Anda di halaman 1dari 23

1. Apa saja yang harus diperhatikan pada waktu identifikasi pasien pada tahap pra analitik?

Jawaban :
- Identitas pasien harus ditulis dengan benar (nama, umur , jenis kelamin, no. rekam
medis , diagnosis atau keterangan klinis)
- Periksa apakah identitas yang ditulis sudah sesuai dengan pasien yang akan di ambil
2. Jelaskan dengan lengkap prosedur pengambilan sampel untuk pemeriksaan hematologi .
pemeriksaan apa saja yang termasuk di dalamnya?
Prosedur pengambilan darah Vena Metode Tabung Vakum
a. pilih bagian yang akan dilakukan tusukan vena (venipuncture), yaitu:
antecubitus lengan, pilih vena yang besar dan tidak mudah bergerak
b. desinfektan area venipuncture dengan kapas alkohol dengan gerakan
memutar dari tengah ke tepi, biarkan 30 detik untuk pengeringan
alkohol.
c. pasang tourniquet 7.5 – 10 cm di atas bagian venipuncture disertai
pengepalan tangan pasien membantu penampakan vena.
d. tusuk jarum ke dalam vena, posisi lubang jarum menghadap ke atas
dengan sudut 15 – 300.
e. lepas tourniquet setelah darah mengalir (jangan biarkan tourniquet
terpasang lebih 1 menit).
f. isi tabung sampai kevakumannya habis
g. lepaskan tabung dari jarum
h. bolak balik isi tabung 5 – 10 kali
i. lepaskan jarum perlahan-lahan
j. segera tekan dengan kapas selama 3 – 5 menit
k. plester bagian veni puncture dan lepas setelah 15 menit
l. beri label pada tabung (nama, no.lab, jarum & tgl.pengambilan)

Prosedur pengambilan darah Vena Metode Semprit


a. keluarkan semprit dari plastiknya, pasang jarum, tarik penghisap untuk
memeriksa kelancarannya
b. penusukan vena dilakukan seperti metode vakum
c. lepaskan tourniquet setelah darah mengalir
d. tarik perlahan-lahan pengisap (plunger) dan biarkan semprit terisi darah
e. masukkan darah ke dalam tabung yang telah diisi antikoagulan.

Prosedur Pengambilan darah Kapiler (Skin Puncture)


a. Tangan diletakkan di atas meja dengan posisi telapak menghadap ke atas
b. Pilih bagian yang akan ditusuk dan dibersihkan
c. Pegang jari pasien dengan ibu jari dan telunjuk kita
d. Bagian kulit dibersihkan dengan kapas alkohol 70%
e. Tusukkan lancet pada kulit
f. Buang lancet pada tempat khusus.
g. Tekan bagian yang darahnya keluar (jangan terlalu keras)
h. Seka tetesan darah pertama dengan kapas steril
i. Tampung darah yang keluar ke dalam tabung/pipa kapiler sesuai
permintaan pemeriksaan dengan menempelkan tabung/pipa kapiler
langsung pada bagian kulit dimana darah keluar.
j. Pipa kapiler ditutup dengan clay
k. Bila diperlukan sediaan apus, ambil porsi pertama sebelum tabung
antikoagulan: 1– 2,5 cm pada ujung kaca obyek, diameter tetesan 1 – 2 mm.

Pemeriksaan apa saja yang ada termasuk di dalamnya :

 Pemeriksaan Hemoglobin, Pemeriksaan Hematokrit, Pemeriksaan Lekosit,


Pemeriksaan Trombosit, Pemeriksaan Hitung jenis lekosit, Pemeriksaan Indeks
eritrosit, Pemeriksaan LED (Laju Endap Darah).

3. Buat lah SOP Pra Analitik Dalam pengambilan sampel/ specimen di


Laboratorium?. Sebutkan jenis sampel / specimen nya?
Tahap Pra Analitik
Persiapan Alat, Bahan dan Pasien
Sebelum dilakukan pemeriksaan di laboratorium klinik baik pasien, alat maupun bahan
harus dipersiapkan terlebih dahulu agar diperoleh hasil yang optimal. Misalnya pasien
yang akan diperiksa harus berpuasa atau tidak, tidak minum obat sebelum pengambilan
sampel, tidak melakukan kerja fisik yang berlebih atau yang berat, sampel diambil
segera setelah bangun tidur, diambil dua jam setelah makan sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang diminta. Untuk alat dan reagen apakah masih dapat digunakan
dengan baik atau tidak serta bahan pemeriksaan yang diterima apakah sesuai dengan
permintaan klinisi dan prosedur kerja laboratorium. Pemeriksaan laboratorium bagi
pasien rawat inap di Rumah Sakit Ibu dan Anak Tumbuh Kembang, sampel diambil oleh
analis laboratorium central pada jam yang telah ditentukan, yaitu jam 10.00, jam 13.00 -
16.00 dan jam 19.00 - 22.00, dan sampling pagi jam 05.00 WIB. Bagi pasien rawat jalan,
pasien datang langsung ke laboratorium dengan membawa formulir pemeriksaan yang
telah diisi lengkap oleh dokter/perawat poliklinik. Setelah menyelesaikan administrasi,
dilakukan pengambilan spesimen oleh analis laboratorium.

3.1.1. Tahap Pra Analitik

3.6.1.1. Persiapan Alat, Bahan dan Pasien


Sebelum dilakukan pemeriksaan di laboratorium klinik baik pasien,
alat maupun bahan harus dipersiapkan terlebih dahulu agar diperoleh hasil
yang optimal. Misalnya pasien yang akan diperiksa harus berpuasa atau
tidak, tidak minum obat sebelum pengambilan sampel, tidak melakukan
kerja fisik yang berlebih atau yang berat, sampel diambil segera setelah
bangun tidur, diambil dua jam setelah makan sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang diminta.
Untuk alat dan reagen apakah masih dapat digunakan dengan baik
atau tidak serta bahan pemeriksaan yang diterima apakah sesuai dengan
permintaan klinisi dan prosedur kerja laboratorium.
Pemeriksaan laboratorium bagi pasien rawat inap di Rumah Sakit
Ibu dan Anak Tumbuh Kembang, sampel diambil oleh analis laboratorium
central pada jam yang telah ditentukan, yaitu jam 10.00, jam 13.00 - 16.00
dan jam 19.00 - 22.00, dan sampling pagi jam 05.00 WIB. Bagi pasien
rawat jalan, pasien datang langsung ke laboratorium dengan membawa
formulir pemeriksaan yang telah diisi lengkap oleh dokter/perawat
poliklinik. Setelah menyelesaikan administrasi, dilakukan pengambilan
spesimen oleh analis laboratorium.
3.6.1.2. Tata Cara Pemberian Identitas
1) Prosedur Pemberian Identitas :
a. Pasien datang membawa formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium. Dibedakan menjadi :
1. Rawat jalan
Pasien membawa formulir pemeriksaan disertai dengan bukti
registrasi. Setelah data diinput di billing system, pasien
mendapat nomor transaksi dan diminta untuk membayar ke
kasir, dari kasir pasien kembali ke laboratorium dengan
memberi bukti pembayaran, kemudian pengambilan
sampel/bahan, setelah itu dilakukan pemeriksaan sesuai dengan
permintaan pasien.
2. Rawat Inap
Formulir pemeriksaan diminta dari 1 hari sebelumnya.
Formulir yang diambil oleh petugas yang jaga malam
dilakukan input pemeriksaan, pengambilan sampel dilakukan
pagi hari ke ruangan yang diminta, kemudian dapat bahan
sampel, setelah itu dilakukan pemeriksaan sesuai dengan
permintaan, keluar hasil, hasil dapat diambil oleh perawat
sesuai waktu yang sudah ditetapkan.
3. Pasien UGD
Jika pasien akan diberikan cairan infus darah pasien langsung
diambil oleh perawat sebelum diberikan infus. Petugas
laboratorium hanya mengambil formulir laboratorium dan
darah yang sudah ditampung oleh perawat UGD. Tetapi jika
pasien tidak akan dimasukkan infus petugas laboratorium
meminta form dan mengambil darah sendiri di ruang UGD.
b. Pasien yang sudah memiliki kartu berobat dapat langsung didata
untuk mendapatkan nomor register laboratorium.
c. Pasien yang belum memiliki kartu berobat dapat langsung didata
berdasarkan identitas pasien (KTP, SIM, paspor atau kartu
identitas lain).
d. Petugas administrasi membuat rincian pembayaran dan
label/stiker yang memuat nomor register, nama pasien, jenis
kelamin dan umur pasien dan labeling dilakukan oleh petugas
administrasi.
e. Syarat - Syarat Pemberian Identitas : Formulir permintaan atau
surat pengantar pemeriksaan laboratorium memuat secara
lengkap : tanggal permintaan, identitas pasien (nama, umur, jenis
kelamin, alamat), nomor laboratorium, pemeriksaan laboratorium
yang diminta, nama dokter atau instansi pengirim.
f. Label wadah sampel sebaiknya memuat : Waktu pengambilan
sampel, identitas pasien, identitas sampel nomor laboratorium.
2) Beberapa contoh pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis yang harus dipersiapkan oleh pasien, misalnya :
a. Pemeriksaan Lemak (Kolesterol, Trigliserida, Glukosa Puasa, dll).
1. Puasa : Hasil pemeriksaan sangat dipengaruhi oleh makanan
yang dikonsumsi, sehingga pasien perlu puasa 10 - 12 jam.
Puasa yang terlalu lama/kurang akan mempengaruhi hasil
sehingga dapat menimbulkan kesalahan diagnosa atau
penanganan.
2. Olahraga : Sebaiknya tidak dilakukan sebelum pengambilan
spesimen karena kadar pemeriksaan tertentu dapat
meningkatkan (Glukosa, LDH, Creatinin, Asam Urat, Kalium,
Laktat).
3. Obat - obatan dan alkohol (tidak dikonsumsi).
b. Pemeriksaan BTA di informasikan kepada pasien untuk
menampung dahak di wadah yang telah di label BTA I pada saat
pemeriksaan pertama (sewaktu). Kemudian membawa wadah
yang telah di label BTA II yang digunakan untuk menampung
dahak setelah bangun tidur sesudah berkumur dengan air (jangan
antiseptic). Wadah yang telah di label BTA III digunakan untuk
menampung dahak setelah selesai makan pagi. Baru kemudian
dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
Catatan : Sputum harus di batukkan untuk menghindari yang
terkumpul adalah ludah. Waktu pengumpulan sputum sebaiknya
pinggir wadah tempelkan bibir bawah.
c. Pemeriksaan urine 24 jam di informasikan kepada pasien untuk
menampung urinnya 24 jam pada wadah urin yang telah diberikan
oleh petugas laboratorium, misal : Mulai jam 9 pagi, pasien harus
berkemih tanpa di tampung. Setelah itu urin yang keluar lagi harus
ditampung dalam wadah urin yang tersedia sampai jam 9 pagi
besok harinya.
Catatan : Saat penampungan urine, ke dalam wadah penampung
ditambahkan pengawet (yang paling umum digunakan toluen 1 - 2
mL).
d. Pemeriksaan feses, di informasikan pada pasien agar tidak
tercampur dengan air dan pada anak sampel tidak di ambil dari
pembalut (popok).

3.6.1.3. Persiapan Pengambilan Sampel


1) Analis harus rapi, menggunakan jas laboratorium, masker, handscoon,
kacamata google, face shield, shower cap, apron plastik dan sepatu
tertutup yang telah disiapkan untuk pengambilan sampel.
2) Sebelum melakukan pengambilan spesimen, analis harus
mempersiapkan wadah spesimen yang sesuai. Wadah untuk darah
dapat dibagi sesuai pemeriksaan yang dilakukan. Pemeriksaan darah
rutin menggunakan wadah yang mengandung anti koagulan EDTA,
untuk hemostasis menggunakan anti koagulan Na Citrat, dan
pemeriksaan kimia darah dan imunologi dapat menggunakan wadah
tanpa anti koagulan. Pemeriksaan urin rutin dan feses rutin
menggunakan wadah yang bersih, transparan, terbuat dari kaca atau
plastik dan bermulut lebar. Sedangkan untuk pemeriksaan
mikrobiologi harus menggunakan wadah steril.
3) Persiapan Pengambilan Swab
Selama PKL dimasa pandemi Covid-19 ini, analis melakukan
pengambilan spesimen swab dengan menggunakan pelindung diri
lengkap seperti : jas laboratorium, hazmat, masker bedah, masker N95,
handscoon, kacamata google, face shield, head cap, apron plastik dan
sepatu boat. Dan pengambilannya dilakukan diluar ruangan dan
terpapar oleh sinar matahari, jika diruangan dilakukan pada ruangan
isolasi khusus, karena setalah pengambilan sampel langsung
disterilkan.

3.6.1.4. Teknik Pengambilan Sampel


1) Pengambilan Darah Vena
a. Analis harus rapi menggunakan jas lab dan APD sesuai protokol
kesehatan selama pandemi Covid-19.
b. Sebelum dilakukan sampling, setiap petugas selalu menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan sesuai dengan jenis pemeriksaan
(memberi label pada sampel darah pasien sesuai identitas pasien).
c. Analis menjelaskan kepada pasien untuk diambil darahnya.
d. Diikat lengan pasien dengan tourniquet dan dibersihkan dengan
kapas beralkohol pada bagian yang akan ditusuk.
e. Direntangkan tangan pasien yang akan diambil darah.
f. Dilakukan penusukan pada lengan pasien dengan spuit sampai
ujung jarum masuk ke dalam lumen vena.
g. Kepalan tangan pasien dilepas dan tourniquet dilonggarkan.
h. Pengambilan darah disesuaikan dengan jumlah darah yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
i. Kemudian diletakkan kapas alkohol diatas jarum dan spuit dicabut,
kemudian plester bekas luka tusuk.
j. Dipindahkan darah ke dalam tabung sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang diminta.
k. Untuk pemeriksaan waktu perdarahan, waktu pembekuan dan gula
darah sewaktu dapat langsung dilakukan pemeriksaan.
2) Pengambilan Darah Perifer
a. Analis harus rapi menggunakan jas lab dan APD lengkap sesuai
protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
b. Sebelum dilakukan sampling, setiap petugas selalu menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan sesuai dengan jenis pemeriksaan
(memberi label pada sampel darah pasien sesuai identitas pasien).
c. Analis menjelaskan kepada pasien untuk diambil darahnya di ujung
jari manis.
d. Dibersihkan ujung jari manis atau tumit (pada bayi) dengan kapas
alkohol 70%.
e. Ditusuk bagian yang sudah dibersihkan dengan autoklik.
f. Untuk pemeriksaan gula darah sewaktu, darah dapat langsung
dimasukkan pada stick glucometer.
3) Pengambilan Sampel Feses dan Urin
Untuk pemeriksaan urin dan feses diambil spesimen yang
representive atau mewakili dan ditampung pada wadah yang bersih dan
kering, terbuat dari plastik bermulut lebar dan tertutup rapat, diberi label
dan identitas pasien. Untuk pemeriksaan kultur, wadah harus steril.

4) Pengambilan Sampel Swab Nasofaring dan Orofaring.


Untuk pemeriksaan swab, kami hanya sebatas pengambilan sampel
saja, karena RSIA Tumbuh Kembang bukan termasuk RS Penangan
Covid-19. Setelah sampel swab yang sudah kami ambil perlakuan
sampel langsung kami rujuk ke LITBANGKES atau ke Laboratorium
yang terdapat pemeriksaan tersebut.
 Prosedur Pengambilan Swab Hidung
a) Sebelum melakukan pengambilan swab, tidak lupa untuk
menggunakan APD lengkap tertutup sesuai dengan protokol
kesehatan Covid 19.
b) Disiapkan Alat dan Bahan, termasuk Media untuk Swab, dan
jangan lupa tulis identitas pasien di bagian luar tabung media.
c) Posisikan pasien, agar pasien nyaman.
d) Pasien akan diminta untuk meniup napas melalui hidung guna
memastikan tidak ada sumbatan.
e) Pasien akan diminta sedikit mendongak.
f) Alat swab berbentuk cotton bud dengan tangkai panjang akan
dimasukkan kedalam lubang hidung pasien hingga mencapai
bagian belakang hidung.
g) Kemudian dengan cara menyapukan atau diputar secara
perlahan alat swab tersebut selama beberapa detik, setelah
selesai dikeluarkan alat swab tersebut dari hidung pasien dan
masukkan kedalam media yang telah disiapkan.
h) Digunting sedikit batang/tangkai cotton bud tersebut, kemudian
tutup media hingga kencang agar media tidak tumpah, lalu
media tersebut di lem menggunakan parafilm, kemudian
dimasukkan ke dalam klip obat.
i) Setelah itu dimasukkan di coolbox agar media tidak rusak
sebelum dirujuk.
 Prosedur Pengambilan Swab Tenggorok
a) Prosedur sama seperti diatas, yang membedakan hanya tempat
pengambilannya.
b) Disiapkan alat dan bahan.
c) Pasien diminta membuka mulut lebar - lebar.
d) Dimasukkan alat swab mulut ke mulut pasien hingga mencapai
bagian belakang tenggorokan. Swab tidak boleh menyentuh
lidah.
e) Diambil sampel dengan cara menyapukan dan memutar alat
swab tersebut selama beberapa detik, setelah itu alat swab
dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam media tersebut, tidak
lupa untuk memotong sedikit tangkai cotton bud tersebut agar
tabung media dapat ditutup.
f) Ditutup tabung media tersebut, dengan menggunakan parafilm,
kemudian dimasukkan ke dalam klip obat.
g) Sampel dimasukkan didalam coolbox sebelum dirujuk.

3.6.1.5. Teknik Penanganan Sampel


Penanganan spesimen sangatlah penting, agar didapatkan spesimen
yang baik dan layak diperiksa. Karena hal ini dapat berpengaruh pada hasil
pemeriksaan. Pada pemeriksaan hematologi, sebelum dilakukan
pemeriksaan spesimen diletakan pada roller mixer agar darah tetap homogen
sebelum dianalisa. Pemeriksaan urin dan feses harus segera diperiksa
(kurang dari 1 jam). Penanganan spesimen yang tepat dapat memperkecil
kesalahan saat analisa sehingga hasil yang didapat tetap akurat.
Tata Cara Pemberian Identitas
1) Prosedur Pemberian Identitas :
a. Pasien datang membawa formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium. Dibedakan menjadi :
1. Rawat jalan
Pasien membawa formulir pemeriksaan disertai dengan bukti
registrasi. Setelah data diinput di billing system, pasien
mendapat nomor transaksi dan diminta untuk membayar ke
kasir, dari kasir pasien kembali ke laboratorium dengan
memberi bukti pembayaran, kemudian pengambilan
sampel/bahan, setelah itu dilakukan pemeriksaan sesuai dengan
permintaan pasien.
2. Rawat Inap
Formulir pemeriksaan diminta dari 1 hari sebelumnya.
Formulir yang diambil oleh petugas yang jaga malam
dilakukan input pemeriksaan, pengambilan sampel dilakukan
pagi hari ke ruangan yang diminta, kemudian dapat bahan
sampel, setelah itu dilakukan pemeriksaan sesuai dengan
permintaan, keluar hasil, hasil dapat diambil oleh perawat
sesuai waktu yang sudah ditetapkan.
3. Pasien UGD
Jika pasien akan diberikan cairan infus darah pasien langsung
diambil oleh perawat sebelum diberikan infus. Petugas
laboratorium hanya mengambil formulir laboratorium dan
darah yang sudah ditampung oleh perawat UGD. Tetapi jika
pasien tidak akan dimasukkan infus petugas laboratorium
meminta form dan mengambil darah sendiri di ruang UGD.
b. Pasien yang sudah memiliki kartu berobat dapat langsung didata
untuk mendapatkan nomor register laboratorium.
c. Pasien yang belum memiliki kartu berobat dapat langsung didata
berdasarkan identitas pasien (KTP, SIM, paspor atau kartu
identitas lain).
d. Petugas administrasi membuat rincian pembayaran dan
label/stiker yang memuat nomor register, nama pasien, jenis
kelamin dan umur pasien dan labeling dilakukan oleh petugas
administrasi.
e. Syarat - Syarat Pemberian Identitas : Formulir permintaan atau
surat pengantar pemeriksaan laboratorium memuat secara
lengkap : tanggal permintaan, identitas pasien (nama, umur, jenis
kelamin, alamat), nomor laboratorium, pemeriksaan laboratorium
yang diminta, nama dokter atau instansi pengirim.
f. Label wadah sampel sebaiknya memuat : Waktu pengambilan
sampel, identitas pasien, identitas sampel nomor laboratorium.
2) Beberapa contoh pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan
diagnosis yang harus dipersiapkan oleh pasien, misalnya :
a. Pemeriksaan Lemak (Kolesterol, Trigliserida, Glukosa Puasa, dll).
1. Puasa : Hasil pemeriksaan sangat dipengaruhi oleh makanan
yang dikonsumsi, sehingga pasien perlu puasa 10 - 12 jam.
Puasa yang terlalu lama/kurang akan mempengaruhi hasil
sehingga dapat menimbulkan kesalahan diagnosa atau
penanganan.
2. Olahraga : Sebaiknya tidak dilakukan sebelum pengambilan
spesimen karena kadar pemeriksaan tertentu dapat
meningkatkan (Glukosa, LDH, Creatinin, Asam Urat, Kalium,
Laktat).
3. Obat - obatan dan alkohol (tidak dikonsumsi).
b. Pemeriksaan BTA di informasikan kepada pasien untuk
menampung dahak di wadah yang telah di label BTA I pada saat
pemeriksaan pertama (sewaktu). Kemudian membawa wadah
yang telah di label BTA II yang digunakan untuk menampung
dahak setelah bangun tidur sesudah berkumur dengan air (jangan
antiseptic). Wadah yang telah di label BTA III digunakan untuk
menampung dahak setelah selesai makan pagi. Baru kemudian
dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
Catatan : Sputum harus di batukkan untuk menghindari yang
terkumpul adalah ludah. Waktu pengumpulan sputum sebaiknya
pinggir wadah tempelkan bibir bawah.
c. Pemeriksaan urine 24 jam di informasikan kepada pasien untuk
menampung urinnya 24 jam pada wadah urin yang telah diberikan
oleh petugas laboratorium, misal : Mulai jam 9 pagi, pasien harus
berkemih tanpa di tampung. Setelah itu urin yang keluar lagi harus
ditampung dalam wadah urin yang tersedia sampai jam 9 pagi
besok harinya.
Catatan : Saat penampungan urine, ke dalam wadah penampung
ditambahkan pengawet (yang paling umum digunakan toluen 1 - 2
mL).
d. Pemeriksaan feses, di informasikan pada pasien agar tidak
tercampur dengan air dan pada anak sampel tidak di ambil dari
pembalut (popok).

3.6.1.6. Persiapan Pengambilan Sampel


1) Analis harus rapi, menggunakan jas laboratorium, masker, handscoon,
kacamata google, face shield, shower cap, apron plastik dan sepatu
tertutup yang telah disiapkan untuk pengambilan sampel.
2) Sebelum melakukan pengambilan spesimen, analis harus
mempersiapkan wadah spesimen yang sesuai. Wadah untuk darah
dapat dibagi sesuai pemeriksaan yang dilakukan. Pemeriksaan darah
rutin menggunakan wadah yang mengandung anti koagulan EDTA,
untuk hemostasis menggunakan anti koagulan Na Citrat, dan
pemeriksaan kimia darah dan imunologi dapat menggunakan wadah
tanpa anti koagulan. Pemeriksaan urin rutin dan feses rutin
menggunakan wadah yang bersih, transparan, terbuat dari kaca atau
plastik dan bermulut lebar. Sedangkan untuk pemeriksaan
mikrobiologi harus menggunakan wadah steril.
3) Persiapan Pengambilan Swab
Selama PKL dimasa pandemi Covid-19 ini, analis melakukan
pengambilan spesimen swab dengan menggunakan pelindung diri
lengkap seperti : jas laboratorium, hazmat, masker bedah, masker N95,
handscoon, kacamata google, face shield, head cap, apron plastik dan
sepatu boat. Dan pengambilannya dilakukan diluar ruangan dan
terpapar oleh sinar matahari, jika diruangan dilakukan pada ruangan
isolasi khusus, karena setalah pengambilan sampel langsung
disterilkan.

3.6.1.7. Teknik Pengambilan Sampel


5) Pengambilan Darah Vena
a. Analis harus rapi menggunakan jas lab dan APD sesuai protokol
kesehatan selama pandemi Covid-19.
b. Sebelum dilakukan sampling, setiap petugas selalu menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan sesuai dengan jenis pemeriksaan
(memberi label pada sampel darah pasien sesuai identitas pasien).
c. Analis menjelaskan kepada pasien untuk diambil darahnya.
d. Diikat lengan pasien dengan tourniquet dan dibersihkan dengan
kapas beralkohol pada bagian yang akan ditusuk.
e. Direntangkan tangan pasien yang akan diambil darah.
f. Dilakukan penusukan pada lengan pasien dengan spuit sampai
ujung jarum masuk ke dalam lumen vena.
g. Kepalan tangan pasien dilepas dan tourniquet dilonggarkan.
h. Pengambilan darah disesuaikan dengan jumlah darah yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
i. Kemudian diletakkan kapas alkohol diatas jarum dan spuit dicabut,
kemudian plester bekas luka tusuk.
j. Dipindahkan darah ke dalam tabung sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang diminta.
k. Untuk pemeriksaan waktu perdarahan, waktu pembekuan dan gula
darah sewaktu dapat langsung dilakukan pemeriksaan.
6) Pengambilan Darah Perifer
a. Analis harus rapi menggunakan jas lab dan APD lengkap sesuai
protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
b. Sebelum dilakukan sampling, setiap petugas selalu menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan sesuai dengan jenis pemeriksaan
(memberi label pada sampel darah pasien sesuai identitas pasien).
c. Analis menjelaskan kepada pasien untuk diambil darahnya di ujung
jari manis.
d. Dibersihkan ujung jari manis atau tumit (pada bayi) dengan kapas
alkohol 70%.
e. Ditusuk bagian yang sudah dibersihkan dengan autoklik.
f. Untuk pemeriksaan gula darah sewaktu, darah dapat langsung
dimasukkan pada stick glucometer.
7) Pengambilan Sampel Feses dan Urin
Untuk pemeriksaan urin dan feses diambil spesimen yang
representive atau mewakili dan ditampung pada wadah yang bersih dan
kering, terbuat dari plastik bermulut lebar dan tertutup rapat, diberi label
dan identitas pasien. Untuk pemeriksaan kultur, wadah harus steril.

8) Pengambilan Sampel Swab Nasofaring dan Orofaring.


Untuk pemeriksaan swab, kami hanya sebatas pengambilan sampel
saja, karena RSIA Tumbuh Kembang bukan termasuk RS Penangan
Covid-19. Setelah sampel swab yang sudah kami ambil perlakuan
sampel langsung kami rujuk ke LITBANGKES atau ke Laboratorium
yang terdapat pemeriksaan tersebut.
 Prosedur Pengambilan Swab Hidung
j) Sebelum melakukan pengambilan swab, tidak lupa untuk
menggunakan APD lengkap tertutup sesuai dengan protokol
kesehatan Covid 19.
k) Disiapkan Alat dan Bahan, termasuk Media untuk Swab, dan
jangan lupa tulis identitas pasien di bagian luar tabung media.
l) Posisikan pasien, agar pasien nyaman.
m) Pasien akan diminta untuk meniup napas melalui hidung guna
memastikan tidak ada sumbatan.
n) Pasien akan diminta sedikit mendongak.
o) Alat swab berbentuk cotton bud dengan tangkai panjang akan
dimasukkan kedalam lubang hidung pasien hingga mencapai
bagian belakang hidung.
p) Kemudian dengan cara menyapukan atau diputar secara
perlahan alat swab tersebut selama beberapa detik, setelah
selesai dikeluarkan alat swab tersebut dari hidung pasien dan
masukkan kedalam media yang telah disiapkan.
q) Digunting sedikit batang/tangkai cotton bud tersebut, kemudian
tutup media hingga kencang agar media tidak tumpah, lalu
media tersebut di lem menggunakan parafilm, kemudian
dimasukkan ke dalam klip obat.
r) Setelah itu dimasukkan di coolbox agar media tidak rusak
sebelum dirujuk.
 Prosedur Pengambilan Swab Tenggorok
h) Prosedur sama seperti diatas, yang membedakan hanya tempat
pengambilannya.
i) Disiapkan alat dan bahan.
j) Pasien diminta membuka mulut lebar - lebar.
k) Dimasukkan alat swab mulut ke mulut pasien hingga mencapai
bagian belakang tenggorokan. Swab tidak boleh menyentuh
lidah.

• Beberapa jenis tabung sampel darah yang digunakan dalam praktek


laboratorium klinik adalah sebagai berikut :

• Tabung tutup merah. Tabung ini tanpa penambahan zat additive, darah akan
menjadi beku dan serum dipisahkan dengan pemusingan. Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi, serologi dan bank darah
(crossmatching test)

• Tabung tutup kuning. Tabung ini berisi gel separator (serum separator tube/SST)
yang fungsinya memisahkan serum dan sel darah. Setelah pemusingan, serum
akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi

• Tabung tutup hijau terang. Tabung ini berisi gel separator (plasma separator
tube/PST) dengan antikoagulan lithium heparin. Setelah pemusingan, plasma
akan berada di bagian atas gel dan sel darah berada di bawah gel. Umumnya
digunakan untuk pemeriksaan kimia darah.

• Tabung tutup ungu atau lavender. Tabung ini berisi EDTA. Umumnya digunakan
untuk pemeriksaan darah lengkap dan bank darah (crossmatch)

• Tabung tutup biru. Tabung ini berisi natrium sitrat. Umumnya digunakan untuk
pemeriksaan koagulasi (mis. PPT, APTT)

• Tabung tutup hijau. Tabung ini berisi natrium atau lithium heparin, umumnya
digunakan untuk pemeriksaan fragilitas osmotik eritrosit, kimia darah.

• Tabung tutup biru gelap. Tabung ini berisi EDTA yang bebas logam, umumnya
digunakan untuk pemeriksaan trace element (zink, copper, mercury) dan
toksikologi.
• Tabung tutup abu-abu terang. Tabung ini berisi natrium fluoride dan kalium
oksalat, digunakan untuk pemeriksaan glukosa.

• Tabung tutup hitam ; berisi bufer sodium sitrat, digunakan untuk pemeriksaan
LED (ESR).

• Tabung tutup pink ; berisi potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan


imunohematologi.

• Tabung tutup putih ; potassium EDTA, digunakan untuk pemeriksaan


molekuler/PCR dan bDNA.

• Tabung tutup kuning dengan warna hitam di bagian atas ; berisi media biakan,
digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi - aerob, anaerob dan jamur
l) Diambil sampel dengan cara menyapukan dan memutar alat swab
tersebut selama beberapa detik, setelah itu alat swab dikeluarkan
dan dimasukkan ke dalam media tersebut, tidak lupa untuk
memotong sedikit tangkai cotton bud tersebut agar tabung media
dapat ditutup.
m) Ditutup tabung media tersebut, dengan menggunakan parafilm,
kemudian dimasukkan ke dalam klip obat.
n) Sampel dimasukkan didalam coolbox sebelum dirujuk.

3.6.1.8. Teknik Penanganan Sampel


Penanganan spesimen sangatlah penting, agar didapatkan spesimen yang
baik dan layak diperiksa. Karena hal ini dapat berpengaruh pada hasil
pemeriksaan. Pada pemeriksaan hematologi, sebelum dilakukan pemeriksaan
spesimen diletakan pada roller mixer agar darah tetap homogen sebelum
dianalisa. Pemeriksaan urin dan feses harus segera diperiksa (kurang dari 1
jam). Penanganan spesimen yang tepat dapat memperkecil kesalahan saat
analisa sehingga hasil yang didapat tetap akurat.

Anda mungkin juga menyukai