Anda di halaman 1dari 7

No.

Kode : LAB/PANDUAN-01/2018
No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 08 Februari 2018
Jumlah Halaman : 06 Halaman

PANDUAN
PELAYANAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

UPT PUSKESMAS PASUNDAN


KOTA SAMARINDA
TAHUN 2018
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PASUNDAN
JalanPasundanSamarinda 75234
Telp (0541) 738937 E-mail puskesmaspasundan@gmail.com

I. Definisi
Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di puskesmas
yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang
berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi
kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
masyarakat (peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012).
Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium

II. Ruang lingkup


Pelayanan Laboratorium Puskesmas Pasundan meliputi:
A. Pemeriksaan Laboratorium:
1. Hematologi:
a. Hemoglobin
b. Hematokrit
c. Hitung Eritrosit
d. Hitung Trombosit
e. Hitung Leukosit
f. Hitung Jenis Leukosit
g. Laju Endap Darah
2. Urinalisa:
a. Makroskopis (warna, kejernihan, bau, volume)
b. pH
c. Protein
d. Glukosa
e. Leukosit
f. Eritrosit
g. Sedimen
3. Tinja
a. Makroskopis (konsistensi, warna bau, lendir, darah)
b. Mikroskopis (telur cacing, amuba, eritrosit, leukosit, sisa makanan)
4. Kimia Darah
a. Glukosa
b. Asam Urat
c. Trigliserida
d. Kolesterol Total
5. Mikrobiologi dan Bakteriologi:
a. Mycobacterium Tuberculosia
b. Neisseria Gonnorhoeae
Panduan Laboratorium 1
c. Trichomonas Vaginalis
d. Bacterial Vaginosis
e. Malaria
f. Microfilaria
g. Jamur Permukaan
6. Imunologi:
a. Tes Kehamilan
b. Golongan darah
c. Widal
d. TPHA
e. HBsAg
f. Anti HIV

B. Mutu Laboratorium:
Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalah keseluruhan proses atau
semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil
pemeriksaan. Kegiatan ini berupa:
1. Pemantapan Mutu Internal (PMI):
Kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap
laboratorium secara terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangi
kejadian kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat.

2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME):


Kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar
laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan
suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan
kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah,
swasta atau internasional.

3. Peningkatan Mutu.
Suatu proses terus menerus yang dilakukan oleh laboratorium senagai tindak
lanjut dari Pemantapan Mutu Internal (PMI) danPemenatapan Mutu Eksternal
(PME) untuk meningkatkan kinerja laboratorium.

III. Tata laksana


A. Pemeriksaan Laboratorium
1. Persiapan Ruangan
a. Meja sampling
b. Meja administrasi

Panduan Laboratorium 2
c. Mempersiapkan alat BHP,menghidupkan alat pemeriksaan dan Reagen
bahan pemeriksaan
2. Penatalaksanaan pasien
a. Memanggil pasien berdasarkan nomor urut
b. Meregister pasien dengan mencatat identitas pasien, Menuliskan nomor
jaminan pada klaim jaminan, untuk pasien peserta jaminan kesehatan
c. Setelah darah diambil darah disimpan dimasukkan kedalam tabung sesuai
dengan kebutuhan. Selanjutnya melakukan tindakan yang
diperlukan sesuai prosedur.
d. Melakukan pemeriksaan laboratorium yang bermutu berdasarkan etika
profesi. Melakukan tindakan yang diperlukan sesuai prosedu
e. Melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Laboratorium
Puskesmas untuk menghindari bahaya/resiko terhadap petugas laboratorium
f. Melaksanakan penanganan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dan
limbah medis hasilpemeriksaan laboratorium.
g. Melaksanakan kegiatan pemantapan mutu, baik eksternal maupun internal
untuk menjamin ketepatan hasil pemeriksaan.
h. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan.
3. Selesai Pelayanan
Mencuci dan mensterilkan alat sesuai prosedur

B. Mutu Laboratorium
1. Pemantapan Mutu Internal
a. Tahap Pra-Analitik; adalah tahap mulai mempersiapkan pasien,
mengambil spesimen, menerima spesimen, memberi identitas spesimen,
mengirim spesimen rujukan sampai dengan menyimpan spesimen;
1) Persiapan pasien
Sebelum spesimen diambil harus diberikan penjelasan kepada pasien
mengenai persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan.
2) Penerimaan spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa kesesuaian antara
spesimen yang diterima dengan formulir permintaan pemeriksaan dan
mencatat kondisi fisik spesimen tersebut pada saat diterima antara
lain volume, warna, kekeruhan, dan konsistensi. Spesimen yang tidak
sesuai dan memenuhi persyaratan hendaknya ditolak. Dalam
keadaan spesimen tidak dapat ditolak (via pos, ekspedisi), maka perlu
dicatat dalam buku penerimaan spesimen dan formulir hasil
pemeriksaan.

Panduan Laboratorium 3
3) Penanganan spesimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan, kondisi
penyimpanan spesimen sudah tepat, penanganan spesimen sudah
benar untuk pemeriksaan-pemeriksaan khusus, kondisi pengiriman
spesimen sudah benar.
4) Pengiriman specimen
Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian
pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Jika
Laboratorium Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan,
maka spesimen dikirim ke laboratorium lain dan sebaiknya dikirim
dalam bentuk yang relatif stabil.
5) Penyimpanan specimen
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan
dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa.
Beberapa cara menyimpan spesimen antara lain :
 Disimpan pada suhu kamar (Misalnya penyimpanan usap
dubur dalam Carry & Blair untuk pemeriksaan Vibrio cholera).
 Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0oC – 8oC.
 Dapat diberikan bahan pengawet.
 Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk
serum.
b. Tahap Analitik adalah tahap mulai dari persiapan reagen, mengkalibrasi
dan memelihara alat laboratorium, uji ketepatan dan ketelitian dengan
menggunakan bahan kontrol dan pemeriksaan specimen
1) Persiapan reagen
Reagen memenuhi syarat sesuai standar yang berlaku, masa
kadaluarsa tidak terlampaui, cara pelarutan atau pencampuran sudah
benar, cara pengenceran sudah benar,
2) Kalibrasi dan pemeliharaan peralatan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium adalah peralatan laboratorium, wadah spesimen. Harus
dilakukan kalibrasi dan pemeliharaan peralatan laboratorium secara
teratur dan terjadwal. Wadah spesimen harus bersih dan tidak
terkontaminasi.
Contoh beberapa peralatan laboratorium yang perlu dikalibrasi
adalah:
 Lemari es (Refrigerator/freezer)
 Autoklaf (Autoclave) Micro Pipet
 Sentrifus (Centrifuge)
 Fotometer (Photometer)
 Thermometer

Panduan Laboratorium 4
 Hematologi Analizer
3) Uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakanbahan kontrol.
4) Pemeriksaan spesimen menurut metoda dan prosedur sesuai protap
masing-masing parameter
c. Tahap Pasca-Analitik adalah tahap mulai dari mencatat hasil
pemeriksaan dan melakukan validasi hasil serta memberikan interpretasi
hasil sampai dengan pelaporan.
Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya yang perlu dilakukan di
Puskesmas antara lain:
a. Pembuatan alur pasien, alur pemeriksaan, cara pengambilan spesimen.
b. Pembuatan prosedur/instruksi kerja untuk pengambilan spesimen dan
setiap jenis pemeriksaan.

2. Pemantapan Mutu Eksternal


Pemantapan mutu eksternal untuk berbagai bidang pemeriksaan
diselenggarakan pada berbagai tingkatan, yaitu :
1. Tingkat nasional/tingkat pusat : Kementerian Kesehatan
2. Tingkat Regional : BBLK
3. Tingkat Propinsi/wilayah : BBLK/ BLK
Kegiatan pemantapan mutu eksternal ini sangat bermanfaat bagi
Laboratorium Puskesmas, karena dari hasil evaluasi yang diperoleh dapat
menunjukkan performance (penampilan/proficiency) laboratorium yang
bersangkutan dalam bidang pemeriksaan yang ditentukan.
Dalam melaksanakan kegiatan ini tidak boleh diperlakukan secara khusus,
harus dilaksanakan oleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan
tersebut serta menggunakan peralatan/reagen/metoda yang biasa
digunakan, sehingga hasil pemantapan mutu eksternal tersebut benar-benar
dapat mencerminkan penampilan laboratorium yang sebenarnya. Setiap nilai
yang diterima dari penyelenggara dicatat dan dievaluasi untuk mencari
penyebab-penyebab dan mengambil langkahlangkah perbaikan.

3. Peningkatan Mutu
Suatu proses terus menerus yang dilakukan oleh laboratorium sebagai tindak
lanjut dari Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal
(PME) untuk meningkatkan kinerja laboratorium.

Panduan Laboratorium 5
IV. Dokumentasi
Seluruh kegiatan pelayanan pemeriksaan laboratorium didokumentasikan dalam:
1. Buku register pelayanan Laboratorium Puskesmas
2. Sistem Informasi Puskesmas secara terpadu dalam Sistem Informasi Kesehatan
Daerah Kota Samarinda (SIKDA Adminkes)
3. Monitoring evaluasi unit Laboratorium
a. Pemantauan Monotoring Suhu
b. Pemenatauan Inventaris alat dan bahan
c. Pemantauan monitoring APD
4. Pelaksanaan Mutu Puskesmas didokumentasikan dalam buku monitoring
a. melaksanakan kontrol reagen
b. melaksanakan kontrol serum
c. melaksakan kontrol darah
d. kalibrasi alat-alat laboratorium

Mengetahui, Samarinda, 08 Februari 2018

Kepala UPT Pusekesmas Pasundan Koordinator Laboratorium

dr. Panuturi Ratih E.T.S Heny Wahyuningsih, A.Md


NIP. 19740318 200212 2005 NIP. 197903312010012008

Panduan Laboratorium 6

Anda mungkin juga menyukai