersuhu lebih dari hujan abu yang
mengandung asam dan berbahaya bagi pernafasan ,penglihatan,merusak air
tanah dan tanaman
 Lava atau lahar ,yang berwujud cairan kental bersuhu antara 700 sampai 1200
derajat celcius.
 Gas beracun yang dapat keluar melalu rongga atau kawah bersama letusan ,
yang dapat mematikan makhluk hidup.
 Tsunami, bilamana gunung api yang berada di bawah permukaan laut meletus.
Saat terjadi letusan :

o Segeta mengungsi apabila sudah ada perintah mengungsi dari instansi/badan


yang berwenang.
o Hindari melewati jalur yang searah dengan arah angin dan sungai yang
berhulu di puncak gunung yang sedang meletus.
o Hindari daerah bahaya yang telah di tetapkan dengan melihat peta ancaman
bahaya letusan gunung api.
o Apabila melihat permukaan aliran air sungai naik,cepat-cepat cari daerah
yang lebih tinggi.
o Apabila terjebak dalam ruangan ,tutup semua pintu dan jendela.
o Apabila berada di ruang terbuka cari ruang perlindungan darurat.
o Apabila terjadi hujan batu,lindungi kepala dengan posisi menunduk dengan
tubuh condong kedepan untuk melindungi dada serta silangkan tangan di
antara kepalan dan tengkuk untuk melindungi kepala .
o Saat turun hujan abu,jangan memakai lensa kontak(bagi yang
menggunkanannya),usahakan menutup wajah dengan kedua telapak tangan
atau sapu tangan serta gunakan kain / masker untuk melindungi pernafasan

Setelah terjadi letusan :

o Kembali kerumah setelah situasi di nyatakan aman oleh


pihak berwenang

o Bersihkan atap rumah dari debu/abu gunung hujan debu


yang menutupi atap rumah apabila tebal akan sangat
beratdan dapat mengakibatkan runtuhnya atap rumah.

Pasca letusan :

 Apabila memungkiknan hindari daerah-daerah zona hujan


abu

 Apabila berada di luar ruangan :


- tutup mulut dan hidung anda.debu gunung api dapat
mengiritasi sistem pernafasan anda.

- gunakan kacamata untuk melindungi mata anda

- lindungi kulit anda dari iritasi akibat debu gunung api

- bersihkan atap akibat dari hujan debu gunung berapi

 hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat


mengakibatkan runtuhnya atap bangunan. Hati-hati ketika
bekerja di atap bangunan rumah

 Hindari mengendarai kendaraan di daerah hujan yang lebat

 Mengendarai kendaraan mengakibatkan debu tersedot dan


dapat merusak mesin kendaraan tersebut

 Apabila anda mempunyai penyakit pernafasan ,hindari sedapat


mungkin kontak dengan debu gunung api

 Tinggallah di dalam ruangan,samapai keadaan dinyatakan aman


di luar rumah

 Ingat untuk membantu tatngga yang mungkin membutuhkan


pertolongan seperti orang tua,orang yang cacat fisik,dsb.

Bilamana harus mengungsi ,perlu mewaspadai:

o Penyakit menular di tempat pengungsian,seperti


ISPA,Diare,campak.

o Keracunan makanan

o Gizi kurang gangguan stress pasca trauma

Melakukan perilaku hidup bersih dan sehat:

o Selalu buang air besar di jamban, mencuci tangan


Setelah buang air maupun sebelum makan dan Selalu
minum air yang telah di masak. Masalah kesehatan yang
dapat timbul akibat gunung meletus:

o Korban luka bakar terkena awan panas atau lahar panas dan
meninggal

o Penyakit saluran pernafasan dan sakit mata akibat iritasi


debu gunung api

o Keracunan gas Pengungsian

o Rusaknya fasilitas pelayanan kesehatan


Lampiran 2

Anda mungkin juga menyukai