LOGBOOK 8
LOGBOOK ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
DISUSUN OLEH :
1914301052
TINGKAT 2 REGULER 2
PERADANGAN : APPENDISITIS
Kasus
Ny. C dibawa ke RS dengan keluhan nyeri di sekitar umbilikus yang kemudian menetap di daerah
perut kanan bawah. Nyeri bertambah kalau pasien batuk, bersin maupun berjalan. Saat ini klien
sedang diobservasi dan dipersiapkan untuk menjalani operasi apendektomi.
2. Apakah yang dimaksud dengan Appendisitis ? (tuliskan referensi yang anda gunakan)
REFERENSI : https://emedicine.medscape.com/article/773895-overview#a2
3. Jelaskan proses terjadinya Appendisitis dalam bentuk skema/pathway
A. Gejala-gejala
1. Rasa sakit di daerah epigastrium, daerah periumbilikus, di seluruh
abdomen atau di kuadran kanan bawah. Ini merupakan gejala-gejala
pertama. Rasa sakit ini samar-samar, ringan samapai moderat, dan
kadang-kadang berupa kejang. Sesudah 4 jam biasaya rasa nyeri itu
sedikit demi sedikit menghilangkemudian beralih ke kuadran bawah
kanan dan disini rasa nyeri itu menetap dan secara progresif bertambah
hebat, dan semakin hebat apabila pasien bergerak.
2. Anoreksia, mual dan muntah yang timbul selang beberapa jam
sesudahnya merupakan kelanjutan dari rasa sakit yang timbul permulaan.
3. Gejala-gejala lain adalah demam tidak tinggi dan konstipasi.
4. Bayi yang mengalami apendisitis gelisah, mengantuk dan anoreksia.
5. Mereka yang sudah lanjut usia gejala-gejalanya tidak senyata mereka
yang lebih muda.
Tanda-tanda khas pada appendicitis
1. Nyeri tekan di daerah kuadran kanan bawah pada titik Mc. Burney (Tanda
Rovsing).
2. Nyeri lepas di daerah kuadran kanan bawah pada titik Mc. Burney (Tanda
Blumberg).
3. Untuk mengkaji tanda tahanan (defence muscular), maka dilakukan
hiperekstensi pada ektremitas kanan, bila didapatkan nyeri maka disebut
tanda psoas positif.
4. Nyeri pada saat fleksi ekstremitas dan rotasi internal hip kanan (Tanda
Obturator).
Data Minor
DS:
- (Tidak Tersedia)
DO:
- (Tidak Tersedia)
Seorang laki-laki mengeluh susah buang air besar (BAB), kalau mengedan daerah panggul
dan anus terasa sakit dan BAB rasanya tidak tuntas, bentuk feses kecil-kecil seperti kotoran
kambing. Klien tampak pucat dan lemah. Menurut keterangan keluarga selama sakit klien
makannya sedikit karena takut BAB nya susah sehingga berat badannya turun . Klien
mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit Polyposis, senang mengkonsumsi daging dan
sate. Klien tidak suka makan sayur-sayuran dan kurang mengkonsumsi buah-buahan.
1. Gambarkan anatomi dari organ tubuh yang berhubungan dengan Ca. kolon dan
rektum dan sebutkan bagian-bagiannya!
2. Apakah yang dimaksud dengan Ca. Kolon dan Rektum ? (tuliskan referensi yang anda
gunakan)
Kanker kolorektal adalah suatu tumor maligna yang muncul dari jaringan epitel dari
kolon atau rektum. Kanker kolorektal ditujukan pada tumor ganas yang ditemukan di
kolon dan rektum. Kolon dan rektum adalah bagian dari usus besar pada sistem
pencernaan yang disebut juga traktus gastrointestinal. Lebih jelasnya kolon berada
dibagian proksimal usus besar dan rektum di bagian distal sekitar 5-7 cm di atas anus.
Kolon dan rektum berfungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh dan membuang zat-
zat yang tidak berguna.
1. Usia
2. Faktor Herediter
3. Faktor Lingkugan
4. Konsumsi Alkohol
Konsumsi alcohol merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker kolon bagian
distal pada usia muda.37 Metabolit reaktif yang terdapat pada alkohol seperti
asetaldehid bersifat karsinogenik. Konsumsi alkohol 2-4 porsi per hari
meningkatkan risiko hingga 23% dibandingkan individu yang mengonsumsi kurang
dari 1 porsi per hari. Porsi yang dimaksud merupakan satuan jumlah minuman yang
dikeluarkan oleh National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism
4. Sebutkan dan jelaskan tanda/ gejala untuk mendiagnosis Ca. Kolon rektum !
REFERENSi :
https://www.academia.edu/36153616/Asuhan_Keperawatan_pada_Pasien_Ca_Col
on_docx
5. Sebutkan dan jelaskan tingkatan dari Ca. Kolon rektum !
Menurut Diyono (2013), tingakatan kanker kolorektal dari duke sebagai berikut :
1. Stadium 1 : terbatas hanya pada mukosa kolon (dinding
rektum dan kolon).
2. Stadium 2 : menembus dinding otot, belum metastase.
Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namunmakanan
merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi
dengan faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewantinggi, kadar
serat yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri di dalam usus besar dengan
asam empedu dan makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi olehminuman yang
beralkohol, khususnya bir.Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis
(95%)adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel dalam usus = endotel).
Munculnyakanker kolon biasanya dimulai sebagai polip jinak, yang kemudian dapat
menjadiganas dan menyusup, serta merusak; jaringan normal dan meluas ke dalam
struktursekitarnya. Kanker kolon dapat berupa masa polipoid, besar, tumbuh ke
dalamlumen, dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai striktura annular (mirip
cincin). Lesi annular lebih sering terjadi pada bagi rektosigmoid, sedangkan lesi
polipoid yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan kolon asendens. Kankerkolon
dapat menyebar melalui :
1. Infiltrasi langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam
kandungkemih (vesika urinaria).
2. Penyebaran lewat pembuluh limfe limfogen ke kelenjar limfe perikolon
danmesokolon.
3. Melalui aliran darah, hematogen biasanya ke hati karena kolon
mengalirkandarah balik ke sistem portal.
REFERENSI :
https://www.academia.edu/36153616/Asuhan_Keperawatan_pada_Pasien_Ca_Colon_d
ocx
7. Sebutkan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis Ca. Kolon rektum!
1. Bedah Pembedahan adalah satu satunya cara yang telah secara luas diterima
sebagai penanganan kuratif untuk kanker kolorektal. Pembedahan kuratif harus
mengeksisi dengan batas yang luas dan maksimal tetapi juga harus tetap
mempertahankan fungsi dari kolon sebisanya (Casciato DA, 2004). Pada tumor
yang bisa dioperasi, tindakan bedah merupakan satu-satunya pengobatan kuratif
karena adenokarsinoma kurang sensitif terhadap radiasi ataupun sitostatika.
Namun, pada tumor yang tidak dapat dioperasi lagi, tindakan bedah bersifat
paliatif.13 Pilihan penanganan kanker rektum memerlukan ketepatan lokalisasi
tumor, karena itu untuk tujuan terapi rektum dibagi dalam 3 bagian, yaitu 1/3
atas, 1/3 tengah, dan 1/3 bawah. Bagian 1/3 atas dibungkus oleh peritoneum
pada bagian anterior dan lateral, bagian 1/3 tengah dibungkus peritoneum
hanya di bagian anterior saja, dan bagian 1/3 bawah tidak dibungkus
peritoneum.
Data Minor
DS :
- Pasien mengatakan saat
defeaksi
- Pasien mengatakan pada
saat mengejan daerah
panggul dan anus terasa
sakit.
DO:
- Pasien tampak pucat dan
lemah
- Berat badan menurun.
2. Data Mayor Defisit Nutrisi Rasa ketakutan
DS: - susah buang air
DO: besar (BAB)
- Berat badan menurun
Data Minor:
DS :
- Pasien makan sedikit
- Klien tidak suka makan
sayur-sayuran dan kurang
mengkonsumsi buah-
buahan.
- Klien senang
mengkonsumsi daging dan
sate.
DO:
- Klien tampak pucat dan
lemah
Diagnosa
1. Konstipasi berhubungan dengan Ketidakmampuan pengeluaran feses secara
efektif
2. Defisit Nutrisi berhubungan dengan faktor fisiologisRasa ketakutan susah buang
air besar (BAB)
SUMBER SDKI
10. Tuliskan tujuan dan intervensi keperawatan untuk pasien dengan Ca. Kolon rektum !