Disusun Oleh:
Kelas :
Kelas 6B
Mengumpulkan data
Meringkas data
Mengolah data
Menyajikan data
Menarik kesimpulan dan Interpretasi data berdasarkan kumpulan data dan hasil
analisisnya
2. Statistika
Statistika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana untuk merencanakan,
mengumpulkan data, menganalisis dan menginterpretasi serta digunakan dalam
mempresentasikan data.
Dengan kata lain statistika ialah sebuah metode ilmiah tentang suatu cara dalam
mengumpulkan, mengelola, menganalisa penyajian data, menginterpretasi dan juga
mempresentasikan data. Statistika juga untuk mendapatkan gambaran yang diperoleh dari
sekumpulan data yang telah dikaji sehingga bisa ditarik kesimpulan dari data yang diambil.
Dalam statistika digolongkan menjadi 2 yaitu berdasarkan pengolahan data dan
berdasarkan bentuk parameternya
Menurut penggolongan statistika berdasarkan pengolahan data nya dibagi
menjadi 2 yaitu :
a. Statistik Deskriptif, statistik yang menggambarkan kegiatan berupa
pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian data
dalam bentuk tabel, grafik, ataupun diagram agar memberikan gambaran
yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa.
Statistik ini hanya berfungsi menguraikan, menggambarkan dan
menerangkan keadaan, persoalan, permasalahan tanpa menarik kesimpulan
terhadap data yang lebih luas atau populasi. Statistik deskriptif terdiri atas:
Distribusi frekuensi yaitu penyusunan data dari nilai terkecil
sampai nilai terbesar yang kemudian disajikan dalam bentuk
tabel atau diagram.
Ukuran pemusatan yang terdiri atas rata-rata, median, dan
modus.
Ukuran letak terdiri atas rata-rata, median, dan modus.
Ukuran penyebaran terdiri atas rentang, simpangan rata-rata,
simpangan baku, dan variasi.
B. Data Statistik
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data itu sendiri merupakan keterangan-keterangan
tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui ataupun dianggap. Jadi dapat
diartikan bahwa data itu adalah sebagai sesuatu yang diketahui atau yang dianggap
(anggapan).
Data statistik bukan merupakan kata dari bahasa Indonesia asli, secara etimologis
kata “statistik” berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti
dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa
Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata “statistik” diartikan sebagai
“kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun
yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan
yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik
hanya dibatasi pada “kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)”
saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut
statistik.
Data kuantitatif, bila data yang dikumpulkan berupa bilangan angka. Data
kuantitatif diperoleh dengan cara mengitung atau mengukur. Data kuantitatif dibagi
menjadi yaitu :
a. Data diskrit (dari hasil perhitungan). Contoh: Prodi IPA memiliki 3 jurusan
b. Data kontinyu (dari hasil pengukuran). Contoh: Tinggi badan Budi 176 cm
Data kualitatif, bila data yang ada bukan berupa bilangan tetapi berupa sifat-sifat
atau gambaran kualitas dari suatu objek. Contohnya: sembuh, rusak, gagal, dan
berhasil.
Data cross section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Misalnya adalah data
pengangguran tahun 2018.
Data deret waktu atau time series adalah data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke
waktu. Misalnya adalah data inflasi per bulan dari tahun 2010-2018.
B. Non Probability
Nonprobability Sampling, pemilihan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan-
pertimbangan peneliti, sehingga semua anggota populasi tidak mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel.
1. Convinience sampling : sampel diambil secara spontanitas, artinya siapa saja
yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan
karakteristiknya, maka orang tersebut dapat dijadikan sampel.
2. Judgement sampling/Purposive sampling: teknik penarikan sampel yang
dilakukan berdasarkan karakteristik yang ditetapkan terhadap elemen populasi
target yang disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian
3. Quota sampling: hampir mirip dengan teknik sampling statifikasi. Bedanya, jika
dalam sampling stratifikasi penarikan sampel dari subpopulasi dilakukan dengan
acak, maka dalam sampling kuota, ukuran serta sampel pada setiap sub-
subpopulasi ditentukan sendiri oleh peneliti sampai jumlah tertentu tanpa acak.
Teknik sampling kuota biasanya digunakan bila populasinya berukuran besar.
4. Snowball sampling: merupakan salah satu judgment sampling yang tepat
digunakan bila populasinya kecil dan spesifik. Pada tingkat operasinya,
responden yang relevan diinterview, diminta menyebutkan responden lainnya
sampai diperoleh sampel sebesar yang diinginkan peneliti, dengan sfesifikasi
yang sama karena biasanya mereka saling mengenal.
Pembulatan
“Aturan bilangan genap”
12,485 = 12,48 sebab angka yg mendahului 5 genap (8)
12,475 = 12,48 sebab angka yg mendahului 5 ganjil (7)
Contoh:
Jumlahkan 4,95; 2,35; 3,45; 2,555; dan 5,25 dengan:
a) langsung, b) aturan bilangan genap, c) menambahkan angka 1 kepada angka
yang mendahului 5
SOAL LATIHAN
N
SOAL JAWABAN
O
Nyatakan apakah pernyataan berikut ini
termasuk statistika deskriptif atau
statistika inferensia.