Anda di halaman 1dari 13

BAB III

KEGIATAN LABORATORIUM

A. Kegiatan Laboratorium
Di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta kami melaksanakan
praktek terdiri dari beberapa pemeriksaan, yaitu :
1. Laboratorium Klinik
a. Pemeriksaan Hematologi seperti pemeriksaan hitung ssel darah
putih, hitung sel darah merah, hemoglobin, hematocrit, MCV,
MCH, MCHC, hitung trombosit, dll.
b. Pemerksaan urinalisa seperti glukosa urin, urin lengkap dan urin
rutin.
c. Pemeriksaan Kimia Klinik diantaranya pemeriksaan glukosa darah,
kolesterol, trigiserida, HDL, LDL, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin,
asam urat, dll.
d. Pemeriksaan Imunolog seperti Widal, salmonella IgM dan IgG,
HBsAg, HBeAg, HCG, ASTO, Anti HIV, Anti HCV, RPR, TPHA,
dll.
e. Pemeriksaan virology meliputi flu burung 9H5N10, DHF, Difteri,
Legionella, dll.
f. Pemeriksaan Mikrobiologi Klinik yang terdiri dari pemeriksaan
mikroskopik BTA, Plasmodium, Mikrofilia, Trichomonas
vaginalis, Mikroskopis tinja, dll.
2. Laboratorium Non Klinik
a. Pemeriksaan Kimia/Fisika air minum, air bersih, limbah, air kolam
renang.
b. Pemeriksaan Bakteriologi air minum, air bersih,
makanan/minuman, udara,, usap alat masak, usap alat medis, usap
dinding udap, usap AC, linen, jamu, obat/kosmetik, dll.
c. Pemeriksaan Narkoba
d. Pemeriksaan Pestisida

12
13

e. Pemeriksaan pemanis, pengawet, pewarna pada makanan /


minuman.

B. Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium mikrobiologi adalah laboratorium yang didalamnya
dilakukan pemeriksaan mengenai mikroorganisme. Di Laboratorium
Mikrobiologi ini disediakan alat-alat/instrument dan reagen/bahan-bahan
kimia yang mendukung dalam analisis dan identifikasi mikroorganisme.
Laboratorium mikrobiologi terletak di lantai 1 Balai Besar Laboratorium
Kesehatan Jakarta.
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi terbagi menjadi dua jenis
sampel, yaitu mikrobiologi klinis dan mikrobiologi lingkungan.
Mikrobiologi klinis adalah pemeriksaan mikrobiologi yang sampelnya
berupa cairan/bahan yang berasal dari tubuh manusia. Sedangkan
mikrobiologi lingkungan adalah pemeriksaan mikrobiologi yang
sampelnya berasal dari bukan manusia, diantaranya adalah air, makanan,
minuman, dan kosmetik.
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan laboratorium klnk, uji kesehatan dan
laboratorium kesehatan masyarakat, dan pemberian bimbingan teknis di
bidang laboratorium kesehatan.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan di laboratorum mikrobiologi
Balai Bessar Laboratorium Besar Kesehatan Jakarta antara lain yaitu
pemeriksaan Mikroskopik TBC (Tuberculosis). Hitung Jumlah Kuman
metode Most Probabel Number (MPN) dan Angka Lempeng Total (ALT),
Identifikasi Bakteri dan Jamur, Pemeriksaan Parasit (Malaria dan Filaria)
dan Telur Cacing, Kultur Bakteri dan Pemeriksaan Resistensi Bakteri.
14

1. Alur Pelayanan di Laboratorium Mikrobiologi

Gambar 3.2 Alur Pelayanan Laboratorium Mikrobiologi Balai Besar


Laboratorium Kesehatan Jakarta

Sebelum melakukan pendaftaran, konsumen mengambil nomor


antrian melalui mesin antrian. Setelah dipanggil, konsumen menuju
loket pendaftaran. Pasien bisa menyertakan surat pengantar dan tanpa
pengantar, atau apabila membutuhkan konsultasi bisa melakukan
konsultasi terlebih dahulu. Petugas pendaftaran mendata identitas
pasien/pelanggan dan jenis pemeriksaan yang diminta serta
menjelaskan persyaratan pra pemeriksaan. Kemudian petugas
mengkalkulasi jumlah tagihan pembyaran dan mencetak slip pengantar
untuk diserahkan ke bagian pembayaran dan mencetak slip pengantar
untuk diserahkan ke bagian pembayaran. Jika pasien sudah memenuhi
persyaratan untuk diperiksa, maka konsumen menuju ke loket
pembayaran. Petugas di loket pembyaran memverifikasi identtas dan
jenis pemeriksaan yang diminta. Kemudian konsumen membayar
sejumlah uang pemeriksaan secara tunai. Setelah dilakukan
15

pembayaran, petugas mencetak kwitansi, memberi penomoran


identitas/barcode, dan mencetak label sampel untuk ditempelkan pada
wadah sesuai jenis pemeriksaan yang diinginkan.
Sampel yang berasal dari tubuh manusia (sampel klinis) diambil
diruangan pengambilan sampel oleh petugas pengambilan sampel.
Sampel sputum dikeluarkan di tempat pengeluaran sputum yang
disediakan.
Sedangkan sampel yang berasal dari lingkungan (makanan,
minuman, air, usap alat, sisa makanan, dll), akan langsung disimpan
ditempat sortir sampel beserta formulir permintaan pemeriksaan untuk
langsung dibawa ke laboratorium yang bersangkutan dan dicatat pada
baku ekspedisi sampel pada laboratorium mikrobiologi.
Setelah sampel dibawa ke ruangan, sampel dicatat pada jurnal dan
diverifikasi oleh staff manajer tekns. Kemudian dilakukan kodefiksasi
sampel sesuai dengan urutan dan jenis pemeriksaan masing-masing
sampel. Sampel yang sudah diberi kode, kemudian didistribusikan ke
sub bagian laboratorium yang sesuai dengan siap untuk diperiksa.
Pemeriksaan sampel dlakukan sesuai dengan standar operasional
prosedur yang berlaku. Pemeriksaan sampel dilakukan oleh pelaksana
teknis di masing-masing sub bagian laboratorium.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sampel, dilakukan
penyeliaan. Yaitu dengan mengecek ulang apakah hasil pemeriksaan
yang dilakukan telah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Penyeliaan
dilakukan oleh petugas penyelia yang telah ditunjuk dan memenuhi
kriteria sebaga penyelia. Setelah penyeliaan, hasil dilaporkan oleh
pelaksana teknis kepada staff manajer teknis yang kemudian yang
dibuat dalam bentuk laporan tertulis.
Pada pemeriksaan laboratorium patologi klinai, hasil yang
dikeluarkan oleh perangkat juga dilakukan penyeliaan oleh staff
manajer teknis. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasil sudah
sesuai. Karena bisa saja kesalahan hasil terjadi apabila perangkat uji
16

laboratorium mengalami kegagalan proses pada saat pemeriksaan


maupun pencetakan hasil.
Sebelum hasil siap dikeluarkan kepada konsumen, dilakukan
validasi oleh manajer teknis. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa
semua metode analisa yang dilakukan sesuai dengan Standara
Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku hngga dapat memberikan
hasil yang terpercaya.
Hasil yang telah divalidasi oleh manajer teknis selanjutnya
diserahkan kebagian administrasi dengan terlebih dahulu dicatat dalam
baku ekspedisi. Kemudian bagian penerimaan hasil menyerahkan hasil
kepada konsumen.
2. Pemantapan Mutu Internal Laboratorium Mikrobiologi
Sebelum dilakukan pengujian terlebih dahulu dilakukan
pemantapan mutu internal untuk mengurangi kejadian penyimpangan
dan diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. Pemantapan mutu internal
dilakukan setiap hari kerja dan haslnya langsung dibuat dalam bentuk
grafik, seperti suhu ruangan, suhu alat, dan ketersediaan media dan
reagen dan penggunaan kontrol pada beberapa item pemeriksaan dan
pelaksanaan Standar Operasional Prossedur (SOP) serta penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD) dalam setiap pemeriksaan.
a. Jenis Sampel Pemeriksaan di Laboratorium Mikrobiologi
Sampel di Ruangan Laboratorium Makanan dan Minuman
1. Air Bersih terdiri dari :
 Air sumur bor
 Air sumur gali
 Air sumur artesis
 PDAM
2. Air Minum Mencangkup :
 Air Minum Dalam Kemasan
 Air Minum Isi Ulang
3. Air Kolam Renang
4. Air Limbah Mencangkup :
17

 Limbah Industri Terdiri Dari :


a. Farmasi
b. Tekstil
c. Limbah Hotel
d. Limbah Rumah Sakit
5. Air Badan Air Terdiri Dari :
 Air sungai
 Air selokan
 Air danau
 Air waduk
 Dll
a. Jenis Pemeriksaan di Ruangan Laboratorium Mikrobiologi
 MPN (Most Probabel Number)
Metode Tabung Ganda :Tes perkiraan, Tes Penegasan
dan Identifikasi.
MPN : Coliform, Colitinja dan E. Coli
 ALT (Angka Lempeng Total)
 Identifikasi
b. Ruang Laboratorium TBC
 Mikroskopis
 Kultur
 Resistensi
 Tes Cepat Molekuler
c. Laboratorium Parasitologi
 Mikroskopis Filaria
 Mikroskopis Telur Cacing
 Mikroskopis Parasit
d. Laboratorium Mikroorganisme
 Pemeriksaan Mikroskopis
 Pemeriksaan Kultur
 Pemeriksaan Resistensi
18

 Pemeriksaan Angka Kuman (Udara dan Usap Alat/Usap


Tangan)
 Pemeriksaan Usap Dubur
 KLB
e. Alat-alat yang digunakan
 Mikroskop Fluresecent
 Autoklaf
 Oven
 Incubator
 Biosafety Cabinet
 Pipet Volume
 Mikropipet
 Centrifuge
 Vortex
 Bunsen/Burner
 Penangas
 Deep Freezer (-70 s.d -80ᵒC)
 MGIT
 GeneXpert
 Dispenser media
 Timbangan analitik dan teknis
f. Kesehatan Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi
1. APD
- Jaslab
- Sepatu
- Masker
- Google
- Gloves
2. Eye Washer
Shower
APAR
19

3. IPAL
Scrubber
Chemical Spill Treatment Kit
4. Daya Tahan Tubuh :
- Telur
- Susu
- Vitamin

Dari pembahasan diatas dilihat bahwa laboratorium mikrobiologi


Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta telah melaksanakan
manajemen mutu, mencakup semua aspek mulai dari organisasi
SDM, tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik hingga hasil
diberikan kepada pasien.

1. Alur Pelayanan Laboratorium Kimia Kesehatan Lingkungan


Alur pelayanan di Laboratorium Kimia Kesehatan Lingkungan BBLK
Jakarta, secara umum meliputi semua tahap mulai dari sampel masuk
hingga hasil diberikan kepada konsumen. Adapun bagan alur pelayanan di
Balai Laboratorium Kesehatan Jakarta adalah sebagai berikut :

Gambar 3.4 Alur Pelayanan Laboratorium Kimia Kesehatan Lingkungan


Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta
20

2. Pemanatapan Mutu Internal Laboratorium Kimia Kesehatan


Lingkungan
Dalam pelaksanaan pemeriksaan pada setiap parameter yang dilakukan di
Laboratorium Kimia Kesehatan Lingkungan dilakukan pemantapan mutu
eksternal dan internal. Pemantapan mutu internal dilakukan dengan :
I. Setiap pemeriksaan dilakukan sesuai dengan SOP (Standar
Operasional Prosedur) yang sudah dibakukan dan berdasarkan IKA
II. Pencatatan suhu ruangan pada form yang telah disediakan,
dilakukan setiap hari kerja
III. Pengkalibrasian peralatan laboratorium yang dilakukan oleh pihak
ketiga
IV. Standarisasi reagen yang dilakukan pada setiap parameter
V. Quality control pada beberapa item pemeriksaan
VI. Pengunaan alat pelindung diri (APD)
VII. Menggunakan Standar Reference Material (SRM) sebagai kontrol

C. Laboratory Information System (LIS) di Laboratorium Patologi


Klinik
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta telah menggunakan aplikasi
LIS khususnya dalam proses pemeriksaan di laboratorium patologi klinik.
Sebagai besar instrumen pemeriksaan di laboratorium patologi klinik
telah terhubung satu sama lain melalui interface RS-232 ke aplikasi
Laboratory Information System (LIS) berbasis Local Area Network
(LAN).
Adapun alur pelayanan laboratorium patologi klinik di Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Jakarta adalah sebagai berikut :

 Pasien mengambil nomor antri melalui mesin antrian


 Pasien menunggu dipanggil sesuai nomor urutan antrian
 Setelah dipanggil, pasien menuju loket pendaftran
 Pasien bisa menyertakan surat pengantar dari dokter pengirim,
ataupun secara pribadi tanpa surat pengantar
21

 Petugas pendaftaran mendata identitas pasien dan jenis


pemeriksaan yang diminta, serta menjelaskan persyaratan pra
pemeriksaan. Misalnya : puasa sebelum pemeriksaan glukosa
darah puasa dan lain-lain
 Petugas memverifikasi identitas pasien dan jenis pemeriksaan
yang diminta
 Petugas memberikan wadah sampel yang sudah diberi label
 Pengambilan sampel darah dilakukan di ruang pengambilan
sampel darah
 Pengambilan sampel sputum dilakukan di tempat khusus (tersedia
dipojok luar halam BBLK).
 Setelah sampel dikumpulkan, sampel distribusikan ke masing-
masing laboratorium
 Serah terima dengan bagian laboratorium dicatat pada buku
ekspedisi.
 Pelaksana teknis melakukan pemeriksaan sampel dengan
menggunakan alat yang sesuai
 Setelah alat memproses sampel, maka didadapatkan nilai
parameter yang diperiksa.
 Nilai tersebut langsung dikirim oleh instrumen melalui interface
RS-232 ke aplikasi laboratory information system (LIS) sesuai
dengan identitas pasien
 Kemudin hasil dicetak dan dicatat didalam log book
 Selanjutnya dilakukan verifikasi oleh staf manager teknis
 Ini dilakukan untuk memastikan bahwa data hasil print out
instrumen sudah sesuai dengan pencatat di log book
 Setelah hasil sudah terverifikasi , kemudian dilakukan validasi
hasil oleh dokter Spesialis Patologi Klinik ( penanggung jawab )
atau manajer teknis
 Hasil yang telah divalidasi selanjtnya di serahkan ke bagian
administrasi dengan terlebih dahulu dicatat dalam buku ekspedisi
 Hasil pemeriksaann siap diberikan kepada konsumen
22

 Konsumen yang mengambil hasilharus menandatangani buku


pengambilan hasil dan menulis nama jelas

D. Penanganan Limbah
Limbah laboratorium adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan
laboratorium dalam bentuk padat, cair dan gas. Limbah laboratorium di
Balai Laboratorium dibedakan menjadi dua, yaitu : Limbah infeksius dan
limbah non infeksius. Berikut adalah skema penanganan limbah di Balai
Laboratorium Kesehatan

Gambar 3.5 Penanganan Limbah Kimia Balai Besar Laboratorium


Kesehatan Jakarta

1. Limbah infeksius
a. Limbah Infeksius Padat
 Limbah benda tajam, yaitu alat atau objek yang mempunyai sudut
tajam, sisi ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau
menusuk kulit, misalnya jarum suntik dan pecahan dari kaca
23

 Sisa bahan pemecahan, misalnya jaringan, faeces, bekuan darah


dan medium biakan
Limbah infeksius padat yang dihasilkan oleh BBLK Jakarta akan
disterilisasi dahulu dalam autoclave sebelum disalurkan kepihak
ketiga yaitu medivest.

b. Limbah Infeksius Cair


Limbah cair infeksius misalnya sisa spesimen seperti darah, serum
atau plasma, urin, dan cairan tubuh lainnya. Limbah infeksius cair
yang dihasilkan oleh BBLK Jakarta akandisalurkan kepihak ketiga
yaitu medivest.
2. Limbah Non Infeksius
a. Limbah Non Infeksius Cair

Limbah Non Infeksius Cair adalah limbah cair yang dihasilkan dari
kegiatan di laboratorium di luar medis yang berasal dari dapur,
perkantoran, taman dan halaman di BBLK Jakarta dialirkan ke
instalasi pengolahan air limbah (IPAL)

b. Limbah Non Infeksius Padat


Limbah Non Infeksius Padat misalnya sampah umum sepert kertas,
tissue, plastik, kayu, pembungkus, kardus dan sebagainya. Limbah
infeksius padat akan diangkut oleh petugas kebersihan ke TPA.
c. Limbah Non Infeksius Gas
Limbah non infeksius gas adalah limbah yang dihasilkan dari
penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen oksida atau termometer
yang pecah (uap air raksa) Limbah non infeksius gas di BBLK Jakarta
di alirkan ke scrubber untuk memisahkan partikel-partikel solid dari
gas dan mengalirkab ke instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
24

Anda mungkin juga menyukai