Anda di halaman 1dari 14

SOAL PRE KE 8

NO PRE POST
1 Suatu industri farmasi memproduksi ibuprofen Industri farmasi yang akan mengembangkan obat herbal
sirup baru pertama kali. Produk sudah dilakukan uji fitorfarmaka harus melakukan suatu uji lebih lanjut,
evaluasi dan sudah memenuhi seluruh persyaratan. salah satunya adalah uji fase satu yang bertujuan untuk?
Dalam hal ini siapa yang bertanggungjawab dalam a. Efektivitas terapi
meloloskan produk jadi? b. Post marketing surveillence
a. Pemastian mutu c. Rentang window therapy
b. Pengawasan mutu d. Kemungkinan timbulnya efek samping
c. Produksi e. Mengetahui profil farmakokinetik
d. RnD Kunci : C
e. PPIC Uji klinik fase 1 : uji dilakukan pada sukarelawan sehat,
Kunci jawaban A tujuannya untuk mengetahui keamanan zat aktif pada
Tugas departemen pemastian mutu: manusia serta untuk tahu rentang dosis aman serta profil
a) memastikan penerapan (dan, bila diperlukan, farmakokinetiknya
membentuk) system mutu, Uji klinik fase 2 : uji dilakukan pada sukarelawan sakit,
b) ikut serta dalam atau memprakarsai namun dalam jumlah lebih sedikit, tujuannya untuk
pembentukan manual mutu perusahaan; mengetahui efektivitas zat aktif tsb
c) memprakarsai dan mengawasi audit internal atau Uji kinis fase 3 : uji dilakukan pada sukarelawan sakit
inspeksi diri berkala; dengan jumlah yang lebih besar (metode random control
d) melakukan pengawasan terhadap fungsi bagian dan double blind). Tujuannya untuk melihat efektivitas
Pengawasan Mutu; dan kemungkinan timbulnya efek yang tidak diinginkan
e) memprakarsai dan berpartisipasi dalam seperti ESO
pelaksanaan audit eksternal (audir terhadap Uji klinik fase 4 : Uji post marketing surveilence
pemasok); tujuannya untuk mengetahui efektivitas dan efek yang
f) memprakarsai dan berpartisipasi dalam program merugikan setelah obat dilepas ke pasar dan digunakan
validasi; oleh banyak pasien. Uji ini hanya bisa dilakukan setelah
g) memastikan pemenuhan persyaratan teknik mendapatkan izin edar sementara dari BPOM dan hanya
dan/atau peraturan Badan Pengawad Obat dan bisa dilakukan jika tidak ditemukan hasil cukup serius
Makanan (Badan POM) yang berkaitan dengan pada fase sebelumnya
mutu produk jadi;
h) mengevaluasi/mengkaji catatan bets;
i) meluluskan atau menolak produk jadi untuk
penjualan dengan mempertimbangkan semua faktor
terkait;
j) memastikan bahwa setiap bets produk jadi telah
diproduksi dan diperiksa sesuai dengan peraturan
yang berlaku di negara tersebut dan sesuai dengan
persyaratan Izin Edar; dan
k) tanggungjawab Kepala Pemastian Mutu dapat
didelegasikan, tetapi hanya kepada personel yang
berwenang.
CPOB, 2018

2 Seorang apoteker di industry farmasi melakukan Suatu industri minuman kaleng yang mengandung
pemeriksaan bahan baku yang baru saja datang aspartam, as.benzoat dan kafein dianalisa oleh KCKT
sebanyak 15 karung. Tugas apoteker meluluskan dengan kolom C18. Fase gerak metanol 20% dan
atau tidak bahan baku tersebut. Tugas departemen Panjang gelombang 220nm-270nm. Hasil Analisa
apa yang di kerjakan apoteker tersebut? menunjukkan bahwa kadar aspartam lebih kecil dari
a. Pemastian mutu kefein dan as.benzoat lebih besar
b. Pengawasan mutu dari kafein. Bagaimana membaca spektrum dalam
c. Produksi KCKT?
d. RnD a. Aspartam, as.benzoat, kafein
e. PPIC b. Kafein, as.benzoat, aspartam
Kunci jawaban b c. As.benzoat, aspartam, kafein
a) memberi persetujuan terhadap spesifikasi, d. Aspartam, kafein, as.benzoat
instruksi pengambilan sampel, metode pengujian e. Kafein, as.benzoat, aspartame
dan prosedur pengawasan mutu lain; Kunci : D
b) memastikan bahwa seluruh pengujian yang fase terbalik →fase diam C18 (nonpolar); fase
diperlukan telah dilaksanakan; gerak metanol (polar)
c) memberi persetujuan dan memantau semua Senyawa yang memiliki kepolaran mendekati fase diam
analisis berdasarkan kontrak; akan tertahan lebih lama dalam kolom. Dalam hal ini
d) memastikan pelaksanaan kualifikasi & adalah Aspartam (polar) - kafein (polar) - as.benzoat
pemeliharaan bangunan fasilitas serta peralatan di (semi polar)
bagian produksi pengawasan mutu;
e) memastikan bahwa validasi yang tepat telah
dilaksanakan;
f) memastikan bahwa pelatihan awal dan
berkesinambungan bagi personel di departemennya
dilaksanakan dan diterapkan sesuai kebutuhan; dan
g) menyetujui atau menolak bahan awal, bahan
pengemas, produk antara, produk ruahan dan
produk jadi sesuai hasil evaluasi.
CPOB, 2018

3 Seorang apoteker melakukan validasi metode Dalam analisis senyawa menggunakan instrumen, perlu
analisis. Apoteker melakukan sebanyak 6 replikasi diperhatikan karakteristik dari senyawa yang akan
dengan syarat yang digunakan adalah nilai RSD. dianalisis. Metode apa yang dipilih bila senyawa target
Apa parameter yang digunakan apoteker? memiliki gugus kromofer dan lamda 775 nm?
a. Akurasi a. Spektroskopi UV
b. Spesifikasi b. Spektroskopi Visible
c. Presisi c. Spektroskopi Inframerah
d. Linieritas d. Sprektoskopi Serapan Atom
e. LOD e. Spektroskopi Emisi Nyala
Kunci jawaban c Kunci : A
Presisi adalah parameter yang digunakan dengan Syarat analisis dengan spektroskopi UV Vis yaitu
keterulangan sampel dengan nilai syarat RSD < 2% dengan senyawa target memiliki gugus kromofor (tidak
POPP CPOB, 2012 berwarna) atau punya gugus kromofor dan auksokrom
(berwarna) lalu lamda berada pada rentang 180-380 nm
(UV) dan 380 -
810 nm (Visible)
4 Sebuah industri farmasi akan memproduksi sediaan Dalam system pengolahan air di industry farmasi,
steril menggunakan cara aseptis, terdapat tahapan penambahan klorin selama pengolahan.
sebelum dilakukan proses produksi, akan dilakukan Apakah fungsi dari penambahan klorin tersebut ?
proses validasi terlebih dahulu untuk menjamin a. Mengikat logam berat
bahwa seluruh proses pembuatan sediaan b. Membunuh bakteri
memenuhi standart. Validasi yang dimaksud adalah c. Menurunkan kadar karbon
a. Validasi retrospektif d. Menetralkan pH
b. Validasi pembersihan e. Mengikat ion
c. Media fill test Kunci : B
d. Validasi metode analisa Klorin banyak digunakan dalam pengelolaan air bersih
e. Verifikasi metode analisa dan limbah sebagai oksidator dan desinfektan
Kunci : C (membunuh bakteri). Sebagai oksidator, klorin
Validasi yang dilakukan untuk menjamin bahwa digunakan untuk menghilangkan bau dan rasa pada
seluruh proses produksi sediaan steril dapat pengelolaan air bersih. Untuk mengoksidasi Fe(II) dan
menjamin sterilitas sediaan disebut media fill test, Mn (II) yang banyak terkandung dalam air tanah
dilakukan tiap 6bulan 1x atau 2 kali 1 tahun. cara menjadi Fe(III) dan Mn(III)
validasi adalah dengan mengkondisikan ruangan
produksi sediaan steril seperti pada keadaan
operational (semua setting ruangan dan operator
sama dengan saat produksi) hanya saja sediaan
yang diproduksi diganti dengan media
mikrobiologi.
Di isi dengan media mikrobioloigi (untuk sediaan
cair). Difilling dengan lactose steril kemudian di
tambahkan media mikorbiologi
5 Untuk menjamin sterilitas produk steril yang dibuat Dalam peraturan pemerintah no 51 tahun 2009, salah
secara aseptis, industri farmasi melakukan suatu satu substansinya mengatur mengenai pekerjaan
validasi proses aseptis sebelum pembuatan sediaan kefarmasian dan peran apoteker di industri farmasi.
steril yang sesungguhnya. Validasi proses aseptis
peran krusial apoteker dalam industri farmasi seperti
atau yang biasa disebut dengan media fill dilakukan
sebagai simulasi pembuatan sediaan steril untuk diatur dalam PP no 51 tahun 2009 adalah sebagai
mengetahui apakah proses produksi aseptis yang berikut , kecuali ?
dilakukan berulang dapat menghasilkan produk
yang steril.Zat apakah yang digunakan dalam a. manager produksi
media fill tersebut? b. manager ppic
A. Kalium bikarbonat c. manager qa
b. Tryptone Soya Broth d. manager qc
c. Natrium klorida e. penjamin mutu
d. Dekstrosa jawaban B
e. Yeast apoteker di industri farmasi minimal 3 orang yaitu
Kunci : B apoteker bagian qa, qc dan produksi. SUMBER : PP No
PIC/S. 2011. Validation of Aseptic Processes PI 51 tahun 2009
007-6.
Pharmaceutical Inspection Convention
Pharmaceutical Inspection
Co-Operation Scheme.
6 Suatu industry farmasi akan memproduksi sediaan Suatu IKOT membuat obat herbal ekstra buah kemukus.
atorvastatin 10 mg, 20 mg dan 40 mg. dalam Sebelum sediakaan dibuat, dilakukan proses
peraturan BPOM diatur bahwa sediaan yang pengeringan simplisia pada suhu 50° C hingga kadar air
mengandung atorvastatin harus melewati uji <10%. Apa tujuan proses ini dilakukan?
bioekivalensi In vivo (BE). Bentuk sediaan a. Agar mudah diserbukkan
manakah yang perlu di uji BE ? b. Agar mudah didistribusikan
a. Atorvastatin 40 mg c. Agar menghambat kontaminasi serangga
b. Atorvastatin 20 mg
d. Agar menghambat pertembuhan mikroba
c. Atorvastatin 10 mg
d. Atorvastatin 40 mg dan 20 mg e. Agar mudah dikemas
e. Atorvastatin 10 mg dan 20 mg Semakin banyak kadar air, semakin tinggi kemungkinan
Kunci : A pertembuhan mikroba. Pengeringan dilakukan untuk
Obat yang wajib diuji bioekivalensinya adalah obat mengurangi kadar air sehingga pertumbuhan mikroba
yang memiliki kekuatan tertinggi. Apabila terhambat.
setelahnya ingin memproduksi sediaan yang sama
dengan kekuatan yang lebih kecil, maka sediaan
tersebut boleh hanya melakukan
uji bioekivalensi in vitro (UDT)
7 Pada saat maping CDOB oleh badan POM, Seorang pengusaha usaha UMOT (UsahaMikro Obat
ditemukan bahwa suhu tempat penyimpanan vaksin Tradisional) daerah yogjakarta membuat sediaan obat
dimonitor dan dicatat sekali sehari. Temuan ini batuk yang mengandung ekstrak jahe, ekstrak daun
masuk kategori tingkat kekritisan yang mana.? sirih, sari jeruk nipis dan madu. Klaim apa yang dapat
A. Critical absolute dituliskan pada leaflet dan kemasan obat ini? (To Nas
B. Observasi 28)
C. Minor a. Menekan batuk kering
D. Major b. Meredakan batuk karena debu
E. Critical c. Membantu meredakan batuk
Kunci : D d. Menghilangkan dahak
Katagori Temuan pada dasarnya terdiri atas e. Menyembuhkan batuk karena flu
Critical : Temuan yang sifatnya membahayakan Kunci : C
nyawa manusia dan mempengaruhi kulitas produk Iklan hanya boleh diindikasikan untuk
Major : Temuan yang berdampak terhadap Kualitas meredakan batuk.., untuk mengurangi
Produk namun jika terus berulang dapat gejala.... (KepMenKes Nomor
menyebabkan temuan kritikal 386/Men.Kes/sk/lV/1994 tentang pedoman periklanan:
Minor : Temuan yang sifatnya tidak mempengaruhi obat bebas, obat tradisional, alat kesehatan, kosmetika,
kualitas produk secara langsung namun dapat perbekalan kesehatan
menjadi temuan major jika temuan terus berulang rumah tangga dan makanan minuman)
Contoh dari temuan major adalah terkait
monitoring suhu dan RH dan Mappng suhu
penyimpanan
8 Pada saat maping CDOB oleh Badan POM BPOM melakukan penetapan kadar hidrokortison
ditemukan bahwa pengarsipan Surat Pesanan di menggunakan standar betametason karena struktur
Apotek dengan faktur penjualan tidak disatukan kimia betametason mirip dengan hidrokortison metode
dan tidak disimpan terpisah. Temuan ini masuk kuantifikasi yang digunakan adalah
kategori tingkat kekritisan yang mana? a. Standar internal
A. Critical absolute b. Standar eksternal
B. Major c. Standar adisi
C. Observasi d. Single poin calibration
D. Minor e. Multiple point calibration
E. Critical Jawaban A
Kunci : D Standar internal merupakan senyawa yang berbeda
Katagori Temuan pada dasarnya terdiri atas dengan analit namun memiliki kemiripan sifar dengan
Critical : Temuan yang sifatnya membahatyakan analitt
nyawa manusia dan mempengaruhi kulitas produk
Major : Temuan yang berdampak terhadap Kualitas
Produk namun jika terus berulang dapat
menyebabkan temuan minor
Minor adalah temuan yang sifatnya tidak
mempengaruhi kualitas produk secara langsung
namun dapat menjadi temuan major jika temuan
terus berulang
Contoh dari temuan minor adalah terkait
penyimpanan dari SP
9 Setiap obat yang beredar di masyaratkat harus Suatu industry farmasi melakukan pengemasan sediaan
melalui Registrasi Obat ke BPOM. Jika suatu dan terdapat kelebihan kemasan yang belum diberikan
industri farmasi akan melakukan perubahan label dan keterangan apapun. Maka kemasin berlebih
produsen zat aktif dengan spesifikasi sama. tersebut perlu?
Registrasi apa yang harus dilakukan? a. Diletakan diruang produksi
A. Registrasi baru b. Dikembalikan digudang
B. Registrasi ulang c. Dumusnakan
C. Registrasi mayor d. Diletakan dibagian QC
D. Registrasi variasi minor e. Dikembalikan ke supplier
E. Registrasi obat copy Jawaban B
Kunci : D Berdasarkan CPOB, setelah selesai pengemasan,
Karena obat sudah pernah diproduksi hanya ada kemasan yang tidak terpakai tetapi telah diberikan
perubahan --> registrasi variasi. Variasi minor prakodifikasi harus dimusnakan dan pemusnahaannya
karena tidak berpengaruh pada aspek khasiat, harus dicatat tetapi bila belm diprakodifikasi dapat
keamanan, dan atau mutu obat. dikembalikan dipersediaan Gudang
10 Pihak pengawasan suatu industri farmasi Seorang analis dilaboratorium sedang melakukan
melakukan pengawasan terhadap suatu produk. pengujian sampel A B C D mengunakan KLT dengan
Didapati adanya ketidaksesuaian kualitas produk bau pembanding andrografolid dan didapatkan RF
pada betsnya. Dimana produk-produk tersebut sampel A B C D dan baku pembanding adalah 0,33 0,4
disimpan? 0,75 0,375 0,375 maka sampel yang positif
a. Ruang reject mengandung adrografolid adalah?
b.Ruang produksi a. Sampel A
c. Gudang b. Sampel B
d.Ruang karantina c. Sampel C
e. Ruang antara d. sampel D
Kunci : A e. tidak ada satu sampel pun
Produk yang telah dinyatakan tidak memenuhi jawaban D
syarat dimasukkan kedalam ruangan reject, sampel D memiliki nilai RF yang sama dengan baku
sedangkan produk yang baru masuk ke dalam sehingga kemungkinan sampel D sama dengan baku
gudang yang belum mengalami pengujian tetapi perlu dipastikan dengan pengujian lain.
dimasukkan kedalam ruangan karantina

11 Suatu industry farmasi sedang melakukan Sebuah industry obat tradisional akan memproduksi
pengujian rutin terhadap tablet ibuprofen 200 mg. jamu dalam bentuk tablet dan kapsul untuk membantu
Di dapatkan 2 puncak yang berdekatan satu sama pemeliharaan tekanan darah penderita hipertensi.
lain. Parameter apakah yang harus Berapakah jumlah minimal apoteker yang harus dimiliki
diperhatikan untuk memastikan bahwa kedua industry tersebut agar sesuai PP 51 tahun 2009?
puncak yang muncul terpisah secara baik ? a. 5 orang
a. Resolution b. 4 orang
b. Tailing factor c. 3 orang
c. Retention time
d. 2 orang
d. Area
e. Height e. 1 orang
Kunci : A
Jawaban E
Resolusi → menggambarkan nilai keterpisahan dari
PP 51 tahun 2009; Bagian Ketiga, Pekerjaan
2 puncak yang berdekatan, semakin besar resolusi
Kefarmasian Dalam Produksi Sediaan Farmasi; Pasal 9
maka keterpisahan semakin baik
(ayat 2)
Tailing factor → dapat juga disebut factor
“Industri obat tradisional dan pabrik kosmetika
asimetris, menggambarkan proporsional suatu
harus memiliki sekurang-kurangnya 1(satu) orang
puncak analit
Apoteker sebagai penanggung jawab”(dalam posisi
Retention time → dipengaruhi oleh kepolaran
QA)
analit, dapat digunakan untuk identifikasi secara
kualitatif analit yang diigninkan dengan
pembanding
Height dan Area → menggambarkan kadar
12 Suatu Industri Farmasi ingin melakukan pengadaan Seorang apoteker melakukan identifikasi senyawa
mesin Oscilating Granulator yang baru dengan
dengan menggunakan KCKT, bahan baku diuji oleh
kapasitas penampungan yang lebih besar, maka dari
itu industry tersebut memesan pada Vendor PT X supervisor. Parameter apa yang dilihat?
untuk pengadaan mesin Oscilating Granulator Yang
a. Luas puncak
baru tersebut, Dokumen apakah yang perlu
disiapkan pertama kali untuk pengadaan b. Absorbansi
mesin Oscilating granulator tersebut ?
c. Transmittan
A. URS
B. Dokumen Kualifikasi Instalasi d. Waktu retensi
C. Dokumen Kualifikasi Kinerja
e. Panjang gelombang
D. Dokumen Kualifikasi Operasional
E. Dokumen Validasi Sistem Jawaban D
Kunci : A
Parameter yang diperhatikan pada pengujian
URS atau SKP (spesifikasi kebutuhan pengguna)
adalah suatu dokumen permintaan mesin dari menggunakan KCKT:
pengguna (user) yang menggambarkan kapsitas
- Waktu retensi : untuk identifikasi senyawa
mesin bentuk dan spesifikasi mesin yang
diinginkan yang kemudian diterjemahkan oleh (kualitatif)
vendor untuk realisasi pengadaan mesin.
- AUC (luas puncak) : untuk perhitungan kadar
(kuantitatif)
- Resolusi, tailing factor : untuk menentukan
pemisahan yang baik

13 Apoteker di PBF melakukan kegiatan inspeksi diri Apoteker QC Industri B akan mengidentifikasi senyawa
sebagai pelaksanaan salah satu aspek CDOB.
alkaloid menggunakan metode KLT yang terdapat
Apakah tujuan dari kegitan tersebut?
A. Mencari ketidakseuaian yang dilakukan personil dalam sirup penambah nafsu makan. Apakah penampak
B. Melakukan evaluasi terhadap manajemen mutu
bercak spesifik untuk senyawa tersebut?
C. Mempersiapkan diri sebelum dilakukan audit
ekternal
D. Mencari kesesuaian dan ketidaksesuaian antara a. Buchardat
CDOB dan proses operasional b. Alluminium klorida
E. Mencari penyimpangan yang dilakuakan
personil c. Besi (III) klorida
Kunci : D d. Folin chiochalteu
Tujuan dari Inspeksi diri adalah untuk
mengevaluasi terkait Regulatory (CDOB) dengan e. Vanilin sulfat
kondisi nyata operasional Jawaban A

Alkaloid : Dragendorf, Mayer, Buchardat, Marquis

Fenol : Besi (III) klorida, Folin chiochalteu

Flavonoid : Alluminium klorida

Steroid/Triterpenoid : Vanilin sulfat

14 Industri farmasi X membeli mesin cetak tablet Pada DIP (Dokumen Informasi Produk) untuk
dengan teknologi terbaru buatan Amerika. Sebelum mendapatkan notifikasi krim pemutih yang mengandung
pengiriman mesin tersebut, personil dari industri X bengkuang harus dimasukan informasi tentang
melakukan evaluasi terhadap mesin cetak tersebut keamanan dan manfaat kosmetik berdasarkan bahan
di lokasi pemasok, disebut apakah evaluasi tersebut baku, struktur kimia dan tingkat pemaparannya.
? Siapakah yang bertanggung jawab untuk menyusun
a. Kualifikasi Personil laporan tersebut.?
b. Kualifikasi Instalasi A. Manager QA
c. Kualifikasi Operasional B. Manager QC
d. Factory Acceptance Testing C. Manager Laboratorium Mikrobiologi
e. Site Acceptance Testing D. Safety Assessor
Pembahasan : D E. Manager Produksi
Factory Acceptance Testing merupakan evaluasi Kunci : A
terhadap peralatan di lokasi pemasok dilakukan Manager QA bertanggng jawab dalam penyusunan
sebelum pengiriman, terutama jika menyangkut Dokumen Infoemasi Produk
teknologi baru atau teknologi yang kompleks
(CPOB 2018).

15 Seorang apoteker bagian pengendali mutu di suatu Industri farmasi akan menyiapkan spesifikasi bahan
industri farmasi menganalisis keseragaman pengemas primer yang akan digunakan untuk mengemas
kandungan tablet alprazolam 1 mg mengandung tab lansoprazol. Apoteker yang bertanggung jawab
metode KCKT dengan detektor yang sesuai. dalam bagian tersebut berwenang memberikan
Apakah detektor yang sesuai ? persetujuan. Siapakah yang berwenang memilih
a. UV-Vis pemasok?
b. Elektrokimia a. QA
c. Intensitas nyala b. QC
c. Direktur
d. Indeks bias
d. Pengelola gudang
e. Spektrometi massa e. Kepala produksi
Jawaban A Kunci : A
Alprazolam memiliki cincin rangkap yang dapat Departemen yang bertanggung jawab dalam persetujaun
tampak pada UV-Vis. pemasok bahan awal dan bahan kemas adalah
Departemen Quality Assurance

16 Bagian kontrol kualitas industri farmasi memeriksa Seorang apoteker bagian qc melakukan identifikasi
identitas bahan baku paracetamol dari pemasok bahan baku candesartan siledeksil yang sudah disimpan
bahan baku. Jenis analisis yang dibutuhkan salah beberapa
satunya adalah analisis kualitatif identitas bahan waktu di Gudang. Apoteker ingin mengetahui adanya
baku melalui identitas gugus fungsi. Apakah perubahan struktur pada gugus fungsi ester akibat
metode yang diperlukan untuk data tersebut? penyimpanan. Instrument apakah yang dapat digunakan
a. Spekrofotometri UV VIS oleh apoteker?
b. Spekrofotometri serapan atom a. Spektroskopi UV-vis
c. Kromatografi cair kerja tinggi b. Spektroskopi IR
d. Kromatografi lapis tipis c. Kolom kromatografi
e. Spekrofotometri infra merah d. Spektroskopi fluoresens
Kunci : E e. Spektroskopi serapan atom
Jika akan dilakukan identitas gugus fungsi maka Kunci: B
dilakukan dengan sektrofotometri IR, jika ingin Spektroskopi IR digunakan untuk menganalisis gugus
diketahui konsentrasi bisa dengan KCKT, UV/Vis, fungsi spesifik dari suatu bahan/senyawa
AAS. Jika akan dilakukan analisis kualitatif bisa
dilakukan KLT.

17 Seorang Apoteker pada bagian QC sebuah industri Apoteker di bagian Teknik sebuah Industri farmasi
obat tradisional akan melakukan analisis hendak melakukan kualifikasi system pengolahan air
kandungan logam dalam produk herbal terstandar untuk produksi dengan menggunakan pendekatan tiga
yang digunakan untuk membantu menjaga tekanan fase, apa tujuan dari kualifikasi yang dilakukan
darah penderita hipertensi. Kandungan logam yang Apoteker tersebut?
tinggi dalam makanan sangat berbahaya untuk a. Untuk mengetahui kesesuaian kinerja sistem dengan
kesehatan, sehingga ada ketentuan batas maksimal desain yang ditentukan
sesuai aturan BPOM. Metode analisis apakah yang b. Untuk menentukan spesifikasi system yang
tepat digunakan? diterapkan
a. Spektrofotometri UV/Vis c. Untuk membuktikan keandalan dan ketahanan sistem
b. Spektrofotometri Serapan Atom dalam jangka pendek
c. Spektrofluorometri d. Untuk membuktikan keandalan dan ketahanan sistem
d. Turbidimetri dalam jangka Panjang
e. Kolorimetri e. Untuk membuktikan sistem yang terinstal sudah
Pembahasan : sesuai dengan desain yang ditentukan
Spektrofotometri serapan atom merupakan metodeKunci : D
analisa kuantitatif yang populer di gunakan untuk
Kualifikasi dalam sistem pengolahan air tidak
menganalisa logam karena sangat sederhana, menetapkan persyaratan standar untuk tahap validasi
selektif dan sensitif. kualifikasi desain, kualifikasi instalasi, kualifikasi
operasional, namun hanya fokus pada pendekatan
kualifikasi kinerja yang hendaknya dilaksanakan pada
sistem pemurnian air penggunaan farmasi untuk
menunjukkan kinerja yang konsisten dan handal,
kualifikasi kinerja dilakukan dengan pendekatan tiga
fase untuk memenuhi tujuan pembuktian keandalan dan
ketahanan sistem dalam kinerja jangka panjang.
Fase 1 : Pengujian 2-4 minggu dan dilaksanan terus
menerus tanpa kegagalan atau penyimpangan kinerja,
pengambilan sampel dilakukan setiap hari.
Fase 2 : Pengujian 2-4 minggu dan dilaksanan untuk
pemantauan lebih lanjut yang intensif.
Fase 3 : berlangsung selama 12 bulan setelah fase 2
memenuhi syarat. Air dapat digunakan untuk tujuan
pembuatan obat selama fase ini. (BPOM RI. 2013.
Sistem Penunjang Kritis Industri Farmasi)
18 Industri farmasi ingin produksi antasida Seorang apoteker di bagian Quality Assurance (QA)
mengandung magnesium hidroksida dan aluminium sedang melakukan analisis kadar parasetamol dan kafein
hidroksida. Untuk jaminan mutu dilakukan di dalam sediaan tablet influenza merk “X”. Dalam
pengujian kadar logam dengan titrasi. Metode analisisnya dapat digunakan metode Kromatografi Cair
titrasi yang dilakukan? Kinerja Tinggi (KCKT). Sebelum dilakukan analisis
a. Pengendapan kadar dilakukan Uji Kesesuaian Sistem (UKS) KCKT
b. Asam basa untuk untuk memastikan keefektifan system operasional
c. Kompleksometri akhir. Parameter apa saja yang memenuhi syarat pada
uji kesesuaian system ini?
d. Redoks
A. Faktor kapasisitas (k’) < 2
e. Iodometri B. Resolusi (Rs) < 2
Jawban C C. Lempeng teoritis (N) > 2000
Kompleksometri: reaksi kompleks antara EDTA D. Tailing factor (tf) > 2
menimbulkan warna. Untuk menganalisa logam E. Nilai regresi linier (r2) mendekati 1
valensi 2 dan 3 Jawaban C
Harga factor kapasitas (k’), 1-5 dg eluen sesuai Nilai Rs
harus mendekati atau lebih dari 1,5 karena akan
memberikan pemisahan puncak yang baik (base line
resolution). TF =1 menunjukkan bahwa kromatogram
tersebut bersifat setangkup atau simetris. Harga TF lebih
dari 2 menunjukkan bahwa kromatogram mengalami
pengekoran (tailing).
Semakin besar harga TF maka kolom yang dipakai
semakin kurang efisien. BM > 2000. Larut dalam air →
ekslusi, fasa air. tdk larut dalam air ekslusi, fasa bukan
air. uji kesesuaian sistem meliputi :
- waktu retensi
- luas area
- lempeng teoritis
- tailing factor
- tinggi puncak
- faktor kapasitas
19 Suatu industri obat herbal mencoba RnD sedang melakukan pengembangan sediaan baru
mengembangkan metode analisa untuk kurkumin dan menyusun parameter kritis sebagai pelaksanaan
dalam suatu sediaan obat tradisional. Industri prinsip Quality by Design (QbD), sebagai langkah
tersebut mencoba mengembangkan metode pertama apa
pemisahan dengan kromatografi lapis tipis. Apakah yang harus ditentukan terlebih dahulu oleh RnD ?
prinsip pemisahan kurkumin pada penggunaan a.Production step
metode tersebut? b. CQA product
a. Partisi c. CQA intermediate
b. Afinitas d. CMA
c. Adsorbsi e. CPP
d. Penukar Ion jawaban B
e. Pasangan Ion Elemen QbD meliputi yang berikut ini:
Pembahasan : C (1) profil produk targetkualitas (QTPP) yang
Adsorbsi mengunakan fase diam berupa zat padat mengidentifikasi atribut kualitas kritis (CQA) dari
dan fase gerak berupa zat cair atau gas. Zat terlarut produk obat;
diadsorpsi pada permukaan partikel padat. Contoh (2)desain dan pemahaman produk termasuk identifikasi
kromatografi adsorpsi ini yaitu berupa kromatografi atribut material kritis (CMA);
lapis tipis (KLT). (3) desain proses dan pemahaman termasuk identifikasi
parameter proses kritis (CPP), menghubungkanCMA
dan CPP ke CQA;
(4) strategi kontrol yang mencakup spesifikasi untuk
bahan obat,eksipien, dan produk obat serta control untuk
setiap langkah proses pembuatannya; dan
(5)kemampuan proses dan perbaikan berkelanjutan.
20 QC memastikan kualitas sediaan dengan menguji Seorang Apoteker yang bekerja di bagian QC
kadar ammonium klorida dengan metode analisis melakukan uji kadar quercetin. Digunakan panjang
titrasi sesuai dengan yang tercantum dalam gelomban yang sesuai dengan bahan tersebut. Kadar
Farmakope Indonesia Metode titrasi apa yang dapat quercetin dihitung dengan metode absorbansi, dan kadar
digunakan dalam menetapkan kadar ammonium dihitung dengan menggunakan kurva baku yang telah
klorida dalam sampel? (Ukai 18) tersedia. Metode kuantitatif apakah yang digunakan
A Argentometri pada peristiwa tersebut?
B. Nitrimetri A. Single calibration
C. lodimetri B. Multiple point calibration
D. Asidi-Alkalimetri C. Adisi
E Bromatometri D. 3 panjang gelombang
Kunci: A E. Derivatif
Penjelasan: Jawaban B
Argentometri merupakan metode umum untuk Multiple point calibration merupakan metode kuantitatif
menetapkan kadar halogenida dan senyawa lain yang didasarkan pada perhitungan berdasarkan kurva
yang membentuk baku yang terdiri dari minimal 3 titik kurva atau lebih.
endapan dengan perak nitrat (AgNO3) pada suasan Referensi: Underwood, (2002) Analisis Kimia
tertentu. Metode ini disebut juga metode Kuantitatif Edisi Ke-6
pengendapan karena
argentometri memerlukan pembentukan senyawa
yang relatif tidak larut atau endapan. Reaksi yang
mendasari titrasi
argentometri adalah Ag + Cl -> AGCL
21 Sebuah industri menerima bahan baku asam Suatu industri farmasi sedang memproduksi suatu
askorbat (vitamin C) dari supplier. Bagian QC sediaan semisolid, sediaan tersebut merupakan produk
segera melakukan analisis kadar vitamin C dlm yang sedang di validasi proses konkuren. Ketika proses
bahan baku tersebut dengan metode titrasi yang mixing dari sediaan tersebut selesai, secara tidak sengaja
tercantum dlm FI. Metode titrasi apa yang dapat salah satu personil menyentuh tombol pembuangan
digunakan dalam mnetaapkan kadar vitamin C sehingga sekitar 1 kg sedian tersebut terbuang ke pipa
dalam sampel? pembuangan yang terhubung dengan chamber mixer.
  A. Kompleksometri Hal ini mempengaruhi yield dari hasil mixing. Hal
  B. Nitrimetri apakah yang perlu dilakukan ketika
  C. Serimetri menghadapi masalah tersebut?
  D. Iodimetri A. Membuat laporan deviasi atas kejadian tersebut
  E. Argentometri B. Membuat lembar usulan perubahan (LUP) untuk
(Kunci Jawaban : D) menangani masalah tersebut
Iodimetri adalah jika titrasi terhadap zat-zat C. Menyatakan bahwa validasi proses konkuren
reduktor dg titrasi langsung dan tidak langsung, terhadap sediaan tersebut tidak berhasil
untuk menentukan kadar zat oksidator secara D. Membuat CAPA terhadap masalah tersebut
langsung. Vit C beersift oksidator. E. Membuat change control untuk mengendalikan
masalah tersebut
Kunci : D
CAPA dibuat jika ada temuan penyimpangan dari QA
setelah dilakukan sidak/audit, CAPA di close setelah
bagian terkait menyelesaikan masalah tersebut, baik
penyimpangan mayor ataupun kritis. WHO. 2013.
Deviation Handling and Quality Risk Management.
22 Seorang apoteker di bagian pengembangan akan Seorang apoteker mengembangkan metode analisa
mengembangkan metode analisis menggunakan mikrobiologi untuk sediaan sirup obat flu. Sediaan
HPLC. Dari data kromatogram didapat nilai tersebut menggunakan pengawet sodium benzoat. Untuk
N=1,542, Tailing factor = 2,52, resolusi 1,9. memastikan metode tersebut valid, apoteker melakukan
Berikut dapat dilakukan untuk mengoptimasi usaha untuk menghilangkan pengaruh pengawet tersebut
metode tersebut yaitu dengan cara
a. Menambah methanol pada fase gerak a. Menambahkan Sodium metabisulfit
b. Mengganti panjang gelombang b. Menggunakan metode pengujian angka paling
c. Menaikkan volume injeksi mungkin (APM)
d. Menurunkan volume injeksi c. Menggunakan metode tuang untuk pengujian
e. Menaikkan flow rate d. Menambahkan Polisorbat
Jawaban : D e. Menggunakan metode penyaringan membran untuk
-Nilai N dipersyaratkan 2, nilai N kecil artinya uji
kolom/metode kurang mampu memisahkan, hal ini jawaban E
dikarenakan kapasitasi kolom tidak cukup baik Deaktivasi pengawet pada sediaan untuk diuji
untuk memisahkan analit (biasanya peak lebar dan mikrobiologi dapat dilakukan dengan penambahan zat
waktu retensi cepat). Dapat diperbaiki dengan inaktivator atau dengan menggunakan metode
menrunkan lajur alur dan menurunkan volume penyaringan membran bila memungkinkan khususnya
injeksi. Begitu pula dengan tailing factor yang untuk sediaan larutan (pengawet lolos sebagai filtrat,
besar dapat diperbaiki dengan menurunkan jumlah mikroba tersaring)
injeksi. Resolusi yang buruk dapat diperbaiki
dengan menurunkan flow rate atau menambahkan
fase air pada eluen.
-Menaikkan volume injek memperberat pemisahan
dan memperburuk metode, menaikkan flow rate
mempersempit waktu untu analit terpisah. Panjang
gelombang tidak boleh diganti kecuali dinyatakan
lain
23 Hasil analisis KCKT menunjukkan peak analit yang Industri obat tradisional ingin memproduksi obat
mengalami tailing. Apa penyebab dari kondisi tradisional dengan menggunakan bahan baku yang
tersebut? (rekomendasi Ukai 18) diperolah dengan proses ekstraksi secara mandiri dari
A. Analit terikat kuat dengan fase diam simplisia sampai menjadi produk serbuk oral. Anda
B. Analit terikat kuat dengan fase gerak sebagai apoteker QA memastikan mutu sediaan dengan
C. Komposisi fase gerak yang tidak sesuai menjamin ruangan produksi memenuhi persyaratan
D. Konsentrasi analit tinggi ruangan CPOTB kelas?
E. Lempeng teoritis terlalu banyak a. IA
jawaban A b. IB
Analit terikat terlalu kuat dengan fase diam yang c. IC
menyebabkan tailing karena analit sulit terdistribusi d. 2
ke fase gerak e. 3
jawaban A
Ia => Ekstraksi lanjutan, pengolahan sediaan obat dalam
dan Sediaan resiko tinggi = Jumlah partikel dan mikroba
dalam ruang kegiatan ditetapkan oleh masing-masing
Industri Obat Tradisional, berdasar kajian risiko dari
jenis sediaan yang ditangani. Bisa mengikuti Kelas E
CPOB
24 Sebuah Pabrik Obat tradisional akan memproduksi Suatu industri farmasi sedang pengembangkan sediaan
Obat batuk sirup dari bahan akar manis sirup campuran paracetamol dan ibuprofen, dan akan
(Glycyrrhizae glabra). Bahan baku tersebut harus digunakan KCKT untuk penetapan kadarnya, sebelum
distandarisasi. Salah satu uji yang akan dilakukan digunakan harus dilakukan uji kesesuaian system
yaitu uji kadar abu total. Uji tersebut dengan parameter tertentu. Parameter apa yang
menggambarkan apa? dimaksud?
a. Tingkat cemaran oleh pasir dan kotoran A. Faktor kapasitas
b. Tingkat kandungan air dan zat lain yang B. Luas dibawah kurva
mudah menguap C. Panjang gelombang maksimum
c. Tingkat kandungan senyawa anorganik D. Resolusi
d. Tingkat cemaran oleh silikat E. Tailing factor
e. Tingkat kelembaban ekstrak Jawaban D
Penjelasan: C Jika campuran zat aktif akan dilakukan penerapan kadar
Hasil uji kadar abu total bertujuan untuk dengan KCKT maka parameter resolusi pada uji
memberikan gambaran tingkat pengotoran oleh kesesuaian system harus dilakukan. Resolusi
kontaminan berupa senyawa anorganik seperti menunjukan daya pisah dari suatu system dengan nilai
logam alkali (Na, K, Li), logam alkali tanah (Ca, yang dapat diterima adalah 1,5-2
Ba) dan logam berat (Fe, Pb, Hg).
Hasil uji kadar air bertujuan untuk
memberikan gambaran tingkat kelembaban
ekstrak Hasil uji kadar abu larut air bertujuan
untuk menentukan tingkat pengotoran oleh
silikat Hasil uji kadar abu tidak larut asam
bertujuan untuk menentukan tingkat
pengotoran oleh pasir dan kotoran lain Hasil
penentuan susut pengeringan bertujuan untuk
mengetahui kandungan air dan zat lain yang
mudah menguap dalam ekstrak. Sumber:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
(1995). Materia Medika Indonesia Jilid VI.
Jakarta: Departemen kesehatan
Repubik Indonesia
25 Industri obat tradisional akan mengembangkan obat Seorang apoteker di suatu industri obat tradisional telah
herbal terstandar dari tanaman meniran sebagai mengembangkan ekstrak suatu tanaman sebagai
Immumodulator menjadi sediaan fitofarmaka.Oleh imunodulator. Ekstrak tersebut telah distandarisasi serta
Karena itu di perlukan pengujian lebih lanjut untuk telah lolos uji pra-klinik dan uji klinik. Apakah nama
memenuhi persyaratan BPOM.Apakah uji yang di penggolongan yang tepat untuk herbal tersebut?
maksud? a. Jamu
  A. Uji praklinik b. Herbal terstandar
  B. Uji klinik c. Fitofarmaka
  C. Uji Toksikologi d. Obat tradisional
  D. Uji mikrobiologi e. Ekstrak terstandar
  E. Uji iritasi Jawaban C
(Kunci Jawaban : B) Pembahasan :
Pembahasan: Menurut Peraturan kepala badan pengawas obat dan
Menurut peraturan BPOM no. 32 thn 2019 makanan RI No HK.00.05.41.1384 yang dimaksud:
Fitofarmaka adalah produk yang mengandung Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah
bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan dengan uji praklinik dan klinik.
sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut
yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik
serta bahan baku dan produk jadinya telah
distandardisasi.
Obat Herbal Terstandar adalah produk yang
mengandung bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya
telah distandardisasi.

Anda mungkin juga menyukai