Anda di halaman 1dari 18

Gunung Meletus

S1 Ilmu Keperawatan’20
Anggota
Arbinendra Fajar S. (20.0603.0028) 1
Farhan Fatkhi M. (20.0603.0027) 2

Sintya Dewi W. (20.0603.0016) 3


Hira Rona Salsabila (20.0603.0021) 4
Putri Apriliani (20.0603.0092) 5
1 Definisi
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di
dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000° C. Cairan magma yang keluar
dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-
1.200° C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur
sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai
sejauh radius 90 km.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus
disebut gunung berapi aktif.
Tipe-tipe Gunung Berapi

• Gunung berapi kerucut atau gunung


berapi strato (strato vulcano).
• Gunung berapi perisai (shield volcano).
• Gunung berapi maar.
3 Klasifikasi Gunung Berapi di Indonesia

Kalangan vulkanologi Indonesia mengelompokkan gunung berapi ke dalam tiga tipe


berdasarkan catatan sejarah letusan/erupsinya.
• Gunung api Tipe A : tercatat pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu
kali sesudah tahun 1600.
• Gunung api Tipe B : sesudah tahun 1600 belum tercatat lagi mengadakan erupsi magmatik
namun masih memperlihatkan gejala kegiatan vulkanik seperti kegiatan solfatara.
• Gunung api Tipe C : sejarah erupsinya tidak diketahui dalam catatan manusia, namun
masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada
tingkah lemah.
4 Ciri-ciri gunung akan meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui
beberapa tanda, antara lain:
• Suhu di sekitar gunung naik.
• Mata air menjadi kering
• Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran
(gempa)
• Tumbuhan di sekitar gunung layu
• Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Hasil Letusan Gunung Berapi
1.Gas vulkanik
2.Lava
3.Aliran pasir serta batu panas
4.Lahar
5.Hujan Abu
6.Awan panas
6 Persiapan Menghadapi Letusan Gunung Berapi

• Mengenali daerah setempat dalam menentukan • Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang
tempat yang aman untuk mengungsi. atau lainnya.
• Membuat perencanaan penanganan bencana. • Jangan memakai lensa kontak.
• Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan.
• Mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian • Pakai masker atau kain menutupi mulut dan
alat perlindungan) jika terjadi letusan gunung berapi. hidung.
• Hindari daerah rawan bencana seperti lereng • Saat turunnya awan panas usahakan untuk
gunung, lembah dan daerah aliran lahar. menutup wajah dengan kedua belah tangan.
• Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan • Setelah terjadinya Letusan Gunung Berapi.
awan panas. • Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
• Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana • Bersihkan atap dari timbunan Abu, karena beratnya
susulan. bisa merusak ataun meruntuhkan atap bangunan.
• Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh,
seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi • Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena
dan lainnya. hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem,
persneling hingga pengapian
7 Bahaya Letusan Gunung Berapi
Bahaya Primer

• Awan Panas, suhunya antara 300 - 700 Celcius, kecepatan lumpurnya pun sangat tinggi, > 70 km/jam (tergantung
kemiringan lereng).
• Lontaran Material (pijar), terjadi ketika letusan (magmatik) berlangsung.
• Hujan Abu lebat, terjadi ketika letusan gunung api sedang berlangsung. Karena ukurannya yang halus, material ini
akan sangat berbahaya bagi pernafasan dan mata
• Lava, merupakan magma yang mencapai permukaan, sifatnya liquid (cairan kental dan bersuhu tinggi, antara 700
– 1200 C. Karena cair, maka lava umumnya mengalir mengikuti lereng dan membakar apa saja yang dilaluinya.
• Gas Racun, muncul tidak selalu didahului oleh letusan gunung api sebab gas ini dapat keluar melalui rongga-
rongga ataupun rekahan-rekahan yang terdapat di daerah gunung api.
• Tsunami, terjadi pada gunung api pulau, dimana saat letusan terjadi material-material akan memberikan energi
yang besar untuk mendorong air laut ke arah pantai sehingga terjadi gelombang tsunami.
8
Bahaya Sekunder

Bahaya ikutan letusan gunung api adalah bahaya yang terjadi setelah proses peletusan berlangsung.
Bila suatu gunung api meletus akan terjadi penumpukan material dalam berbagai ukuran di puncak dan
lereng bagian atas. Pada saat musim hujan tiba, sebagian material tersebut akan terbawa oleh air hujan
dan tercipta adonan lumpur turun ke lembah sebagai banjir bebatuan, banjir tersebut disebut lahar.
Upaya Penanggulangan Letusan Gunung Berapi
9 Oleh Pemerintah

1. Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam


menggunakan alat pencatat gempa (seismograf).
2. Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika
terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi
3. Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi,
Geofisika, dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam
bentuk buku, peta dan dokumen lainya.
4. Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah
Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung
berapi.
10 Keuntungan Letusan Gunung

1. Letusan gunung akan mengeluarkan abu vulkanik yang sangat kaya dengan unsur hara sehingga tanah
disekitar pegunungan menjadi lebih subur daripada tempat lain. Pertanian menjadi mata pencarian yang
dapat mensejahterakan masyarakat sekitar gunung api.
2. Bahan bangunan yang berupa pasir, batu, kerikil dan mineral lainnya banyak dihasilkan ketika terjadi
letusan gunung api. Bahan bangunan itu bisa digunakan untuk pembangunan prasarana untuk
masyarakat, misalnya: gedung sekolah, jalan, jembatan dan lain-lain.
3. Gunung api juga menghasilkan mineral yang sangat berguna bagi kehidupan.
4. Secara geografis, gunung berapi juga menghasilkan dataran tinggi yang sering mendatangkan hujan
orografis sehingga menghasilkan banyak air bagi kehidupan disekitar gunung api.
5. Dengan dataran tinggi yang subur dan indah dapat dimanfaatkan untuk tempat pariwisata bagi wisatawan
yang ingin menikmati segarnya udara pegunungan dan dapat menghilangkan kejenuhan selama
beraktifitas.
11 Kekurangan Letusan Gunung
• Keluarnya awan panas, misalnya masyarakat sekitar gunung merapi menyebutnya
"wedus gembel".
• Letusan gunung berapi juga menghasilkan lava pijar yang sangat berbahaya.
• Lahar dingin, lahar ini dihasilkan dari lava yang bercampur dengan air hujan.
• Gunung api juga menghasilkan daerah bayangan hujan. Daerah ini jarang terjadi
hujan dan kering sehingga sulit dijadikan lahan pertanian.
• Abu vulkanik yang membumbung ke atas bisa menyebabkan terganggunya
penerbangan pesawat.
• Untuk skala kecil, kejadian gunung meletus juga menghasilkan gelombang tsunami.
Misalnya letusan gunung krakatau di selat sunda.
12 Letusan-Letusan Yang pernah Terjadi di Indonesia

Gunung Kelud

Sejak abad ke-15, Gunung Kelut telah memakan korban lebih dari 15.000
jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari
10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat
secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah
letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir
lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.

Pada abad ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1
Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat
aktivitasnya. Pola ini membawa maternity ahli gunung api pada siklus 15
tahunan bagi letusan gunung ini.
13 Letusan-Letusan Yang pernah Terjadi di Indonesia

Gunung Merapi

Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung


berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona
subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah
Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak
400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya
adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava
kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.

Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar
sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya
besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan
besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa
diselubungi abu.
14 Letusan-Letusan Yang pernah Terjadi di Indonesia

Gunung Galunggung

Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882


(VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822,
di mana expose Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil
pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa expose keruh tersebut
panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.

Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan


menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus,
awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara
mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa
dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur
dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
15 Letusan-Letusan Yang pernah Terjadi di Indonesia

• Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa
dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau)
yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.
• Letusannya yang dahsyat, awan panas dan wave yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000
jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, wave ini adalah yang terdahsyat di kawasan
Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, state dan Pulau Rodrigues
dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom corpuscle yang
diledakkan di Hiroshima dan metropolis di akhir Perang Dunia II.
• Letusan Krakatoa menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari
akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya.
Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
• Ledakan Krakatoa ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung
Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun
gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara
ketika Gunung Krakatoa meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah
berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
• Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatoa adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan
telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang
geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan
tersebut.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai