Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK LANSIA DENGAN REMATIK

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Yeni Nur Jamil Azizah 1914301052


Sindi Artika 1914301065
Augy Alfandito 1914301093
Amri Wijaya Rahman 1914301094
Veronica Anggraini 1914301091
Feni Meliani 1914301085
Evitha Adhe Rahma E 1914301079
Rara Suci Ariyati 1914301077
Sinti Rizqiani 1914301082
M. Luthfan Amirudin 1914301095
Elva Nuri Sakinah 1914301055
Tasya Dwinta 1914301056

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021/2022
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PENYULUHAN KESEHATAN
“ REMATIK “

POKOK BAHASAN : KEPERAWATAN GERONTIK

SUB POKOK BAHASAN : REMATIK

SASARAN : KLIEN LANSIA

HARI/TANGGAL : SABTU, 23 APRIL 2022

WAKTU : ± 30 MENIT

TEMPAT : WISMA VANDA PANTI SOSIAL TRESNA

WERDA PROVINSI LAMPUNG

A. Deskripsi Materi Penyuluhan


Penyuluhan ini merupakan ilmu keperawatan dasar yang memberikan dasar
pengetahuan dan ketrampilan bagi lansia dalam mengenal dan memahami
masalah / penyakit yang sering terjadi pada lansia khususnya penyakit
REMATIK

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan lansia dapat memahami tentang penyakit
rematik .

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan lansia dapat menjelaskan :
1. Pengertian Rematik.
2. Penyebab Rematik
3. Tanda dan Gejala Rematik
4. Cara mencegah timbulnya Rematik
5. Cara Perawatan / Penatalaksanaan Rematik
D. Kegiatan Penyuluhan
NO Tahap Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Lansia
Kegiatan
I Pendahuluan 1. Salam pembuka  Menjawab salam
2. Kotrak awal  Memperhatikan
3. Menjelaskan tentang Tujuan  Memperhatikan
Penyuluhan
4. Validsi/Memberikan pertanyaan  Menjawab dan
awal tentang materi yang akan memperhatikan
diberikan
II Penyajian  Memperhatikan
1.Penjelasan / Penyuluhan tentang :
 Pengertian Rematik.
 Penyebab Rematik
 Tanda dan Gejala Rematik
 Cara mencegah timbulnya
Rematik
 Cara Perawatan Rematik  Memperhatikan&
2. Demonstrasi Senam Rematik mengikuti
1. Menanyakan pada lansia tentang hal –  Menjawab &
III Diskusi
hal yang telah dijelaskan Memperagakan
2. Memberi kesempatan pada lansia untuk ROM
bertanya  Bertanya

IV Penutup
 Memperhatikan
1. Kontrak selanjutnya  Menjawab salam
2. Salam penutup

E. Kriteria Evaluasi
 Struktur :
 Seluruh peserta (lansia) hadir mengikuti penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di wisma 9 PSTW Gau Mabaji
Gowa
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan.
 Proses : lansia mengikuti ceramah, mendemonstrasikan latihan rentang

gerak dan bertanya.

 Akhir :

1. Menyebutkan pengertian rematik (20%)

- Dapat menyebutkan pengertian secara lengkap (20%)

- Dapat menyebutkan pengertian secara tidak lengkap (10%)

- Tidak dapat mengulang kembali pengertian rematik (0%)

2. Menyebutkan penyebab Rematik ( 20% )

- Dapat menyebutkan 2 penyebab penyakit rematik ( 20 % ).

- Menyebutkan 1 penyebab rematik ( 10 % )

- Tidak mampu menyebutkan penyebab rematik ( 0 )

3. Menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit Rematik ( 20 % )

- Dapat menyebutkan 4 tanda dan gejala penyakit rematik ( 20 % ).

- Menyebutkan 2 tanda dan gejala rematik ( 10 % )

- Tidak mampu menyebutkan tanda dan gejala rematik ( 0 )

4. Cara pencegahan rematik ( 20 % )

- Menyebutkan 3 cara pencegahan rematik ( 20 % )

- Menyebutkan 1-2 cara pencegahan rematik ( 10 % )

- Tidak bisa menyebutkan cara pencegahan rematik ( 0 ).

5. Cara perawatan rematik ( 20 % )

- Menyebutkan 3 cara perawatan penyakit rematik ( 20 % )

- Menyebutkan 1 atau 2 cara perawatan penyakit rematik ( 10 % )

- Tidak bisa menyebutkan cara perawatan penyakit rematik ( 0 ).

Kriteria Evaluasi

 80 % : Penyuluhan berhasil

70 – 80 % : Mengulang hal – hal penting yang kurang dipahami

 60 % : Penyuluhan tidak berhasil


F. Media
 Flip Chart
G. Metoda
 Ceramah
 tanya jawab
 Diskusi
 Demonstrasi
H. Pengorganisasian:
Moderator: Mochtar, S. Kep
Penyaji : Andi Afinda, S. Kep dan Sariama, S. Kep
Fasilitator:
 Sartini Puji Astuti, S. Kep
 Eva Yuliani, S. Kep
 Tagefir, S. Kep
 Ine Meity, S. Kep
Dokumentasi:
 Yurni, S. Kep
 Markus, S. Kep
I. Daftar Rujukan
PAPDI. (2002). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. FKUI. Jakarta
PSIK Fakultas Kedokteran UNHAS. (2009). Penuntun Panum. FKUH.
Makassar
Medicastore.com. (2007). ‘Osteoartritis’, diakses tanggal 15 September 2010,
http://medicastore.com/penyakit/17/Osteoartritis.html

Materi Penyuluhan :
PERAWATAN PENYAKIT REUMATIK

A. PENGERTIAN

Penyakit Reumatik yang sering disebut Artritis (Radang sendi) adalah


gangguan kronik yang menyerang berbagai sistem organ. Penyakit ini adalah
salah satu dari sekelompok penyakit jaringan penyambung yang diperantarai
oleh imunitas dan tidak diketahui penyebabnya.

B. PENYEBAB / ETIOLOGI
Penyebab Reumatik masih belum diketahui walaupun banyak hal
mengenai patogenesisnya telah terungkap. Penyakit ini tidak dapat
ditunjukkan memiliki hubungan pasti dengan genetik.

C. MANIFESTASI KLINIK
Ada beberapa gambaran / manifestasi klinik yang lazim ditemukan pada
penderita Reumatik. Gambaran klinik ini tidak harus muncul sekaligus pada
saat yang bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinik yang
sangat bervariasi.
a. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, kurang nafsu makan, berat
badan menurun dan demam. Terkadang kelelahan dapat demikian
hebatnya.
b. Poliartritis simetris (peradangan sendi pada sisi kiri dan kanan) terutama
pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi di tangan, namun biasanya tidak
melibatkan sendi-sendi antara jari-jari tangan dan kaki. Hampir semua
sendi diartrodial (sendi yang dapat digerakan dengan bebas) dapat
terserang.
c. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam, dapat bersifat umum tetapi
terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan
sendi pada osteoartritis (peradangan tulang dan sendi), yang biasanya
hanya berlangsung selama beberapa menit dan selama kurang dari 1 jam.
d. Artritis erosif merupakan merupakan ciri khas penyakit ini pada
gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan
pengikisan ditepi tulang
e. Deformitas : kerusakan dari struktur penunjang sendi dengan perjalanan
penyakit. Pergeseran ulnar atau deviasi jari, pergeseran sendi pada tulang
telapak
tangan dan jari, deformitas boutonniere dan leher angsa adalah beberapa
deformitas tangan yang sering dijumpai pada penderita. . Pada kaki
terdapat tonjolan kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi
metatarsal. Sendi-sendi yang besar juga dapat terserang dan mengalami
pengurangan kemampuan bergerak terutama dalam melakukan gerakan
ekstensi.
f. Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada
sekitar sepertiga orang dewasa penderita rematik. Lokasi yang paling
sering dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku) atau di
sepanjang permukaan ekstensor dari lengan, walaupun demikian tonjolan)
ini dapat juga timbul pada tempat-tempat lainnya. Adanya nodula-nodula
ini biasanya merupakan petunjuk suatu penyakit yang aktif dan lebih
berat.
g. Manifestasi ekstra-artikular (diluar sendi): reumatik juga dapat
menyerang organ-organ lain diluar sendi. Jantung (perikarditis), paru-paru
(pleuritis), mata dan pembuluh darah dapat rusak.

D. PENATALAKSANAAN / PERAWATAN
Tujuan utama dari program penatalaksanaan/ perawatan adalah sebagai
berikut :
 Untuk menghilangkan nyeri dan peradangan
 Untuk mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal dari
penderita
 Untuk mencegah dan atau memperbaiki deformitas yang terjadi pada sendi
Ada sejumlah cara penatalaksanaan yang sengaja dirancang untuk
mencapai tujuan- tujuan tersebut di atas, yaitu :
a. Pendidikan
Langkah pertama dari program penatalaksanaan ini adalah
memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada
penderita, keluarganya dan siapa saja yang berhubungan dengan
penderita. Pendidikan yang diberikan meliputi pengertian,
patofisiologi (perjalanan penyakit), penyebab dan perkiraan
perjalanan (prognosis) penyakit ini, semua komponen program
penatalaksanaan termasuk regimen obat yang kompleks, sumber-
sumber bantuan untuk mengatasi penyakit ini dan metode efektif
tentang penatalaksanaan yang diberikan oleh tim kesehatan. Proses
pendidikan ini harus dilakukan secara terus-menerus.
b. Istirahat
Merupakan hal penting karena reumatik biasanya disertai rasa lelah
yang hebat. Walaupun rasa lelah tersebut dapat saja timbul setiap hari,
tetapi ada masa dimana penderita merasa lebih baik atau lebih berat.
Penderita harus membagi waktu seharinya menjadi beberapa kali
waktu beraktivitas yang diikuti oleh masa istirahat.
c.Latihan Fisik dan Termoterapi
Latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi
sendi. Latihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi
yang sakit, sedikitnya dua kali sehari. Obat untuk menghilangkan nyeri
perlu diberikan sebelum memulai latihan. Kompres panas pada sendi
yang sakit dan bengkak mungkin dapat mengurangi nyeri. Mandi
parafin dengan suhu yang bisa diatur serta mandi dengan suhu panas
dan dingin dapat dilakukan di rumah. Latihan dan termoterapi ini
paling baik diatur oleh pekerja kesehatan yang sudah mendapatkan
latihan khusus, seperti ahli terapi fisik atau terapi kerja. Latihan yang
berlebihan dapat merusak struktur penunjang sendi yang memang
sudah lemah oleh adanya penyakit.
Adapun latihan fisik (rentang gerak sendi) sebagai berikut:
a. Bagian Kepala :
b. Bagian Leher

c. Bagian Punggung

d. Bahu :

e. Bokong / Panggul

f. Lutut & Pergelangan Kaki


3.
g. Telapak dan jari tangan
2.

d. Diet/ Gizi
Penderita Reumatik tidak memerlukan diet khusus. Ada sejumlah
cara pemberian diet dengan variasi yang bermacam-macam, tetapi
kesemuanya belum terbukti kebenarannya. Prinsip umum untuk
memperoleh diet seimbang adalah penting.
e. Obat-obatan
Pemberian obat adalah bagian yang penting dari seluruh program
penatalaksanaan penyakit reumatik. Obat-obatan yang dipakai untuk
mengurangi nyeri, meredakan peradangan dan untuk mencoba
mengubah perjalanan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai