Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

PADA ANAK USIA SEKOLAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Disusun Oleh :

Evawati Sujono (C.0105.17.128)


Fitriani Noor Komalasari (C.0105.17.129)
Herti Oktapiawati (C.0105.17.131)
Imas Dahlia (C.0105.17.134)
Tina Irnawati (C.0105.17.157)
Slamet Syahibul Maksud (C.0105.17.153)

PROGRAM S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR
CIMAHI
2018
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
ini dengan baik. Adapun judul laporan studi kasus ini yaitu tentang Thyfoid pada anak usia
sekolah.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas
kelompok dalam mata kuliah Keperawatan Anak bagi mahasiswa dan mahasiswi STIKes
Budi Luhur Cimahi Fakultas Keperawatan Program Non Reguler. Ucapan terima kasih tidak
lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Demikian akhir kata dari penulis, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua
pihak dan pembelajaran keperawatan anak dalam segi teoritis dan kasus sehingga dapat
menghasilkan ilmu baru bagi mahasiswa.

Penyusun

Kelompok Thyfoid
STUDI KASUS
USIA SEKOLAH

A. Biodata
Nama : An. A
Gender : Perempuan
Usia : 8 tahun
Setting : Ruang perawatan anak
Suku : Jawa
Kondisi yang dialami : Thyphoid
Farmakologi : Ceftriaxone, Paracetamol
Psikososial : Hospitalisasi pada anak

B. Pendahuluan:
Kasus ini membutuhkan pengetahuan tentang thyphoid, pertumbuhan dan perkembangan,
pemahaman tentang latar belakang klien, situasi personal, dan hubungan antara orang tua dan
anak.

C. Profile klien:
An. Ana, 8 tahun, perempuan, dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit karena klien
mengalami demam terus menerus selama 7 hari, demam terjadi pada sore dan malam hari.
Karena sakit, klien tidak masuk sekolah. Klien mengatakan kepada perawat bahwa dia
merasa sedih tidak dapat masuk sekolah karena minggu ini sedang ada ujian akhir semester.
Klien sangat takut bila tidak naik kelas. Klien juga belum mengumpulkan beberapa
tugas sedangkan teman-temannya sudah mengumpulkan tugas. Klien ingin sekali dijenguk
oleh teman-temannya, namun tidak ada teman yang menengoknya. Dokter tidak mengizinkan
klien untuk pulang, dokter menganjurkan klien untuk istirahat total dari kegiatannya.
Sebelumnya klien pernah dirawat karena varicella dan malaria.
D. STUDI KASUS:
Perawat melakukan pengkajian fisik, dan mendapatkan data-data seperti di bawah ini:
1. BB 24 Kg, TB 130 cm
2. Tanda –tanda Vital :
TD 100/65 mmHg
N 100 x/mnt
RR 20 x/mnt
S 38ᵒC
3. bibir kering, lidah tampak kotor, tepi lidah tampak hiperemis
4. klien mengeluh sakit kepala dan pusing
5. Tidak ada batuk dan sesak. Ada sakit perut
6. mual dan muntah
7. BAB cair sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit
8. BAK normal.
9. Abdomen cembung mengikuti pergerakan napas
10. peristaltic normal, terdengar suara timpani, terdengar pekak hepar, tidak ada massa
tumor, klien mengeluh nyeri tekan pada abdomen.
Hasil laboratorium:
1. Lymph 19,2 % nilai normal pada anak = 20-35 %
2. Granulosit 74.5% nilai normal pada anak = 75 %
3. Hb 11.6 g/dL nilai normal pada anak = 11.5-14.5 g/dL
4. Hct 32.3% nilai normal pada anak = 33-38 %
5. MCV 73.8 Fl nilai normal pada anak = 77-95 Fl
6. MCH 26.5 pg nilai normal pada anak = 25-33 pg
7. Widal STO 1/80 nilai normal pada anak = (-)
8. Widal STH 1/320 nilai normal pada anak = (-)

Pengobatan:
1. IVFD RL 27 tpm
2. Injeksi :
Ceftriaxone 2 x 600 mg IV
Ranitidine 1 ampul IV /12 jam (2x 50mg)
3. Per Oral
Parasetamol syrup 4 x 2 cth;
Pertanyaan:
1. Apakah thyphoid?
2. Manifestasi klinis apakah yang muncul pada Ani terkait dengan kasus di atas?
3. Diskusikan etiologi dari thyphoid.
4. Komplikasi apakah yang mungkin muncul pada Ana?
5. Diskusikan diagnosis keperawatan actual pada Ana.
6. Diskusikan diagnosis keperawatan potensial pada Ana.
7. Diskusikan intervensi keperawatan prioritas untuk Ana.
8. Hitung berapa cc Ceftriaxone bila dioplos dengan 5 cc aquabidest.

Jawaban :

1. Apa itu Thyfoid ?


 Typhoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala-gejala
sistemik yang disebabkan oleh salmonella typhosa, salmonella type A.B.C.
penularan terjadi secara pecal, oral melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi (Mansoer Orief.M. 1999)
 Typoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan infeksi
salmonella Thypi ( Bruner and Sudart, 2002).

2. Manifestasi Klinis yang Muncul pada An. Ana pada Kasus diatas yaitu :
 Demam selama 7 hari (di rumah, sebelum masuk RS)
 Pada saat diperiksa TTV. Suhu Tubuh An. Ana : 38’C
 Lidah tampak kotor
 Sakit kepala (Pusing)
 Bibir pecah-pecah
 Mual dan Muntah
 Diare ( sejak1 hari sebelum masuk rumah sakit )
 Nyeri perut Nyeri tekan pada abdomen
3. Etiologi typhoid adalah bakteri salmonella typhi
4. Komplikasi yang bisa muncul pada An. Ana yaitu :

 Komplikasi akibat infeksi tifoid salah satunya berupa peritonitis dan


terbentuknya perdarahan pada saluran pencernaan atau perforasi. Komplikasi
tersebut disebabkan oleh kuman S. typhii yang “menggerogoti” lapisan
mukosa usus.

 Komplikasi lain dari demam tifoid umumnya berhubungan dengan gejala


tifoid. Anak yang sedang sakit demam tifoid sering kali tidak mau minum dan
muntah-muntah. Jika tidak diberikan minum sesering mungkin dapat
mengakibatkan dehidrasi dan dapat berlanjut menjadi penurunan kesadaran
dan gejala lain yang lebih berat. Selain itu, demam dapat mengakibatkan
kejang demam pada anak balita.

5. Diagnosa Keperawatan Aktual yang muncul pada An. Ana yaitu

 Hipertermi berhubungan dengan adanya invasi bakteri salmonella thyfi ke


dalam saluran pencernaan

 Gangguan Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan adanya mual dan muntah

 Nyeri berhubungan dengan adanya distensi abdomen

 Ansietas berhubungan dengan proses hospitalisasi

ANALISA DATA DIAGNOSA AKTUAL

No. Data Etiologi Problem

1. Ds : ibu pasien mengatakan Invasi bakteri salmonela Demam (Hipertermi)


An. Ana demam sudah 7 hari typhi

Do : hasil pemeriksaan tanda Mengeluarkan endotoksin
tanda vital : Terjadi peradangan pada
saluran cerna
- Suhu Tubuh 38’C

- Widal STO 1/80 Dilepaskannya zat pirogen
oleh leukosit pada jaringan
- Widal STH 1/320 yang meradang

Demam tipoid
2. Ds : klien mengatakan mual Disfungsi usus Gangguan
dan muntah  pemenuhan
Nausea / vomitus
Do : - Mual , muntah  kebutuhan nutrisi
Intake in adekuat
3. Ds : klien mengatakan nyeri Salmonella tyfi masuk ke Nyeri
tekan pada abdomen Saluran pencernaan

Do : - abdomen tampak Berkembang biak di usus
cembung halus

Menghasilkan mediator
kimia (bradikinin, histamin
dan serotonin)

Merangsang saraf nyeri

Nyeri tekan di perut

Nyeri
4. Ds : Invasi Kuman Salmonella Ansietas
- Klien mengatakan typhi ke dalam pencernaan berhubungan dengan
merasa sedih tidak dapat  proses hospitalisasi
masuk sekolah karena Tifus abdominalis
minggu ini sedang ada 
ujian akhir semester. Perubahan status kesehatan
- Klien sangat takut bila 
tidak naik kelas. Hospitalisasi
- Klien juga belum 
mengumpulkan beberapa Ketakutan dan kecemasan
tugas sedangkan teman-
temannya sudah
mengumpulkan tugas.
- Klien ingin sekali
dijenguk oleh teman-
temannya, namun tidak
ada teman yang
menengoknya.
6. Diagnosa Keperawatan Potensial yang muncul pada kasus An. Ana yaitu :

 Potensial terjadi nya kekambuhan b.d riwayat penyakit lalu

ANALISA DATA DIAGNOSA POTENSIAL

No. Data Etiologi Problem


1. Ds : - Riwayat Varicella dan Potensial terjadinya
Do : - klien punya riwayat Malaria kekambuhan
penyakit varicella dan malaria ↓
Terjadi peradangan di usus
halus

Klien mengalami demam

Proses hospitalisasi

Potensial terjadi
kekambuhan
7. Intervensi Keperawatan yang prioritas untuk kasus An. Ana diatas yaitu :

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan Keperawatan
1. Hipertermi
1 Tujuan : o Observasi tanda- o Tanda-tanda vital
Setelah tanda vital berubah sesuai tingkat
berhubungan
.
diberikan perkembangan penyakit
dengan adanya tindakan dan menjadi indikator
keperawatan untuk melakukan
invasi bakteri
selama 3 x intervensi selanjutnya
salmonella thyfi ke 24 jam, suhu
tubuh normal. o Pemberian kompres
dalam saluran
o Beri kompres dapat menyebabkan
pencernaan. Kriteria hasil : pada daerah peralihan panas secara
- TTV dalam lipatan-lipatan konduksi dan
Ditandai dengan : batas normal membantu tubuh untuk
- Suhu :36- menyesuaikan terhadap
Ds : ibu pasien panas
37’C
mengatakan An.
Ana demam sudah - Widal o Anjurkan untuk o Peningkatan suhu
7 hari banyak minum tubuh mengakibatkan
STO (-)
air putih penguapan sehingga
Do : hasil - Widal perlu diimbangi dengan
pemeriksaan tanda STH (-) asupan cairan yang
banyak
tanda vital.:
o Kolaborasi o Mempercepat proses
- Suhu Tubuh pemberian penyembuhan,
antiviretik, menurunkan demam.
38’C
antibiotik Pemberian antibiotik
menghambat
- Widal STO pertumbuhan dan
1/80 proses infeksi dari
bakteri
- Widal STH
1/320

2. Gangguan
3 Tujuan : o Kaji kemampuan o Untuk mengetahui
Setelah makan klien perubahan nutrisi klien
Pemenuhan
. nutrisi
dilakukan dan sebagai indikator
kurang dari tindakan intervensi selanjutnya
keperawatan o Berikan makanan o Memenuhi kebutuhan
kebutuhan tubuh
selama 3 x 24 dalam porsi kecil nutrisi dengan
berhubungan jam kebutuhan tapi sering meminimalkan rasa
nutrisi adekuat. mual dan muntah
dengan adanya
o Memenuhi kebutuhan
mual dan muntah. Kriteria hasil : o Beri nutrisi nutrisi adekuat
- dengan diet lunak
Ditandai dengan :
- Tidak ada
keluhan o Anjurkan kepada o Menambah selera
Ds : klien anoreksia, orang tua makan dan dapat
mengatakan mual nausea, klien/keluarga menambah asupan
dan muntah - untuk memberikan nutrisi yang
makanan yang dibutuhkan klien
Do : - Mual disukai
o dapat meningkatkan
- Muntah asam lambung yang
dapat memicu mual
o Anjurkan kepada
dan muntah dan
orang tua
menurunkan asupan
klien/keluarga
nutrisi
untuk
menghindari
makanan yang o Mengatasi
mengandung mual/muntah,
gas/asam, pedas menurunkan asam
o Kolaborasi. lambung yang dapat
Berikan memicu mual/muntah
antiemetik,
3. Nyeri berhubungan Tujuan : o Kaji keluhan nyeri o Mengevaluasi
setelah (skala 1-10), perkembangan nyeri
dengan adanya perubahan untuk menetapkan
dilakukan
karakteristik nyeri, intervensi selanjutnya
distensi abdomen. tindakan petunjuk verbal
keperawatan dan non verbal
Ditandai dengan :
selama 3 x 24
jam, nyeri
Ds : klien hilang
mengatakan ada o Atur posisi yang o Menurunkan tegangan
nyaman bagi klien, permukaan abdomen
nyeri tekan di misalnya dengan dan mengurangi nyeri
lutut fleksi.
perut

Do : abdomen o Meningkatkan relaksasi,


o Ajarkan klien teknik mengalihkan fokus
tampak cembung relaksasi dan perhatian kliendan
distraksi meningkatkan
kemampuan koping.

o Berikan kompres
hangat di area o Agar nyeri
abdomen yang berkurang
nyeri

o Analgetik sebagai agen


o Kolaborasi anti nyeri dan
pemberian obat antikolinergik untuk
analgetika dan menurunkan spasme
atau antikolinergik
sesuai indikasi

4. Ansietas
3 Tujuan : o Kaji tingkat o Untuk mengeksplorasi
Setelah kecemasan / rasa cemas yang
berhubungan
.
dilakukan ketakutan yang dialami oleh orang tua
dengan proses tindakan dialami klien klien
keperawatan
hospitalisasi, dan o Meningkatkan
selama 3 x 24 o Beri penjelasan
rutinitas sekolah jam, mengenai penyakit pengetahuan orang tua
kecemasan klien tentang penyakit
yang terganggu anaknya
teratasi
o Libatkan orang
Kriteria hasil : tua klien dalam o Keterlibatan orang
- - Ekspresi rencana tua dalam perawatan
klien tenang keperawatan anaknya dapat
- - klien tidak terhadap anaknya mengurangi kecemasan
merasa
ketakutan dan
gelisah

5. Potensial
4 terjadi Tujuan : o Observasi o Tanda-tanda vital
kekambuhan b.d Setelah keadaan umum berubah sesuai tingkat
.
adanya riwayat dilakukan dan tanda – tanda perkembangan
penyakit lalu. tindakan vital penyakit dan menjadi
Ditandai dengan : keperawatan indikator untuk
selama 3 x 24 melakukan intervensi
Ds :- jam, selanjutnya
kekambuhan
Do : - klien akan riwayat o Pantau adanya o Untuk mengetahui
pernah dirawat penyakit yang perubahan suhu adanya perubahan
dengan diagnosa lalu tidak tubuh suhu tubuh klien
varicella dan terjadi
malaria o Kolaborasi o Agar bisa mencegah
Kriteria hasil : dengan dokter terjadi nya
- - -klien tidak dalam pemberian kekambuhan berulang
dtemukan therapi akan penyakir nya
tanda dan yang lalu
gejala yang
berhubungan
dengan riwayat
penyakit yang
lalu
8. Hitung berapa cc Ceftriaxone bila dioplos dengan 5 cc aquabidest ?
Diketahui :
 Kebutuhan An. Ana : Ceftriaxone 600 mg
 Sediaan obat Ceftriaxone berisi : 1.000mg atau 1gram
 Cairan pelarut (oplosan) : 5cc atau 5mL
Ditanyakan :
 Berapa cc obat ceftriaxone yang diberikan untuk An. Ana pada kasus diatas ?
Jawab :
Rumus Pemberian Obat Pada :
Kebutuhan x Pelarut / Isi Kandungan Obat

Jadi,
600 x 5cc / 1000 =
3.000 / 1.000 =
= 3 cc Ceftriaxone

Jadi, obat yang harus diberikan kepada pasien An. Ana yaiu 3cc Ceftriaxone
Daftar Pustaka

 Mansjoer,Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius


 Brunner dan Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC.
 Soegijanto, 2002,Ilmu Penyakit Anak Diagnosa dan Penatalaksanaan, Edisi I,
Hal 1-39, Salemba Medika, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai