Anda di halaman 1dari 6

5 MACAM BENCANA ALAM

DI

OLEH :

ERIDANI

Pembimbing :

NOVIA DYAH MARDIANINGTYAS


dan
PUTRI MAULA LIDIYA

BLANG RAYA
KECAMATAN PEUKAN BARO
KABUPATEN PIDIE
ACEH
BENCANA ALAM

A. Pengertian Bencana Alam

Bencana adalah suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan serta penghidupan yang diakibatkan oleh faktor alam dan atau
manusia sehingga menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugan materi dan
dampak psikologis. Sedangkan, bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa alam. Peristiwa alam sebagai penyebab bencana tersebut tentu tidak
dapat kita cegah, namun dapat kita prediksi dan antisipasi untuk meminimalisir kerugian dan
korban.

B. Berbagai Macam Bencana Alam

1. Gempa Bumi

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, wilayah Indonesia berada wilayah ring of
fire. Wilayah Indonesia berada pada pertemuan 3 lempeng utama dunia, yaitu Indo-Australia,
Eurasia dan Lempeng Pasifik sehingga potensi untuk terjadi bencana gempa Bumi sangat
tinggi sekali. Gempa bumi adalah guncangan atau getaran yang terjadi pada permukaan bumi
akibat pelepasan energi akibat pergerakan atau pergesekan lempeng / kerak bumi. Guncangan
atau getaran tersebut menciptakan gelombang seismik.
Untuk memantau besaran gempa bumi yang terjadi maka dipergunakan alat yang
bernama seismograf dengan menggunakan skala Moment Magnitudo. Besaran lokal 5
magnitude disebut dengan Skala Richter. Gempa bumi tidak dapat diperkirakan kapan terjadi.
Perkiraan yang dapat diperoleh adalah kisaran atau besaran gempa yang akan terjadi. Pada
gempa bumi yang berpusat di wilayah laut, dapat menimbulkan bencana lain berupa potensi
tsunami. Oleh karena itu, dengan perkembangan teknologi saat ini telah diciptakan alat-alat
pendeteksi tsunami yang diletakkan ditengah samudra atau pesisir.

2. Tsunami

Tsunami dapat dipicu oleh gempa bumi yang berpusat ditengah laut, longsoran dasar
laut, letusan gunung berapi bawah laut, dan hantaman meteor di laut. Secara harfiah, arti kata
tsunami adalah “ombak besar di pelabuhan”, yaitu peristiwa perpindahan badan air yang
disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal secara tiba-tiba. Tsunami berasal
dari kata dalam bahasa Jepang, “tsu” = pelabuhan dan “nami” = gelombang. Sama halnya
seperti gempa bumi, bencana tsunami tidak dapat diprediksi. Meskipun saat ini telah ada alat
pendeteksi tsunami, sifat dari alat tersebut hanya sebagai peringatan karena tsunami datang
dengan kecepatan tinggi dan waktu yang cepat.
3. Banjir

Curah hujan yang tinggi pada musim penghujan umumnya menjadi penyebab banjir.
Bencana banjir biasanya diperparah oleh faktor manusia, dimana saluran air sungai yang
tidak memadai sehingga air meluap ke pemukiman dan hilangnya area resapan air ke tanah.
Selain itu, deforestasi hutan yang semakin parah juga memperburuk keadaan. Oleh karena
itu, gerakan reboisasi harus terus diupayakan agar alam kembali seimbang. Namun pada
daerah tertentu seperti Jakarta, cara alternatif untuk mengatasi curah hujan tinggi adalah
dengan membuat sumur resapan. Pembuatan sumur resapan diharapkan dapat membantu
penyerapan air ke dalam tanah sehingga tidak menggenangi area dengan risiko banjir.

4. Tanah Longsor
Tanah longsor adalah peristiwa geologi berupa gerakan masa tanah atau batuan
dengan berbagai jenis dan tipe, seperi jatuhnya bebatuan dan gumpalan tanah yang besar.
Bencana tanah longsor dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan pemicu.
Faktor pendorong ialah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material longsor.
Sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab gerakan dari material longsor. Peristiwa
longsor umumnya terjadi di lereng-lereng bukit atau pegunungan dengan posisi daratan
miring. Pemicunya antara lain curah hujan yang lebat dan diperparah dengan
gundulnya hutan atau pepohonan akibat deforestasi. Selain itu, tanah longsor juga dapat
terjadi secara alami, misalnya dikarenakan kondisi tanah yang kurang padat disertai hujan
lebat dan kondisi kemiringan yang curam.

5. Gunung Meletus

Masih berkaitan dengan wilayah cincin api yang berada di Indonesia, hal ini
menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung berapi aktif seperti gunung anak krakatau,
gunung merapi, gunung sinabung, dan lainnya. Meletusnya gunung dapat terjadi karena
endapan magma dalam perut bumi yang terdorong oleh gas bertekanan tinggi sehingga
menyebabkan letusan. Status aktivitas gunung berapi dibagi menjadi kategori siaga, waspada,
awas dan puncaknya adalah kategori meletus. Gunung berapi yang meletus akan
memuntahkan berbagai macam material seperti debu, batu, kerikil, magma, dan awan panas
dari dalam perut bumi. Magma (ketika telah keluar disebut lava) yang dihasilkan dari letusan
gunung memiliki suhu sangat panas hingga mencapai lebih dari 1.000 derajat celcius.
Meski digolongkan pada peristiwa bencana, ternyata letusun gunug berapi juga memberi
manfaat bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Hasil letusan akan memberikan kesuburan bagi
tanah dan material vulkanik seperi pasir dan batu sangat bermanfaat untuk bahan dasar
bangunan. Letusan Gunung Berapi adalah proses keluarnya magma dari ruang magma dalam
perut gunung berapi, akibat aktifitas magma dan pergerakan lempeng tektonik.

TINGKAT ISYARAT BAHAYA GUNUNG BERAPI DI INDONESIA


AWAS : Letusan utama akan segera terjadi – daerah yang terancam harus
segera dikosongkan
SIAGA : Letusan dapat terjadi dalam 2 minggu – sarana darurat disiapkan
WASPADA : Aktivitas magma dan seismik – penyuluhan ke masyarakat
NORMAl : Tidak ada aktivitas magma – pengamatan

Sebelum Terjadi Letusan Gunung Berapi

 Kenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
 Membuat perencanaan penanganan bencana
 Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
 Mempersiapkan kebutuhan dasar

Saat Terjadi Letusan Gunung Berapi

 Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.
 Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
 Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
 Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti : baju lengan panjang, celana
panjang, topi dan lainnya
 Jangan memakai lensa kontak
 Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung
 Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan

Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi

 Jauhi wilayah yang terkena hujan abu


 Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau meruntuhkan
atap bangunan
 Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak
mesin motor, rem, persneling hingga pengapian

Anda mungkin juga menyukai