Anda di halaman 1dari 10

ANALISA ERUPSI GUNUNG MERAPI

Untuk memenuhi tugas Disaster Managemen

Di susun Oleh : Kelompok 3

141100247 Sahrul Rozi


141100249 Siti Jaitun Suhartinah
141100250 Soleh Ansoriyansyah
141100251 Solikin
141100252 Sri Armita Sari
141100254 Temi Wenda
141100255 Upriani
141100256 Wilhelmina Renjaan
141100257 Yenni Agustina I
141100258 Veti Constantia
141100260 Yuli Evi Susanti
141100262 Muhamad Husen
141100264 Lismawati
141100269 Ramli Wabula

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA
2017

1
Analisa Erupsi Gunung Merapi

Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang
didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti
inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu
menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa
membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa
menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer
jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan
suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma
yang keluar dari dalam bumi disebut .lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa
mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu
dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering
meletus disebut gunung berapi aktif.

Penyebab letusan pada gunung berapi

Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan


aktif sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi
perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan
material sekitarnya yang merupakan cairan pijar (magma).
Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui
rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi. Gunung berapi terbentuk dari
magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat
panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini
sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat
batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma.
Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah
permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km.

2
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan
karena massanya yang lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya.
Saat magma naik, magma tersebut melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga
terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km dari permukaan.
Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir)
darimana letusan material-material vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi
di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini
menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian
batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju
ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya
terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang
disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material
vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah
semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk
pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar
kawah tersebut.
Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada
letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma
naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui
saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar
melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap
berada di bawah permukaan.

Tanda-Tanda Gunung Akan Meletus

1. Munculnya asap putih tebal sekitar puncak gunung


2. Gempa bumi tektonik (lindu)
3. Hujan abu
4. Suara gemuruh dipuncak gunung
5. Hewan-hewan hutan di gunung turun ke pemukiman penduduk

3
Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia

1. Status Awas

 Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau


ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana
 Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap
 Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam

Tindakan

 Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk


dikosongkan
 Koordinasi dilakukan secara harian
 Piket penuh

2. Status Siaga

 Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan


atau menimbulkan bencana
 Peningkatan intensif kegiatan seismik
 Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut
ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan
bencana
 Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu
2 minggu

Tindakan

 Sosialisasi di wilayah terancam


 Penyiapan sarana darurat
 Koordinasi harian
 Piket penuh

3. Status Waspada

4
 Ada aktivitas apa pun bentuknya
 Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
 Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
 Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas
magma, tektonik dan hidrotermal

Tindakan

 Penyuluhan/sosialisasi
 Penilaian bahaya
 Pengecekan sarana
 Pelaksanaan piket terbatas

4. Status Normal

 Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma


 Level aktivitas dasar

Tindakan

 Pengamatan rutin
 Survei dan penyelidikan

Persiapan menghadapi Letusan gunung Berapi

 Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk


mengungsi
 Membuat perencanaan penanganan bencana
 Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
 Mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian alat perlindungan)
 Jika terjadi Letusan gunung Berapi
 Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah
aliran lahar\
 Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
 Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan

5
 Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang,
celana panjang, topi dan lainnya
 Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya
 Jangan memakai lensa kontak
 Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung
 Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua
belah tangan.
 Setelah terjadinya Letusan Gunung Berapi
 Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
 Bersihkan atap dari timbunan Abu, karena beratnya bisa merusak ataun
meruntuhkan atap bangunan
 Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
merusak mesin motor, rem, persneling hingga pengapian

Akibat Gunung Meletus

a. Leleran lava merupakan cairan lava yang pekat dan panas dapat merusak
segala infrastruktur yang dilaluinya. Kecepatan aliran lava tergantung dari
kekentalan magmanya, makin rendah kekentalannya, maka makin jauh
jangkauan alirannya. Suhu lava pada saat dierupsikan berkisar antara
800o 1200o C. Pada umumnya di Indonesia, leleran lava yang dierupsikan
gunungapi, komposisi magmanya menengah sehingga pergerakannya
cukup lamban sehingga manusia dapat menghindarkan diri dari
terjangannya.
b. Aliran piroklastik (awan panas) dapat terjadi akibat runtuhan tiang asap
erupsi plinian, letusan langsung ke satu arah, guguran kubah lava atau
lidah lava dan aliran pada permukaan tanah (surge). Aliran piroklastik
sangat dikontrol oleh gravitasi dan cenderung mengalir melalui daerah
rendah atau lembah. Mobilitas tinggi aliran piroklastik dipengaruhi oleh
pelepasan gas dari magma atau lava atau dari udara yang terpanaskan
pada saat mengalir. Kecepatan aliran dapat mencapai 150 250 km/jam dan
jangkauan aliran dapat mencapai puluhan kilometer walaupun bergerak di
atas air/laut.

6
c. Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup
tinggi, pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah angin
kemudian jatuh lagi ke muka bumi. Hujan abu ini bukan merupakan
bahaya langsung bagi manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan
daun-daun dan pepohonan kecil sehingga merusak agro dan pada
ketebalan tertentu dapat merobohkan atap rumah. Sebaran abu di udara
dapat menggelapkan bumi beberapa saat serta mengancam bahaya bagi
jalur penerbangan.
d. Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah.
Apabila volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman
langsung saat terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas.
e. Gas vulkanik beracun umumnya muncul pada gunungapi aktif berupa CO,
CO2, HCN, H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas dapat
membunuh
f. lahar hujan terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi
yang diendapkan pada puncak dan lereng, terangkut oleh hujan atau air
permukaan. Aliran lahar ini berupa aliran lumpur yang sangat pekat
sehingga dapat mengangkut material berbagai ukuran. Bongkahan batu
besar berdiameter lebih dari 5 m dapat mengapung pada aliran lumpur ini.
Lahar juga dapat merubah topografi sungai yang dilaluinya dan merusak
infrastruktur.
g. banjir bandang terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada
lereng gunungapi karena jenuh air atau curah hujan cukup tinggi. Aliran
Lumpur disini tidak begitu pekat seperti lahar, tapi cukup membahayakan
bagi penduduk yang bekerja di sungai dengan tiba-tiba terjadi aliran
lumpur.
h. longsoran vulkanik dapat terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosi uap
air, alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh, atau
terkena gempabumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jarang
terjadi di gunungapi secara umum sehingga dalam peta kawasan rawan
bencana tidak mencantumkan bahaya akibat Longsoran vulkani

Dampak Positif Dan Negativ Akibat Gunung Meletus

7
Gunung berapi merupakan gunung yang sewaktu – waktu bisa meletus. Di
Indonesia terutama dipulau jawa merupakan daerah yang banyak gunung
berapinya. Adanya gunung api ini member pengaruh bagi kehidupan, baik
pengaruh positif maupun negatif.

Berikut merupakan penjelasan dampak positif atau menfaat dari gunung


berapi

1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah


2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan
untuk bahan bangunan
3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam
material logam atau bahan tambang, seperti emas dan perak
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan
dan pariwisata
Adapun dampak negative atau kerugian yang disebabkan oleg gunung api
adalah
1. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunning api membentuk lahar
panas yang dapat meluncur menuruni lereng menghancurkan apaapun tak
terkecuali daerah pemukiman.
2. Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk – tumpuk
dipuncak gunung, pada saat tertentu akan meluncur menuruni daerah yang
dilalui dan menghancurkan apapun yang ada
3. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya
diikuti gelombang tsunami
4. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut
wedos gembel dapat mengganggu jalur penerbangan.

8
Erupsi Gunung

Kematian Sedang

dari 100 warga, 30 darinya meninggal dunia. Dikarenakan


warga setempat sudah mengetahui akan terjadinya letusan
gunung merapi sehingga warga sudah diungsikan, selain itu
sudah alat yang dapat mengetahui apakah gunung merapi akan
meletus dengan tanda-tandanya, sehingga warga dapat
diungsikan dan korban dapat diminimalisirkan, namun masih
ada warga yang tetap bersekukuh untuk tetap tinggal,
sehingga mengakibatkan timbulnya korban.

Luka Berat Banyak

Dari 100 warga 20 darinya ada yang mederita luka berat,


dikarenakan panic, tabrakan, tertimpa bangunan yang rubuh,
terkena letusan (batu yag keluar/disebabkan gunung meletus)

Penyakit Menular Banyak

Dari 100 warga, 30 yang meninggal, ada 30 yang menderita


penyakit menular.

Dikarenakan, air yang kotor, lingkungan yang tidak bersih,


yang disebabkan oleh abu vulkanik, serta tertutupinya
material-material. Penyakit yang biasanya menyerang diare,
dikarenakan kurangnya air bersih, campak karena kurangnya
imunisasi, ISPA dikarenakan kurangnya APD (masker)
sehingga menghirupnya udara yang tidak bersih yang
diakibatkan abu vulkanik. Malaria dikarenakan lingkungan
yang tidak bersih, serta kekurangannya air bersih.

9
Kerusakan Fas-Kes Parah

Dikarenakan bangunan yang roboh akibat gempa, tertutupnya


abu vulkanik, serta tertimpanya material-material.

Masalah Air Bersih Parah

Dikarenakan tidak ada air bersih, sungai yang seharusnya


mengalirkan air malah terkena abu vulkanik, adanya material,
batu-batu yang di akibatkan gempa maupun gunung yang
meletus.

Masalah Pangan Berat

Mengharapkan bantuan dari desa-desa sekitar yang tidak


terkena dampak gunung meletus. Abu vulkanik yang
menutupi hutan, kebun, desa dan mematikan ternak, ssehingga
tidak tersedianya pangan yang dapat dikonsumsi.

Pengungsi Banyak

Dari 100 warga ade 50-70 yang dapat dievakuasi. Karena


warga disekitar sudah mengetahui akan terjadinya gunung
meletus dan sudah adanya sistem peringatan dini, sehingga
warga setempat dapat dievakuasi.

Keterangan :

Masyarakat desa A berjumlah 100 warga/orang yang dapat dievakuasi sekitar 50-
70 orang, 30nya tetap bersikuku tetap tinggal dan 20nya terkena luka berat (patah
tulang, luka bakar, cidera kepala berat, dll) 30nya terkena penyakit menular
(diare, malaria, campak, ispa).

10

Anda mungkin juga menyukai