Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

PERILAKU KEKERASAN

A. Pengertian

Amarah merupakan suatu emosi yang menentang dari sifat mudah

tersinggung hingga marah yang hebat yang dialami oleh setiap orang. (Kaplan,

1995). Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang individu

mengalami perilaku yang dapat melukai secara fisik baik terhadap diri / orang

lain. (Towsend, 1998).

Struart and Sundeen, (1991) menyatakan kemarahan adalah : Perasaan

jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan / kebutuhan yang

tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman pengungkapan kemarahan

dengan langsung dan konduktif pada waktu terjadi akan melegakan individu

dan membantu orang lain untuk mengerti perasaan yang sebenarnya. Perasaan

marah normal bagi individu, namun perilaku yang dimanifestasikan oleh

perasaan marah seperti berfluktuasi sepanjang rentang adaptif dan maladaptif.

(Keliat, 1992)

Respon terhadap marah dapat diungkapkan melalui 3 cara, yaitu :

Mengungkapkan secara verbal, menekan, menentang. Dari tiga cara ini yang

pertama adalah kontruktif dan sedangkan dua cara lain destruktif.

Dengan melarikan diri / menantang akan menimbulkan rasa

bermusuhan, dan cara ini di pakai terus menerus, maka kemarahan dapat

diekspresikan pada diri sendiri / lingkungan dan akan tampak sebagai depresi
dan psikomotik / agresif dan mengamuk. (keliat, 1992)

Skema

Rentang Respon Marah. ( keliat, 1992)



Respon adaptif  respon maladaptif



Assertif Frustakasi pasif agresif amuk

a. Asertif (pernyataan)

Kemarahan / rasa tidak setuju yang dinyatakan / diungkapkan tanpa

menyakiti orang lain akan memberi ketegangan individu dan tidak akan

menimbulkan masalah

b. Frustasi

Respon terjadi akibat gagal mencapai tujuan kemajuan yang tidak

realistic / hambatan dalam mencapai tujuan

c. Pasif

Suatu keadaan dimana individu tidak mampu mengungkapkan perasaan

yang dialami

d. Agresif

Perilaku yang menyertai marah dan merupakan dorongan untuk bertindak

dalam bentuk destruktif dan masih dapat terkontrol. Perilaku yang tampak

dapat berupa : muka muram, bicara kasar, menuntut, kasar disertai


kekerasan

e. Amuk

Dapat disebut juga dengan perilaku kekerasan yaitu perasaan marah dan

bermusuhan yang kuat kehilangan control diri, individu saat merusak diri

sendiri, orang lain / lingkungan

Stress, emosi, marah merupakan bagian kehidupan sehari-hari yang harus

dihadapi oleh setiap individu. Stress dapat mengakibatkan kecemasan yang

menimbulkan perasaan tidak menyenangkan dan terancam kecemasan tersebut

bisa menimbulkan kemarahan. (keliat,1992 )

Menurut Stuart and Sundeen, 1991. Perbandingan perilaku marah

asertif, pasif, agresif adalah sebagai berikut :

1 Dilihat dari pembicaraan

Asertif prilaku yang ditunjukan di antaranya yaitu positif, menawarkan

diri “saya dapat …, saya akan … ”

Pasif prilaku yang di tunjukan di antaranya yaitu negative, merendahkan

diri “dapatkan saya …”

Agresif prilaku yang di tunjukan yaitu sombongkan diri, merendahkan

orang lain “kamu selalu … ”, “kamu tak pernah … ”

2 Dilihat dari suara

Asertif prilaku yang di tunjukan yaitu sedang

Pasif prilaku yang ditunjukan diantaranya yaitu lambat, rendah, mengeluh

Agresif , prilaku yang ditunjukan di antarnya yaitu keras, ngotot

Dilihat dari posisi badan


Asertif prilaku yang di tunjukan diantaranya yaitu tegap, santai

Pasif prilaku yang ditunjukan yaitu menundukkan kepala

Agresif prilaku yang di tunjukan yaitu kaku, condong kedepan

4 Dilihat dari jarak

Asertif prilaku yang ditunjukan di antaranya yaitu mempertahankan jarak

yang nyaman

Pasif perilaku yang di tunjukan di antaranya yaitu menjaga jarak (sikap

yang tak acuh)

Agresif , prilaku yang ditunjukan di antaranya yaitu siap dengan jarak

menyerang orang lain

5 Dilihat dari penampilan

Asertif prilaku yang di tunjukan yaitu siap melaksanakan

Pasif, prilaku yang di tunjukan yaitu loyo, tidak dapat tenang

Agresif prilaku yang di tunjukan yaitu mengancam, tak dapat terang

6 Dilihat dari kontak mata

Asertif prilaku yang di tunjukan yaitu mempertahankan kontak mata

sesuai kebutuhan yang berlangsung

Pasif prilaku yang di tunjukan di antaranya yaitu sedikit / sama sekali

tidak

Agresif prilaku yang di tunjukan yaitu mata melotot dan dipertahankan


B. Etiologi

Etiologi dari perilaku kekerasan : marah menurut Struart & sundeen, ( 1991)

1 Faktor Predisposisi

a. Faktor Biologis

1. Instirtual Drive Teory

Perilaku agresif disebabkan oleh dorongan kebutuhan dasar yang

kuat.

Contoh : marah, karena tak dipenuhi kebutuhan sex.

2. Psyhosomatis Theory

Pengalaman rasa marah adalah sebagai akibat dari respon psikologi

terhadap stimulus eksternal, internal dan lingkungan.

Contoh : stress pada masa lampau, cemas dan kecewa.

b. Faktor psikologis

Menurut Struart and Sandeen ( 1991 ) adalah sebagai berikut :

1. Frustaction agression theory

Frustasi terjadi bila keinginan individu untuk mencapai sesuatu

gagal sehingga akan menyebabkan suatu keadaan yang akan

mendorong individu untuk berlaku agresif.

Contoh : kehilangan pekerjaan.

2. Behabehavioral theory

Kemarahan adalah respon belajar dan hal tersebut dapat dicapai

bila ada fasilitas / situasi yang mendukung.

Contoh : rasa jengkel, rasa tidak sedang.


3. Exintentinal theory

Berperilaku adalah kebutuhan manusia, bila kebutuhan tersebut

tidak dipenuhi lewat hal yang positif, maka individu akan

melakukan hal negatif.

Contoh : bertindak mengamuk, kekerasan.

c. Faktor sosial kultural

1. Social environment theory

Lingkungan sosial akan mempengaruhi sikap individu dalam

mengekspresikan marah. Norma kebudayaan dapat mendukung

individu untuk berespon asertif / kasar (agresif).

Contoh : menarik diri

2. Sosial learning theory

Perilaku agresif dapat dipelajari secara langsung maupun imitasi

dari proses sosialisasi.

Contoh : bertindak kekerasan, mengejek, berdebat.

2. Faktor prespitasi

Menurut Struart and Sundeen (1991), Secara umum marah terjadi

karena adanya tekanan / ancaman yang unik atau berbeda-beda.

Ada 2 macam yang mengakibatkan terjadi kemarahan, stresor

tersebut yang pertama dapat di sebabkan dari luar yaitu eksternal

stresor dapat berupa serangan fisik, kehilangan dan kematian

sedangkan penyebab stresor ke dua stresor disebabkan dari dalam

yaitu internal stresor dapat berupa putus cinta, kehilangan


C. Manifestasi klinik (stuart and sundeen, 1991)

Tanda dan gejala, perilaku kekerasan yaitu suka marah, pandangan

mata tajam, otot tegang, nada suara tinggi, berdebat, sering pula memaksakan

kehendak, merampas makanan dan memukul bila tidak sengaja.

1. Motor agitation

Gelisah, mondar-mandir, tidak dapat duduk tenang, otot tegang, rahang

mengencang, pernafasan meningkat, mata melotot, pandangan mata tajam.

2. Verbal

Memberi kata-kata ancaman melukai, disertai melukai pada tingkat ringan,

bicara keras, nada suara tinggi, berdebat.

3. Efek

Marah, bermusuhan, kecemasan berat, efek labik, mudah tersinggung.

4. Tingkat kesadaran

Bingung, kacau, perubahan status mental, disorientasi dan daya ingat

menurun.

D. Pohon masalah

Resiko menciderai diri / orang lain / lingkungan

Prilaku kekerasan : core problem

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

(keliet, 1998)
E. Diagnosa keperawatan

1. Resiko menciderai dilingkungan orang lain berhubungan dengan perilaku

kekerasan.

2. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah.

Anda mungkin juga menyukai