Kesiapsiagaan(Preparedness) :
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana
melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya
guna (UU 24/2007) Misalnya: Penyiapan sarana komunikasi, pos komando,
penyiapan lokasi evakuasi, Rencana Kontinjensi, dan sosialisasi peraturan /
pedoman penanggulangan bencana.
Pemerintah dan pihak terkait telah membuat Peta Kawasan Rawan bencana dan Peta
Zona Resiko Bahaya Gunung Berapi, masyarakat diminta untuk mempelajari peta ini untuk
mempersiapkan diri dan senantiasa waspada akan bencana yang terjadi. Selain itu,
masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana sebaiknya mengenali tanda-tanda
bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya.
Masyarakat diharapkan untuk selalu memantau informasi yang diberikan oleh Pos
Pengamatan gunung api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi). Pos pengamatan gunung api biasanya mengkomunikasikan perkembangan status
gunung api lewat radio komunikasi. Untuk selanjutnya, masyarakat secara bersama-sama
mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api.
contoh Peta KRB Gunung Merapi contoh PVMG Gunung Tangkuban Parahu
c. Persiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi
debu vulkanik.
Masker dan kacamata pelindung akan menjadi kebutuhan
primer ketika terjadi bencana gunung meletus. Oleh karena itu, apabila
dipersiapkan secara dini, maka ketika terjadi letusan, masker dan kacamata
pelindung bukanlah hal yang sulit untuk didapat.
5. Hindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah/lembaga yang memiliki wewenang
atas melihat daerah bahaya gunung berapi.
6. Akibat dari letusan gunung berapi bisa dirasakan berkilo-kilo jauhnya dari gunung api yang sedang
meletus. Aliran lahar dan banjir bandang, kebakaran hutan bahkan arah awan panas yang
mematikan dapat mengenai anda yang bahkan tidak melihat ketika gunung api meletus. Hindari
lembah-lembah sungai dan daerah yang rendah.
7. Jika anda melihat permukaan aliran sungai naik, cepat-cepat cari daerah yang lebih tinggi. Karena
aliran lahar mampu bergerak dengan kecepatan 30-60 kilometer perjam. Dan awan panas yang
mengandung debu gunung berapi dapat membakar tumbuhan yang dilewatinya dengan sangat
cepat. Dengarkan juga berita dari televisi maupun media lainnya mengenai situasi terakhir bahaya
gunung meletus.
PASCA LETUSAN
1. Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona awan abu.
2. Apabila berada diluar ruangan:
- tutup mulut dan hidung kalian. Debu gunung api dapat mengiritasi sistem
pernapasan anda.
- tetap gunakan kacamata untuk melindungi mata anda.
- lindungi kulit anda dari iritasi akibat gunung api.
- bersihkan atap dari hujan debu gunung api.
- hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan atap
bangunan runtuh. Berhati-hatilah ketika bekerja diatap bangunan.
3. Hindari mengendari kendaraan didaerah hujan abu yang tebal.
4. Mengendari kendaraan bisa berakibat pada rusaknya kendaraan anda, karna debu
tersebut akan tersedot kedalam mesin kendaraane.
5. Jika anda memiliki masalah kesehatan terutama dengan pernapasan, hindari
melakukan kontak langsung dengan debu gunung api.
6. Tinggallah didalam rumah sampai keadaan sudah dinyatakan aman diluar rumah.
7. Ingat untuk membantu tetangga yang juga membutuhkan pertolongan seperti orang
tua, orang yang catat fisik, anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan orang lain
yang membutuhkan pertolongan anda.