Anda di halaman 1dari 9

LETUSAN GUNUNG BERAPI

Anggota kelompok :

Aristo Raya Imanuel


Ramadhani syam surya pertiwi
Nabil

KELAS X AKUNTANSI 2

UPT SMKN 1 BONE

TAHUN PELAJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang


pengujian bahan makanan yang mengandung karbohidrat yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini
disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang
membangun. Terima kasih.
DAFTAR ISI
 KATA PENGANTAR

 DAFTAR ISI

 BAB I  PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

 B. Rumusan Masalah

 BAB II PEMBAHASAN

 A. Pengertian Gunung Berapi

 B. Prosest terjadinya

 C. Tanda-tanda

 D. Daerah rawan bencana

 E. Dampak bencana

 F. Mitagasi bencana

 BAB III PENUTUP

 A. Kesimpulan

 B. Saran

 DAFTAR PUSTAKA
BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Letusan atau erupsi gunung berapi dapat menimbulkan berbagai
bencana, tidak hanya di daerah dekat letusan. Bahaya dari debu
vulkanik adalah terhadap penerbangan khususnya pesawat jet di mana
debu vulkanik dapat merusak turbin dari mesin jet. Letusan besar dapat
mempengaruhi suhu dikarenakan asap dan butiran asam sulfat yang
dimuntahkan letusan dapat menghalangi matahari dan mendinginkan
bagian bawah atmosfer bumi seperti troposfer, namun material tersebut
juga dapat menyerap panas yang dipancarkan dari bumi sehingga
memanaskan stratosfer. Dari sejarahy, musim dingin vulkanik telah
mengakibatkan bencana kelaparan yang parah.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai
fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud
volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di
daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api
lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang
populer sebagai Bledug Kuwu. Gunung berapi terdapat di seluruh dunia,
tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi
yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire).
Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua
lempengan tektonik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian gunung berapi?


2. Apa penyebab gunung meletus?
3. Bagaimana tanda-tanda gunung meletus?
4. Bagaimana upaya mitigasi bencana gunung meletus?
5. Wilayah mana saja yang rawan bencana gunung meletus?
6. Bagaimana upaya penanggulangan bencana gunung meletus?
BAB II 
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gunung Berapi

Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan


magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Peristiwa ini berhubungan dengan naiknya magma
dari dalam perut bumi. Aktifitas magma yang mempunyai suhu yang
sangat tinggi di dalam perut bumi berusaha keluar sehingga dapat
terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi. Magma
yang keluar dari perut gunung berapi adalah gunung yang sedang
meletus atau vulkanisme.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi


dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000
°C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu
lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung
berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai
sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri
sampai sejauh radius 90 km. Jenis dan bentuk gunung api
bermacam-macam karena derajat kekentalan dan kedalaman magma
terbentuknya gunung api berbeda-beda.
B. Proses Terjadinya

Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada mantel


magma yang cenderung terhadap keuntungan pada setiap titik lemah
yang berada di atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa patahan,
untuk naik dan keluar di atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk
kerucut yang khas terbentuk menjadi banyak lapisan dari letusan lava
terpadatkan selama ratusan ribu tahun. Hal tersebut merupakan
kehidupan normal gunung berapi. Pada titik ini, mengingat banyaknya
gunung berapi di dunia, kita bisa bertanya-tanya bagaimana magma dari
mantel bisa begitu mudah keluar melalui kerak bumi.
Jawabannya terletak pada mantel yang sama, hal ini ditunjukkan
oleh gerakan-gerakan konvektif besar yang menyebabkan turunnya
magma bagian atas yang lebih dingin, digantikan oleh magma bagian
dalam yang lebih panas dalam siklus terus menerus, mirip dengan air
mendidih dalam ketel. Konveksi aliran ini banyak terdapat di dalam
mantel dan bergerak seperti ban berjalan, mampu bergerak seluas kerak
bumi. Untuk alasan ini, dibagi menjadi banyak lempeng kerak yang
bergerak antara satu dengan lainnya beberapa centimeter setiap tahun.
Hanya tepi lempeng kerak ini merupakan daerah lemah dan tidak stabil
dari kerak bumi di mana magma dari mantel dengan mudah dapat
muncul untuk membentuk gunung berapi.

C. Tanda-tanda Gunung Meletus

Gunung meletus dicantumkan sebagai salah satu bencana alam di


bumi ini, karena dapat menyebabkan berbagai macam kerugian dan
juga kerusakan. Namun sebagai salah satu jenis bencana alam, gunung
meletus dikategorikan sebagai bencana alam yang masih dapat
diantisipasi. Hal ini karena gunung meletus datangnya selalu disertai
oleh tanda-tanda tertentu sehingga semuanya bisa diantisipasi dari awal
agar tidak terdapat korban jiwa dan kerugian material bisa diantisipasi
serendah mungkin. Ketika tanda-tanda tersebut datang, maka sebagai
masyarakat (khususnya yang berada di sekitar gunung berapi) harus
waspada dan segera melakukan tindakan.
Selain memiliki tanda-tanda tertentu akan kedatangannya, gunung
yang akan meletus pun mempunyai statusnya masing-masing. Dengan
demikian sebelum gunung masuk ke dalam status awas, lingkungan
yang ada di sekitar gunung tersebut segera dikosongkan, supaya tidak
menimbulkan satu pun korban jiwa. Karena sangat penting kehadiran
tanda-tanda sebagai sinyal, maka kita sangat perlu untuk mengetahui
beberapa tanda-tanda atau ciri-ciri gunung meletus. Beberapa
tanda-tanda gunung meletus antara lain adalah sebagai berikut:

1. Suhu di sekitar gunung tersebut meningkat


2. Mata air di sekitar gunung mengering
3. Tumbuhan yang berada di sekitar gunung layu
4. Hewan-hewan liar yang tinggal di gunung lari ke bawah atau turun
gunung
5. Sering terjadinya gempa vulkanik
6. Keluarnya awan panas
7. Terjadinya hujan abu

D. Daerah Rawan Bencana

Peningkatan aktivitas Gunung Merapi ini tentu perlu diwaspadai,


khususnya oleh masyarakat yang tinggal di sekitar area Gunung Merapi.
Guna untuk mengidentifikasi mana saja zona rawan dan zona aman
apabila terjadi bencana gunung meletus. Zona merah merupakan
kawasan yang paling dekat dengan puncak Gunung Merapi dan paling
berbahaya jika terjadi erupsi. Area ini berpotensi terlanda awan panas,
aliran lava, guguran batu, lontaran batu (pijar), dan hujan abu lebat.
Karena tingkat kerawanannya yang tinggi, KRB III tidak
direkomendasikan sebagai hunian tetap.

E. Dampak Bencana

Dampak negatif yg diberikan berasal adanya letusan gunung berapi,


akan sangat merugikan semua makhluk hayati yang bertahan hidup
pada bumi. Bahaya eksklusif saat gunung meletus mirip awan panas,
guguran material letusan gunung, bebatuan, abu vulkanik, lava serta
erosi tanah.
Adapun :

1. Gangguan Pernafasan dan penglihatan


2. Pencemaran sumber air bersih
3. Menyebabkan badai listrik
4. Mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor
5. Merusak atap rumah dan ladang
6. Mengubah infrastuktur
7. Kebakaran hutan dan lahan
8. Korban jiwa akibat aliran lava, awan panas, banjir lahar
9. Jatuhan pasir dan batu

Adapun dampak positif dari gunung meletus adalah sebagai berikut.


Lahan atau tanah yang dialiri oleh lava dan terkena abu vulkanik
dapat subur sehingga produksi pertanian meningkat. Bahan vulkanik
yang keluar dari gunung seperti pasir dan batu dapat bermanfaat
untuk bahan bangunan dan lainnya.

F. Mitigasi Bencana Gunung Meletus

1. Sebelum gunung meletus


 Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman
untuk mengungsi.
 Membuat perencanaan penanganan bencana.
 Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
 Mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian alat perlindungan).
2. Ketika gunung meletus
 Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan
daerah aliran lahar.
 Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas.
 Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
 Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan
panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
 Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya.
 Jangan memakai lensa kontak.
 Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung.
 Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan
kedua belah tangan.
3. Setelah gunung meletus
 Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
 Bersihkan atap dari timbunan abu, karena beratnya bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan.
 Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab
bisa merusak mesin motor, rem, persneling hingga pengapian.
BAB III 
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan
dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10
km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk
endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Suatu gunung berapi merupakan bentukan alam dari pecahan yang
terjadi di kerak dari benda langit bermasa planet, seperti Bumi, di mana
patahan tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa
keluar dari dapur magma yang terdapat di bawah permukaan bumi.
Gunung meletus dicantumkan sebagai salah satu bencana alam di
bumi ini, karena dapat menyebabkan berbagai macam kerugian dan
juga kerusakan. Namun sebagai salah satu jenis bencana alam, gunung
meletus dikategorikan sebagai bencana alam yang masih dapat
diantisipasi. Hal ini karena gunung meletus datangnya selalu disertai
oleh tanda-tanda tertentu sehingga semuanya bisa diantisipasi dari awal
agar tidak terdapat korban jiwa dan kerugian material bisa diantisipasi
serendah mungkin. Ketika tanda-tanda tersebut datang, maka sebagai
masyarakat (khususnya yang berada di sekitar gunung berapi) harus
waspada dan segera melakukan tindakan.

B. Saran
Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada
masyarakat yang tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi
bencana yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi

https://news.detik.com/berita/1496723/bnpb-jumlah-korban-tewas-
merapi-275-orang

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nusantara/
11/01/18/159028-kerugian-akibat-letusan-merapi-capai-rp-4-23-t

Anda mungkin juga menyukai