Anda di halaman 1dari 8

Makalah Bencana Gunung Meletus

Tambora di Sumbawa Tahun 1815

DISUSUN OLEH :

NABILA YUSRIYA XI IPS 4 ABSEN 22


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu Negara yang sering dilanda bencana
alam. Letak Indonesia yang berada di antara pertemuan tiga lempeng
besar dunia menyebabkan Indonesia sering dilanda bencana. Salah satu
bencana yang melanda Indonesia adalah gunung meletus. Kita sebagai
warga Negara Indonesia harus terus waspadda mengingat letak Negara
Indonesia rawan bencana.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu gunung meletus?
2. Apa penyebab gunung Tambora meletus?
3. Dampak yang di akibatkan oleh letusan gunung tambora
4. Cara penanggulangan gunung meletus
5. Usaha pencegahan bencana
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Gunung meletus
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan
magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam
lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih
dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava.
Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung
berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh
radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai
sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung
berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

B. Penyebab gunung meletus


Faktor penyebab gunung meletus paling dominan adalah karena magma
yang terkumpul di dapur magma yang terletak di bawah gunung berapi
sudah penuh dan akhirnya terdorong keluar dari gunung berapi. Magma
yang sudah keluar ini disebut dengan lava. Lava memiliki suhu 700
hingga 1.200 derajat celcius.

Penyebab gunung meletus :


1. Peningkatan Kegempaan Vulkanik
2. Pergerakan Tektonik Lapisan Bumi
3. Adanya Peristiwa Deformasi Badan Gunung
4. Lempeng Bumi yang Saling Berdesakan
5. Tekanan yang Sangat Tinggi

c. Dampak yang di akibatkan gunung meletus

Semua tumbuh-tumbuhan di pulau hancur. Pohon yang tumbang


bercampur dengan abu batu apung masuk ke laut dan membentuk
rakit dengan jarak lintas melebihi 5 km. Tsunami besar menyerang
pantai beberapa pulau di Indonesia pada tanggal 10 April, dengan
ketinggian di atas 4 m di Sanggar pada pukul 10:00 malam.
[4]
Tsunami setinggi 1–2 m dilaporkan terjadi di Besuki, Jawa
Timur sebelum tengah malam dan tsunami setinggi 2 m terjadi
di Maluku.

Tinggi asap letusan mencapai stratosfer, dengan ketinggian lebih


dari 43 km.[7] Partikel abu jatuh 1 sampai 2 minggu setelah letusan,
tetapi terdapat partikel abu yang tetap berada
di atmosfer bumi selama beberapa bulan sampai beberapa tahun
pada ketinggian 10–30 km.[4] Angin bujur menyebarkan partikel
tersebut di sekeliling dunia, membuat terjadinya fenomena.
Matahari terbenam yang berwarna dan senja terlihat
di London, Inggris antara tanggal 28 Juni dan 2 Juli 1815 dan 3
September dan 7 Oktober 1815.[4] Pancaran cahaya langit senja
muncul berwarna orange atau merah di dekat ufuk langit dan ungu
atau merah muda di atas.
Perkiraan kematian bervariasi, tergantung dari sumber yang ada.
Zollinger (1855) memperkirakan 10.000 orang meninggal karena
aliran piroklastik. Di pulau Sumbawa, terdapat 38.000 kematian
karena kelaparan, dan 10.000 lainnya karena penyakit dan
kelaparan di pulau Lombok.[10] Petroeschevsky (1949)
memperkirakan sekitar 48.000 dan 44.000 orang terbunuh di
Sumbawa dan Lombok.[11] Beberapa pengarang menggunakan figur
Petroeschevsky, seperti Stothers (1984), yang menyatakan jumlah
kematian sebesar 88.000 jiwa.[4] Tanguy (1998) mengklaim figur
Petroeschevsky tidak dapat ditemukan dan berdasarkan referensi
yang tidak dapat dilacak.[12] Tanguy merevisi jumlah kematian
berdasarkan dua sumber, sumber dari Zollinger, yang
menghabiskan beberapa bulan di Sumbawa setelah letusan dan
catatan Raffles.[5] Tanguy menunjukan bahwa terdapat banyak
korban di Bali dan Jawa Timur karena penyakit dan kelaparan.
Diperkirakan 11.000 meninggal karena pengaruh gunung berapi
langsung dan 49.000 oleh penyakit epidemi dan kelaparan setelah
letusan.[12] Oppenheimer (2003) menyatakan jumlah kematian lebih
dari 71.000 jiwa seperti yang terlihat di tabel dibawah.[7]

D. Cara penanggulangan gunung meletus


Berdasarkan penjelasan BNPB, ini cara menanggulangi gunung meletus di
rumah:
1. Segera tutup semua jendela, pintu dan sumber ventilasi, seperti ventilasi
cerobong asap atau tungku.
2. Matikan AC dan sistem pemanas, lalu pindah ke ruang interior tanpa
jendela yang berada di atas permukaan tanah.
3. Demi melindungi diri dari jatuhan abu vulkanik, cobalah untuk tetap di
dalam rumah dan tempatkan handuk lembab di antara pintu dan tanah.
4. Jika Anda pergi ke luar, kenakan lengan panjang dan celana panjang,
kenakan masker sekali pakai dan kenakan kacamata (dan beralih ke
kacamata, bukan lensa kontak).
5. Abu vulkanik sangat berbahaya bagi mereka yang menderita penyakit
pernafasan, juga anak-anak dan lansia. Jadi, keputusan terbaik adalah tetap
berada di dalam rumah.
6. Setelah letusan, cobalah untuk menghindari mengemudi pada daerah
dengan hujan abu vulkanik lebat.
7. Jika perlu dan dengan sangat hati-hati, bersihkan abu dari atap rumah.
Perlu diketahui bahwa abu yang berat dapat menyebabkan bangunan
runtuh.
8. Ulurkan bantuan untuk menjangkau teman dan tetangga, terutama
mereka yang mungkin memerlukan bantuan khusus.

E. Usaha pencegahan bencana


1. Tutup rapat jendela, Pintu, dan lubang angin rumah.
2. Lindungi kendaraan bermotor atau peralatan mesin lainnya dan matikan
mesinnya.
3. Masukan hewan peliharaan dan persediaan makanan ke tempat lebih
aman
4. Kumpulkan keluarga, ambil tas yang sudah di siapkan , dan segera
mengungsi
5. Kenakan pakaian yang melindungi tubuh, seperti baju panjang, topi,
dan lainnya.
6. Gunakan kacamata atau apapun untuk mencegah debu masuk mata.
7. Jangan memakai lensa kotak.
8. Pakai masker atau kain untuk menutup mulut dan hidung
9. Menutup wajah dengan kedua belah tangan saat abu letusan gunung
turun
10. Dengarkan instruksi pihak berwenang dan ikuti rute mengungsi yang
di tetapkan
11. Hindari lokasi rawan letusan ( Lereng Gunung, Lembah, Sungai
Kering, Aliran lahar )
12. Usahakan masuk ke ruang lindung darurat/ Bungker
13. Siapkan diri menghadapi bencana susulan
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
Gunung meletus yang terjadi di pulau Sumbawa juga sekitarnya
merupakan peristiwa yang tidak akan pernah dilupakan. Akibat yang
diterima oleh warga sekitar sangat berat. Dengan terjadinya peristiwa
ini saya harap kita bias mengambil pelajaran mengenai dampak dampak
yang ditimbulkan.

B. Saran
Dengan terjadinya bencana ini saya berharap agar kita selalu
waspada, berhati hati, dan saling tolong menolong. Banyak
membaca tentang cara cara penanggulangan dan pencegahan
bencana alam akan sangat membantu apabila terjadi bencana
alam yang tidak kita harap kan. Kita tidak tahu apa yang akan
terjadi kedepannya, tetap berhati hati dan selalu waspada juga
jangan lupa mari kita rawat bumi kita yang indah ini.
C. Daftar pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_gunung
https://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_Tambora_1815
https://bpbd.kulonprogokab.go.id/detil/50/mengurangi-resiko-
bencana-letusan-gunung-berapi
https://bpbd.purbalinggakab.go.id/?page_id=206
https://bpbd.kulonprogokab.go.id/detil/50/mengurangi-resiko-
bencana-letusan-gunung-berapi
.

Anda mungkin juga menyukai