OLEH
dan lain-lain
Lanjutan....
6. Pengambilan spesimen
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan spesimen
sebagai berikut :
a)Waktu pengambilan, umumnya pengambilan spesimen
dilakukan pada pagi hari tertentu untuk pemeriksaan kimia klinik,
hematologi dan imunologi karena umumnya nilai normal
berdasarkan nilai pada pagi hari. Namun ada beberapa
pemeriksaan yang waktu pengambilan sampel harus
disesuaikan dengan perjalanan penyakit dan fluktuasi harian,
misalnya pemeriksaan enzim-enzim jantung .
b)Volume spesimen yang diambil harus mencukupi pemeriksaan
laboratorium yang diminta atau dapat mewakili objek yang
diperiksa
c)Cara pengambilan spesimen harus dilaksanakan oleh tenaga
yang kompeten dengan cara yang benar, agar spesimen tersebut
mewakili keadaan yang sebenarnya
Lanjutan...
d) Lokasi pengambilan spesimen harus ditetapkan terlebih dahulu .
Lokasi pengambilan yang tepat dan sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang diterima
e) Peralatan untuk pengambilan spesimen, secara umum
peralatan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat : bersih,
kering, tidak mengandung bahan kimia atau detergen, terbuat dari
bahan yang tidak mengubah zat-zat yang ada pada spesimen,
dan mudah dicuci dari bekas spesimen sebelumnya.
7. Wadah spesimen
Harus memenuhi syarat sbb :
a)Terbuat dari gelas atau pelastik
b)Tidak bocor atau tidak merembes
c)Harus ditutup rapat dengan tutup berulir
d) Besar wadah disesuiakan dengan volume spesimen
e)Bersih dan kering
Lanjutan.....
f) Tidak mempengaruhi sifat spesimen
g) Untuk pemeriksaan zat dalam spesimen yang mudah rusak
atau terurai karena sinar matahari, maka perlu digunakan botol
berwarna cokelat (aktinis)
h) Pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman, wadah harus
steril
I ) Untuk wadah spesimen urine, sputum, tinja sebaiknya
menggunakan wadah bermulut lebar
8. Pengawet Spesimen
Beberapa spesimen memerlukan bahan tambahan berupa bahan
pengawet atau antikoagulan. Kesalahan dalam pemberian
bahan tambahan tersebut dapat mempengaruhi
hasilpemeriksaan. Bahan tambahan yang dipakai harus
memenuhi persayaratan yaitu tidak mengganggu atau
mengubah zat yang diperiksa
Lanjutan.....
• 9. Pengiriman spesimen
Laboratorium yang akan melakukan pengiriman spesimen yang
telah terkumpul, agar kualitas dari spesimen dapat terjamin.
Disamping itu, analisa kesehatan yang akan melakukan
pengiriman spesimen harus memperhatikan hal-hal berikut :
a)Sebelum mengirim spesimen ke laboratorium pastikan bahwa
spesimen telah memenuhi persyaratan seperti yang tertera
dalam persyaratan masing-masing pemeriksaan. Lakukan
pengambilan ulang pada spesimen yang tdak memenuh
persyaratan
b)Pengiriman spesimen harus disertai formulir perintaan yang
diisi lengkap. Pastikan identitas pasien pada label dan formulir
sudah sama
c)Secepatnya mengirim spesimen ke laboratorium sebab
penundaan pengiriman spesimen selambat-lambatnya 2 jam
setelah pengambilan sampel. Penundaan yang terlalu lama
akan menyebabkan perubahan fiik dan kimiawi serta dapat
menjadi sumber kesalahan dalam pemeriksaan.
Lanjutan.....
d) Pengiriman spesimen sebaiknya menggunakan wadah khusus,
misalnya berupa kotak atau tas khususnya yang terbuat dari
bahan pelastik, gabus (styrofoam) yang akan ditutup dn mudah
dibawa
f) Waktu
- Waktu pengambilan sample harus diperhatikan
- Waktu atau masa inkubasi juga harus diperhatikan
g) Uji ketelitian (presisi)
- Kemampuan untuk memberikan hasil yang sama pada setiap
pengulangan pemeriksaan disebut dengan presisi
- Dalam praktek sehari-hari kadang klinik meminta memeriksa ulang
karena tidak yakin dengan hasilnya.
- Bila alat yang digunakan memiliki ketelitian yang tinggi, maka pada
pemeriksaan ulangan, hasil yang didapat tidak terlalu beda jauh.
h) Ketepatan (Akurasi)
- Akurasi adalah kemampuan mengukur dengan tetapt sesuai nilai
yang benar (true value)
- Secara kuantitatif, akurasi diekspresikan dalam ukuran inakurasi
- Inakurasi alat dapat diukur dengan dilakukan pengukuran terhadap
bahan kontrol yang telah diketahui kadarnya
- Perbedaan antara hasil pengukuran dengan nilai target bahan
kontrol merupakan indikator inakurasi pemeriksaan
- Perbedaan ini disebut sebagai bias dan dinyatakan dalam
satuan persen (%). Semakin kecil bias, semakin tinggi akurasi
pemeriksaan.
- Nilai benar ini merupakan suatu konsep ideal yang tidak
mungkin dicapai sehingga ukuran ketepatan biasanya cukup
menggunakan nilai yang dapat diterima (accepted true value)
- Nilai benar ini ditetapkan dengan memeriksa kadar bahan
kontrol menggunakan metode baku emas (gold standard)
- Pengukuran inakurasi dapat kita lakukan memenuhi 2 syarat :
pertama, kadar bahan kontrol yang diukur dengan metode baku
emas. Kedua, bahan kontrol kita masih dalam keadaan baik
sehingga kadar substansi di dalamnya belum berubah.
- Penilaian inakurasi tidak dapat diputuskan hanya dengan sekali
pengukuran, bahkan perlu dilakukan beberapa kali pengukuran.
i. Periode pendahuluan
j. Periode kontrol
k. Uji ketelitian menggunakan aturan westgard multirules system
yang dikembangan oleh westgard, dengan jumlah ketentuan yang
dapat menafsirkan data-data kontrol
3. Tahap Pasca Analitik
Bagian dari tahap pasca analitik meliputi :
a)Pembacaan hasil meliputi : penghitungan, pengukuran dan penilaian sudah
benar
b)Pelaporan hasil :
- Format hasil berisi
- Tidak ada transkrip
- Tulisan jelas
- Tidak ada kesalahan penulisan angka dan satuan yang digunakan
- Pencantuman nilai normal
- Pencantuman keterangan yang penting bila dilakukan pengulangan
pemeriksaan
- Penyampaian hasil segera dilakukan setelah pemeriksaan selesai dilakukan
- Punya dokumen arsip yang lengkap dan jelas serta mudah dimengerti
- Siapkan buku ekspedisi
- Untuk menjaga kerahasiaan hasil pasien sebaiknya hasil yang diberikan
tersegel
- Hasil pemeriksaan harus memiliki rekaman dokumen yang dapat disimpan
PRINSIP PENGAMBILAN SPESIMEN
1. Pengambilan sampel harus representatif
Mewakili proses pemeriksaan yang dikehendaki dan ada kaitannya
dengan infeksi mikroorganisme penyebab penyakit, tanpa memandang
asal spesimen
2. Spesimen dalam wadah/tempat steril yang dapat ditutup dengan
baik dan tidak bocor
Untuk mencegah pencemaran, spesimen harus segera dikirim ke
laboratorium
3. Perlu diperhatikan kenyamanan dan privasi pasien
Berikan penjelasan dan arahan yang cukup, agar spesimen yang
diambil sesuai dengan kebutuhan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam pengambilan spesimen
1. Jenis spesimen yang diperlukan untuk pemeriksaan yang akan
dilakukan
3. Keamanan Spesimen
- Diambil saat suhu badan naik Vial kultur darah ≤ 2 jam, suhu ≤ 24 jam, suhu
- Bakteremia intermitten ruangan ruangan
diambil 2-3 kali, interval 24
jam Dewasa : 10-20
- Diambil dari 2 tempat yang mL
berbeda Anak : 1-5 mL
- Diambil secara aseptik, Bayi : 1-3 mL
langsung dimasukkan ke
medium kultur darah
- Bila medium tidak tersedia
beri antikoagulan polyanitol
sulfonat
SPESIMEN URINE
- Paling baik urine pagi sewaktu baru bangun tidur
- Jika bukan urine pagi, sebaiknya pasien diminta untuk
menahan kencingnya minimal 4 jam sebelum pengambilan
spesimen
- Saat pengambilan spesimen perlu dicegah pemajanan
dengan flora normal sekitar uretra atau perineum
- Pemeriksaan spesimen urine harus disegerakan, sebelum
2 jam
URINE PANCAR TENGAN (MID STREAM
URINE)
- Perisiapan :
1. Cuci orificium urethra memakai detergen lunak
bilas dengan laruran salin (NaCl 0,9%) steril
2. Buang pancaran urine awal, kemudian tampung
pancaran berikutnya memakai tabung steril
3. Urin terakhir ditampung
Punksi Suprapubik
- Volume minimal 10-20 mL
- Setelah diperiksa bahwa kantong kemih penuh
benar dilakukan dengan menggunakan jarum
suntik 10-15 mL
- Terlebih dahulu lakukan asepsis dan aseptik
pada daerah sekitar suprapubik, kemudia
lakukan penusukan daerah suprapubis secara
tegak lurus hingga menembus vesica-urinaria
- Setelah itu lakukan aspirasi untuk mengambil
urine. Lakukan dengan hati-hati jangan kena
pembuluh darah
Pedoman Alat/volume Transport Penyimpanan
minimal
Terbaik : Urine Pot bermulut lebar Tanpa pengawet : ≤ Bila pengiriman
pertama pagi hari, steri, ≥ 1 mL, atau 2 jam , suhu urine tidak dapat
meskipun urine kit transport urine, ruangan secepatnya
sewaktu juga dapat urine bag (untuk langsung dikirim ke
digunakan bayi) laboratorium,
Dengan pengawet : simpan dalam
Pengambilan urine : < 24 jam suhu lemari pendingin
urine pancaran ruangan dengan suhu 4
tengah (mid stream derajat Celcius, ≤
urine), urine kateter, 24 jam atau dengan
punksi suprapubik Cantumkan nama/ pengawet
jenis pengawetnya
Urine pancaran
tengah diambil
secara aseptik
Urine kateter
diambil dari
samplling port
(langsung dari
Vesica urinaria)
SPESIMEN FESES
- Untuk mendeteksi Vibrio cholera, Shigella, Yersenia
enterocolitica, Campylobacter
- Waktu pengambilan : sebelum pasien mendapatkan
pengobatan antibiotik, dan diambil sewaktu-waktu dan
juga saat diare akut
- Feses dapat diambil dengan rektum atau ditampung
- Tempat penampungan fesef tidak boleh ada
desinfektan
Cara Pengambilan dari Rektum
- Posisikan pasien dalam kndisi tidur telungkup/
mirng dengan kaki ditekuk. Dalam keadaan
darurat boleh diambil berdiri dengan posisi
menungging
- Gunakan selalu sarung tangan
- Lebarkan anus dengan tangan kiri dengan
tangan kanan memasukkan lidi kapas ke dalam
rektum perlahan-lahan sebelum diputar searah
jarum jam sampai didapatkan feses. Kemudian
ditarik sambil diputar pula. Gunakan 2-3 lidi
kapas
- Masukkan sampel pada lidi kapas ke dalam
medium Cary-Blair
Penyimpanan dan Pengiriman
Sampel
- Lidi kapas dalam medium transport harus sampai di
laboratorium dalam waktu 48 am
- Feses tanpa pengawet dalam 2 jam sudah sampai di
laboratorium
- Feses untuk pemeriksaan biakan kuman tidak boleh
ada pengawet
- Lidi kapas dalam medium transport tahan selama 36
jam dalam suhu kamar
Pedoman Alat/volume Transport Penyimpana
minimal n
• Spesimen berupa Pot steril mulut Tanpa pengawet ≤ 1 jam, ≤ 24 jam,
feses segar, bila tidak lebar, ≥ 1-2 suhu ruang idealnya suhu ruang
memungkinkan dapat gram tidak lebih dari 30 menit > 24 jam ,
diambil usap rektal setelah buang air besar. 40 C
• Jangan tercampur
dengan air kloset atau
urine Tabung steril
untuk usap
rektal Medium transport
modifikasi Cary-Blair,
Stuart, Amies, kaldu
gliserol salin pH 7,4.
Medium transport
spesial seperti air
alkaline pepton untuk
isolasi Vibrio Sp
SPESIMEN SPUTUM/DAHAK
Pengumpulan Spesimen Dahak/Sputum
Ambil sputum pertama pagi hari Pot steril ≥ 1 mL ≤ 2 jam, suhu ≤ 24 jam, suhu
setelah bangun tidur, sebelum ruang ruang
menggosok gigi atau sputum
sewaktu
Ambil sputum pertama pagi hari Pot steril ≥ 1 ≤ 2 jam, suhu ≤ 24 jam, suhu
setelah bangun tidur, sebelum mL ruang ruang
menggosok gigi atau sputum sewaktu
Tekan lidah dengan spatula, lidah Swab kering sesegera Bila diatas 1 jam, 40 C
tetap di dalam mulut dan terangilah mungkin, ≤ 1 jam
tenggorokan, dengan lidi kapas Bila tertunda basahi
steril usap kedua tonsil, faring Dalam keadaan basah usapan lidi kapas
posterior, dan jika ada daerah tidak boleh ≥ 18 jam pada ddengan air garam
eksudasi atau ulserasi usahakan suhu kamar fisiologis steril 2
agar swab tidak menyentuk lidah, tetes
bibir dan vulva
Beri label darimana spesimen itu Dalam pengiriman bahan Dalam kondisi basah
diambil (tonsil kanan/kiri) harus terlindungi dari sinar pada suhu kamar,
matahari spesimen tahan 18
jam. Memakai
medium transport
Diambil dari bagian dalam Wadah bermulut ≤ 1-2 jam, suhu ≤ 24 jam, suhu
luka, dengan aspirasi, biopsi, lebar steril. ruang sudah harus ruang
kerokan, swab setelah Dengan sampai di
permukaan kulit dibersihkan disposable laboratorium.
dengan antiseptik dan dicuci syringe. Kateter
dengan air salin steril. plastik
Masukkan kapas lidi, Wadah steril/ Kirim sesegera mungkin, Dalam kondisi
minimal 1 cm ke dalam tabung steril / jangan didinginkan. basah pada
lubang hidung. media transport Swab jangan sampai suhu kamar
kering spesimen
Ambil sampel pada Swab yang telah tahan selama
mukosa dengan dibasahi dengan air 18 jam
memutar kapas lidi steril garam fifiologis harus
perlahan selama 10-15 sudah sampai di
detik laboratorium dalam
waktu ≤ 18 jam
Cara pemeriksaan :
- Teteskan 1-2 tetes KOH 10%, letakkan sampel diatasnya,
tutup cover glass, biarkan 15 menit/dihangatkan di atas
nyala api beberapa detik untuk mempercepat proses lisis
- Periksa di mikroskop lensa objektif 10x, kemudian 40x
Spesimen Kerokan Kulit
- Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan alkohol 70%
untuk menghilangkan lemak, debu, dan kotoran lainnya
serta kuman yang ada di atasnya. Biarkan sampai kering