Anda di halaman 1dari 2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Statistika Deskriptif


Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu statistik hasil penelitian tetapi tiadak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel,
diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan koran-koran.
Dengan Statistik deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas
dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang
dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran
penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.
Terdapat dua metode dasar dalam statistik deskriptif, yaitu numerik dan grafis.
1.   Pendekatan numerik dapat digunakan untuk menghitung nilai statistik dari sekumpulan
data, seperti mean dan standar deviasi. Statistik ini memberikan informasi tentang rata-
rata dan informasi rinci tentang distribusi data.[1]
2.   Metode grafis lebih sesuai daripada metode numerik untuk mengidentifikasi pola-pola
tertentu dalam data, dilain pihak, pendekatan numerik lebih tepat dan objektif. Dengan
demikian, pendekatan numerik dan grafis satu sama lain saling melengkapi, sehingga
sangatlah bijaksana apabila kita menggunakan kedua metode tersebut secara bersamaan.

2.2 Pengertian Data


Definisi Data secara Etimologis merupakan bentuk jamak dari DATUM yang
berasal dari Bahasa Latin dan berarti "Sesuatu Yang Diberikan". Dalam pengertian sehari-
hari data dapat berarti fakta dari suatu objek yang diamati, yang dapat berupa angka-
angka maupun kata-kata. Sedangkan jika dipandang dari sisi Statistika menurut
Siswandari (2009) dalam Aditya (2013:1) Data merupakan fakta-fakta yang akan
digunakan sebagai bahan penarikan kesimpulan. Arikunto (2002:96) data adalah hasil
pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun berupa angka.Bungin (2001:123) Data
adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian. Definisi data sebenarnya memiliki
kemiripan dengan definisi informasi, hanya informasi lebih ditonjolkan dari segi servis,
sedangkan adata lebih ditonjolkan aspek materi. Jadi dapat disimpulkan bahwa data
merupakan kumpulan fakta (informasi) yang diperoleh dari suatu pengukuran (angka).
Menurut Aditya (2013:2) agar data dapat dianalisis dan ditafsirkan dengan Baik,
maka harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : (1) Obyektif, Data yang diperoleh
dari lapangan/hasil pengukuran, harus ditampilkan dan dilaporkan apa adanya. (2)
Relevan, Dalam mengumpulkan dan menampilkan Data harus sesuai dengan
permasalahan yang sedang dihadapi atau diteliti. (3) Up to Date (Sesuai Perkembangan),
Data tidak boleh usang atau ketinggalan jaman, karena itu harus selalu menyesuaikan
perkembangan. (4) Representatif, Data harus diperoleh dari sumber yang tepat dan dapat
menggambarkan kondisi senyatanya atau mewakili suatu kelompok tertentu atau populasi.
Dari konsep yang demikian itu, dalam penelitian dilapangan , data lebih banyak
disinggung, baik itu jenisnya maupun teknik memperolehnya. Bahkan pada beberapa
penelitian tertentu, disinggung singgung bagaiman data tersebut sudah dapat dianalisi
dilapangan, sehingga betul betul dapat mencerminkan wajah dari sebuah fakta yang utuh.

2.3 Jenis Data


Data memiliki beberapa ciri yang dapat diklasifikasikan menurut kekhususan
tertentu, sesuai dengan maksud penelitian atau sumber data yang digunakan. Oleh karena
itu data dapat diklasifikasikan sebagi berikut :Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data
penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu data kualitatif (yang berbentuk kata-
kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang berbentuk angka).

1. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.
Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya
wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan
dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah gambar yang
diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video. Menurut Bungin (2001:124) data
kualitatif diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian uraian, bahkan dapat berupa
cerita pendek. Jenis data ini kebanyakan digunakan pada penelitian kualitatif. Contohnya :
“amat cantik”, “cantik”, “kurang cantik”, “tidak cantik”.
Data kualitatif amat bersifat subjektif, karenanya penelitian yang menggunakan
data kualitatif, sesungguhnya harus berusaha sedapat mungkin untuk menghindari sikap
subjektif yang dapat menghamburkan objektivitas data penelitian.

Anda mungkin juga menyukai