A. LATAR BELAKANG
Rematik adalah orang yang menderita arthritis atau di sebut juga radang
sendi. Tiga jenis artritis yang paling sering diderita adalah osteoarthritis,arthritis
gout, dan rheumatoid arthritis yang menyebabkan berbenjol pada sendi atau radang
pada sendi secara serentak.
Di Indonesia penyakit rematik yang paling banyak ditemukan dan dijumpai
adalah osteoarthritis. Osteoarthritis merupakan suatu penyakit degeneratif persendian
yang disebabkan oleh beberapa faktor. Penyakit ini mempunyai karateristik berupa
terjadinya kerusakan pada kartilago (tulang rawan sendi). Kartilago merupakan suatu
jaringan keras bersifat licin yang melingkupi sekitar bagian akhir tulang keras di
dalam persendian. Gejala osteoarthritis bersifat progresif, dimana keluhan terjadi
perlahanlahan dan lama-kelamaan akan memburuk (Helmi, 2012).
Tenaga kesehatan yang menangani kasus osteoarthritis salah satunya adalah
fisioterapi. Menurut Fukuda (2011), dilihat dari aspek fisioterapi, Osteoarthritis dapat
menimbulkan bermacam-macam gangguan seperti impairment yaitu terjadi
penurunan kekuatan otot, adanya nyeri yang mengakibatkan lingkup gerak sendi
terbatas, terjadi spasme pada otot, dan 2 disability yaitu terjadi ketidak mampuan
dalam melakukan aktivitas tertentu contoh berlutut, berdiri lama, bangkit dari duduk,
dan jongkok. Akibat dari menurunnya kemampuan gerak. Bahkan pada tingkat
functional limitation seperti mengalami gangguan saat berjalan, naik turun tangga,
dan saat berlari.
Penderita osteoarthritis di Indonesia cukup tinggi yaitu pada laki-laki 15,5%
dan pada perempuan 12,7% dari seluruh penderita osteoarthritis, pada usia < 40
tahun penderita osteoarthritis mencapai 5% sedangkan pada usia 40-60 tahun
mencapai 30% dan pada usia > 60 tahun mencapai 65%. (Mutiwara, 2016).
Osteoarthritis biasanya terjadi pada usia di atas 50 tahun. Di Amerika,di
laporkan bahwa terdapat lebih dari 60.000.000 penderita osteoarthritis, sampai
penyakit ini disebut sebagai penyakit pasca pensiun. Sebagia besar penderita
osteoarthritis kelihatannya menderita obesitas. Perempuan lebih banyak menderita
osteoarthritis daripada lelaki dan terutama pada usia lanjut. Sendi yang sering dikenai
osteoarthritis adalah sendi lutut, panggul dan beberapa sendi kecil di tangan dan kaki
(Yatim, 2006).
Berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran koiseoner di Gampong
Jambee. Kec. Delima Kab. Pidie, diperoleh data sebanyak 11 lansia, hasil survey di
Gampong Jambee 11 lansia mengalami masalah kesehatan, yang mengalami
hipertensi sebanyak 32% , sakit pada persendian 28 %, dan diabetes mellitus 8 %.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan selama 30 menit, masyarakat dapat terhindar dari
rematik
b. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit lansia dan keluarga harus
mampu memahami tentang :
1) Mengetahui Pengertian Rematik.
2) Mengetahui Tanda dan Gejala Rematik.
3) Mengetahui Faktor Penyebab Rematik.
4) Mengetahui Komplikasi Rematik.
5) Mengetahui Cara pencegahan terhadap Rematik.
6) Mengetahui Cara Pengobatan Rematik.
C. RENCANA KEGIATAN
2. Sasaran : Lansia
3. Metode : Ceramah dan Tanya jawab
4. Hari / Tanggal :Selasa/ 29 September
5. Pukul :14:00 s/d Selesa
6. Tempat : Kantor Posyandu
7. Strategi Pelaksanaan :
D. PENGORGANISASIAN
1. Penanggung Jawab : Kader Desa
2. Moderator : Ica melisa yofiana
3. Penyaji : Novia Shinta
4. Fasilitator :Isna aprilia kathun nada
5. Obsever : Yuni zahara
6. Dokumentasi : Iksan Zulfannur,Asraini,Humaira mauliza
7. Kosumsi :Masna,Rizkia Munira
E. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur :
a. Peserta hadir Lansia .
b. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di rumah.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan.
2. Kriteria Proses :
a. Keluarga antusias terhadap materi pendidikan kesehatan.
b. Peserta konsentrasi mendengarkan pendidikan kesehatan.
c. Keluarga mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Kriteria Hasil :
a. Menyebutkan Pengertian Rematik.
b. Menyebutkan Faktor Penyebab Rematik.
c. Menyebutkan Tanda dan Gejala Rematik.
d. Menyebutkan Komplikasi Rematik.
e. Menyebutkan Cara pencegahan terhadap Rematik.
f. Menyebutkan Cara Pengobatan Rematik.
Lampiran Materi SAP
A. PENGERTIAN REMATIK
Rematik atau penyakit yang ditandai dengan nyeri sendi disebut juga
rheumatoid arthritis. Penyakit ini merupakan penyakit autoimun ketika sistem imun
pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.
Rematik adalah penyakit yang menimbulkan rasa sakit akibat otot atau
persendian yang mengalami peradangan dan pembengkakan. Rematik terdiri atas
berbagai jenis dan bisa menjangkit persendian mana pun pada tubuh.
Dalam hal ini, area persendian adalah area yang diserang oleh sistem imun
pengidap rheumatoid arthritis. Akibatnya, peradangan kronik dan rasa nyeri yang
hebat pada sendi-sendi yang terserang terjadi.
D. KOMPLIKASI REMATIK
1. Bahaya Penyakit Rematik Pada Jantung
Hiperurikemia mempunyai hubungan yang jelas dengan angka kematian
yang disebabkan berbagai macam penyakit jantung dan pembuluh darah. Pada
pasien dengan hiperurikemia dan hipertensi terdapat meningkatnya risiko 3-5 kali
timbulnya penyakit jantung koroner dan strok dibandingkan dengan yang hanya
menderita hipertensi.
2. Bahaya Penyakit Rematik Pada Ginjal
Penderita hiperurikemia mempunyai risiko menderita batu asam urat di
dalam perjalanan penyakitnya. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui air seni
bukan saja meningkatkan pembentukan batu asam urat di ginjal tetapi juga batu
kalsium oksalat. Selain dari pada kadar asam urat yang tinggi di dalam urine,
faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi pembentukan batu asam urat berupa
volume air seni yang lebih sedikit.Adanya batu asam urat menyebabkan
peninggian tekanan di dalam ginjal dan penekanan pembuluh-pembuluh darah
yang menyebabkan bertambah tebalnya dinding pembuluh darah dan
berkurangnya aliran darah ke ginjal dengan akibat kerusakan pada ginjal seperti
ginjal mengecil, ginjal bengkak, ginjal bocor, gagal ginjal dll.
DAFTAR PUSTAKA