SMP N 3 GUBUG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Gunung Meletus
Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar
oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi
terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius
18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan
gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan
kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan
gunung berapi (sumber:MPBI)
gas vulkanik
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lahar
Tanah longsor
Gempa bumi
Abu letusan
Awan panas (Piroklastik)
Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang
dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida
(H2S), sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia.
Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah
gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau
lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya. Laharadalah
merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng gunung berapi. Lahar
adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran
lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. Lahar letusan
terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus, sehingga air danau yang
panas bercampur dengan material letusan, sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran
material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya.
Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas
jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir
Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas
hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan
kecepatan mencapai 90 km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas
besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran
besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan,
ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa
mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau
kaki dan juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.
Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin
dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu letusan
Permasalahan pernafasan, kesulitan penglihatan, pencemaran sumber air bersih, menyebabkan
badai listrik, mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap, merusak
ladang, merusak infrastruktur. Persiapan menghadapi Letusan gunung Berapi
mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
membuat perencanaan penanganan bencana
mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian alat perlindungan)
Jika terjadi Letusan gunung Berapi
hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar
Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana
panjang, topi dan lainnya
Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya
Jangan memakai lensa kontak
Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung
Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
Setelah terjadinya Letusan Gunung Berapi
jauhi wilayah yang terkena hujan abu
Bersihkan atap dari timbunan Abu, karena beratnya bisa merusak ataun meruntuhkan
atap bangunan
Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak
mesin motor, rem, persneling hingga pengapian.
BANJIR
Pengertian Banjir
Banjir adalah persoalan yang sangat akrab dengan semua Negara baik itu yang masih dalam
tahapan berkembang maupun maju. Di Asia sendiri, Indonesia dikenal sebagai salah satu
Negara yang hampir tiap tahun mengalami banjir. Persoalan ini bahkan menjadi agenda
mendesak untuk segera dipecahkan sebab bencana ini telah menjadi rutinitas di Ibu Kota
Jakarta. Hal ini tentu menjadi beban tersendiri sebab Jakarta ibarat etalase Indonesia tempat di
mana semua mata di dunia memandang. Mencermati pengertian banjir tersebut di atas, kita
bisa menyimpulkan bahwa peristiwa banjir adalah tergenangnya suatu wilayah daratan yang
normalnya kering dan diakibatkan oleh sejumlah hal antara lain air yang meluap yang
disebabkan curah hujan yang tinggi dan semacamnya. Istilah-istilah yang terkait dengan
banjir ini ada banyak antara lain: banjir bandang, banjir maksimum, banjir tahunan dan masih
banyak lagi lainnya. Dalam beberapa kondisi, banjir bisa menjadi bencana yang merusak
lingkungan dan bahkan merenggut nyawa manusia. Oleh sebab itu penanganan terhadap
penyebab banjir selalu menjadi hal yang serius. Apa saja yang bisa memicu terjadinya banjir?
Secara umum, penyebab banjir dibagi ke dalam dua yakni faktor alam dan campur tangan
manusia. Meski dipisahkan, namun kedua hal tersebut sesungguhnya terkait satu sama lain.
Penyebab Banjir
Penyebab banjir merupakan bencana alam yang terjadi di berbagai kota-kota di dunia dengan
skala yang berbeda. Manfaat air bagi kehidupan merupakan kebutuhan yang paling penting
bagi manusia, namun ketika keseimbangan proses alam menjadi terganggu, bencana seperti
banjir ini bisa datang.
Negara dengan iklim tropis memiliki intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga ketika
musim penghujan datang debit pada penampungan air seperti waduk, kali, sungai menjadi
tinggi dan meluap. Ketika hal tersebut terjadi, membawa masalah lingkungan yang
dikhawatirkan akan terus datang disetiap musim hujan yaitu, bencana banjir. Penyebab banjir,
terlihat dari definisi banjir secara sederhana yaitu hadirnya air pada kawasan luas sehingga
menutupi permukaan daratan pada kawasan tersebut. Contohnya ketika terjadi peningkatan
curah hujan pada suatu wilayah, akan membuat air di tempat tersebut meningkat. Jika pada
kawasan tidak memiliki sistem perairan yang baik, genangan akan terus meningkat seiring
dengan proses terjadinya hujan yang terus terjadi.
Erosi: Pengikisan bunga tanah hanya menyisakan batuan yang menyebabkan air hujan
terus mengalir deras pada atas permukaan tanah tanpa adanya resapan.
Penanganan sampah yang buruk: Penyumbatan aliran air pada saluran-saluran air
seperti got atau gorong-gorong membuat air meluap dan membanjiri daerah
sekitarnya.
Tata ruang yang buruk: Lahan kosong yang telah diubah menjadi bangunan,
menyebabkan hilangnya daya resap air hujan. Pembangunan tempat pemukiman
pada lahan tersebut bisa meningkatkan resiko banjir lebih tinggi, jika dibandingkan
dengan tanah terbuka yang berdaya serap tinggi.
Kerusakan bendungan dan saluran air: walaupun tidak sering terjadi namun bisa
menyebabkan banjir terutama pada saat musim hujanderas yang panjang.
Keberadaan tanaman: tanah yang ditumbuhi banyak tanaman mempunyai daya serap
air yang tinggi, namun hal yang sebaliknya terjadi jika tanah tertutup semen,
paving, atau aspal yang sama sekali tidak menyerap air.
Macam-macam Banjir
1. Banjir air
Banjir yang sering terjadi ini terjadi karena luapan air sungai, atau selokan sehingga air
meluap ke daratan. Umumnya banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi seperti
penyebab banjir di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
2. Banjir bandang
Banjir yang tidak hanya air, tapi juga mengangkut material lumpur. Banjir ini sangat
berbahaya karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir tersebut
untuk menyelamatkan diri. Banjir ini terjadi pada kawasan dekat pegunungan misalnya dekat
pada lereng gunung tertinggi di Indonesia, dimana tanah pegunungan seolah longsor karena
air hujan yang terbawa air ke daratan yang lebih rendah.
3. Banjir rob (laut pasang)
Banjir yang disebabkan karena air laut pasang. Air laut yang pasang ini akan menahan air
sungai yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan meluap ke daratan.
4. Banjir lahar dingin
Letusan gunung berapi tidak hanya menjadi penyebab gempa bumi, tapi banjir lahar dingin ini
dapat terjadi ketika erupsi gunung berapi. Erupsi akan mengeluarkan lahar dingin dari puncak
gunung dan mengalir ke daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin mengakibatkan
pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah meluap dan dapat meluap ke
pemukiman warga.
Dampak Banjir yang Merugikan
Setiap banjir yang terjadi tentu saja menyebabkan banyaknya kerugian bagi makhluk hidup,
berikut ini beberapa kerugian yang terjadi:
Hilangnya nyawa dan harta benda
Aliran banjir yang deras saat melewati pemukiman dapat menyebabkan orang terseret arus
dan meninggal. Belum lagi harta benda yang rusak karena terjangan banjir.
Sulitnya transportasi
Ketika daratan dikepung banjir, sarana transportasi menjadi lumpuh karena genangan air,
sehingga kendaraan pun tidak bisa melintas.
Melumpuhkan perekonomian
Aktivitas yang terganggu karena bencana banjir membuat roda ekonomi pada suatu wilayah
menjadi mati total. Seperti banjir yang merendam sawah yang siap panen, akan merusak
hasilnya sehingga kelangkaan beras terjadi. Belum lagi distribusi yang tersendat karena
saraana transportasi yang rusak.
Jika kita mencermati pengertian banjir, maka secara cermat, langkah pananggulangan harus
dimulai dari pencegahan dengan merubah pola prilaku serta paradigma masyarakat. Banjir
tidak bisa dianggap sebagai satu persoalan tunggal melainkan sesuatu yang diakibatkan oleh
beberapa faktor yang secara berantai mengundang banjir. Peranan pemerintah juga
masyarakat dalam menanggulangi banjir akan meminimalisir dampak negatif bencana alam
yang satu ini.
Tindakan Untuk Mengurangi Dampak Banjir
Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering
menimbulkan banjir.
Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
Tidak membuang sampah ke dalam sungai. Mengadakan Program Pengerukan sungai.
Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi
aktifitas di bagian sungai rawan banjir.
Longsoran Translasi
Longsoran ini terjadi karena bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk rata atau menggelombang landai.
Longsoran Rotasi
Longsoran rotasi muncul akibat bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir
berbentuk cekung.
Pergerakan Blok
Pergerakan blog terjadi karena perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir
berbentuk rata. Longsoran jenis ini disebut juga longsoran translasi blok batu.
Runtuhan Batu
Runtuhan Batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah
dengan cara jatuh bebas. Biasanya longsoran ini terjadi pada lereng yang terjal
sampaimenggantung, terutama daerah pantai. Runtuhan batu-batu besar dapat menyebabkan
kerusakan parah.
Rayapan Tanah
Longsor jenis ini bergerak lambat serta jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus.
Longsoran ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah beberapa lama terjadi longsoran jenis
rayapan, posisi tiang-tiang, pohon-pohon, dan rumah akan iring ke bawah.
Berikut ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tanah longsor, yaitu sebagai berikut :
Erosi yang disebabkan oleh sungai-sungai atau gelombanglaut, yang menciptakan lereng-
lereng curam.
Hujan lebat yang memperlemah kekuatan lereng bebatuan.
Gempa Bumi yang menyebabkan tekanan sehingga mengakibatkan longsornya lereng-lereng
yang lemah.
Penebangan pohon secara liar dan penambangan barang tambang secara berlebihan, sehingga
menimbulkan setidakseimbangan lereng/
Berat berlebihan yang harus ditanggung lereng, misalnya karena banyak dibangun perumahan
atas lereng gunung.
Cara Pencagahan Tanah Longsor
Membuat Terasering.
Tidak membuka lahan peswahan dan membuat kolam di lereng bagian atas dekat dengan
pemukiman.
Secepat mungkin menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah
melalui retakan tersebut.
Tidak melakukan penerbangan pohon secara liar.
Tidak menggali tanah dibawah lereng terjal.
Tidak membangun rumah dibawah tebing dan tepi sungai yang rawan erosi.
Sekian artikel tentang, pengertian tanah longsor dan penyebabnya. Terimakasih telah
berkunjung di blog penerang. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan
Anda. Tetap jaga diri Anda dari bahaya yang terus mengintai setiap saat. :)
Itulah sebabnya penting bagi kita untuk menanggulanginya dengan menghindari penyebab
timbulnya tanah longsor. Caranya dengan tidak menebangi hutan, menanam tumbuhan
berakar kuat seperti lamtoro, bambu, akar wangi, dan tumbuhan lainnya pada lereng yang
gundul, membuat saluran air hujan, memeriksa keadaan tanah secara rutin dan berkala,
membangun tembok penahan di lereng yang terjal, juga mengukur tingkat kederasan air
hujan.