Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN


A. PENDAFTARAN DAN PENCATATAN

1. Pelayanan pemeriksaan formulir laboratorium pada pasien rawat jalan:


a. Pasien datang dengan formulir pemeriksaan laboratorium, diminta ke kasir untuk
melakukan pembayaran
b. Jika tidak membawa formulir permintaan laboratorium, maka di laboratorium dibuatkan
formulir permintaan
c. Kemudian pasien diminta ke kasir untuk melakukan pembayaran
d. Spesimen pasien diambil di laboratorium oleh petugas sampling
e. Petugas laboratorium memberi label pada spesimen yang telah diambil
f. Di laboratorium pasien diberitahu kapan hasil selesai dan diberi resi untuk pengambilan
hasil
g. Setelah hasil pemeriksaan selesai, diinput ke komputer dan dicetak hasilnya
h. Hasil pemeriksaan laboratorium diverifikasi dan diparaf oleh dokter Patologi Klinik
i. Hasil diberikan ke pasien dengan menunjukkan resi pengambilan hasil.

2. Pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat inap:


a. Dokter memberi instruksi pemeriksaan laboratorium, dibuat formulir pemeriksaan
laboratorium rangkap dua yang ditandatangani oleh dokter yang meminta
b. Formulir laboratorium harus diisi lengkap: nama, umur, jenis kelamin, jenis pemeriksaan,
kamar pasien dan jam pemeriksaan serta tanda2 klinis pasien. Oleh petugas
administrasi ruangan diinput ke komputer dan dicetak bukti pembayaran
c. Formulir dan tanda bukti pembayaran dibawa ke laboratorium untuk arsip laboratorium
d. Perawat di ruangann mengambil spesimen pasien sesuai instruksi jenis permintaan
pemeriksaan dan kemudian membawa spesimen dan lembar permintaan ke
Laboratorium
e. Petugas Laboratorium memberi label pada spesimen yang telah diambil
f. Spesimen seperti cairan pleura, cairan otak, cairan sendi diambil oleh dokter dan dikirim
langsung ke laboratorium oleh perawat dengan menyertakan formulir permintaan
pemeriksaan yang sudah diisi lengkap data pasien
g. Setelah menerima spesimen, analis segera melakukan pemeriksaan
h. Setelah hasil pemeriksaan selesai, diinput ke komputer dan dicetak hasilnya
i. Hasil pemeriksaan laboratorium diberitau kepada perawat bahwa pemeriksaan
laboratorium sudah selesai dan boleh diambil dengan menandatangani buku
pengambilan hasil laboratorium
Kriteria Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Waktu Pemeriksaan
Cito Analisis Gas Darah 30 Menit
Gula Darah Sewaktu 30 Menit
Elektrolit 30 menit
Hematologi tanpa LED 30 menit
Bisa Cito Widal 30 menit
Bilirubin bayi 90 menit
Masa Perdarahan 30 menit
Masa Pembekuan 30 menit
Biasa Hematologi Rutin 60 menit
Hematologi Lengkap 90 menit
Kimia Darah 90 menit
Urin Lengkap 60 menit
Feses Lengkap 60 menit

Ket : hal tersebut di atas berlaku bila semua keadaan baik dan untuk hitung jenis leukosit tidak
ditemukan sel muda, karena akan dikonsultasikan ke penanggung jawab laboratorium.
Prosedur Pemberian Nomor dan Pencatatan Hasil Laboratorium

HEMATOLOGI
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan.
2. Catat nomor, nama, dan kamar pasien pada sample pasien.
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien, nomor
register, nama dokter pengirim, serta jenis pemeriksaan.
4. Catat di kertas kerja hematologi, nomor, nama pasien dan jenis pemeriksaan.
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja hematologi sesuai dengan nomor
specimen, baru dipindahkan ke buku arsip laboraatorium.
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke komputer.
7. Nomor urut laboratorium hematologi setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai
dari nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.
KIMIA
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan.
2. Catat nomor, nama, dan kamar pasien pada sample pasien.
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien, nomor
register, nama dokter pengirim, serta jenis pemeriksaan.
4. Catat di kertas kerja kimia, nomor, nama pasien dan jenis pemeriksaan.
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja kimia sesuai dengan nomor
specimen, baru dipindahkan ke buku arsip laboraatorium.
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke komputer.
7. Nomor urut laboratorium kimia setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai dari
nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.

SEROLOGI/IMUNOLOGI
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan.
2. Catat nomor, nama, dan kamar pasien pada sample pasien.
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien, nomor
register, nama dokter pengirim, serta jenis pemeriksaan.
4. Catat di kertas kerja serologi/imunologi, nomor, nama pasien dan jenis
pemeriksaan.
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja serologi/imunologi sesuai dengan
nomor specimen, baru dipindahkan ke buku arsip laboraatorium.
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke komputer.
7. Nomor urut laboratorium serologi/imunologi setiap bulan berubah, dari awal
bulan mulai dari nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.
BAKTERIOLOGI
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan.
2. Catat nomor, nama, dan kamar pasien pada sample pasien.
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien, nomor
register, nama dokter pengirim, serta jenis pemeriksaan.
4. Catat di kertas kerja hematologi, nomor, nama pasien dan jenis pemeriksaan.
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja hematologi sesuai dengan nomor
specimen, baru dipindahkan ke buku arsip laboraatorium.
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke komputer.
7. Nomor urut laboratorium serologi/imunologi setiap bulan berubah, dari awal
bulan mulai dari nomor 1 sampai seterusnya sampai akhir bulan.

URINE
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2. Catat nomor, nama dan kamar pada SPESIMEN pasien
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien, nomor register,
nama dokter pengirim, serta jenis pemeriksaan
4. Catat di kertas kerja urin, nomor, nama pasien dan jenis pemeriksaan
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja urin dengan nomor spesimen, baru
dipindahkan ke buku arsip laboratorium
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke komputer

FESES
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeluriksaan
2. Catat nomor, nama dan kamar pasien pada SPESIMEN pasien
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien, nomor register,
nama dokter pengirim, serta jenis pemeriksaan
4. Catat di kertas kerja feses, nama pasien dan jenis pemeriksaan
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja feses dengan nomor spesimen, baru
dipindahkan ke buku arsip laboratorium
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke komputer
B. PENGELOLAAN SPESIMEN

PERSIAPAN PASIEN

1. Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam post prandial, pasien diharuskan berpuasa 10
jam. Setelah pengambilan darah pasien diharuskan makan dan minum seperti biasa dan
kembali berpuasa selama 2 jam kemudian pengambilan darah post prandial
2. Pemeriksaan profil lipid dan asam urat pasien harus berpuasa selama 12 jam

PERSIAPAN ALAT / BAHAN HABIS PAKAI


1. Needle dan tube vacutainer
2. Spuit, lancet, wing needle, tourniquet
3. Pot urin, pot sputum
4. Object glass, cover glass
5. Kertas / kapas alcohol

TEKNIK PENGAMBILAN SPESIMEN

1. DARAH VENA
1. Catat nama, nomor laboratorium, nomor register, keterangan klinis pasien
2. Gunakan sarung tangan sebelum pengambilan darah
3. Pasang tourniquet pada daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
4. Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
5. Tusuk vena dengan spuit atau vacutainer sampai terlihat darah keluar
6. Asumsi pengembilan darah di atas sesuai dengan jumlah item pemeriksaan
laboratorium
7. Tourniquet dilepaskan
8. Cabut jarum dengan menempelkan kapas alcohol di atasnya, tutup dengan plester

2. DARAH KAPILER
1. Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa, daun telinga pada anak, tumit
pada bayi
2. Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
3. Tusuk dengan lanset secepat mungkin
4. Buang tetes darah pertama dengan kapas kering, kemudian tampug darah selanjutnya
5. Rekatkan lokasi tusukan dengan plester
3. DARAH ARTERI
1. Lokasi pengambilan arteri radialis, arteri brachialis, arteri femoralis
2. Gunakan spuit 3 cc, ambil heparin dan basahi bagian dalam spuit
3. Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
4. Tusuk arteri dengan posisi jarum tegak lurus
5. Tarik jarum dari pembuluh darah setelah didapat darah yang dibutuhkan kemudian
ujung jarum ditusuk ke gabus atau karet
6. Tekan lokasi tusukan dan rekatkan dengan plester
7. Bolak balik spuit untuk menghomogenkan darah

4. URIN
a. Urin Sewaktu: untuk Urin Lengkap, tes kehamilan, tes narkoba
1. Urin yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa (sewaktu)
2. Urin ditampung ke dalam pot urin bersih dan tertutup
3. Beri label identitas pasien
b. Urin Pagi: untuk Urin Lengkap
1. Urin yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur
2. Urin ditampung ke dalam pot urin bersih dan tertutup
3. Beri label identitas pasien
c. Urin 24 jam: untuk creatinine clearance, protein kuantitatif, elektrolit urin
1. Jam 7 pagi mengeluarkan urin dan dibuang
2. Tamping semua urin yang dikeluarkan sampai dengan jam 7 pagi esok harinya
3. Untuk creatinine clearance, penampung urin terlebih dahulu diberi thymol 2 ml
4. Campur semua urin setiap selesai menampung
5. FESES
1. Ambil sedikit feses ke dalam wadah bersih dan tertutup, jangan bercampur dengan urin
2. Ambil bagian yang ada darah dan lendirnya
6. SPUTUM
1. Ambil sputum pada saat pertama kali pasien bangun tidur pagi hari
2. Tamping pada wadah bersih, kering dan bermulut besar dan tertutup
7. PLEURA DAN CAIRAN TUBUH LAIN
1. Tamping semua SPESIMEN pada wadah bersih, kering dan bermulut lebar
8. SEKRET/SWAB
1. Bahan diambil dari swab vagina, uretra, tenggorok, telinga, hidug sesuai dengan
permintaan dokter
9. KULTUR
1. Pada pemeriksaan kultur, SPESIMEN ditampung pada wadah bersih dan steril

PENGOLAHAN SPESIMEN
Jenis Spesimen Perlakuan pada spesimen Bentuk analisa
Darah EDTA Homogenisasi Darah tidak boleh beku
Darah beku Sentrifugasi 3000 rpm 5 menit Serum
Darah Sitrat Sentrifugasi 1000 rpm Plasma
Darah tanpa antikoagulan Segera dianalisa Darah segar
Urin lengkap Setelah pemeriksaan kimia, Kimia dan sedimen urin
sentrifugasi 2000 rpm 5 menit
Urin tes kehamilan Segera dianalisa Urin segar
Darah segar Masukkan ke dalam botol Darah dalam botol
kultur

TATALAKSANA PENYIMPANAN SPESIMEN


1. Spesimen disimpan dalam wadah yang bertutup rapat, terbuat dari bahan yang tidak mudah
pecah atau bocor.
2. Wadah diberi label berisi tentang tulisan identitas pasien, tanggal, jam pengambilan, jenis
spesimen, dan jenis tes yang diminta
3. Wadah yang sudah mengandung spesimen ditempatkan pada lingkungan yang sesuai
dengan tenggang waktu penyimpanan sesuai dengan jenis tes yang diminta misalnya :
a. Darah lengkap untuk tes:
- Darah rutin, feritin (darah EDTA) : spesimen stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu
kamar atau disimpan pada suhu 4° C sampai 24 jam.
- Sediaan apus darah tepi(darah EDTA) : spesimen stabil disimpan sampai 2 jam
pada suhu kamar
- Hitung retikulosit (darah EDTA) : spesimen stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu
kamar
- Tes Coomb: spesimen stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu kamar.
- HbA1c (darah sitrat, EDTA,heparin atau oxalat). Spesimen stabil disimpan pada
suhu 15-25°C selama 2 minggu, pada suhu 2-8°C selama 4 minggu atau untuk
penyimpanan dalam jangka waktu yang lama dapat disimpan dalam freezer
- Troponin T(darah vena dengan EDTA/heparin): spesimen stabil disimpan selama 8
jam pada suhu kamar. Tidak boleh dibekukan atau didinginkan.
- Tes Analisis gas darah : darah lengkap (arteri) dengan heparin : spesimen stabil
sampai 5 menit setelah pengambilan pada suhu kamar, 1-2 jam pada suhu 2-5° C

b. Serum/plasma untuk tes :


- Fe dan TIBC (serum): spesimen stabil disimpan pada suhu kamar selama 4 hari, dan
dapat bertahan selama 7 had pada suhu,4°C
- Glukosa : serum stabil disimpan sampai 2 jam pada suhu kamar, plasma stabil
disimpan sampai 1 jam pada suhu kamar. Untuk mendapatkan stabilitas yang lebih
lama maka pada spesimen untuk tes glukosa yang akan disimpan dapat
ditambahkan glikolisis inhibitor( Natrium fluorida 2,5 mg / ml darah), dan spesimen ini
dapat stabil pada suhu 15-25 °C selama 24 jam, dan stabil selama 10 hari pada
suhu 4° C
- Fraksi lipid (serum /plasma EDTA,heparin): stabil disimpan pada suhu 4° C selama
5-7 hari, pada suhu -20°C selama 3 bulan. Pada sampel lipemik dilarutkan dengan
NaCI 0,9 % 1:4, dan sampel ini dapat disimpan selama 3 hari pada suhu 4°C.
- CK (Creatine Kinase),CK MB (serum /plasma EDTA,heparin): stabil disimpan 24 jam
pada suhu kamar ,dan 1 minggu pada suhu 4°C
- LDH (serum /plasma EDTA.heparin) : stabil disimpan selama 2 hari pada suhu 4°C
- Tes fungsi ginjal ( ureum, kreatinin ): Digunakan spesimen serum/ plasma heparin,
sebaiknya diperiksa beberapa jam setelah pengambilan, atau disimpan dalam lemari
pendingin .
- Tes serologis hepatitis ( Anti HAV.HbsAg, Anti HBs.Anti HBc lgM,Anti HCV) :
Digunakan spesimen serum/ plasma EDTA, heparin, sitrat. Spesimen ini stabil
selama 3 hari pada suhu 2-8°C, stabil selama 3 bulan pada suhu -20°C
- Tes fungsi tiroid (TSH, TSHs, FT4,T4,T3 )
Digunakan spesimen serum/ plasma EDTA, heparin, sitrat. Spesimen ini stabil
selama 3 hari pada suhu 2-8°C, stabil selama 3 bulan pada suhu -20°C
- Tes ANT1 HIV-1,HIV-2 : Digunakan spesimen serum/ plasma EDTA, heparin, sitrat.
Spesimen ini stabil selama 3 -7 hari pada suhu 2-8°C, stabil selama 3 bulan pada
suhu -20°C
- Tes Elektrolit (Natrium,Kalium.Clorida) :
 Darah lengkap dengan heparin (lithium/Na-heparin), dapat disimpan sampai 1
jam setelah pengambilan.
 Serum/ plasma heparin (lithium/Na - heparin), spesimen ini stabil disimpan
selama 10 hari pada suhu 2-8°C
c. Urin
Stabil sampai 2 jam pada suhu kamar, jika terpaksa ditunda > 2 jam maka urin disimpan
pada suhu 4°C, bila perlu gunakan pengawet urin (lihat SOP cara pengambilan
sampel).Pemilihan jenis pengawet harus diperhatikan agar tidak menimbulkan
kesalahan dalam interpretasi hasil).
d. Cairan otak, cairan serosa dan cairan sendi Pemeriksaan harus dilakukan segera
setelah bahan diambil. Jika terpaksa ditunda, bahan disimpan dalam suhu 2-8 0, tidak
lebih dari 24 jam
e. Cairan semen
Pemeriksaan harus segera dilakukan setelah pengumpulan semen
f. Tes Bakteriologi
- Penyimpanan untuk bakteri tertentu (darah) dilakukan pada suhu kamar, tetapi tidak
boleh lebih dari 24 jam. Tidak boleh disimpan dalam lemari es.
- Spesimen untuk isolasi bakteri seperti streptococcus pyogenesharus disimpan dalam
transport medium
- Darah yang mengandung sedikit bakteri disimpan pada medium enrichmen,
misalnya Salmonella sppdalam medium empedu
- Spesimen untuk isolasi Neisseria gonorrhoae(sekret ) tidak boleh disimpan dalam
suhu dingin, tetapi harus dalam situasi mikroaerofilik atau disimpan dalam medium
transport (medium stuart)
- Urin disimpan pada suhu 2-80 C, tidak lebih dari 18 jam
- Tinja : dapat disimpan selama 2 jam pada suhu kamar. Bila > 2 jam tinja dimasukkan
dalam media carry & Blair pada suhu kamar, atau pada suhu 2-8°C
- Pus, sekret: dapat disimpan selama 2 jam pada suhu kamar. Bila > 2 jam simpan
pada suhu 2-8° C
- Cairan otak, cairan serosa dan cairan sendi. Dapat disimpan sampai 1 jam pada
suhu kamar, atau dalam media transport dan pada suhu 2-8°C untuk beberapa jam
saja.

C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN BAHAN HARI KERJA SELESAI HASIL
HEMATOLOGI:
1. Rutin Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
2. Lengkap (Rutin+LED) Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
3. Gol.Darah/Rh Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
4. LED Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
5. Gambaran Darah Tepi Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
6. Malaria Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
7. Retikulosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
HEMOSTASIS:
1. Waktu perdarahan (BT) Darah Setiap hari Setiap hari
2. Waktu pembekuan (CT) Darah Setiap hari Setiap hari
3. PT Darah heparin Setiap hari Setiap hari
4. APTT Darah heparin Setiap hari Setiap hari
5. D-dimer Darah heparin Setiap hari Setiap hari
URINALISIS:
1. Rutin Urin segar 10 ml Setiap hari Setiap hari
2. Lengkap (Rutin+Sedimen) Urin segar 10 ml Setiap hari Setiap hari
3. Sedimen urin Urin segar 10 ml Setiap hari Setiap hari
4. Tes kehamilan Urin segar 10 ml Setiap hari Setiap hari
FESES:
1. Feses lengkap Feses Setiap hari Setiap hari
2. Darah samar Feses Setiap hari Setiap hari
KIMIA KLINIK:
1. Glukosa puasa Serum0,5ml Setiap hari Setiap hari
2. Glukosa 2 jam PP Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Glukosa sewaktu Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. TTGO Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
5. HbA1c Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
6. Kolesterol total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
7. LDL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
8. HDL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
9. Trigliserida Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
10. Ureum Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
11. Kreatinin Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
12. Asam urat Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
13. Protein total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
14. Albumin Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
15. Globulin Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
16. Bilirubin total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
17. Bilirubin Direk Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
18. Bilirubin Indirek Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
19. SGOT Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
20. SGPT Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
21. Gamma GT Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
22. Alkali Fosfatase Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
23. Natrium Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
24. Kalium Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
25. Chlorida Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
26. Kalsium Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
27. Analisis Gas Darah Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
SEROLOGI:
1. Widal Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. HBsAg Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Anti HBs Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. Anti HCV Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
5. Anti HIV Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
6. VDRL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
7. ASTO Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
8. RF Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
9. CRP Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
10. Dengue Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
D. PENGELOLAAN LIMBAH

1. Pemisahan Limbah
a) Limbah dipisahkan ke dalam kantong kuning untuk sampah infeksius dan container
dengan kantong sampah hitam untuk sampah non infeksius
b) Limbah benda tajam bekas dimasukkan ke dalam wadah khusus benda tajam yang
tahan tusukan seperti jerigen bekas
c) Labeli tempat sampah
d) Pergunakan alat pelindung setiap menangani limbah
2. Pengumpulan dan pengangkatan limbah
a) Periksa kantong limbah jerigen, jika sudah mencapai ¾ jerigen ganti dengan kantong
limbah/jerigen yang penuh tadi agar limbah tidak tumpah atau berceceran
b) Jerigen yang ¾ penuh tadi diambil oleh petugas cleaning service dan dibawa ke tempat
pengolahan limbah
c) Limbah benda tajam dikumpulkan pada wadah yang tahan tusuk, kemudian diambil oleh
petugas cleaning service dan dibawa ke tempat pengolahan limbah
3. Kode warna yang disarankan untuk limbah khusus:
a) Hitam : Limbah rumah tangga biasa, tidak digunakan untuk
menyimpan atau mengangkut limbah klinis

b) Kuning : Semua jenis limbah yang akan dibakar

E. PELAPORAN HASIL KRITIS

1. Tata lakasana Pelaporan Hasil Kritis


1. Bila ditemukan hasil dengan nilai kritis dilakukan pemeriksaan ulang.
2. Jika hasil yang diperoleh tetap sama, dilakukan konfirmasi keadaan klinis atau
diagnosis klinis pasien dengan dokter yang merwat pasien. Jika sesuai
dengan klinis pasien maka hasil dapat dikeluarkan.
3. Jika hasil yang diperoleh berbeda tidak sesuai dengan keadaan klinisi pasien, dalam
ulangi pemeriksaan spesimen
4. Hasil pemeriksaan selanjutnya akan diverivikasi, divalidasi, diinterpretasi dan di
tandatangani dokter spesialis patologi klinik unutuk selanjutnya diserahkan
kepada DPJP/dokter pengirim atau perawat atau keluarga pasien.
5. Hasil Pemeriksaan yang sifatnya kritis segera disampaikan ( dalam 15 menit pertama
setelah hasil divalidasi) kepada DPJP atau dokter pengirim ataupun dokter
yang diberi wewenang.
6. Penetapan Nilai Kritis berdasarkan Sumber dari MAyo Clinic dan kesepakatan
dengan bagian-bagian lain.
2. Alur Pelaporan Hasil Kritis

HASIL KRITIS

Pemeriksaan Kembali
Spesimen

Sesuai Hasil Tidak Sesuai Dengan


Pemeriksaan Klinis Pasien

Konfirmasi DPJP atau Ulangi Pemeriksaan


Perawat Spesimen

Apabila Sudah Sesuai


dengan Klinik
Sesuai Tidak Sesuai

Keluarkan Hasil

Hasil Pemeriksaan di Verifikasi,


Validasi , interpretasi dr. Sp.PK
15 Menit
Diserahkan ke DPJP atau
Perawat

Catatan: hasil Kritis di keluarkan


1 jam setelah pemeriksaan
selesai

Anda mungkin juga menyukai