DISUSUN OLEH:
TRIA ANDHINI SM
PO713201181095
CI LAHAN CI INSTITUSI
I.Definisi
- Cairan adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut
- Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan
listrik yang disebut ion
- Kekurangan cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana seorang individu
mengalami atau beresiko mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstitial
dan atau intraseluler.
- Kelebihan cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana seorang individu
mengalami atau beresiko mengalami peningkatan cairan intravaskuler,
interstitial dan atau intraseluler.
- Ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana
seorang individu mengalami atau beresiko mengalami peningkatan, penurunan
atau cepatnya pertukaran dari satu ke lainnya dari intravaskuler, interstitial dan
atau intraseluler.
II. Etiologi
- Usia
Berkaitan dengan permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan, berat
badan, dan perkembangan.
- Temperatur
Panas yang berlebihan menyebabkan kertingat dimana seseorang dapai
kehilangan NaCl melalui keringat.
- Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis
otot.
V .Pathways
Kekurangan cairan dan elektrolit dapat mengakibatkan demam, karena
cairan dan elektrolit ini mempengaruhi keseimbangan termoregulasi
dihipotalamus anterior. Jika apabila terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan dan
elektrolit maka keseimbangan termoregulasi dihipotalamus anterior akun
mengalami gangguan pada pasien.
Dehidrasi
Peningkatan evaporasi
A. HIPOVOLEMIA
Kekurangan volume cairan terjadi saat air dan elektrolit yang hilang
berada di dalam proporsi isotonic.kadar elektrolit dalam serum tetap tidak
berubah, kecuali jika terjadi ketidakseimbangan lain.pasien yang beresiko
kekurangan volume cairan ini adalah pasien yang mengalami kekurangan
cairan dan elektrolit melalui saluran gastrointestinal,missalnya akibat
muntah, pengisap lambung, diare, atau fustula.penyebab lain dapat
meliputi perdarahan, pemberian obat-obatan diuretic, keringat yang
banyak, bemam, dan penurunan asupan per oral.
B. HIPERVOLEMI
Kelebihan volume cairan terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam
proporsi isotonic sehingga menyebabkan hipervolemi tanpa disertai
perubahan kadar elektrolit serum.pasien yang berisiko kelebihan volume
cairan ini meliputi pasien yang menderita gagal jantung kongestif, gagal
ginjal, dan sirosis.
VII. Penatalaksanaan
Nilai normal elektrolit pada orang dewasa
- Natrium : 135 - 145 mem/L
- Kalium : 3,5 – 5,0 mem/L
- Clorida : 9,5 – 5,5 mem/L
- Magnesium : 1,5 – 2,5 mem/L
- Fosfat : 1,5 – 2,6 mem/L
VIII. Pengkajian
A. Pengkajian
1. Identitas :
Terdiri nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, alamat,
pendidikan, tanggal MRS dan diagnosa medis dan riwayat Penyakit
Sekarang
2. Keluhan Utama berdasarkan PQRST, penyebab dari kekurangan
cairan, seberapa parah gangguan kekurangan cairan yang
terjadi seberapa jauh gangguan kekurangan cairan yang terjadi, kapan
gangguan kekurangan cairan mulai di rasakan pasien.
3. Riwayat Penyakit Dahulu meliputi riwayat penyakit menular,penyakit
keturunan dan alergi obat-obatan atau makanan.
4. Pola-pola Fungsi Kesehatan
a. pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
b. Kebiasaan
c. Status Ekonomi
5. Pola Nutrisi dan Metabolisme
a. Pemenuhan Nutrisi
b. Cairan
6. Pola Eliminasi
a. Defekasi
b. Frekuensi, feases konsentrasi, warna, bau urine / Miksi.
c. Frekuensi, konsentrasi urine,warna, bau.
7. Pola tidur dan istirahat.
a. Lamanya tidur.
b. Suasana lingkungan.
8. Pola hubungan dan peran.
a. Interaksi dengan orang lain.
b. Interaksi dengan keluarga.Pola persepsi dan konsep diri.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Status kesehatan umum
Keadaan penyakit: Ringan, sedang, berat, akut, kronik.
Kesadaran : Apakah kompesmetis, apatis, soporus
Suara bicara : Apakah Jelas, serak, aphasia.
Pernapasan : Apakah Meningkat/Menurun.
Suhu tubuh : Apakah Meningkat/Menurun.
Nadi : Apakah Meningkat/Menurun, kuat, lemah
Tekanan darah : Apakah Meningkat/Menurun.
b. Sistem Intergumen
Kulit : Apakah pucat,oedem.
Turgor : Apakah Baik atau Jelek.
Rambut : Apakah kusam,kusut,rontok.
Kuku : Apakah Cyianosis, pucat.
c. Kepala : ada tidaknya ubun-ubun terlihat cekung, sakit kepala,
pusing/pening.
d. Muka : Apakah simetris,raut muka terlihat layu dan lemas.
e. Mata : Apakah konjungtifa pucat,simestris.
f. Telinga : Apakah simestris.
g. Hidung : Apakah simestris, polip.
h. Mulut + Gigi : Apakah simestris, mukosa binir kering
i. Leher : Apakah ada pembesaran limfe,vena jugluralis.
j. Thoraks : Apakah simestris.
k. Paru : Apakah ada nyeri, whizzing,rhongki,timpani.
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
IX. Diagnosa
A. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan
intake dan out put tidak seimbang ditandai dengan :
1. Urine ( 0,5 – 1 cc / kg BB/ jam)
2. Urime pekat atau encer
3. Ada edema / diare
4. Demam
5. Nadi lemah
X. Intervensi Keperawatan
XI. Implementasi
Tanggal :
No Diagnosa keperawatan Implementasi Respon
1.
X11. Evaluasi keperawatan