Anda di halaman 1dari 9

MITIGASI BENCANA ERUPSI GUNUNG BERAPI

Disusun Oleh :

Indri Novianty
Rifa Ulmah Diayah
Windy Dwi Pertiwi
Azzi Kamal Fuad
Raya Allivian

XI - IPS 4

SMA NEGERI 1 CIWIDEY


2023-2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair
atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena
pembentukanice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api
lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju,
sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah kuwu, grobogan, jawa
tengah yang populer sebagai bleduk kuwu.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya.
Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum
akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat
dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk
menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi
itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.

B. Rumusan Masalah
Apa bencana alam gunung meletus itu ?

a. Faktor–faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya bencana alam gunung meletus?

b. Dampak apa yang ditimbulkan dari bencana alam gunung meletus?

c. Bagaimana cara penanggulangan bencana alam gunung meletus?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Bencana Gunung Berapi


Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal
dengan istilah " erupsi ". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona
kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah
terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan
material sekitarnya yang merupakan cairan pijar ( magma ). Magma adalah cairan pijar
yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan
lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava
yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu
dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

Bencana yang ditimbulkan oleh gunung berapi adalah letusan gunung berapi atau
erupsi, karena saat terjadi erupsi gunung berapi tersebut mengeluarkan lava panas, awan
panas atau dikenal dengan wedus gembel, gas beracun dan lahar dingin.

B. Sebab-sebab terjadinya bencana gunung berapi


a. Pada batas lempeng terjadi perubahan tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga
mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar ( magma ).
b. Kegiatan gunung berapi menyebabkan zona kegempaan aktif di sekitarnya.
c. Erupsi gunung berapi yang memuntahkan lava dan awan panas hingga mencapai
suhu di atas 1000oC
d. Lahar yang tertampung di kantong-kantong sekitar kawah gunung, jika terjadi hujan
akan menyebabkan banjir lahar dingin.

C. Dampak yang diakibatkan oleh bencana gunung berapi


Dampak negative akibat aktifitas gunung berapi ini sering disebut bencana gunung
berapi. Wilayah bencana dapat mencapai hingga radius jangkauan lava dan abu vulkanik
yang dikenal dengan wedus gembel hingga mencapai jarak 18 km. Akibat negative
lainnya dari letusan gunung berapi adalah gempa vulkanik. Gempa vulkanik yang
ditimbulkan gunung berapi di dasar laut dapat mengakibatkan terjadinya tsunami.
Tapi dibalik peristiwa letusan gunung berapi terdapat dampak positipnya yaitu:
1. Kesuburan tanah dan banyak bahan tambang 
Aliran Lava menghasilkan banyak material isi perut bumi yang keluar saat
terjadinya letusan gunung. Material itu bisa berbentuk pasir, silika, lava, kristal dan
lain sebagainya yang dimuntahkan dari dalam perut bumi dalam jumlah besar. Kristal
bisa dimanfaatkan untuk membuat perhiasan dan pajangan rumah tangga,Silika bisa
dimanfaatkan untuk membuat kaca dan material lainnya bisa dikembangkan untuk
menggerakkan ekonomi.

2. Cuaca berubah

Para ilmuwan telah lama menyelidiki bahwa ledakan besar gunung berapi bisa
mempengaruhi cuaca global dengan cara memuntahkan partikel-partikel ke udara
bebas yang dapat menghalangi energy panas matahari dan dapat mendinginkan suhu
udara. Ini tentu sebuah kabar yang baik, mengingat akhir-akhir ini suhu udara terasa
panas yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga mencapai puncaknya pada tahun
2012.
Para peneliti juga meyakini bahwa letusan gunung berapi juga akan berpengaruh
terhadap curah hujan di kawasan Asia. Para peneliti dari Columbia University's
Lamont-Doherty Earth Observatory menyatakan bahwa letusan besar akan cenderung
menyebabkan beberapa kawasan di Asia tengah mengalami kekeringan, namun akan
menyebabkan banyak hujan di negara-negara Asia Tenggara dan termasuk Vietnam,
Laos, Cambodia, Thailand dan Myanmar .

Sebuah letusan besar akan memuntahkan unsur-unsur belerang yang akan berubah
menjadi partikel kecil di dalam atmosfer yang akan menghalangi radiasi matahari.
Dan akibatnya hal itu akan menurunkan suhu pada permukaan bumi selama
berbulan-bulan, dan bahkan hingga bertahun-tahun.

Seperti yang sudah terjadi adalah letusan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa pada
1815, yang berdampak atas membekunya tanaman-tanaman pertanian di wilayah
hingga sejauh New England. Juga letusan Gunung Pinatubo pada tahun 1991, di
Filipina yang mampu menurunkan suhu gobal sebesar 0,7 oFahrenheit, sehingga
mampu untuk menutupi efek gas rumah kaca selama sekitar setahun.

3. Obyek Wisata yang indah


Sisa-sisa letusan gunung dapat berubah menjadi obyek wisata yang indah dan
mempesona, membentuk danau kawah dan sumber air panas.

D. Cara penanggulangan bencana gunung berapi


a. Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi

1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran
lahar.
2. Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri
untuk kemungkinan bencana susulan.
3. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti: baju lengan panjang atau
jaket, celana panjang, topi dan lainnya.
4. Jangan memakai lensa kontak.
5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
6. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua
belah tangan.

b. Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi

1. Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingin dan
batu-batu besar.
2. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
3. Bersihkan atap dari timbunan abu. Karena beratnya, bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan.
4. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
merusak mesin.
E. Usaha Pencegahan Gunung Meletus
Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi,
tindakan yang perlu dilakukan :
1. Pemantuan
Aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa
(seismograf). Data harian hasil pemantuan dilaporkan ke kantor Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung dengan menggunakan  radio
komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan Gunung Berapi menyampaikan laporan
bulanan ke pemda setempat.
2. Tanggap Darurat
Tindakan yang dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi.
Tindakan tersebut antara lain :
-    Mengevaluasi laporan dan data
-    Membentuk Tim Tanggap Darurat
-    Mengirimkan Tim ke lokasi
-    Melakukan pemeriksaan secara terpadu
3. Pemetaan
Peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya
gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian,
dan pos penggulangan bencana

4. Penyelidikan
Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia. Hasil
penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainnya
5. Sosialisasi
Petugas melakukan sosialisasi kepada pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang
tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman
informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
BAB V

PENUTUP

3.1. Simpulan

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di


dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gasyang bertekanan tinggi. Secara
geografis Indonesia terletak diantara dua samudra (pasifik dan hindia) dan dua benua
(Asia dan Australia). Selain itu Indonesia terlatak diatas pertemuan tiga lempeng bumi,
yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indoaustralia dan lempeng pasifik. Pertemuan dari tiga
lempeng bumi diatas menyebabkan terjadinya aktivitas magma di dalam bumi, hal ini
yang menyebabkan mengapa di Indonesia banyak terdapat gunung berapi. Dibumi ini
terdapat dua jalur gunung api/sabuk api (ring of fire), yaitu sirkum pasifik dan sirkum
mediterania yang kedanya melewati Indonesia.

3.2. Saran

Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui jenis-jenis
bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat yang
ditimbulkannya. Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi
dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup,
korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar.

1. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat yang tinggal
di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi bencana yang terjadi.

2. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan pelestarian


lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan.

3. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana, agar tidak
terjadi korban dan kerugian yang besar.
C. DAFTAR PUSTAKA

http://nurhadiprayogi.blogspot.com/2013/10/makalah-gunung-meletus.html

http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html

http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/13/bencana-alam-dan-antisipasinya/

Anda mungkin juga menyukai