Anda di halaman 1dari 18

PENGENDALIAN MUTU INTERNAL

Semester Antara 2023


Tujuan Pemantapan/Pengendalian Mutu Internal:

a. Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan


mempertimbangkan aspek analitik dan klinis.
b. Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil yang salah
tidak terjadi dan perbaikan penyimpangan dapat dilakukan segera.
c. Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien,
pengambilan, pengiriman, penyimpanan dan pengolahan spesimen
sampai dengan
pencatatan dan pelaporan telah dilakukan dengan benar.
d. Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui sumbernya.
e. Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan (customer)
Kegiatan pemantapan mutu internal antara lain :
1. persiapan pasien,
2. pengambilan dan penanganan spesimen,
3. kalibrasi peralatan,
4. uji kualitas air, reagen
5. uji ketelitian dan ketepatan,
6. pencatatan dan pelaporan hasil.
1. Persiapan Pasien
Sebelum diambil specimen, pasien dipersiapkan dahulu dengan baik
sesuai persyaratan pengambilan specimen berdasarkan Pedoman
Praktek Laboratorium Yang Benar (GLP), 2004.

a. Macam Spesimen : serum, plasma, darah, urine, cairan otak,


bilasan lambung, sperma, cairan pleura,
cairan arcites.
b. Persiapan :
1) Pasien Puasa selama 8-12 jam sebelum diambil darah
2) Pengambilan specimen sebaiknya pagi hari (07.00 - 09.00)
3) Menghindari obat-obatan untuk sampel :
- darah tidak minum obat 4-24 jam,
- urin (48-72jam),
- pemberian obat tidak mungkin dihentikan.
4) Menghindari aktifitas fisik
5) Memperhatikan efek postur: pasien duduk sekurangnya 15 menit
sebelum diambil darah
6) Memperhatikan fase diurnal : ACTH, Renin, Aldosteron
c. Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan :
Diet, obat-obatan,merokok, alcohol, aktifitas fisik, ketinggian tempat
tinggal, demam, trauma, variasi circadian rythme (umur, diurnal,
mentruasi/tdk, pagi/siang), umur, ras, gender, kehamilan.
2. Pengambilan :
a. Peralatan (basah, kering, tidak mengandung deterjen, terbuat dari
bahan stabil, mudah dicuci, disposibel)
b. Wadah dng syarat (bahan gelas/plastic, aman, bertutup rapat/ulir,
bersih, kering).
c. Pengawet dan antikoagulan
d. waktu
e. Lokasi pengambilan ( Vena/kapiler)
f. Volume tergantung pemeriksaan
3. Pemberian Identitas :
- tanggal permintaan,
- tanggal dan jam pengambilan,
- identitas pasien (nama, umur, jenis kelm, alamat/ruang), identitas
pengirim (nama, alamat, telpon), No lab, Diagnose /keterangan
klinis, obat yg diberikan ,
- pengambilan, Volume,
- Transpor media/pengawet yang digunakan, nama pengambil
Specimen
4. Pengolahan
a. Serum
Darah dibiarkan suhu kamar selama 20-30 menit, sentrifuse 3000 rpm selama 5-
15 menit. Pemisahan serum dilakukan 2 jam setelah pengambilan spesimen.
Serum yang memenuhi syarat tidak merah dan tidak keruh.
b. Plasma :
Masukkan 2 mg EDTA dlm botol +alirkan 2 ml darah vena tanpa melalui jarum , tutup
botol & campur dng antikoagulan EDTA 60 detik/lebih. Ambil darah untuk
pemeriksaan langsung dari botol, tutup botol segera. Bila pemeriksaan ditunda
disimpan dialmari es.
c. Darah
Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang berisi antikoagulan yang
sesuai, kemudian dihomogenkan dengan membolak balik tabung 10-12 x secara
perlahan dan merata.
5. Penyimpanan dan pengiriman spesimen
a. Penyimpanan. Spesimen yang sudah didapatkan segera dikirim ke
laboratorium untuk diperiksa, karena stabilitas spesimen dapat
berubah. Cara penyimpanan spesimen pada suhu kamar, dalam
almari es suhu 2 – 8 °C;dibekukan suhu -20 °C ; -70 °C; -120 °C ,
diberi bahan pengawet, penyimpanan spesimen darah sebaiknya
bentuk serum/lisat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas spesimen antara lain :

a. Terjadi kontaminasi kuman dan bahan kimia


b. terjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada spesimen
c. terjadi penguapan
d. pengaruh suhu
e. terkena paparan sinar matahari
6. Pengiriman.
Persyaratan pengiriman :
• Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen,
• tidak terkena sinar matahari langsung,
• kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium
dengan berlabel,
• suhu pengiriman memenuhi syarat
7. Kalibrasi Peralatan :
• Faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan salah satunya
peralatan laboratorium. Oleh karena itu alat perlu dipelihara dan
dikalibrasi secara berkala.
• Alat yang perlu
• a. Pemantauan suhu almari es, inkubator, deepfreezer, waterbath.
Penyimpangan suhu melebihi 2°C, pengatur suhu perlu disetel
kembali.
Contoh kartu pencatatan suhu seperti dibawah ini :
b. Penyertaan bahan atau strain kuman untuk kontrol kualitas
pemeriksaan.
c. Uji kualitas media reagensia dan zat warna.
Uji Kualitas Air :
- Air Suling : fisik jernis, tidak berbau, tidak berwarna
- Keasaman Kebasaan : 10 ml air + 2 tetes larutan Metil Merah / 5
tetes Biru bromthimol . Jika dng MM menjadi merah (air bersifat
asam), jika biru dng BTB ( air bersifat basa), Syarat : tidak berwarna
- Bebas Ammonium, besi, Kalsium, Klorida, nitrat, sulfat, CO2, Zat
Teroksidasi, Sisa Penguapan.
8. Pemeliharaan dan kalibrasi alat laboratorium seperti sentrifuge
(timer, rpm), pipet.
• Set sentrifuge pada “waktu yang sering dipaka” (5 menit), Jalankan
sentrifuse bersamaan dengan jalankan stopwatch. Waktu sentrifuse
berhenti, matikan stopwatch, catat waktu yang ditunjukkan
stopwatch.
a. Pemantapan/pengendalian Mutu Internal Kimia Kesehatan
meliputi :
(1) Thermometer , kalibrasi 6 bulan sekali :
Letakkan thermometer yang akan dikalibrasi dan thermometer
standar bersertifikat berdekatan dalam ruang AC (suhu 20-25 °C),
diamkan selama 1 jam. Catat suhu kedua thermometer.
Syarat beda +/- 0.5 °C, ulangi pada suhu 30 °C, 40 °C dlm oven
(2) Pencatatan atau pemantauan suhu almari es.
(3) Kalibrasi alat GC
(4) Kalibrasi alat AAS.
b. Pemantapan Mutu Internal Patologi meliputi :
(1) Pencatatan atau pemantauan suhu almari es.
(2) Kalibrasi Spektofotometer.
(3) Pemeriksaaan gula.
(4) Pemeriksaan SGOT.
(5) Pemeriksaan SGPT.
(6) Pemeriksaan Kreatin.
(7) Pemeriksaan Ureum.
(8) Pemeriksaan suhu refrigator.
(9) Pemeriksaan Kolestrol

Anda mungkin juga menyukai