Apendiksitis
KELOMPOK 9
D I S T YA A L F I AT U N N I M A H (201601071)
K R I S TA N T I A P R I L I A S A R I (201601088)
PIFIT PUTRI SRI MARIANI ( 2 0 1 6 0 11 0 3 )
TA Z K I YA H A U N U N N A ( 2 0 1 6 0 111 8 )
Anatomi Apendik
1. Apendisitis akut
Adalah peradangan apendiks yang timbul meluas dan mengenai peritoneum pariental setempat sehingga menimbulkan
rasa sakit di abdomen kanan bawah.
Apendisitis infiltrat atau masa periapendikuler terjadi bila apendisitis ganggrenosa di tutupi pendinginan oleh omentum.
3. Apendisitis perforata
Ada fekalit didalam lumen, Umur (orang tua atau anak muda) dan keterlambatan diagnosa merupakan faktor yang
berperan dalam terjadinya perforasi apendiks.
4. Apendisitis rekuren
Kelainan ini terjadi bila serangan apendisitis akut pertama kali sembuh spontan, namun apendiks tidak pernah kembali ke
bentuk aslinya karena terjadi fibrosis dan jaringan parut. Resikonya untuk terjadinya serangan lagi sekitar 50%.
5. Apendisitis kronis
Fibrosis menyeluruh dinding apendiks, sumbatan parsial atau total lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama
di mukosa dan infiltrasi sel inflamasi kronik.
Etiologi
stadium awal dari apendisitis, terlebih dahulu terjadi inflamasi mukosa. Inflamasi ini
kemudian berlanjut ke submukosa dan melibatkan lapisan muskular dan serosa (peritoneal).
Cairan eksudat fibrinopurulenta terbentuk pada permukaan serosa dan berlanjut ke beberapa
permukaan peritoneal yang bersebelahan, seperti usus atau dinding abdomen, menyebabkan
peritonitis lokal.
Dalam stadium ini mukosa glandular yang nekrosis terkelupas ke dalam lumen, yang
menjadi distensi dengan pus. Akhirnya, arteri yang menyuplai apendiks menjadi
bertrombosit dan apendiks yang kurang suplai darah menjadi nekrosis atau gangren.
Perforasi akan segera terjadi dan menyebar ke rongga peritoneal. Jika perforasi yang terjadi
dibungkus oleh omentum, abses lokal akan terjadi. (Burkitt, Quick, Reed, 2007)
Menurut Diane C. Baughman dan JiAnn C. Hackley (2000), manifestasi
klinis apendisitis adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan urine
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan USG
Abdominal X-Ray
penatalaksanaan
1. Tindakan medis
a. Observasi terhadap diagnosa
Dalam 8 12 jam pertama setelah timbul gejala dan tanda
apendisitis, sering tidak terdiagnosa, diagnosa dapat jelas dari tanda
lokalisasi kuadran kanan bawah dalam waktu 24 jam setelah timbul
gejala.
c. Antibiotik
Pemberian antibiotik preoperatif dianjurkan pada reaksi
sistematik dengan toksitas yang berat dan demam yang tinggi
2. Terapi bedah
3. Terapi pasca operasi
Pencegahan
Minum air putih minimal 8 gelas sehari dan tidak menunda buang air
4. Risiko infeksi
Intervensi
No nic noc
1. Kaji dan dokumentasikan tingkat Setelah diberikan perawatan klien akan
kecemasan pasien, termasuk reaksi fisik menunjukkan:
Kaji untuk factor budaya yang menjadi Ansietas berkurang, dibuktikan oleh
penyebab ansietas tingkat ansietas hanya ringan sampai
Gali bersama pasien tenteng tehnik sedang dan selau menunjukkan
yang berhasil dan tidak berhasil pengendalian diri terhadap ansietas, diri,
menurunkan ansietas dimasa lalu koping.
Reduksi ansietas (NIC); menentukan Menunjukkan pengendalian diri
kemampuan pengambilan keputusan terhadap ansietas
pasien
Sediakan informasi factual menyangkut
diagnosis, terapi dan prognosis
Penurunan ansietas (NIC); berikan obat
untuk menurunkan ansietas jika perlu
Beri dorngan kepada pasien untuk
mengungkapkan secara verbal pikiran
dan perasaan untuk
mengeksternalisasikan ansietas
Diagnosa 3 : Mual berhubungan dengan nyeri
no nic noc
Pantau gejala subjektif mual pada Setelah diberikan perawatan pasien akan
pasien menunjukkan:
Pemanta nutrisi Mual akan berkurang yang dibuktikan
Manajemen cairan oleh Selera makan, Tingkat kenyamanan,
Pertahankan keakuratan pencatatan Hidrasi, Pengendalian mual-muntah, Mual
asupan dan haluaran urin dan muntah: efek gangguan, Keparahan
Pantau TTVuan nutrisi mual dan muntah, Status nutrisi yang
Ajarkan pasien menelan untuk secara adekuat
sadar atau napas dalam untuk menekan Memperlihatkan efek gangguan mual dan
reflek muntah muntah yang dapat diterima, yang
Tinggikan bagian kepala tempat tidur dibuktikan oleh indicator sebagai berikut:
atau ubah posisi pasien lateral untuk 1 sangat berat
mencegah aspirasi 2 berat
berikan terapi IV, sesuai dengan 3 sedang
anjuran 4 ringan
5 tidak mengalami
Diagnose 4 : Risiko infeksi
No Nic Noc
1 Pantau tanda dan gejala infeksi (suhu, Setelah diberikan perawatan pasien akan
denut jantung, drainase, penampilan menunjukkan:
luka, sekresi, penampilan urin, suhu Factor resiko infeksi akan hilang yang
dibuktikan dengan pengendalian resiko
kulit, lesi kulit, keletihan dan malaise)
komunitas, penyakit menular, status imun,
Kaji factor yang dapat meningkatkan keparahan infeksi, keparahan infeksi bai baru
kerentanan terhadap infeksi lahir, pengendalian resiko PMS, dan
Instruksikan untuk menjaga personal penyembuhan luka primer dan sekunder.
hygiene Pasien akan memperlihatkan pengendalian
Ajarkan pasien tehnik mencuci tangan resiko PMS yang dibuktikan oleh indicator
yang benar sebagai berikut:
Pengendalian infeksi (NIC): berikan 1 tidak pernah
2 jarang
terapi antibiotic, bila diperlukan
3 kadang-kadang
Terapkan kewaspadaan universal 4 sering
Ajarkan kepada pengunjung untuk 5 selalu
mencuci tangan sewaktu masuk dan
meninggalkan ruang pasien