Anda di halaman 1dari 14

CA COLON

(KANKER KOLON)
Anggota Kelompok 8 :

Dita RatnaDila Agustien Sy (192303102194)


Eka Putri Ramadhani (192303102178)
Zahwa Maudissa Arsy Insyra (192303102136)
.
DEFINISI

Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal / neoplasma yang muncul
dari jaringan epithelial dari kolon. Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang
bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya( Brunner and
Suddarth ,2001: 810 )
.
ETIOLOGI

Penyebab dari kanker Colon tidak diketahui. Faktor resiko yang telah teridentifikasi adalah :
• Usia lebih dari 40 tahun
• Darah dalam feses
• Riwayat polip rektal atau polip kolon
• Diet tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat.
.
PATOFISIOLOGI
a) Anatomi fisiologi kolon
Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi
utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon tediri dari kolon
menanjak (ascending), kolon melintang transverse), kolon menurun (descending), sigmoid,
dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintng sering di
sebut dengan “kolon kanan”, sedangkan bagian sisanya serng di sebut dengan “kolon kiri” .
b) Perubahan patologi
Karsinoma kolon sebagian besar menghasilkan adenomatus polip. Biasanya tumor
ini tumbuh tidak terdeteksi sampai gejala-gejala muncul secara perlahan dan tampak
membahayakan. Penyakit ini menyebar dalam beberapa metode. Tumor mungkin menyebar
dalam tempat tertentu pada lapisan dalam di perut, mencapai serosa dan mesenterikfat,
kemudian umor ini mulai mendekat pada organ yang ada di sekitarnya, kemudian meluas ke
dalam lumen pada usus besar atau menyebar ke limfa atau pada sistem sirkulasi.
.
PENGKAJIAN
A. Biodata Pasien :
Nama : Tn. A
Umur : 35 th
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : PNS
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Kalirejo, Lampung Tengah
Tanggal Masuk RS : Sabtu, 10 Oktober 2020
Diagnosa Medis: Ca Colon
2. Riwayat Kesehatan : LANJUTAN…
a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien masuk ke Rumah Sakit tanggal 10 Oktober 2020 akibat mengalami penyakit nyeri hebat
pada bagian perut. Klien datang ke RSUD Pringsewu diantar oleh keluarganya melalui IGD, pada
tanggal 10 Oktober 2020, dengan keluhan nyeri pada abdomen, kram perut, pola defekasi
bermasalah, sering sembelit, feses berwarna kehitaman dan kadang disertai darah merah segar,
tidak nafsu makan, penurunan berat badan, dan cepat letih.
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan atau obat-obatan, hanya saja tidak
terlalu suka sayuran. + 4 tahun yang lalu klien pernah terkena penyakit thypoid sampai diopname.
Klien pernah mengalami kecelakaan motor namun tidak fatal. Keluarga klien mengatakan bahwa
klien hampir setiap hari mengkonsumsi daging hewan, jarang makan sayur, dan klien mempunyai
riwayat peminum / alkoholic.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien menjelaskan anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit keturunan yang
umumnya menyerang, seperti DM, Asma, Hipertensi.
LANJUTAN…
5. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
a. Keadaan Umum
Hasil pemeriksaan TD 110/90 mmHg, Nadi 70x/menit, irama reguler kekuatan sedang,
Respirasi 26x/menit, Suhu 36,50 C, sebelum sakit BB 68 Kg, TB 158 cm.
 Kepala : kulit kepala normal, tidak ada hematoma, lesi atau kotor. Rambut mudah patah saat
dicabut, hitam tanpa uban, dan bersih.
 Mata : mata klien secara umum normal, bentuk simetris, konjungtiva tampak anemis, sklera
tidak ikterik, pupil dapat merespon terhadap cahaya, palpebra normal, tidak ada oedema. Lensa
mata normal, jernih, visus mata kanan dan kiri normal. Tampak garis kehitaman pada kelopak
mata klien bagian bawah.
 Hidung : Hidung klien simetris, tidak ada septum deviasi, polip, epistaksis, gangguan indera
pencium, atau secret.
 Mulut : Mulut klien normal, dimana gigi klien normal, tidak ada lubang, dan tidak ada gigi
palsu. Bibir klien kering, tidak stomatitis, dan tidak sianosis. Gusi klien berwarna merah, lidah
klien tampak kotor.
LANJUTAN…

 Telinga : telinga klien simetris, bersih, dan tidak ada gangguan pendengaran.
 Leher : leher klien normal, tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada kaku kuduk, tidak ada
hematoma, tida ada lesi.
 Tenggorokan klien normal, tidak ada nyeri tekan, tidak hipremis, dan tidak ada pembesaran
tonsil.
b. Dada : bentuk dada klien normal
 Pulmo : Inspeksi : pengembangan dada simetris. Palpasi : Fremitus taktil kanan sama dengan
kiri. Perkusi : pulmo kanan dan kiri sonor. Auskultasi : vesikuler pada pulmo kanan dan kiri.
 Cor : Inspeksi: ictus cordis tidak nampak. Palpasi : Ictus cordis teraba pada mid clavicula sic
5, Perkusi : menunjukkan batas jantung normal.
 Auskultasi : Bunyi jantung I (SI) di ruang intercosta V sebelah kiri, Bunyi jantung II (SII) di
ruang intercosta II sebelah kanan, Bunyi jantung III (SIII) tidak ada, murmur tidak ada.
DIAGNOSA KEPERAWATAN.

1. Nyeri akut b.d obstruksi tumor pada usus dengan kemungkinan menekan organ yang lain.
2. Nyeri akut b.d agen cedera fisik (insisi pembedahan).
3. Risiko infeksi b.d tindakan invasif, insisi post pembedahan.
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik.
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan untuk
mencerna makanan.
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut b.d obstruksi tumor Setelah dilakukan tindakan Managemen Nyeri
pada usus dengan kemungkinan keperawatan selama 1x24 jam, • Identifikasi lokasi,
menekan organ yang lain. maka tingkat nyeri menurun karakteristik durasi,
DS : dengan kriteria hasil : frekuensi, kualitas, intensitas
• Klien mengatakan perutnya • Keluhan nyeri nyeri
sangat sakit bagian bawah. menurun/hilang dengan skala • Identifikasi skala nyeri
• Klien mengatakan perutnya >3 • Identifikasi respon nyeri non
bertambah sakit saat • Pasien tidak meringis verbal
bergerak. • Pasien mau bergerak • Identifikasi faktor yang
• Klien mengatakan nyeri • Frekuensi nadi 86x/menit memperberat dan
hilang timbul. memperingan nyeri
• Jelaskan strategi meredakan
nyeri
• Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
LANJUTAN…

Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

DO : Pemberian Analgesik
• Klien tampak meringis • Identifikasi riwayat alergi obat
kesakitan. • Monitor tanda-tanda vital
• Klien tampak gelisah. sebelum dan sesudah pemberian
• Skala nyeri klien 5. analgesic
• Klien tampak tidak nyaman • Monitor efektifitas analgesic
dengan perutnya. Terapeutik
• TD 110/90 mmHg • Dokumentasikan respons
• Nadi 26x/menit terhadap efek analgesic dan efek
yang tidak diinginkan
• Jelaskan efek terapi dan efek
samping obat.
• Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgesic, sesuai indikasi.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Dx Pelaksanaan Ket
1. Minggu, 11 Oktober 2020
Jam 08.16
• Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, faktor
presipitasi nyeri..
• Mengukur tekanan darah dan suhu, menghitung frekuensi nadi dan nafas.
Hasil :
Nyeri masih dirasakan disekitar perut pasien, nyeri tajam, nyeri bertambah kalau
bergerak, skala nyeri 5. TD 110/80 mmHg, N 65x/menit , R 28x/menit dan Suhu
37°C.

2. Minggu, 11 Oktober 2020


Jam 10.00
Memberikan obat analgesic IV 500mg
Melatih teknik napas dalam
Hasil :
Klien mampu mendemostrasikan teknik napas dalam dengan benar.
EVALUASI KEPERAWATAN
No Dx Evaluasi Keterangan

Minggu, 11 Oktober 2020


Jam 18.00
S :
Klien menyatakan masih nyeri, tetapi sudah
berkurang, skala <3.
Klien menyatakan kalau bergerak nyeri dirasakan
bertambah.
Klien menyatakan sudah bisa tidur
O : TD 110/80 mmHg, N 65x/menit , R 28x/menit
dan Suhu 37°C.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai