Anda di halaman 1dari 20

Berdasarkan pada data pengkajian, diagnosis keperawatan pre-operatif mayor klien bedah dapat

mencakup :
1. Cemas, berhubungan dengan pengalaman bedah (anesthesi, nyeri) dan hasil akhir dari
pembedahan
2. Kurang pengetahuan mengenai prosedur dan protokol pre-operatif dan harapan pasca-operatif


Appendicitis:
I. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi, adanya insisi bedah
(Doengoes, 2000)
2. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan sekunder terhadap luka post operasi
dimulai dengan tidak diterapkannya adanya tanda dan gejala yang membuat diagnosa actual
(Doengoes, 2000)
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi pusat pernafasan sekunder terdapat
efek anestesi ditandai dengan peningkatan ekspansi paru (Ulric, 1990).
4. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan akumulasi saluran pernafasan
ditandai dengan reflek batuk menurun, pusat kesadaran menurun (Doengoes, 2000)


Fraktur :
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pre operasi
1. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan banyaknya perdarahan.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan tidak terjadi syok hipovolemik.
Intervensi :
- Observasi tanda-tanda vital
- Mengkaji sumber, lokasi dan banyaknya perdarahan.
- Member posisi supinasi
- Member banyak cairan ( minum )
- Pemberian obat koagulan sia (vit. K, Adona) dan penhentian perdarahan dengan
fiksasi.
- Pemberian tranfusi darah.
2. Nyeri berhubungan dengan perubahan fragmen tulang, luka pada jaringn lunak.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri dapat berkurang atau
hilang.
Intervensi :
- Mengkaji karakteristik nyeri
- Mempertahankan imobilisasi
- Berikan sokongan ( support) [pada ekstremitas yang luka.
- Mengajarkan teknik nafas dalam, disraksi dan guide imagery
- Menjelaskan seluruh prosedur diatas.
3. Gangguan aktivitas berhubungan dengan euromuskuler skeletal
Tujuan : setelah tindakan keperawatan aktivitas klien meningkat.
Intervensi :
- Kaji tingkat imobilisasi yang disebabkan oleh edema dan persepsi pasien tentang
imobilitas tersebut.
- Mendorong partisipasi dalam aktifitas toleransi
- Memberikan diet tinggi protein, vitamin, dan mineral,.
- Konsul dengan fisioterapi.

b. Post operasi
1. Nyeri berhubungan dengan ttindakan operasi.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri dapat berkurang/ hilang.
- Intervensi :
- Kaji nyeri secara komprehensif
- Pertahankan imobilisasi
- Ajarkan teknik nafas dalam
- Kolaborasi pemberian analgetik
- Observasi vital sign
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik
Tujuan : mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai
Intervensi :
- Kaji kulit dan klasifikasi pada tahap perkembangan luka
- Kaji lokasi, ukuran, warna, bau, serta jumlah, dan tipe cairan luka
- Pantau peningkatan suhu tubuh
- Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptic, balut luka dengan kasa kering dan
steril, gunakan plaster kertas.
- Kolaborasi pemberian antibiotic sesuai indikasi
3. Ganggaun moblitas fisik berhubungan dengan keterbatasan gerak post operasi
Tujuan : setelah dilakukan tindaka keperawatan masalah mobilitas teratasi.
Intervensi :
- Kaji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dari kebutuhan peralatan
- Tentukan tingkat motivasi pasien dalam melakukan aktivitas
- Ajarkan dan pantau klien dalam penggunaan alat bantu.
- Ajarkan dandukung pasien dalam latihan ROM aktif dan pasif.
- Kolaborasi dengan ahli fisioterapi atau okupasi.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperwatan maka tidak ada tanda-tanda
infeksi.
Intervensi :
- Pantau tanda-tanda vital
- Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptic
- Lakukan perawatan terhadap prosedur invasive seperti infuse, kateter, drain luka.
- Jika ditemukan tanda infeksi kolaboasi untuk pemeriksaan darah, HB, leukosit.
- Kolaborasi pemberian antibiotic.

Section caersarea :
Pre operasi :
a. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus, perubahan hormone progesteron
b. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
c. Resiko infeksi berhubungan dengan kontaminasi dengan lingkungan luar
Intra Operasi
a. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan
b. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif
c. Resiko mual muntah, hipertermi, berhubungan dengan efek anesthesia
Post Operasi
a. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif: penatalaksanaan tindakan Sectio Caesarea
b. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan/ luka pembedahan
c. Hipotermia berhubungan dengan paparan lingkungan dingin, pemberian obat-obatan yang
menyebabkan vasodilatasi
d. Mual berhubungan dengan efek pemberian anestesi


Luka bakar :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tidak efektifnya pertukaran gas/oksigen b.d kerusakan jalan nafas.
Tidak efektifnya pertukaran gas/oksigen b.d kerusakan jalan nafas
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d banyaknya penguapan/cairan tubuh
yang keluar.
Nyeri b.d kerusakan kulit dan tindakan pencucian .
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolik(BMR)
Risti infeksi b.d kerusakan integritas kulit
Gangguan mobilisasi b.d keruskan jaringan dan kontraktur
Cemas/takut b.d hospitalisasi/prosedur isolasi
Gangguan body image b.d perubahan penampilan fisik
Kurang pengetahuan tentang kondisi luka bakar, prognosis dan perawatan luka bakar b.d
kurangnya informasi


BPH :
Menurut Doengoes (2000), diagnosa keperawatan dan intervensi yang muncul dalam
BPH sebagai berikut :
Pre operasi :
d. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik: spasme otot spincter
Definisi :
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual
atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi
Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat
yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6
bulan.
NOC :
1. Pain Level
2. Pain control
3. Comfort level


Kriteria Hasil :
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NIC :
Pain Management
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
6. Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol
nyeri masa lampau
7. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
8. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi nyeri
10. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
11. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
12. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
13. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
17. Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih
dari satu
5. Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyer
6. Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
7. Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
8. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
9. Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
10. Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan penyakitnya,
tindakan yang dilakukan, komplikasi yang muncul
Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.
NOC :
1. Knowledge : disease process
2. Knowledge : health Behavior
Kriteria Hasil :
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis
dan program pengobatan
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya.
NIC :
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang
spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang
tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
7. Hindari harapan yang kosong
8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang
tepat
9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara
yang tepat atau diindikasikan
12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat
14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

f. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
Definisi:
Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respon autonom (sumber
sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan
oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak
menghadapi ancaman.
NOC :
1. Anxiety control
2. Coping
Kriteria Hasil :
1. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
3. Vital sign dalam batas normal
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
2. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
4. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
5. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
6. Dorong keluarga untuk menemani
7. Lakukan back / neck rub
8. Dengarkan dengan penuh perhatian
9. Identifikasi tingkat kecemasan
10. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
11. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
12. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
13. Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

Intra Operasi
d. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif
Definisi:
Peningkatan resiko masuknya organisme patogen
NOC :
1. Immune Status
2. Knowledge : Infection control
3. Risk control
Kriteria Hasil :
1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
2. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit dalam batas normal
4. Menunjukkan perilaku hidup sehat
NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi)
1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
2. Pertahankan teknik isolasi
3. Batasi pengunjung bila perlu
4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan pasien
5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
8. Pertahankan lingkungan aseptik selama operasi
9. Berikan terapi antibiotik bila perlu
Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
2. Monitor kerentanan terhadap infeksi
3. Batasi pengunjung
4. Partahankan teknik aseptik
5. Pertahankan teknik isolasi
6. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
7. Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
8. Dorong masukan cairan
9. Laporkan kecurigaan infeksi
10. Laporkan kultur positif

e. Resiko cedera akibat kondisi perioperatif berhubungan dengan gangguan persepsi/ sensorik
akibat anestesi
Definisi:
Beresiko mengalami perubahan anatomis dan fisik yang tidak disengaja karena akibat sikap
tubuh atau peralatan yang digunakan saat prosedur invasif/ bedah
NOC:
1. Risk Control
2. Safety Behavior : Home Physical Environment
3. Safety Status : Physical Injury
Kriteria Hasil:
1. Bebas dari cedera
2. Mengetahui pencegahan agar tidak cedera
NIC:
Environment Management (Manajemen lingkungan)
1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)
4. Memasang side rail tempat tidur
5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
6. Memberikan penerangan yang cukup
7. Mengontrol lingkungan dari kebisingan
8. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan

f. PK : Syok Hipovolemik

Post Operasi
e. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif: penatalaksanaan tindakan TURP
Definisi:
Peningkatan resiko masuknya organisme patogen
NOC :
4. Immune Status
5. Knowledge : Infection control
6. Risk control
Kriteria Hasil :
5. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
6. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi
7. Jumlah leukosit dalam batas normal
8. Menunjukkan perilaku hidup sehat
NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi)
10. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
11. Pertahankan teknik isolasi
12. Batasi pengunjung bila perlu
13. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan pasien
14. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
15. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
16. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
17. Pertahankan lingkungan aseptik selama operasi
18. Berikan terapi antibiotik bila perlu
Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
11. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
12. Monitor kerentanan terhadap infeksi
13. Batasi pengunjung
14. Partahankan teknik aseptik
15. Pertahankan teknik isolasi
16. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
17. Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
18. Dorong masukan cairan
19. Laporkan kecurigaan infeksi
20. Laporkan kultur positif

b. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan penyakitnya,
tindakan yang dilakukan, komplikasi yang muncul obat obatan yang diberikan, dan
perubahan gaya hidup.
Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya informasi kognitif sehubungan dengan topic spesifik.
NOC :
1. Knowledge : disease process
2. Knowledge : health Behavior

Kriteria Hasil :
1. Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis
dan program pengobatan
2. Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
3. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya.
NIC :
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang
spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang
tepat
4. Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
5. Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat
6. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
7. Hindari harapan yang kosong
8. Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang
tepat
9. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
11. Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara
yang tepat atau diindikasikan
12. Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat
14. Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat

c. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan persepsi/ sensorik akibat anestesi
Definisi:
Beresiko mengalami perubahan anatomis dan fisik yang tidak disengaja karena akibat sikap
tubuh atau peralatan yang digunakan saat prosedur invasif/ bedah
NOC:
1. Risk Control
2. Safety Behavior : Home Physical Environment
3. Safety Status : Physical Injury
Kriteria Hasil:
1. Bebas dari cedera
2. Mengetahui pencegahan agar tidak cedera
NIC:
Environment Management (Manajemen lingkungan)
1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi
kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya (misalnya memindahkan perabotan)
4. Memasang side rail tempat tidur
5. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih
6. Membatasi pengunjung
7. Menganjurkan keluarga untuk menemani klien
8. Memberikan penerangan yang cukup
9. Mengontrol lingkungan dari kebisingan
10. Memindahkan barang-barang yang dapat membahayakan
11. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga atau pengunjung adanya perubahan
status kesehatan dan penyebab penyakit.

d. Hipotermia berhubungan dengan paparan lingkungan dingin, pemberian obat-obatan yang
menyebabkan vasodilatasi
Definisi:
Kondisi penurunan suhu tubuh seseorang dibawah rentang normal
NOC :
1. Thermoregulation
2. Vital sign monitoring
Kriteria Hasil :
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Nadi dan RR dalam rentang normal
NIC :
Temperature regulation
1. Monitor suhu minimal tiap 2 jam
2. Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
3. Monitor TD, nadi, dan RR
4. Monitor warna dan suhu kulit
5. Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi
6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
7. Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh
8. Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas
9. Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negatif dari
kedinginan
10. Beritahukan tentang indikasi terjadinya keletihan dan penanganan emergency yang
diperlukan
11. Ajarkan indikasi dari hipotermi dan penanganan yang diperlukan
12. Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
2. Catat adanya fluktuasi tekanan darah
3. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
4. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
5. Monitor kualitas dari nadi
6. Monitor frekuensi dan irama pernapasan
7. Monitor suara paru
8. Monitor pola pernapasan abnormal
9. Monitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
10. Monitor sianosis perifer
11. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan
sistolik)
12. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

e. Mual berhubungan dengan peningkatan asam lambung akibat efek pemberian anestesi
Definisi:
Suatu sensasi seperti gelombang yang tidak menyenangkan pada belakang tenggorok,
epigastrum, atau melalui abdomen yang dapat atau tidak menimbulkan muntah.
NOC:
1. Comfort Level
2. Hydration
3. Nutritional Status: Food and Fluid Intake
Kriteria Hasil:
1. Mual berkurang/ hilang
2. Mengetahui metode cara menurunkan mual
NIC:
1. Kaji penyebab mual
2. Jauhkan makanan atau lingkungan yang berbau menyengat/ tajam
3. Berikan distraksi menggunakan musik/ tv
4. Temani klien dan berikan dukungan
5. Ajarkan nafas dalam
6. Posisikan semi fowler
7. Berika anti emetik sesuai anjuran
8. Berikan perawatan mulut setelah terjadi muntah


Sectio Caresarea
Pre operasi :
g. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus, perubahan hormone progesteron
h. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
i. Resiko infeksi berhubungan dengan kontaminasi dengan lingkungan luar
Intra Operasi
g. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan
h. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif
i. Resiko mual muntah, hipertermi, berhubungan dengan efek anesthesia
Post Operasi
f. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif: penatalaksanaan tindakan Sectio Caesarea
g. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan/ luka pembedahan
h. Hipotermia berhubungan dengan paparan lingkungan dingin, pemberian obat-obatan yang
menyebabkan vasodilatasi
i. Mual berhubungan dengan efek pemberian anestesi

BOMAGE SKORE
(untu anesthesia Regional)
1. Dapt menngangkat tungkai bawah
2. Tidak dapat mengangkat kedua tungkai tapi bisa melakukan fleksi sendi lutut.
3. Tidak dapat melakukan fleksi sendi lutut tapi dapat menggerakkan pergelangan kaki
4. Tidak dapat menggerakkan seluruh

Hilang pengaruh anesthesi regional bila skore < 2


Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan, perubahan status metabolik,
kerusakan sirkulasi dan penurunan sensasi dibuktikan oleh terdapat luka / ulserasi, kelemahan,
penurunan berat badan, turgor kulit buruk, terdapat jaringan nekrotik.

A. Aldrete Score (dewasa)
Penilaian :
Nilai Warna
Merah muda, 2
Pucat, 1
Sianosis, 0
Pernapasan
Dapat bernapas dalam dan batuk, 2
Dangkal namun pertukaran udara adekuat, 1
Apnoea atau obstruksi, 0
Sirkulasi
Tekanan darah menyimpang <20% dari normal, 2
Tekanan darah menyimpang 20-50 % dari normal, 1
Tekanan darah menyimpang >50% dari normal, 0
Kesadaran
Sadar, siaga dan orientasi, 2
Bangun namun cepat kembali tertidur, 1
Tidak berespons, 0
Aktivitas
Seluruh ekstremitas dapat digerakkan, 2
Dua ekstremitas dapat digerakkan,1
Tidak bergerak, 0
Jika jumlahnya > 8, penderita dapat dipindahkan ke ruangan

B. Steward Score (anak-anak)
Pergerakan
Gerak bertujuan 2
Gerak tak bertujuan 1
Tidak bergerak 0
Pernafasan
Batuk, menangis 2
Pertahankan jalan nafas 1
Perlu bantuan 0
Kesadaran
Menangis 2
Bereaksi terhadap rangsangan 1
Tidak bereaksi 0
Jika jumlah > 5, penderita dapat dipindahkan ke ruangan.

C. Bromage Score (spinal anestesi)
Kriteria Nilai
Gerakan penuh dari tungkai, 0
Tak mampu ekstensi tungkai, 1
Tak mampu fleksi lutut, 2
Tak mampu fleksi pergelangan kaki, 3
Jika Bromage Score 2 dapat pindah ke ruangan.

Anda mungkin juga menyukai