Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY,M

DENGAN DIAGNOSA MEDIS KANKER


RECTUM POST OP EXPLORATORY
LAPAROTOMY HARI -3 DI RUANG
EDELWEISS RUMAH SAKIT RUMAH
SAKIT TK.II DR. SOEDJONO
MAGELANG
Disusun Oleh Kelompok
KELOMPOK KAMI
1. Amelia saputri 20.0603.0093
2. zuba Nur Arifah 20.0603.0094
3. lesa titta bela 20.0603.0095
4. agustin kana 20.0603.0096
5. nadya rizky anggraeni 20.0603.0098
DEFINISI
Kanker rektum adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas
didalam permukaan usus besar atau rektum (Dyayadi MT, 2009).
Kanker rektum merupakan salah satu dari keganasan pada
kolon dan rektum yang khusus menyerang bagian rektum yang
terjadi akibat timbulnya di mukosa/epitel dimana lama
kelamaan timbul nekrose dan ulkus (Nugroho, 2011).
Kanker rektum adalah pertumbuhan sel abnormal atau maligna
pada daerah rektum (Sodikin, 2011)
ETIOLOGI
1. Diet rendah serat
Penyebab Kanker rektum masih
2. Lemak
belum diketahui pasti,namun
3. Polip
telah dikenali beberapa faktor
4. Inflamatory Bowel Disease
predisposisi. menurut (Smeltzer,
Burke, Hinkle & Cheever, 2010) : 5. Riwayat kangker pribadi
6. Riwayat kangker rektal keluarga
7. Gaya hidup
8. Usia > 50 tahun
MANIFETASI KLINIS
Gejala sangat ditentukan oleh lokasi Anoreksia
kanker, tahap penyakit, dan fungsi Penurunan berat badan tanpa alasan
segmen usus tempat kanker berlokasi. Keletihan
Gejala yang paling menonjol adalah Mual dan muntah-muntah
(Smeltzer, Burke, Hinkle & Cheever, (2010) : Usus besar terasa tidak kosong
Perubahan kebiasaan defekasi seluruhnya setelah BAB
Terdapat darah dalam feses adalah Fases menjadi lebih sempit (seperti
gejala paling umum kedua pita)
Gejala anemia tanpa diketahui Perut sering terasa kembung atau
penyebabnya keram per
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Fecal acculat blood test Pemeriksaan darah samar pada fases dibawah
mikroskop
Endoskopi merupakan prosedur diagnostic utama dan dapat dilakukan
dengan agimoidoskopi (> 35% tumor terletak direktosigmoid) atau
dengan kolonoskopi total.
Biopsy, pengambilkan sela tau jaringan abdonormal.
Ultrasonografi (USG) digunkakan untuk melihat ada tidaknya metastasis
kanker kelenjar getah bening dibadomen dan hati.
Laboratorium Pemeriksaan kimir darah alkaline phosphatase dan kadar
bilirubin dan meninggi, indikasi telah mengenai hepar.
PEMBAHASAN
1 2 3 4
PEMBEDAHAN KOLOSTOMI RADIASI KEMOTERAPI
Tujuannya Pembuatan lubang Terapi radiasi kemoterapi pada kanker
memperlancar saluran sementara atau merupakan kolorektal dapat
cerna, baik bersifat permanen dari usus penanganan dilakukan sebagai terapi
kuratif maupun besar melalui dinding karsinoma dengan ajuvan, neoaduvan atau
nonkuratif. perut bila jalan ke menggunakan x-ray paliatif. Terapi ajuvan
(Sjamsuhidayat & de anus tidak bisa berenergi tinggi untuk direkomendasikan untuk
Jong, 2011) berfungsi. (Suratun & membunuh sel kanker rektum stadium II
Lusianah, 2010) karsinoma. (American dan stadium III yang
Cancer Society, 2013) memiliki risiko tinggi
(Komite Penanggulangan
Kanker Nasional, 2015)
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Identitas pasien : Identitas penanggung jawab :

Nama : Ny. M Nama : Nn. B

Umur : 44 Tahun Pekerjaan :

Alamat : Boton Hubungan : anak

Tanggal masuk rs/rb : 21 Juni 2023


PENGKAJIAN
Kesehatan Umum : Riwayat sakit Sekarang :

Alasan masuk rumah sakit : Pasien datang Pasien saat di kaji mengatakan nyeri perut
ke IGD dengan keluhan diare sudah 7 hari, bagian tengah nyeri skala 5 seperti diiris-
memberat 3 hari terakhir, BAB warna hitam iris nyeri menetap dibagian perut tepatnya
bercampur lendir. 6 bulan terakhir BB luka pada post op,nafsu makan
menurun drastis dan nafsu makan menurun,mual sehingga membuat pasien
berkurang. Pasien mengeluh lemas tidak mau makan,mengatakan sering bab
Tekanan darah 97/65 mmHg cair dengan warna hitam frekuensi sering
Nadi : 110 x/ menit 3-5 kali,sehingga merasa lemas,serta
Suhu 36,5 0C mengatakan sariawan bibir pecah pecah
Respirasi 20 x/ menit kering.
LANJUTAN...
Riwayat penyakit
Riwayat masa lalu : keluarga :
Riwayat Pengobatan :

Pasien mengatakan Pasien tidak memiliki tidak mempunyai riwayat


Memiliki riwayat tumor riwayat penyakit keluarga pengobatan
kolon asendens.
PEMERIKSAAN FISIK
A (Antropometri) meliputi B (Biochemical) meliputi data
C (Clinical )
BB, TB, LK, LD, LILA, IMT: laboratorium yang abormal:
Rambut : rambut
BB biasanya : 32 kg WBC 18300 lurus,pendek,berwarna hitam
Tinggi Badan : 157 cm LYM %5.1 Konjungtiva : anemis
GRA % 90 Mukosa bibir : kering
IMT : 13 (kurus)
Turgor kulit : buruk

D (Diet) meliputi nafsu, jenis, frekuensi makanan yang diberikan selama di rumah sakit:
Nafsu makan Kurang baik,karena pasien takut akan diare yang terus menerus,frekuensi
makan tidak pasti, sekitar 150cc/porsi
LANJUTAN..
Pemeriksaan Abdomen : Skala Nyeri :

Inspeksi : perut simetris,terdapat luka


Provokes (yang menimbulkan nyeri) : luka oprasi
operasi diperut bagian tengah dengan
Quality (bagaimana kualitasnya) : diiris-iris
panjang kurang lebih 8-10 cm,terpasang
Regio (dimana letaknya) : perut tengah
draine di sebelah kanan
Scala (berapa skalanya) : 6
Auskultasi : bising usus 15x / menit
Time (waktu) : menetap
Palpasi : ada nyeri tekan bagian tengah
Perkusi : timpani
HASIL PEMERIKSAAN
Pemeriksaan USG Upper Lower Abdomen :
Asnexa kanan kiri : Tampak lesi kistik uk. 6,6x6,2 cm dengan internal
debris di adnexa kanan yang pada CDUS tak tampak vaskularisasi
Tak Focus of interest (kuadran kiri bawah cavum abadomen) : tampak
gambaran target uk. 4,07x3,33 cm, nyeri tekan (+)
KESAN :
Curiga intususpepsi colonsigmoid ec mass?
Brown cyst adnexa kanan
Sludge GB
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
No WAKTU ETIOLOGI PROBLEM
(GEJALA) (TANDA)

1 26 Juni 2023 Pasien pasien nampak Agen pencedera Nyeri Akut


09.00 WIB mengatakan nyeri menyeringai fisik
pada perut bagian pasien nampak (pembedahan)
tengah meinfungi bagian (D.0077)
nyeri
P : luka operasi TD : 97/65 mmHg
Q : Diiris-iris S : 36, 5 oC
R : Perut tengah N : 59 x/menit
S:6 RR : 20 x/menit
T : Menetap nampak luka post
op sepanjang 8-
10cm
Terpasang draine
diperut sebelah
kanan
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
No WAKTU ETIOLOGI PROBLEM
(GEJALA) (TANDA)

1 27 Juni 2023 pasien pasien nampak faktor psikologis resiko deficit


09.00 WIB mengatakan nafsu lemas dan pucat (keengganan nutrisi
makan berkurang pasien nampak bibir untuk makan)
pecah pecah, (D.0032)
sariawan
nampak membrane
mukasa pucat
diare berwarna
hitam dengan
frekuensi kurang
lebih 4-5 kali
IMT 13 (kurus)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)

2. Risiko deficit nutrisi b.d faktor psikologis(keengganan untuk makan) (D.0032)


INTERVENSI
TUJUAN &
DIAGNOSA
No WAKTU KRITERIA HASIL INTERVENSI (SIKI) RASIONAL
KEPERAWATAN
(SLKI)

1 26 Juni Nyeri Akut b.d setelah Identifikasi skala nyeri mengetahui skala nyeri
2023 Agen dilakukan
09.00 pencedera tindakan Identifikasi lokasi, durasi,karakteristik,frek mengetahui
WIB fisik keperawatan uensi,kualitas dan intensitas nyeri tingkatkarakterisitik
selama 3x24 nyeri
jam, diharapkan
masalah nyeri Kontrol lingkungan yang memperberat memberikan rasa
akut teratasi nyeri nyaman
dengan kriteria
hasil : Berikan teknik nonfarmakologisuntuk memberikan rasa
Tingkat Nyeri mengurangi rasa nyeri nyaman dan
(L.08066) mengurangi rasa
Keluhan Ketidaknyamanan
nyeri
menuru (5) Kolaborasikan dengan dokter Mengurangi rasa nyeri
meringis pemberianobat analgesik
menurun (5)
INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA
No WAKTU INTERVENSI (SIKI) RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL (SLKI)

2 26 Juni Risiko deficit Setelah dilakukant Monitor asupan dan Untuk mengetahui
2023 nutrisi b.d indakan keluarnyamakanan dan cairan serta asupan
09.00 faktor keperawatan kebutuhankalori keluarnyamakanan
WIB psikologis selama 3x24 jam dan cairan dan
(keenggana n diharapkan status kebutuhancairan
untuk makan) nutrisi
membaik dengan Diskusikan perilakumakan dan jumlah Untuk mengetahui
kriteriahasil : akvitasfisik yang sesuai jumlah asupan yang
porsi makan dibutuhkan
yang
dihabiskan Ajarkan pengaturan diet yang tepat Untuk mengetahui
meningkat asupan makanan yang
berat badan dikonsumsi
membaik
indeks massa Kolaborasikan dengan ahli gizi Untuk membantu
tubuh tentang target berat badan, mempercepatpeningka
membaik kebutuhan kalori dan tan berat badan
pemilihanmakanan pasien
IMPLEMENTASI
DIAGNOSA
No WAKTU IMPLEMENTASI RESPON (DATA SUBYEKTIF & DATA OBYEKTIF)
KEPERAWATAN

1 26 Juni Nyeri akut mengidentifikasi skala nyeri S : pasien mengatakannyeri


2023 berhubungan O:
10.00 WIB dengan agen pasien nampak menyeringai
pencedera skala nyeri 6
fisik
10.15 WIB mengontrol lingkungan S : Pasien mengatakannyeri
yang memperberat nyeri O : pasien melindungidaerah nyeri

10.30. WIB Memberikan S : Pasien bersediamenerima latihannafas dalam


Teknik relaksasi nafas O : pasien dapat mendemonstrasikanrelaksasi nafas
dalam untuk mengurangi dalam
rasa nyeri

11.00 WIB Memberikan obat analgesic S : pasien bersedia diberikan injeksi analgesic
O : obat masuk melalui intra vena
LANJUTAN..
DIAGNOSA
No WAKTU IMPLEMENTASI RESPON (DATA SUBYEKTIF & DATA OBYEKTIF)
KEPERAWATAN

2. 27 Juni Nyeri akut mengidentifikasi lokasi, S : pasien mengatakan siap untuk dilakukan
2023 berhubungan durasi, karakteristik, identifikasi
10.00 WIB dengan agen frekuensi, kualitas dan P= lukaoprasi , Q=diiris-iris , R=peruttengah , S= 5 ,
pencedera intensitas nyeri T=menetap
fisik O : pasien Nampak memegangi bagian yang nyeri

10.15 WIB mengontrol lingkungan S : Pasien mengatakan nyeri


yang memperberat nyeri O : pasien melindungi daerah nyeri

10.30 WIB Memberikan relaksasi S: pasien mau di berikanterapi autogenic


autogenic O : pasien nampak mendemonstrasikanrelaksasi
autogenic dengan benar

11.00 WIB Memberikan obat analgesic S : pasien bersediadiberikan obat analgesic


O : obat masuk melalui intravena
LANJUTAN..
DIAGNOSA
No WAKTU IMPLEMENTASI RESPON (DATA SUBYEKTIF & DATA OBYEKTIF)
KEPERAWATAN

3 28 Juni Nyeri akut Mengidentifikasi skala nyeri S : pasien mengatakannyeri


2023 berhubungan O : skala nyeri 2
10.00 WIB dengan agen
pencedera
10.15 WIB fisik mengontrol lingkungan S : Pasien mengatakan nyaman
yang memperberat nyeri O : Pasien tampak nyaman

10.30 WIB memberikan S : pasien mengatakanbersedia dilakukanrelaksasi


Teknik relaksasi guided guided imagery
imagery O : pasien mengikutiarahan dengan baik
LANJUTAN..
DIAGNOSA
No WAKTU IMPLEMENTASI RESPON (DATA SUBYEKTIF & DATA OBYEKTIF)
KEPERAWATAN

1 26 Juni Risiko deficit Memonitor asupan dan S : pasien mengatakanbersedia


2023 nutrisi b.d keluarnyamakanan dan Dimonitor asupan makanandan cairan serta
10.00 WIB faktor cairan serta kebutuhan kebutuhan
psikologis kalori kalorinya
(keenggananu O : pasien tampak kooperatif
ntuk makan)
2 27 juni Mendiskusikan S : pasien mengatakanbersedia melakukanapa yang
2023 perilakumakan dan jumlah dianjurkan perawat
10.00 WIB akvitasfisik yang sesuai O : pasien tampak memperhatikan

S : pasien mengatakanbersedia diajarkan diet yang


10.30. WIB Mengajarkan pengaturan tepat
diet yang tepat O : pasien tampak memperhatikandan
seskali bertanya

3 28 juni Mengkolaborasikan dengan S : pasien mengatakanbersedia melakukanarahan dari


2023 ahli gizi tentang target berat perawat
10.00 WIB badan, kebutuhan kalori dan O : pasien tidak tampak kurus seperti
pemilihan makanan sebelumnya
EVALUASI
DIAGNOSA
No WAKTU EVALUASI
KEPERAWATAN

1 26 juni Nyeri akut S : pasien mengatakannyeri


2023 berhubungan P = luka oprasi
12.00 WIB dengan agen Q = diiris-iris
pencedera R = perut tengah
fisik S=6
T = menetap
O : pasien menyeringai
TD : 122/78 MmHg
N: 76x/menit
S: 36,6 C
RR : 20x/menit
A : Masalah nyeri belum teratasi
P : Ianjutkanintervensi
Identifikasinyeri
Anjurkanterknik relaksasi
Kolaborasikandengan dokter oemberian obat analgesic
LANJUTAN..
DIAGNOSA
No WAKTU EVALUASI
KEPERAWATAN

2 27 juni 2023 Nyeri akut S : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang


12.00 WIB berhubungan P : luka oprasi
dengan agen Q : diiris-iris
pencedera R : perut tengah
fisik S:5
T : menetap
O : pasien nampak memegangi bagian yang nyeri
A : masalah nyeri teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
pertahankan kondisi nyaman
berikan Teknik relaksasi
kolaborasikan dengan dokter pemberian obat analgesic
LANJUTAN..
DIAGNOSA
No WAKTU EVALUASI
KEPERAWATAN

3 28 juni 2023 Nyeri akut S : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang


12.00 WIB berhubungan P : luka oprasi
dengan agen Q :diiris-iris
pencedera R : perut tengah
fisik S:3
T : menetap
O : pasien Nampak nyaman
A : masalah nyeri teratasi
P : Intervensi dihentikan
LANJUTAN..
DIAGNOSA
No WAKTU EVALUASI
KEPERAWATAN

1 26 juni 2023 Risiko deficit nutrisi b.d S : pasien mengatakan sudah sedikit membaik, aktivitas fisik yang dilakukan
12.00 WIB faktor psikologis seperti miring kanan dan kiri, setengah duduk
(keengganan untuk O : TTV :
makan) TD : 122/78 MmHg
N: 76x/menit
S: 36,6 C
RR : 20x/menit
A : masalah teratasi Sebagian
P : lanjutkan intevensi
Ajarkan pengaturan diet yang tepat
Kolaborasik dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori
dan pemilihan makanan
LANJUTAN..
DIAGNOSA
No WAKTU EVALUASI
KEPERAWATAN

2 27 juni 2023 Risiko deficit nutrisi b.d S : pasien mengatakan sedikit enakan dan tidak ada keluhan
12.00 WIB faktor psikologis O : TTV :
(keengganan untuk TD : 122/78 MmHg
makan) N: 76x/menit
S: 36,6 C
RR : 20x/menit
A : masalah teratasi Sebagian
P : lanjutkan intervensi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori
dan pemilihan makanan
LANJUTAN..
DIAGNOSA
No WAKTU EVALUASI
KEPERAWATAN

3 28 juni 2023 Risiko deficit nutrisi b.d S : pasien mengatakan sudah lebih baik dan enakan, nafsu makan
12.00 WIB faktor psikologis bertambah sedikit demi sedikit
(keengganan untuk O : pasien tampak lebih tertawa dan badan berisi
makan) TTV :
TD : 122/78 MmHg
N: 76x/menit
S: 36,6 C
RR : 20x/menit
A : masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai