PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas pada makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian statistika ?
2. Apa perbedaan statistika dengan statistik ?
3. Bagaimana konsep statistik menurut jenisnya ?
4. Apa kegunaan statistik dalam pendidikan ?
5. Bagaimana data statistik menurut jenisnya ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ananda, Statistik Pendidikan (Medan: CV. Widya Puspita, 2018), hlm 1
2
Ibid.,3
3
c. Anderson dan Bancrofi
Statistika merupakan ilmu dan seni mengembangkan dan menerapkan
metoda yang paling efektif untuk mengumpulkan, mentabulasi,
menginterpretasikan data kuantitatif sedemikian rupa sehingga kemungkinan
salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan mengunakan
penalaran induktif berdasarkan matematika probabilitas.
d. Sudjana (2001)
Arti statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
cara-cara pemgumpulan fakta, pengolahan serta penganalisanya, penarikan
kesimpulan, penyajian data publikasi dari data-data yang berebentuk angka.
e. Siregar (2004)
Pengertian statistika menurut Siregar (2004) adalah ilmu yang
mempelajari cara-cara mendeteksi suatu obyek, mendeskripsikan obyek, dan
menganalisis setiap aspek-aspek yang mempengaruhi obyek, untuk disimpulkan
secara ilmiah tentang keberadaan obyek, sebagai pedoman sains atau
pengambilan keputusan.
f. Sudrajat (2000)
Definisi statistika menrut Sudrajat merupakan ilmu pengetahuan
mengenai cara dan aturan dalam hal pengumpulan data, pengolahan, analisa,
penarikan kesimpulan, penyajian dan publikasi dari kata-kata yang berbentuk
angka.
g. William Mendenhal
Arti statistika menurut Medenhall adalah salah satu bidang sains yang
berhubungan dengan ekstrasi informasi dari sebuah data numerik dan digunakan
untuk membuat keputusan dari suatu populasi darimana data itu didapatkan.
h. Stoel Torrie
Stoel Torrie mengungkapkan bahwa pengertian statistika sebagai cara atau
metode yang memberikan langkah-langkah guna umtuk menilai ketidakpastian
dari sebuah kesimpulan yang sifatnya induktif.
4
i. Sugiyono
Pengertian statistika dalam arti sempit ialah sebagai data dan alat.
Sedangkan dalam arti luas, statistika merupakan suatu alat dalam menganalisis
dan mengambil sebuah keputusan.
j. Sutrisno Hadi
Statistika merupakan salah satu cara untuk mengolah data dan menarik
sebuah kesimpulan serta keputusan yang logis dari sebuah proses pengolahan
data.
k. Iqbal Hasan
Definisi statistika adalah sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentnag
seluk beluk data yakni tentang tatacara pengumpulan data, pengolahan data,
penganalisisan, penafsiran dan penarikan kesimpulan dari suatu data dalam
bentuk angka-angka.
l. Singgih
Statistika merupakan sebuah kegiatan untuk mengumpulkan data,
meringkas data, menyajikan data, menganalisa data dengan metode tertentu, dan
menginterpretasikan hasil analisis tersebut.
3
Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm 68
5
Tujuan Statistika bertujuan untuk Statistik bertujuan untuk
mendapatkan gambaran dari mempermudah dalam interpretasikan
sekumpulan data yang sudah sebuah data dan digunakan untuk
dikaji sehingga dapat ditarik tujuan tertentu.
kesimpulan dari data tersebut.
4
Ibid.,87
6
2. Berdasarkan Fase dan Tujuan Analisis
a) Statistik Deskriptif, yaitu statistik yang berhubungan dengan pengumpulan
pengolahan, analisis, dan penyajian data tanpa adanya kesimpulan secara umum.
Bentuk statistik ini umumnya dalam tabel, grafik, diagram, modus, dan lain-lain.
b) Statistik Inferensial, yaitu statistik yang prosesnya memungkinkan diambilnya
kesimpulan secara umum terhadap data yang diolah.
7
2.4 Kegunaan Statistik dalam Pendidikan
Bagi seorang pendidik profesional, statistik juga memiliki kegunaan yang cukup
besar, sebab dengan menggunakan statistik sebagai alat bantu. Maka pada data tersebut,
pendidik akan mendapatkan hal-hal sebagai berikut5 :
1. Memperoleh gambaran, baik gambaran umum maupun secara khusus tentang suatu
gejala, keadaan atau peristiwa.
3. Melakukan pengujian, apakah gejala yang satu berbeda dengan gejala yang lain. Jika
terdapat perbedaan, apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang berarti
(meyakinkan) ataukah perbedaan itu terjadi hanya kebetulan saja.
4. Mengetahui apakah gejala yang satu ada hubungannya dengan gejala yang lain.
5. Menyusun laporan berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas dan jelas.
6. Menarik kesimpulan secara logis, mengambil keputusan secara tepat dan mantap,
serta dapat memperkirakan atau meramalkan hal-hal yang mungkin terjadi di masa
mendatang, dan langkah kongkrit apa yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik.
5
Ibid., 122
6
Subana, Statistik Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm 20
8
b. Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan (angka). Misalnya
produksi 100 unit/hari, omset penjualan naik 20%, jumlah karyawan 1.000 orang,
keuntungan Rp25.000.000,00, tinggi rata-rata siswa SMK 160 cm, dan sebagainya.
Berdasarkan nilainya, data kuantitatif dibagi lagi menjadi :
1. Data Diskrit, yaitu data yang doperoleh dari hasil menghiung. Mislanya jumlah
karyawan 1.000 orang, keuntungan Rp25.000.000,00, penjualan 500 unit, dan
sebagainya.
2. Data Kontinyu, yaitu data yang diperoleh sautu organisasi atau perseorangan.
Misalnya tinggi badan siswa SMK rata-rata adalah 160 cm, pemakaian listrik
150 kwh/bulan, suhu badannya 38°C, dan sebagainya.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data statistik yang diperoleh atau bersumber dari
tangan kedua (second hand data).
Contoh: Data tentang alumni IAIN yang diperoleh atau bersumber dari surat kabar
Masa Kini, Kedaulatan Rakyat, Berita Nasional, dan sebagainya.
9
perusahaan, seperti daya beli masyarakat, selera masyarakat, saingan dari barang
sejenis, perkembangan harga keadaan ekonomi, dan sebagainya.
b. Data Ordinal
Data ordinal adalah data statistik yang mempunyai daya berjenjang, tetapi
perbedaan antara angka yang satu dan angka yang lainnya tidak konstan atau tidak
mempunyai interval yang tetap.
Contoh: Hasil tes Matematika dalam suatu kelompok belajar adalah sebagai berikut
Nama Rangking
Andi I
Budi II
Chaca III
Angka I diatas mempunyai nilai lebih tinggi daripada angka II maupun angka
III. Tetapi data ini tidak bisa menunjukkan perbedaan kemampuan anatara Andi,
Budi, Chaca secara pasti. Rangking I tidak berarti mempunyai kemampuan dua kali
lipat dari rangking II maupun mempunyai kemampuan tiga kali lipat dari rangking
III. Perbedaan kemampuan anatara rangking I dengan ranking II, mungkin saja
tidak sama dengan kemampuan antara rangking II dengan rangking III.
10
c. Data Interval
Data interval adalah data yang jaraj antara satu dan lainnya sama dan telah
ditetapkan sebelumnya. Data interval ini banyak digunakan dalam penelitian
pendidikan, seperti tes pencapaian, tes bakat, dan tes kecerdasan yang kesemuanya
itu diukur dengan interval data yang sama dan telah ditetapkan sebelumnya. Ciri
lainnya adalah data interval tidak mempunyai titik nol dan titik maksimum yang
sebenarnya. Nilai 0 dan titik maksimum tidak mutlak. Jika suatu tes intelegensi
menghasilkan nilai yang yang berkisar 0 sampai 200, nilai 0 bukan menunjukkan
seseorang mempunyai kecerdasan yang minimal. Nilai 0 hanya menunjukkan
tempat paling rendah dari prestasi pada tes tersebut dan nilai 200 menunjukkan
tingkat tertinggi.
d. Data Ratio
Data ratio adalah jenis data yang mempunyai tingkatan tertiggi. Data ii selain
mempunyai interval yang sama, juga mempunyai nilai 0 mutlak. Misalnya hasil
pengukuran panjang, tinggi, dan berat. Dalam data ratio, nilai 0 betul-betul tidak
mempunyai nilai. Jadi, 0 meter tidak mempunyai panjang dan 0 kg tidak
mempunyai berat. Dalam data ratio terdapat skala yang menunjukkan kelipatan.
Misalnya 20 meter adalah 2 × 10 meter, 15 kg adalah 3 × 5 kg. Contoh lain dari
Dta ratio adalah kecerdasan waktu, luas, volume, dan sebagainya.
Ditinjau dari segi bentuk angkanya, data statistik dapat dibedakan menjadi :
a. Data Tunggal
Data tunggal adalah data statistik yang masing-masing angkanya merupakan
satu unit (satu kesatuan) dengan kata lain data tunggal adalah data statistik yang
angka-angkanya tidak dikelompokkan.
Contoh: Data berupa nilai hasil ulangan harian 40 orang siswa PGA Negeri dalam
bidang studi Ilmu Jiwa Umum adalah sebagai berikut :
40 71 54 67 59 84 46 51 60 75
82 55 65 45 63 74 58 44 76 53
73 46 73 58 61 80 59 84 57 45
30 57 62 68 48 35 39 55 48 60
11
Nilai 40, 71, 54, 67, 59, dan seterusnya itu masing-masing angkanya
merupakan satu unit atau satu kesatuan masing-masing angka tersebut
berdiri sendiri-sendiri dan tidak dikemopok-kelompokkan. Data angka
yang demikian kita sebut data tunggal.
b. Data Kelompokan
Data kelompokan adalah data statistik yang tiap-tiap unitnya terdiri dari
sekelompok angka.
Contoh: Data berupa nilai hasil ulangan harian 40 orang siswa PGA Negeri seperti
diatas, tetapi angka-angkanya dikelompok-kelompokkan. Misalnya:
Nilai : 80 – 84
75 – 79
70 – 74
65 – 69
dan seterusnya
Dalam kelompok nilai 80 – 84 terkandung nilai : 80, 81, 82, 83, dan 84.
Dalam kelompok nilai 65 – 69 terkandung nilai 65, 66, 67, 68, dan 69. Jadi tiap
unit angka terdiri dari sekelompok angka.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat di tarik kesimpulan secara umum yaitu, statistik
adalah suatu kumpulan data yang berbentuk angka dan disusun dalam bentuk diagram,
grafik, tabel, dan modus dimana isinya menjelaskan mengenai masalah tertentu.
Umumnya statistik banyak digunakan dalam suatu penelitian di berbagai bidang,
misalnya ekonomi, bisnis, manufaktur, pemasaran, dan lain-lain. Dengan adanya statsitk
maka akan didaptkan suatu kesimpulan dan memudahkan proses pengambilan keputusan.
Sedangkan statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan data, penarikan kesimpulan, dan
pembuat keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada.
3.2 Saran
Makalah ini masih banyak kekurangan. Pembaca diharapkan lebih banyak
membaca buku-buku tentang Konsep Dasar Statistika, sehingga banyak menambah ilmu
dan wawasan. Kritik dan saran juga penulis harapkan dari pembaca, agar penulis dapat
memperbaiki makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
13