Sumber Pencemaran:
- Debu selama proses produksi
SK Men LH No. 13/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
Debu disekitar mesin produksi dipasang penyedot debu dan dust collector
unit
Validasi Proses: Validasi proses mencakup uraian singkat suatu proses, ringkasan
tahap kritis proses pembuatan yang harus diinvestigasi, daftar peralatan/fasilitas
yang digunakan, spesifikasi produk jadi untuk diluluskan, daftar metode analisis
yang seharusnya, usul pengawasan selama proses dan kriteria penerimaan,
pengujian tambahan yang akan dilakukan termasuk kriteria penerimaan dan
validasi metode analisisnya, pola pengambilan sampel (lokasi dan frekuensi),
metode pencatatan dan evaluasi hasil, fungsi dan tanggung jawab, dan jadwal yang
diusulkan.
Validasi Metode Analisa: Pada validasi metode analisa yang diuji atau
divalidasi adalah PROTAP (prosedur tetap) pengujian yang bersangkutan.
Validasi metode analisis umumnya dilakukan 4 tahapan: a. uji identitas, b. uji
kuantitatif kemurnian kandungan, c. uji batas impuritas, d. uji kuantitatif zat
aktif dalam sampel bahan atau obat atau komponen obat tertentu.
19. Nilai COD kenapa harus < 350mg/L?
COD merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
(mendegradasi) bahan-bahan organik yang ada didalam air secara kimiawi
(Islamawati et al., 2018). Hal ini dikarenakan bahan organik diurai secara kimia
menggunakan oksidator kuat dalam kondisi asam dan panas dengan katalisator perak
sulfat (Ag2SO4) (Atima, 2015).
Menurut Supriyantini et al. (2017), tingginya nilai COD disebabkan adanya
penurunan bahan organik maupun anorganik dari limbah industri yang dihasilkan.
Tingginya kandungan COD di dalam air limbah mengakibatkan miskinnya kandungan
oksigen dalam limbah sehingga biota air tidak akan hidup di dalam air limbah tersebut
(Mulyaningsih, 2013).
Tingginya nilai BOD dan COD pada limbah mengindikasikan perlu dilakukan
tindakan lebih lanjut untuk menurunkan konsentrasi parameter tersebut sebelum di
buang ke perairan. Tindakan yang dapat dilakukan dengan menggunakan cara kimia
ataupun biologi. Penurunan kadar zat organik dalam penjernihan air limbah ada dua
tahapan utama yang pertama dengan penurunan zat organik dalam bentuk partikel dan
koloid dilanjutkan dengan penurunan zat organik dalam bentuk larutan. Penurunan
kadar zat organik dalam bentuk koloid dan partikel dengan bantuan peran mikroba
bisa dengan jamur ataupun bakteri (Nuraini et al., 2019).
20. Alur pengadaan barang/bahan baku
Diskes AU – PPIC – Order ke Pemasok – Cek oleh QC -
21. Bagaimana alur perintah kerja dan alur dimulainya produksi?
22. Titik kritis proses produksi
23. Bagaimana cara memastikan personel itu sehat dan kompeten?
Semua personel hendaklah menjalani pemeriksaan kesehatan pada saat proses
perekrutan. Merupakan kewajiban industri farmasi agar tersedia instruksi yang
memastikan bahwa kesehatan personel yang dapat memengaruhi mutu produk harus
diketahui perusahaan. Sesudah pemeriksaan kesehatan awal, hendaklah dilakukan
pemeriksaan kesehatan kerja dan kesehatan personel bila diperlukan.
Hendaklah diambil tindakan untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang
berpenyakit menular atau memiliki lesi terbuka pada tubuh terlibat dalam pembuatan
obat.
Setiap orang yang memasuki area pembuatan hendaklah mengenakan pakaian
pelindung sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Cara memastikan kompeten nya personalia adalah dengan melakukan pelatihan,
memiliki STRA.
24. Tahapan formulasi
Inspeksi internal merupakan inspeksi diri dari dalam perusahaan itu sendiri, dimana
alurnya adalah adanya surat perintah dari Kalafi untuk melakukan audit internal,
membentuk tim dengan minimal 3 orang QA, membentuk program kerja, pelaksanaan,
melaporkan hasil dan diakhiri dengan tindak lanjut hasil audit.
Inspeksi eksternal bisa berupa audit terhadap pemasok, di mana industri farmasi
sebagai pihak yang mengaudit (auditor). Dalam hal ini, kepala bagian pemastian mutu
hendaklah bertanggung jawab bersama bagian lain yang terkait untuk memberi
persetujuan pemasok. Selain audit pemasok, terdapat juga audit otoritas pengawas obat
yang dilakukan oleh BPOM sebagai pihak yang mengaudit.
Tindak lanjut dari inspeksi diri dapat berupa tindakan perbaikan dan tindakan
pencegahan (CAPA).
42. Bagaimana farmakovigilans?
Farmakovigilans adalah seluruh kegiatan tentang pendeteksian, penilaian,
pemahaman, dan pencegahan efek samping atau masalah lainnya terkait dengan
penggunaan obat. Tujuan dilakukannya farmakovigilans adalah untuk mendeteksi
masalah keamanan obat yang belum diketahui, mendeteksi peningkatan frekuensi
kejadian efek samping, mengidentifikasi faktor risiko, mengomunikasikan informasi
keamanan obat, dan pencegahan terjadinya risiko keamanan obat.
Error! Bookmark not defined.
Error! Bookmark not defined.