Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (CAIRAN DAN


ELETROLIT)
DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MAKASSAR

DISUSUN OLEH:

TRIA ANDHINI SM
PO713201181095

CI LAHAN CI INSTITUSI

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


DIII KEPERAWATAN
2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (CAIRAN DAN ELETROLIT)

I.Definisi
- Cairan adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut
- Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan
listrik yang disebut ion
- Kekurangan cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana seorang individu
mengalami atau beresiko mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstitial
dan atau intraseluler.
- Kelebihan cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana seorang individu
mengalami atau beresiko mengalami peningkatan cairan intravaskuler,
interstitial dan atau intraseluler.
- Ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit adalah keadaan dimana
seorang individu mengalami atau beresiko mengalami peningkatan, penurunan
atau cepatnya pertukaran dari satu ke lainnya dari intravaskuler, interstitial dan
atau intraseluler.

II. Etiologi
- Usia
Berkaitan dengan permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan, berat
badan, dan perkembangan.
- Temperatur
Panas yang berlebihan menyebabkan kertingat dimana seseorang dapai
kehilangan NaCl melalui keringat.
- Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis
otot.

III .Tanda dan gejalah / Manifestasi klinis


A. Asupan cairan
Diatur melalui mekanisme rasa haus. Pusat pengendalian rasa haus berada
di dalam hipotalamus di otak. Asupan cairan dari makanan & minuman
yang di asup, salah satunya yaitu Cairan Ekstra Sel (CES) CES terdiri dari
cairan interstitial dn cairan intravaskuler. Cairan interstitial mengisi
ruangan yang berada di antara sebagian besar sel tubuh dan menyusun
sejumlah besar  lingkungan cairan tubuh.
IV.Patofisiologi
1. Difusi adalah perpindahan cairan dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah melalui membran sel yang permeable terhadap substansi materi baik
padat maupun partikel zat terlarut.
2. Filtrasi adalah suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat
terlarut secara bersamaan sebagai respon terhadap adanya cairan yang
mempuntai perbadaan tekanan.
3. Osmosis adalah perpindahan cairan melalui membrane selaktof permeable
dari area yang konsentarsi rendah ke area dengan konsentrasi tinggi.
4. Transpor aktif adalah perpundahan cairan menggunakan ATP yang
melawan gradien konsentrasi dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

V .Pathways
    Kekurangan cairan dan elektrolit dapat mengakibatkan demam, karena
cairan dan elektrolit ini mempengaruhi keseimbangan termoregulasi
dihipotalamus anterior. Jika apabila terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan dan
elektrolit maka keseimbangan termoregulasi dihipotalamus anterior akun
mengalami gangguan pada pasien.
Dehidrasi

Tubuh kekurangan volume cairan dan elektrolit

Cairan intrasel dan ekstrasel

Gangguan rasa nyaman  peningkatan evaporasi

Peningkatan evaporasi

Resiko defisit volume


cairan
                                                          
Ditandai dengan :
                                                           
Turgor kulit menurun
Mukosa bibir kering
Konjungtiva anemis
VI. Pemeriksaan penunjang

A. HIPOVOLEMIA
Kekurangan volume cairan terjadi saat air dan elektrolit yang hilang
berada di dalam proporsi isotonic.kadar elektrolit dalam serum tetap tidak
berubah, kecuali jika terjadi ketidakseimbangan lain.pasien yang beresiko
kekurangan volume cairan ini adalah pasien yang mengalami kekurangan
cairan dan elektrolit melalui saluran gastrointestinal,missalnya akibat
muntah, pengisap lambung, diare, atau fustula.penyebab lain dapat
meliputi perdarahan, pemberian obat-obatan diuretic, keringat yang
banyak, bemam, dan penurunan asupan per oral.
B. HIPERVOLEMI
Kelebihan volume cairan terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam
proporsi isotonic sehingga menyebabkan hipervolemi tanpa disertai
perubahan kadar elektrolit serum.pasien yang berisiko kelebihan volume
cairan ini meliputi pasien yang menderita gagal jantung kongestif, gagal
ginjal, dan sirosis.

VII. Penatalaksanaan
Nilai normal elektrolit pada orang dewasa
- Natrium       : 135 - 145 mem/L
- Kalium           : 3,5 – 5,0 mem/L
- Clorida           : 9,5 – 5,5 mem/L
- Magnesium   : 1,5 – 2,5 mem/L
- Fosfat             : 1,5 – 2,6 mem/L

A. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan intake


dan out put tidak seimbang.
Tujuan : Keseimbangan cairan elektrolit pasien terpenuhi dalam waktu 1 x
24jam.
1. Kriteria hasil :
- Berat badan stabil
- Haluran urine stabil
- Turgor kulit baik
- TTV normal
2. Intervensi dan Rasionalisasi
3. Observasi : Mengetahui perkembangan yang terjadi pada pesien
4. Anjurkan asupan cairan yang menunjang
5. Anjurkan pasien minum sedikit tapi sering untuk mencegah rasa muntah
6. Anjurkan untuk bedrest dan kurangi aktifitas
7. Mengurangi peningkatan eksresi cairan melalui GI dan kulit

B. Resiko Devisit Volume Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan output


berlebihan.
Tujuan : Mual teratasi sehingga tidak terjadi dehidrasi dalam waktu 1 x 24jam.
1. Kriteria hasil :
- Berat badan stabil
- Nafsu makan kembali normal
- Turgor kulit baik
2. Intervensi dan Rasionalisasi :
3. Anjurkan makan sedikit tapi sering untuk mencegah terjadinya mual
4. Dorong pasien menjaga kebersihan oral untuk meningkatkan nafsu makan
5. Kendali makanan yang merangsang peningkatan asam lambung
6. Lakukan advis dokter dengan pemberian anti emetic
7. R : Menghilangkan rasa mual

VIII. Pengkajian
A. Pengkajian
1. Identitas :
Terdiri nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pekerjaan, alamat,
pendidikan, tanggal MRS dan diagnosa medis dan riwayat Penyakit
Sekarang
2. Keluhan Utama berdasarkan PQRST, penyebab dari kekurangan
cairan, seberapa parah gangguan kekurangan cairan yang
terjadi  seberapa jauh gangguan kekurangan cairan yang terjadi, kapan
gangguan kekurangan cairan mulai di rasakan pasien.
3. Riwayat Penyakit Dahulu meliputi riwayat penyakit menular,penyakit
keturunan dan alergi obat-obatan atau makanan.
4. Pola-pola Fungsi Kesehatan
a. pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
b. Kebiasaan
c. Status Ekonomi
5. Pola Nutrisi dan Metabolisme
a. Pemenuhan Nutrisi
b. Cairan
6. Pola Eliminasi
a. Defekasi
b. Frekuensi, feases konsentrasi, warna, bau urine / Miksi.
c. Frekuensi, konsentrasi urine,warna, bau.
7. Pola tidur dan istirahat.
a. Lamanya tidur.
b. Suasana lingkungan.
8. Pola hubungan dan peran.
a. Interaksi dengan orang lain.
b. Interaksi dengan keluarga.Pola persepsi dan konsep diri.

B. Pemeriksaan Fisik
a. Status kesehatan umum
Keadaan penyakit: Ringan, sedang, berat, akut, kronik.
Kesadaran           :  Apakah kompesmetis, apatis, soporus
 Suara bicara        : Apakah Jelas, serak, aphasia.
 Pernapasan          : Apakah Meningkat/Menurun.
Suhu tubuh          : Apakah Meningkat/Menurun.
 Nadi                    : Apakah Meningkat/Menurun, kuat, lemah
Tekanan darah     : Apakah Meningkat/Menurun.
b. Sistem Intergumen
Kulit                    : Apakah pucat,oedem.
Turgor                  : Apakah Baik atau Jelek.
Rambut                : Apakah kusam,kusut,rontok.
Kuku                    : Apakah Cyianosis, pucat.
c. Kepala : ada tidaknya ubun-ubun terlihat cekung, sakit kepala,
pusing/pening.
d. Muka : Apakah simetris,raut muka terlihat layu dan lemas.
e. Mata : Apakah konjungtifa pucat,simestris.
f. Telinga : Apakah simestris.
g. Hidung : Apakah simestris, polip.
h. Mulut + Gigi : Apakah simestris, mukosa binir kering
i. Leher : Apakah ada pembesaran limfe,vena jugluralis.
j. Thoraks : Apakah simestris.
k. Paru : Apakah ada nyeri, whizzing,rhongki,timpani.

C. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium

IX. Diagnosa
A. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan
intake dan out put tidak seimbang ditandai dengan :
1. Urine ( 0,5 – 1 cc / kg BB/ jam)
2. Urime pekat atau encer
3. Ada edema / diare
4. Demam
5. Nadi lemah

B. Resiko Devisit Volume Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan output


berlebihan.ditandai dengan :
1. Demam
2. Berkerinat banyak
3. Mual muntah
4. Hiperventilasi

C. Peningkatan Suhu Tubuh berhubungan dengan devisit caiaran ditandai


dengan:
1. Mukosa mulut kering
2.  Turgor kulit menurun
3. Mata cowong
4. Suhu tubuh meningkat
5. Demam tinggi

X. Intervensi Keperawatan

No Tujuan Intervensi rasional


Dx

XI. Implementasi

Tanggal :
No Diagnosa keperawatan Implementasi Respon

1.
X11. Evaluasi keperawatan

Tanggal No Catatan Perkembangan TTD


Dx
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda juall.1999. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC

Doengoes, Marilynn E.1999.Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Gleadle, Jonathan.2005.Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik.Jakarta:Air langga

Potter, Patricia A.Perry,Anne griffin.1999.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta :


EGC

Anda mungkin juga menyukai