KELAS X / II
2024
Lampiran Bahan Ajar
Proses Vulkanisme
Vulkanisme ini adalah salah satu dari tenaga endogen (tenaga yang berasal dari dalam bumi) yang
berkaitan dengan erupsi gunung api. Makanya di awal tadi, sedikit menyinggung tentang gunung
berapi. Nah, salah satu faktor yang bisa menyebabkan suatu gunung api erupsi atau tidak adalah
pada pergerakan si magmanya itu sendiri atau biasanya disebut sebagai arus konveksi magma.
Magma akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah (permukaan bumi). Makanya saat
magma bergerak ke permukaan bumi terjadilah erupsi gunung api. Jadi, kalau faktor aktivitas
manusia, iklim, dan pelapukan yang ada di bumi tidak ada pengaruhnya dengan erupsi gunung api,
karena vulkanisme merupakan sebuah proses alami yang berasal dari dalam bumi.
Magma tertampung dalam kamar magma yang memiliki kedalaman bervariasi di dalam litosfer.
Magma ini dapat bergerak naik karena mempunyai suhu yang tinggi. Dengan suhu yang tinggi itu,
dia akhirnya memiliki cukup energi yang berguna untuk mendorong batuan yang ada di atasnya.
Nah, makin dalam kamar magma, maka energi yang diperlukan untuk mendorong batuan di
atasnya akan makin besar yang akhirnya menyebabkan letusan yang terjadi juga akan semakin
kuat. Lama terjadinya aktivitas gunung api tergantung pada jumlah volume magma yang
terkandung di dalam kamar magma.
EKSTRUSI MAGMA
Erupsi adalah proses keluarnya magma dari perut bumi. Dengan kata lain, erupsi itu terjadi ketika
suatu gunung api meletus. Erupsi atau letusan gunung api berdasarkan kekuatannya ada 2 macam
ya gais, yaitu yang berupa ledakan (eksplosif) dan berupa lelehan (efusif).
Erupsi eksplosif adalah erupsi dengan tekanan yang sangat kuat, hingga menghasilkan
letusan yang besar atau ledakan. Ini karena magma di bawah gunung memiliki kandungan gas
yang sangat tinggi, sehingga memiliki tekanan yang tinggi dan menghasilkan ledakan besar yang
biasanya hanya satu kali.
erupsi efusif adalah erupsi dengan tekanan yang kecil, sehingga hanya berupa lelehan yang
berangsur keluar. Ini terjadi karena magma di dalamnya bersifat basa dan memiliki kandungan
gas yang sedikit ya gais. Jadi biasanya erupsi tipe ini tidak menghasilkan ledakan yang dahsyat.
Nah karena dua tipe erupsi ini, gunung-gunung api yang tersebar di bumi memiliki bentuk yang
berbeda loh gais. Secara umum, ada 3 jenis gunung api yang perlu kamu ketahui, yaitu gunung api
perisai, maar, dan strato.
Gejala Vulkanisme
Peristiwa vulkanisme memiliki gejala yang dapat diamati loh gais, yakni gejala sebelum terjadinya
vulkanisme (pravulkanisme) dan gejala sesudah terjadinya vulkanisme (pascavulkanisme).
1. Gejala pravulkanisme
Gejala pravulkanisme atau ciri-ciri dari gunung api yang akan meletus antara lain adalah:
2. Gejala pascavulkanisme
Sedangkan untuk gejala pascavulkanisme yang muncul setelah gunung api selesai meletus
adalah:
⚫ bom vulkanik, yaitu batu-batu sebesar kepal tangan manusia yang keluar dari gunung api
saat terjadi letusan;
⚫ kerikil vulkanik, yaitu batu kerikil yang keluar saat terjadi letusan;
⚫ lapili, yaitu batu-batu sebesar biji kacang hijau yang keluar saat terjadi letusan;
⚫ pasir vulkanik, yaitu batu-batu kecil sebesar pasir yang dikeluarkan dari lubang kepundan
gunung;
⚫ abu vulkanik, yaitu abu yang dikeluarkan dari gunung api;
⚫ skoria (scoria), yaitu material magmatik berwarna kehitaman,kecoklatan, hingga kemerahan,
berstruktur kesikular (berongga), tidak berserat, agak berat, cenderung tenggelam di dalam
air, berasal dari magma berkomposisi basa;
⚫ batu apung, yaitu batuan berongga yang berasal dari buih magma.Dengan cepat, buih
magma membeku pada waktu terlempar ke atas saat terjadi letusan gunung.
⚫ eflata alogen, yaitu eflata yang bahannya berasal dari batuan litosfer pada dinding
diatrema (saluran kawah) yang terbawa keluar permukaan bumi pada waktu terjadi
letusan;
⚫ eflata otogen, yaitu eflata yang bahannya terjadi dari lava yang terlempar pada waktu
letusan dan langsung membeku.
Fumarola secara umum dapat diartikan sebagai hembusan gas gunung api yang
dominan mengandung uap air. Fumarol (atau fumerol – kata akhirnya berasal dari bahasa
Latin fumus, "asap") adalah lubang di kerak bumi yang mengeluarkan uap dan gas seperti
karbon dioksida, sulfur dioksida, hidrogen klorida, dan hidrogen sulfida.
⚫ gas asam arang (CO2),
⚫ gas belerang (H2S),
⚫ zat lemas (N2),
⚫ uap air (H2O).
Dampak vulkanisme Akibat dari aktivitas vulkanisme adalah terjadinya letusan gunung
api, yaitu keluarnya magma dari perut bumi. Letusan gunung api membawa dampak bagi
manusia, baik yang positif maupun negatif.
⚫ Membentuk mineral-mineral logam dan non-logam yang bernilai tinggi, seperti emas, baja,
dan belerang.
⚫ Material erupsi gunung api dapat merusak daerah-daerah yang dilaluinya, seperti rumah
rusak, jalan raya rusak
⚫ Lahar dingin menyebabkan sungai menjadi dangkal sehingga dapat menyebabkan banjir.
⚫ Material ekshalasi berupa gas beracun berbahaya bagi makhluk hidup yang tinggal di
sekitarnya.
1. Lindungi diri dari abu letusan dan awan panas di tempat terbuka dan persiapkan diri
terhadap kemungkinan letusan susulan
2. Pakailah pakaian yang dapat melindungi tubuh seperti baju dan celana lengan panjang,
topi, dan yang lainnya
3. Hindari pemakaian lensa kontak
4. Menjauhlah dari area rawan seperti lereng, lembah, dan area aliran lahar
6. Ketika awan panas turun, usahakan menutup wajah dengan kedua tangan.
Tips Membangun Rumah di Area Sekitar Gunung Api Menurut artikel yang dirilis oleh
Kementerian ESDM berjudul Pengenalan Gunung Api, ada beberapa tips model rumah yang
disarankan bagi warga yang membangun rumah di kawasan gunung api. Berikut ini tipsnya:
3. Dianjurkan agar atap terbuat dari seng agar tahan panas dari lontaran batu pijar.