Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Alam, selain menyimpan potensi kekayaan yang berguna bagi kehidupan manusia, juga
menyimpan potensi bahaya dan bencana. Erupsi (letusan) gunung api merupakan salah satu
bencana alam yang membawa korban cukup banyak. Demikian pula dengan Gunung Slamet,
yang memiliki banyak catatan mengenai bencana alam yang ditimbulkan. Meskipun demikian,
alam telah memberi banyak sumber kehidupan bagi manusia seperti: rumput, tanaman, pasir,
dan lainnya. Gunung Slamet merupakan bentukan dari alam. Erupsi Gunung Slamet yang
berbahaya terutama adalah erupsi yang menyemburkan awan panas.
Khusus di wilayah Gunung Slamet, awan panas juga dikenal dengan nama wedhus
gembel. Awan panas merupakan bahan rempah gunung api dalam bentuk padat dan gas, serta
sebagian meleleh karena bersuhu tinggi (300°- 700° C). Awan panas terus bergerak lateral
menuruni lereng Gunung Slamet sesuai pengaruh grafitasi, bergumpal-gumpal seperti awan
dengan kecepatan tinggi (600- 100 Km/ Jam). Awan panas yang mengandung gas lebih banyak
daripada bahan padat yang disebut sebagai pyroclastic surge atau blast (Zulfa Chusna, 2007:
49). Awan panas dapat terjadi karena letusan gunung api yang kemudian disebut sebagai awan
panas letusan.

1.2. Rumusan masalah


1. Apakah dampak positif dan negative erupsi?
2. Apakah yang menyebabkan terjadinya erupsi Gunung Slamet?
3. Apa yang harus dilakukan apabila terjadi erupsi?
1.3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui tentang dampak erupsi Gunung Slamet bagi lingkungan sekitar dan
kegiatan masyarakat
2. Mengetahui penyebab terjadinya erupsi Gunung Slamet
3. Menambah wawasan tentang apa yang harus dilakukan apabila terjadi erupsi
1.4. Manfaat Penulisan

1. Penulis dan pembaca dapat mengetahui penyebab erupsi dan dampaknya terhadap
lingkungan sekitar dan kegiatan masyarakat
2. Penulis dan pembaca dapat mengetahui penyebab erupsi dan yang harus dilakukan
apabila terjadi erupsi
3. Melatih penulis menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang benar dan baik
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian erupsi
Erupsi adalah pelepasan magma, gas, abu, dll ke atmosfer atau ke permukaan bumi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Erupsi di definisikan sebagai letusan gunung berapi
atau semburan sumber minyak dan uap panas dari dalam bumi. Secara umum, kata erupsi tidak
hanya di temukan dalam ilmu Geografi, tapi kata erupsi juga di temukan dalam bidang
kesehatan dan kedokteran gigi. Erupsi gunung berapi terjadi jika ada pergerakan atau aktivitas
magma dari dalam perut bumi menuju ke permukaan bumi. Secara umum, erupsi di bedakan
menjadi 2, yaitu Erupsi eksplosif dan Erupsi efusif.
1. Erupsi Eksplosif adalah proses keluarnya magma, gas atau abu disertai
tekanan yang sangat kuat sehingga melontarkan material padat dan gas yang
berasal dari magma maupun tubuh gunung api ke angkasa. Erupsi eskplosif
inilah yang terkenal sebagai letusan gunung berapi. Letusan ini terjadi akibat
tekanan gas yang teramat kuat. Contoh erupsi eksplosif adalah letusan
gunung krakatau, letusan gunung merapi,dll.
2. Erupsi Efusif (Non Eksplosif) yaitu peristiwa keluarnya magma dalam bentuk
lelehan lava. Erupsi elusif terjadi karena tekanan gas magmatiknya tidak
seberapa kuat, sehingga magma kental dan pijar dari lubang kepundan hanya
tumpah mengalir ke lereng-lereng puncak gunung itu. Contoh erupsi efusif
adalah erupsi gunung semeru, erupsi gunung merapi, dll.

BAB 3
METODOLOGI
Metodologi Pengumpulan Data
Metode-metode pengumpulan data yang penulis gunakan sebagai rujukan dalam penyusunan
karya tulis :
1. Metode Pustaka. Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengkaji berbagai teori,
prinsip, konsep, dan hukum-hukum yang berlaku dalam ilmu geografi
2. Metode Diskritif Analitik. Metode penulisan yang digunakan untuk membahas suatu
permasalahan dengan cara meneliti, mengolah data, menganalisis, menginterprestasikan hal
yang ditulis dengan pembahasan yang teratur dan sistematis, ditutup dengan pemberian
kesimpulan dan saran sesuai kebutuhan
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1. Pengertian erupsi
Erupsi adalah pelepasan magma, gas, abu, dll ke atmosfer atau ke permukaan bumi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Erupsi di definisikan sebagai letusan gunung berapi
atau semburan sumber minyak dan uap panas dari dalam bumi. Secara umum, kata erupsi tidak
hanya di temukan dalam ilmu Geografi, tapi kata erupsi juga di temukan dalam bidang
kesehatan dan kedokteran gigi. Erupsi gunung berapi terjadi jika ada pergerakan atau aktivitas
magma dari dalam perut bumi menuju ke permukaan bumi. Secara umum, erupsi di bedakan
menjadi 2, yaitu Erupsi eksplosif dan Erupsi efusif.
1. Erupsi Eksplosif adalah proses keluarnya magma, gas atau abu disertai tekanan yang
sangat kuat sehingga melontarkan material padat dan gas yang berasal dari magma
maupun tubuh gunung api ke angkasa. Erupsi eskplosif inilah yang terkenal sebagai
letusan gunung berapi. Letusan ini terjadi akibat tekanan gas yang teramat kuat. Contoh
erupsi eksplosif adalah letusan gunung krakatau, letusan gunung merapi,dll.
2. Erupsi Efusif (Non Eksplosif) yaitu peristiwa keluarnya magma dalam bentuk lelehan
lava. Erupsi elusif terjadi karena tekanan gas magmatiknya tidak seberapa kuat,
sehingga magma kental dan pijar dari lubang kepundan hanya tumpah mengalir ke
lereng-lereng puncak gunung itu. Contoh erupsi efusif adalah erupsi gunung semeru,
erupsi gunung merapi, dll.
3.
4.2. Penyebab erupsi
a. Peningkatan kegempaan vulkanik
b. Peningkatan suhu kawah
c. Peningkatan gelombang magnet dan listrik, hingga terjadinya deformasi pada tubuh
gunung.
d. Lempeng-lempeng bumi saling berdesakan dan magma di perut bumi pun mendesak
serta mendorong permukaan bumi dan memicu aktivitas geologis, vulkanik, dan
tektonik.
e. Akibat tekanan yang amat tinggi, magma mendesak keluar (erupsi) dari permukaan
bumi sebagai lava.

4.3. Dampak positif dan negative erupsi terhadap lingkungan


1. Dampak positif :
1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk
bahan bangunan
3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam
material logam atau bahan tambang, seperti emas dan perak
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan
pariwisata
2. Dampak negative :
1. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunning api membentuk lahar panas
yang dapat meluncur menuruni lereng menghancurkan apaapun tak terkecuali
daerah pemukiman.
2. Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk – tumpuk dipuncak
gunung, pada saat tertentu akan meluncur menuruni daerah yang dilalui dan
menghancurkan apapun yang ada
3. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti
gelombang tsunami
4. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut wedos
gembel dapat mengganggu jalur penerbangan.

4.4. Yang harus dilakukan apabila terjadi erupsi


a. mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk
mengungsi
b. membuat perencanaan penanganan bencana
c. mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
d. mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian alat perlindungan)
2. Jika terjadi Letusan gunung Berapi
a. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran
lahar
b. Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
c. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
d. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang,
celana panjang, topi dan lainnya
e. Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya
f. Jangan memakai lensa kontak
g. Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung
h. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah
tangan.
3. Setelah terjadinya Letusan Gunung Berapi
a. jauhi wilayah yang terkena hujan abu
b. Bersihkan atap dari timbunan Abu, karena beratnya bisa merusak ataun
meruntuhkan atap bangunan
c. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
merusak mesin motor, rem, persneling hingga pengapian

4.5. Peran manusia dalam menjaga lingkungan


a. memperbaiki dan menjamin penyediaan air bersih
b. meminimumkan masalah pembuangan limbah
c. mengurangi pengubahan lahan subur untuk pertanian menjadi lahan permukiman dan
membantu mempertahankan produktivitas lahan
d. mengembangkan pola konservasi energi untuk keperluan hidup dan produksi barang
e. memaksimumkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia
f. memadukan pemeliharaan dan pelayanan permukiman dengan penyediaan lapangan
pekerjaan, pembangunan masyarakat, dan pendidikan.

BAB 5
PENUTUP
5.1. Simpulan
Erupsi adalah pelepasan magma, gas, abu, dll ke atmosfer atau ke permukaan bumi. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Erupsi di definisikan sebagai letusan gunung berapi atau
semburan sumber minyak dan uap panas dari dalam bumi. Erupsi dapat terjadi disebabkan
banyak sekali factor dan menghasilkan berbagai macam dampak positif dan negative. Untuk
mengantisipasi terjadinya erupsi, masyarakat dapat mengetahui apa saja yang harus dilakukan
pro maupun pasca bencana erupsi. Masyarakat juga dapat ikut serta dalam upaya menangani
masalah lingkungan.
5.2. Saran
1. Dilakukan pengujian terhadap waktu jeda antar erupsi erupsi-erupsi terdahulu
untuk mengetahui keakuratan hasil penelitian.
2. Memberi penyuluhan tentang cara dan apa yang harus dilakukan apabila terjadi
erupsi
3. Melakukan studi lebih lanjut dengan menggunakan data dengan rentang waktu
yang lebih singkat tetapi lebih rinci untuk mengidentifikasi perubahan kecil
beserta factor penyebabnya

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/8790/2/BAB%201%20-%2008413244020.pdf
http://www.kamusq.com/2013/04/erupsi-adalah-pengertian-dan-definisi.html
http://wahidridho.blogspot.com/2013/08/makalah-gunung-berapi_26.html
http://x-blog46.blogspot.com/2012/11/pengertianpenyebab-dan-proses-gunung.html#pages/2

Anda mungkin juga menyukai