Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PENYAKIT APENDISITIS
A N G G O TA K E L O M P O K 9 :
H A I D E R U L L A H S U K M A J AYA A L I
ENDERIKA SAKAMAK
H A N I FA S A B A L E
H A R N I YA N I
DEFINISI APENDISITIS

• Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis dan


merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering,
penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah
kanan dari rongga abdomen dan merupakan penyebab paling
umum untuk bedah abdomen darurat
• apendisitis terdiri dari lima bagian antara lain :
• 1. Apendisitis akut
• 2. Apendisitis infiltrat (Masa periapendikuler)
• 3. Apendisitis perforata
• 4. Apendisitis rekuren
• 5. Apendisitis kronis Fibrosis
ETIOLOGI

• Penyebab penyakit apendisitis secara pasti belum diketahui. Tetapi,


terjadinya apendisitis ini umumnya karena bakteri. diantaranya sumbatan
lumen apendiks, hiperplasia jaringan limfe, fekalit, tumor apendiks dan
cacing askaris yang dapat menyebabkan sumbatan, dan erosi mukosa
apendiks karena parasit seperti E.histolytica.
PATOFISIOLOGI
MEKANISME KLINIS

manifestasi klinis apendisitis adalah sebagai berikut:


1. Nyeri kuadran kanan bawah dan biasanya disertai dengan demam derajat
rendah, mual, dan seringkali muntah
2. Pada titik Mc Burney terdapat nyeri tekan setempat karena tekanan dan
sedikit kaku dari bagian bawah otot rektus kanan
3. Nyeri alih mungkin saja ada; letak apendiks mengakibatkan sejumlah
nueri tekan, spasme otot, dan konstipasi serta diare kambuhan
4. Tanda Rovsing (dapat diketahui dengan mempalpasi kuadran kanan
bawah , yang menyebabkan nyeri kuadran kiri bawah)
5. Jika terjadi ruptur apendiks, maka nyeri akan menjadi lebih menyebar;
terjadi distensi abdomen akibat ileus paralitik dan kondisi memburuk.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• 1. Pemeriksaan laboratorium
• 2. Pemeriksaan urine
• 3. Pemeriksaan radiologi
• 4. Pemeriksaan USG
• 5. Abdominal X-Ray
PENETALAKSANAAN

• , penatalaksanaan apendisitis adalah sebagai berikut:


1.Tindakan medis
a.Observasi terhadap diagnosa
b.Intubasi
c.Antibiotik
2.Terapi bedah
3.Terapi pasca operasi
KOMPILIKASI

Komplikasi utama apendisitis adalah perforasi apendiks yang dapat


berkembang menjadi peritonitis atau abses. Insidens perforasi adalah
10% sampai 32%. Insidens lebih tinggi pada anak kecil dan lansia. Perforasi
secara umum terjadi 24 jam setelah awitan nyeri. Gejala mencakup demam
dengan suhu 37,7 oC atau lebih tinggi, penampilan toksik, dan nyeri atau
nyeri tekan abdomen yang kontinyu
PENCEGAHAN

• 1. Diet tinggi serat akan sangat membantu melancarkan aliran


pergerakan makanan dalam saluran cerna sehingga tidak tertumpuk lama
dan mengeras.
• 2. Minum air putih minimal 8 gelas sehari dan tidak menunda buang
air besar juga akan membantu kelancaran pergerakan saluran cerna secara
keseluruhan.
PROGNOSIS

Dengan diagnosis yang akurat serta pembedahan, tingkat mortalitas dan


morbiditas penyakit apendisitis sangat kecil. Keterlambatan diagnosis akan
meningkatkan morbiditas dan mortalitas bila terjadi komplikasi. Serangan
berulang dapat terjadi bila apendiks tidak diangkat. Terminologi apendisitis
kronis sebenarnya tidak ada
ASUHAN
KEPERAWATAN/TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN

• Pengkajian keperawatan merupakan salah satu dari komponen proseskeperawatan


yang dilakukan oleh perawat dalam menggali permasalahan dari pasienmeliputi
pengumpulan data tentang status kesehatan pasien secara sistematis,menyeluruh,
akurat, singkat, dan berkesinambungan
Cara pendekatan yang digunakan dalam mengkaji nyeri adalahdengan prinsip PQRST
1. provokasi adalah faktor yang memperparah ataumeringankan nyeri.
2. Quantity adalah kualitas nyeri misalnya tumpul, tajam, merobek.
3. Region/radiasi adalah area atau tempat sumber nyeri.
4. Severity adalah skala nyeri yangdirasakan pasien dapat dinilai dengan skala 0-5
atau skala 0-10.
5. Timing adalah waktuterjadinya nyeri, lamanya nyeri berlangsung, dan dalam
kondisi seperti apa nyeri itu muncul Data fokus yang perlu dikaji pada pasien
nyeri akut apendiktomi, menurut pada pasien dengan nyeri akut dalam kategori
psikologis dengan subkategori nyeri dan kenyamanan,
LANJUTAN

• Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan,


agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan, pendapatan,
alamat, dan nomor register.
• Identitas penanggung.
DIAGNOSA

a. Resiko berkurangnya volume cairan berhubungan dengan adanya


mual dan muntah.
b. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya
pertahanan tubuh.
c. Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan intestinal.
d. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakitnya berhubungan
dengan informasi kurang.
PERENCANAAN

Perencanaan adalah fase proses keperawatan yang penuh


pertimbangan dansistematis dan mencangkup pembuatan
keputusan dan penyelesaian masalah, setiaptindakan
berdasarkan penilaian klinis dan pengetahuan, yang perawat
lakukan untukmeningkatkan hasil pada pasien
INTERVERENSI
Diagnosa, Luaran dan Intervensi Pada Askep Apendisitis Pre Operasi
• 1. Nyeri Akut b/d agen pencedera Fisiologis /Inflamasi
• Luaran: Tingkat nyeri menurun
• Keluhan nyeri menurun
• Merigis menurun
• Sikap protektif menurun
Gelisah dan kesulitan tidur menurun
• Intervensi Keperawatan:
a. Manajemen Nyeri
• Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri
• Identifikasi respon nyeri non verbal
b. Pemberian Analgetik
Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi)
Identifikasi riwayat alergi obat
Identifikasi kesesuaian jenis analgesik (mis. Narkotika, non-narkotika, atau NSAID) dengan tingkat
keparahan nyeri
Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesic Monitor efektifitas analgesik
2. Ansietas b/d Krisis situasional / Kurang terpapar informasi
Luaran: Tingkat Ansietas menurun
• Verbalisasi kebingungan dan khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
• Perilaku gelisah dan tegang menurun
• Palpitasi, tremor, dan pucat menurun
Intervensi: Reduksi ansietas
• Identifikasi saat tingkat ansietas berubah seperti Kondisi, waktu, dan stressor.
• Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
• Monitor tanda anxietas baik verbal dan non verbal
• Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
• Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
• Pahami situasi yang membuat ansietas
• Dengarkan dengan penuh perhatian
Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal b/d Infeksi Gastrointestinal
Diagnosa, Luaran dan Intervensi Keperawatan Post Operasi
1. Risiko Infeksi b/d Efek Prosedur Invasif (D. 0142)
Luaran: Tingkat Infeksi Menurun
• Kebersihan tangan dan badan meningkat
• Demam, kemerahan, nyeri, dan bengkak menurun
• Periode malaise menurun
IMPLEMENTASI

Implementasi merupakan fase ketika perawat


mengimplementasikan rencanakeperawatan. Implementasi terdiri
atas melakukan dan mendokumentasikan tindakanyang merupakan
tindakan keperawatan khusus yang diperlukan untuk
melaksanakanintervensi. Penatalaksanaan nyeri adalah
pengurangan nyeri sampai pada tingkatkenyamanan
EVALUASI

Evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan, dan terarah,


ketika pasien dan professional kesehatan menentukan kemajuan pasien
menuju pencapaiantujuan/hasil dan keefektifan rencana asuhan keperawatan
Evaluasi asuhan keperawatan di dokumentasikan dalam bentuk SOAP
(subjektif, objektif,assesment, planning). Adapun komponen SOAP yaitu
S (subjektif) adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari pasien
setelah tindakan diberikan,
O (objektif) adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan,
penilaian, pengukuran yangdilakukan oleh perawat setelah tindakan
dilakukan,
A (assesment) adalahmembandingkan antara informasi subjektif dan
objektif,
P (planing) adalah rncanakeperawatan lanjutan yang akan dilakukan
berdasarkan hasil analisa

Anda mungkin juga menyukai