Anda di halaman 1dari 4

GUNUNG MELETUS

1. Pengertian

Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh
gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk.
Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau
lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa
menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan
bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan gunung berapi berupa:

a. Gas Vulkanik
b. Lava dan aliran pasir serta batu panas
c. Lahar
d. Abu letusan
e. Awan panas (piroklastik)

Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang
dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida (H2S),
sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia.

Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah
gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah
yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya.

Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng gunung berapi.
Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik
berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. Lahar
letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus, sehingga air danau
yang panas bercampur dengan material letusan, sedangkan lahar hujan terjadi karena
percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya.

Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin
dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu letusan permasalahan
pernafasan, kesulitan penglihatan, pencemaran sumber air bersih, menyebabkan badai listrik,
mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap, merusak ladang, merusak
infrastruktur tubuh.

Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan.
Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir Turun dan
akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas hembusan adalah
awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90
km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang
dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran besar akan jatuh di
sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km
dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada
bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga menyebabkan sesak
sampai tidak bernafas.

2. Penyebab teradinya Gunung Meletus

a. Peningkatan kegempaan vulkanik

b. Peningkatan suhu kawah

c. Peningkatan gelombang magnet dan listrik, hingga terjadinya deformasi pada tubuh
gunung.

d. Lempeng-lempeng bumi saling berdesakan dan magma di perut bumi pun mendesak
serta mendorong permukaan bumi dan memicu aktivitas geologis, vulkanik, dan tektonik.

d. Akibat tekanan yang amat tinggi, magma mendesak keluar (erupsi) dari permukaan
bumi sebagai lava.

3. Proses terjadinya Gunung Meletus

Dalam beberapa letusan, gumpalan awan besar naik ke atas gunung, dan sungai lava mengalir
pada sisi-sisi gunung tersebut. Dalam letusan yang lain, abu merah panas dan bara api
menyembur keluar dari puncak gunung, dan bongkahan batu-batu panas besar terlempar tinggi
ke udara. Sebagian kecil letusan memiliki kekuatan yang sangat besar, begitu besar sehingga
dapat memecah-belah gunung. Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan
cair yang terdalam di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior
bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-
batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh, dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur
dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah
permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km. Magma yang
mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya yang lebih ringan
dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut melelehkan
batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3 km
dari permukaan. Magma chamber inilah yang merupakan gudang (reservoir) darimana letusan
material-material vulkanik berasal. Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada
dalam kondisi di bawah tekanan batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini
menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh
atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma
mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama
meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar
magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah
semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian
puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut

4. Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Gunung Meletus

· Dampak Negatif:

a. Bahaya langsung, terjadi pada saat letusan (lava, awan panas, jatuhan piroklastik/bom,
lahar letusan dan gas beracun).
b. Bahaya tidak langsung, terjadi setelah letusan (lahar hujan, kelaparan akibat rusaknya
lahan pertanian/perkebunan/ perikanan), kepanikan, pencemaran udara/air oleh gas
racun: gigi kuning/ keropos,endemi gondok, kecebolan dsb.

· Dampak Positif :

a. Bahan galian: seperti batu dan pasir bahan bangunan, peralatan rumah tangga,patung, dan
lain lain.
b. Mineral :belerang dan juga zeolit
c. Mata air panas
d. Lahan yang subur
e. Keindahan alam yang menjadi tempat wisata

5. Upaya Penaggulangan

Upaya penanggulangan sebelum terjadi Letusan:

a. Cari tahu tentang system pengamanan di komunitas daerah masing-masing serta


bagan alur keadaan darurat

b. Waspadai mengenai bahaya yang menyertai letusan gunungapi yaitu :

c. Lahar dan banjir bandang

d. Longsor dan hujan batu (material gunung api)

e. Gempa bumi

f. Hujan abu dan hujan asam

g. Tsunami

h. Lakukan rencana evakuasi

i. Apabila anda tinggal di daerah rawan bencana gunung api, harus ingat route mana
yang aman untuk dilalui.
6. Upaya penanggulangan saat terjadi Letusan:

a. Ikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.

b. Hindari melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu di
puncak gunung yang sedang meletus.

Upaya penanggulangan setelah Letusan:

a. Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona hujan abu.

b. Apabila berada di luar ruangan, tutup mulut dan hidung anda. Debu gunungapi dapat
mengiritasi system pernapasan anda dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai