Anda di halaman 1dari 39

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

PENGATURAN DAN PENGENDALIAN


LALU- LINTAS

1. Pengantar
Polisi Lalu-lintas adalah suatu fungsi kepolisian yang
bertugas untuk mengatur Lalu-lintas, menyangkut
kendaraan, administrasi kendaraan dan hal-hal yang
berhubungan dengan Lalu-lintas.
Salah satu fungsi Polisi Lalu-lintas adalah bidang
pengaturan dan pengendalian lalu-lintas dalam Pengaturan
dan pengendalian Lantas (Turdal) yang diuraikan tentang
teknik dan taktik Pengaturan dan pengendalian Lantas,
Prinsip-prinsip Pengaturan dan pengendalian Lantas serta
cara menghadapi situasi dan kondisi tertentu.
Kemampuan Pengaturan dan pengendalian Lantas
sangat diperlukan oleh seorang polisi lalu-lintas agar dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari, arus lalu-lintas dapat
dikendalikan dan banyak dengan lancar serta aktifitas
masyarakat sehari-hari tidak akan terganggu sehingga
produktifitas masyarakat dapat lebih maksimal.
Beberapa kendala yang akan dihadapi oleh personel
Lalu-lintas di lapangan adalah sikap dan perilaku
pengendara atau pengemudi, sehingga dalam pelaksanaan
fungsi memerlukan kecerdasan emosi dan pengendalian diri
serta pemahaman tugas pokok Polisi Lalu-lintas. Dalam
bahan ajaran ini akan dibahas tantang Pengaturan dan
pengendalian lalu-lintas.

2. Standar Kompetensi

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Memahami dan trampil dalam pengaturan dan


pengendalian lau lintas.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

BAB I

PENGERTIAN, DASAR HUKUM, LANGKAH-


LANGKAH PENGATURAN
DAN PENGENDALIAN LALU-LINTAS

Kompetensi Dasar

Memahami pengertian dasar hukum, langkah-langkah,


pengaturan dan pengendalian lalu-lintas.

Indikator Hasil Belajar

1. Menjelaskan pengertian lalu-lintas


2. Menjelaskan pengertian pengaturan dan pengendalian
lalu-lintas.
3. Menjelaskan pengertian gerakan pengaturan lalu-lintas.
4. Menjelaskan dasar hukum pengaturan Lantas.
5. Menjelaskan langkah-langkah sebelum mengatur lalu-
lintas.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1. Pengertian Pengaturan Lalu-lintas di Jalan Umum

Dalam rangka menciptakan keamanan, ketertiban


dan kelancaran lalu-lintas diperlukan profesionalisme
anggota Polri. Pelaksanaan tugas tersebut dapat berdaya
guna dan berhasil guna, efektif dan efisien bila mana
seorang anggota Polri perlu memiliki pengetahuan dan
keterampilan dibidang pengaturan dan pengendalian lalu-
lintas. Kemampuan serta pemahaman dibidang pengaturan
dan pengendalian lalu-lintas dapat diperoleh apa bila
anggota polri mau belajar dan berlatih melalui mengikuti
pendidikan kejuruan lalu-lintas.
Pengaturan dan pengendalian lalu-lintas diartikan
sebagai pemberitahuan kepada pemakai jalan, bagai mana
dan dimana mereka dapat atau tidak dapat bergerak atau
berhenti terutama pada kemacetan atau keadaan darurat,
dalam arti luas pengaturan lalu-lintas meliputi semua
aktifitas dari polisi dalam mengatur lalu-lintas dijalan umum.

2. Dasar Hukum

a. Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang jalan


b. Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHP
c. Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang lalu-
lintas dan angkutan jalan dan peraturan
pelaksanaanya
d. Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang kepolisian
negara Republik Indonesia
e. Keputusan menteri perhubungan
f. Peraturan daerah

Tata cara berlalu-lintas di jalan yang dianut di


Indonesia ialah prinsip lalu-lintas kiri. Hal ini dengan jelas
tercantum dalam pasal 108 ayat (1) dan (2) UULAJ
No.22/2009 dan pasal 51 (1) dan (2) PP 43/1993 yang
berbunyi sebagai berikut :
a. Tata cara berlalu-lintas di jalan dengan mengambil
jalur kiri.
b. Penggunaan jalan selain jalur sebelah kiri hanya
dapat dilakukan apabila :

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Pengemudi bermaksud akan melewati


kendaraan di depannya
2) Ditunjuk atau ditetapkan oleh petugas yang
berwenang untuk digunakan sebagai jalur kiri
yang bersifat sementara.

3. Langkah-langkah Sebelum Mengatur Lalu-lintas

Langkah-langkah sebelum melaksanakan tugas


pengaturan lalu-lintas sebaiknya mempersiapkan dan
memahami hal-hal sebagai berikut :
a. Kondisi kesehatan jasmani dan rohani dalam
keadaan prima.
b. Memahami dan menguasai karakteristik dan
anatomi wilayah / lokasi tempat tugas :

1) Lokasi rawan macet dan penyebabnya.


2) Lokasi rawan laka dan penyebabnya.
3) Lokasi rawan perkelahian pelajar dan
penyebabnya.
4) Lokasi dan tempat lain yang rawan kejadian
dan dapat mengganggu Kamtibcar Lantas

c. Mempersiapkan kelengkapan pelaksanakan tugas


antara lain :
1) Administrasi
a) Surat Perintah tugas
b) Surat memegang senjata.
c) KTA, KTP, SIM, STNK (Bila
menggunakan kendaraan bermotor).
d) Alat tulis, Kapur tulis, BAP singkat,
blanko tilang, blanko L- 101

2) Alat komunikasi dan transportasi.


a) HT dan HP.
b) Kendaraan Roda 2 (dua) dan roda
4 (empat) kendaraan dinas atau pribadi.

3) Sarana dan prasarana pelaksanaan tugas


a) Pluit dengan nada tertentu dan nyaring.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Megaphone dengan nada suara


tertentu.
c) Lampu senter dengan pancaran warna
tertentu yang jelas dilihat oleh pemakai
jalan.
d) Rambu lalu-lintas barikade-barikade
(garis batas polisi) yang dapat di
pindah-pindahkan untuk situasi
khusus , serta traffic cone.
e) Rompi dan jas hujan.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

BAB II

MACAM-MACAM PENGATURAN LALU-LINTAS

Kompetensi Dasar

Memahami dan mampu melaksanakan macam-macam pengaturan


lalu-lintas.

Indikator Hasil Belajar

1. Menjelaskan pengaturan lalu-lintas


dengan gerakan tangan.
2. Menjelaskan pengaturan lalu-lintas
dengan isyarat peluit.
3. Menjelaskan pengaturan lalu-lintas
dengan isyarat cahaya.
4. Menjelaskan pengaturan lalu-lintas
dengan APIL (Alat Pemberi Isyarat Lalu-lintas).
5. Mempraktekkan 12 gerakan pengaturan
lalu-lintas dengan tangan, isyarat peluit, isyarat cahaya dan
APIL.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Teknik dan taktik pengaturan dan pengendalian lalu-lintas


disesuaikan dengan perundang-undangan lalu-lintas serta
peraturan pelaksanaannya dan kemampuan teknis yang dimiliki
petugas yang diperinci dalam berbagai cara pengaturan dan
pengendalian lalu-lintas seperti di bawah ini :

1. Mengatur lalu-lintas dengan Isyarat Gerakan Tangan

a. Memberhentikan lalu-lintas yang datang dari


muka/depan (lihat gambar).
b. Memberhentikan lalu-lintas yang datang dari
belakang (lihat gambar).
c. Memberhentikan lalu-lintas yang datang dari depan
dan belakang (lihat gambar).
d. Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kiri
petugas ( lihat gambar).
e. Isyarat ini pula diberikan dengan memperhatikan
papan hijau, ataupun dengan menghidupkan cahaya
hijau yang letaknya tegak lurus atau hampir tegak
lurus terhadap jurusan lalu-lintas yang harus jalan
terus itu.
f. Menjalankan kendaraan yang datang dari arah
kanan petugas (lihat gambar).
g. Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kiri
dan kanan petugas (lihat gambar).
h. Mempercepat kendaraan yang datang dari arah kiri
petugas (lihat gambar)
i. Mempercepat kendaraan yang datang dari arah
kanan petugas (lihat gambar).
j. Memperlambat kendaraan yang datang dari depan
petugas (lihat gambar).
k. Memperlambat kendaraan yang datang dari arah
belakang petugas (lihat gambar).
l. Memberhentikan kendaraan yang datang dari
semua jurusan depan, belakang, kanan, kiri, (lihat
gambar).
m. Memberhentikan kendaraan yang
ditujukan/terhadap kendaraan tetentu (lihat
Gambar).

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Tanda berhenti yang disebutkan diatas dapat


memperlihatkan papan merah dengan tulisan "BERHENTI"
yang dapat dilihat dengan jelas atau dengan menghidupkan
cahaya merah yang letaknya tegak lurus dari jurusan lalu-
lintas yang harus berhenti.

2. Mengatur Lalu-lintas Dengan Isyarat Pluit

Berdasarkan order kepala Kepolisian Negara/Mentri


Ex Officio tanggal 18 Januari 1960 No. 1/1/5/B-D (order No.
l/XII/1960) adalah sebagai berikut :
a. Tiupan panjang satu kali berarti berhenti
b. Tiupan pendek Dua kali berarti jalan
c. Tiupan pendek berulang kali atau lebih dari 2 kali
meminta perhatian pemakai jalan untuk mematuhi
isyarat yang diberikan petugas (lihat gambar)

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Mengatur Lalu-lintas Dengan Isyarat Cahaya

Dengan menggunakan isyarat lampu serta warna


merah dan diperlukan pada waktu mengatur lalu-lintas
malam hari/waktu gelap. Isyarat diberikan dengan cahaya
ialah :
a. Sinar panjang 1 kali berarti berhenti
b. Sinar pendek 2 kali berarti jalan
c. Sinar pendek berulang-ulang lebih dari 2 kali berarti
meminta perharian kepada pemakai jalan yang tidak
mematuhi isyarat yang di berikan petugas (lihat
gambar 3).

CAHAYA/SINAR PENDEK BERULANG KALI

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

4. Mengatur Lalu-lintas Dengan APIL (Alat Pemberi Isyarat


Lalu-lintas)

Alat pemberi isyarat la!u lintas ini, diatur dalam skep


Menhub No.62 tahun 1993 yaitu :
a. Dengan APIL 3 warna (Merah, Kuning, Hijau) di
gunakan untuk kendaraan bermotor
b. Dengan APIL 2 warna (Merah, Kuning) digunakan
untuk mengatur kendaraan bermotor dan pejalan
kaki. Penggunaan APIL 2 warna pada tempat
penyebrangan harus dilengkapi oleh isyarat suara
serta harus memiliki symbol (bentuk orang
berdiri/berjalan)
c. Dengan APIL 1 warna (Merah/Kuning) digunakan
untuk memberikan peringatan bahaya, yang
mengisyaratkan pengemudi berhati-hati apa bila
menyala warna kuning dan menginsyaratkan kepada
pengemudi harus berhenti apa bila menyala warna
merah, APIL tersebut di pasang pada jalan kereta
api.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

BAB III

PENGATURAN KEMACETAN LALU-LINTAS

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil mengatur kemacetan lalu-lintas.

Indikator Hasil Belajar

1. Menjelaskan prinsip jalur/jalan sebelah kiri.


2. Menjelaskan prinsip Tiga Tingkat (three phase principle).
3. Menjelaskan prinsip kendaraan hanya boleh membelok ke
kiri sepanjang hari.
4. Menjelaskan cara/langkah mengatur kemacetan lalu-lintas
di jalan lurus.
5. Menjelaskan cara/langkah mengatur kemacetan lalu-lintas
dipersimpangan jalan.
6. Menjelaskan cara/langkah mengatur kemacetan lalu-lintas
yang membelok ke kiri.
7. Menjelaskan cara/langkah mengatur kemacetan lalu-lintas
yang membelok ke kanan.
8. Menjelaskan cara/langkah mengatur lalu-lintas dalam usaha
pencegahan kemacetan lalu-lintas.
9. Mempraktekkan cara/langkah mengatur kemacetan lalu-
lintas dari berbagai macam kemacetan.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1. Prinsip-Prinsip Pengaturan Lalu - Lintas

a. Prinsip jalur/jalan sebelah kiri


Tata cara berlalu-lintas di jalan yang di anut di
Indonesia ialah prinsip lalu-lintas kiri. Hal hal ini
dengan jelas tercantum pada pasal 108 ayat (1)
UULAJ No. 22 tahun 2009 dan pasal 51 (1) dan (2)
PP 43/1993 yang berbunyi sebagai berikut :

1) Tata cara berlalu-lintas di jalan adalah dengan


mengambil jalur jalan sebelah kiri.
2) Penggunaan selain jalur sebelah kiri hanya
dapat di lakukan apa bila :
a) Pengemudi akan melewati kendaraan
di depannya.
b) Di tunjuk atau di tetapkan oleh petugas
yang berwenang untuk di gunakan
sebagai jalur kiri yang bersifat
sementara.

Selain ketentuan tersebut, juga berlaku untuk


kendaraan pelan (lambat) untuk menggunakan
sisi paling kiri jalan. Sedangkan kendaraan
bemotor di larang menggunakan bagian kanan
jalan sehingga kendaraan ini tetap berada di
sebelah kiri jalan tetapi tepatnya lebih ke arah
tengah dari jalan.

b. Prinsip Tiga Tingkat (Three Phase Prinsiple)

Prinsip ini digunakan apa bila jumlah


kendaraan yang membelok ke kanan banyak sekali.
Mengatur lalu-lintas yang membelok ke kanan adalah
lebih sukar. Sambil menunggu gilirannya untuk dapat
membelok ke kanan maka kendaraan-kendaraan itu
menghalangi arus lalu-lintas yang akan melintasi
persimpangan.
Seorang anggota Polisi lalu-lintas yang
waspada akan segera mengambil tindakan
penertiban, jika di lihatnya ada beberapa kendaraan

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

yang menghalangi keseluruhan deret kendaraan


karena akan membelok, maka dengan segera
petugas tersebut menahan arus lalu-lintas yang
berlawanan dan menyuruh kendaraan yang
merintangi arus mengadakan gerakan membelok.

c. Prinsip Kendaraan Hanya Boleh Membelok Ke Kiri


Sepanjang Hari

1) Pengatur arus lalu-lintas pada jalan yang


membelok sepajang hari meliputi semua
kendaraan yang melintas di sudut pembelokan
jalan Dan kendaraan tersebut tidak perlu
berhenti.
2) karena arus lalu-lintas yang bergerak melawan
arah, menyilang, dan memotong arah hampir
sama sekali tidak ada, sehingga tidak
meganggu kelancaran arus lalu-lintas pada
jalan lain.

3) Arus lalu-lintas yang membelok ke kiri


sepanjang hari bergerak secara terus menerus
dan dapat di jumpai pada sudut pembelokan
pada jalur lambat atau pada gerak pemutaran
arus lalu-lintas yang melintasi arah pada
bundaran.

2. Tempat-Tempat Kemacetan Lalu-lintas

a. Mengatur Lalu-lintas Di Jalan Lurus

Cari tempat ketinggian dari tempat itu, lihat


dan perhatikan sekeliling, apa yang menjadi
penyebab kemacetan. Laporkan situasi lalu-lintas
kepada piket pengendali lalu-lintas (Piket Polda,
Piket Polres, Piket Unit Lantas Polsek), lakukan
koordinasi dan informasikan kepada petugas yang
berdekatan dengan lokasi tempat kemacetan.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1) Bila penyebab kemacetan adalah kendaraan


bermotor mogok di atas jalur aspal, usahakan
di dorong agar keluar dari jalur aspal.
2) Mintalah bantuan masyarakat untuk
mendorong
3) Bila kendaraan mogok tersebut tidak mungkin
di dorong ke pinggir jalan oleh karena patah
as roda, roda copot dan sebagainya,
lakukanlah hal sebagai berikut: :
a) Atur lalu-lintas yang saling berlawanan
arah secara bergantian.
b) Bila arus yang datang dari depan di
lepas, arus yang datang dari belakang
di hentikan.
c) Bila arus yang datang dari belakang di
lepas arus yang datang dari depan di
hentikan.
d) Perintahkan kepada si pengemudi
untuk segera mengatasi kerusakan
kendaraannya (panggil derek dan
sebagainya)
e) Atur lalu-lintas sampai arus lancar
kembali.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGATURAN ARUS DI JALAN LURUS

Gambar 4

b. Mengatur Lalu-lintas Di Persimpangan

Laporkan situasi lalu-lintas kepada piket


pengendali lalu-lintas (Piket Polda, Piket Polres, Piket
Unit Lantas Polsek), lakukan koordinasi dan
informasikan kepada petugas yang berdekatan
dengan lokasi tempat kemacetan.
1) Bila kemacetan disebabkan kedaraan mogok,
usahakan mendorongnya keluar jalur lalu-
lintas dengan bantuan masyarakat.
2) Bila kemacetan disebabkan oleh lampu
pengatur lalu-lintas dipersimpangan itu
padam, maka lakukan tindakan-tindakan
sebagai berikut :

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

a) Bila arus yang membelok ke kanan


sedikit, aturlah arus yang bersilang
secara bergantian.
b) Bila arus yang membelok ke kanan
banyak, beri kesempatan kepada arus
yang membelok terlebih dahulu, setelah
itu baru arus yang lurus diatur
kemudian.
c) Setelah itu beri kesempatan kepada
arus yang bersilang dengan cara yang
sama (lihat gambar 5).

PENGATURAN ARUS DI PERSIMPANGAN

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

c. Mengatur Lalu-lintas Yang Membelok Ke Kiri


1) Jika sudut jalan mempunyai jari-jari yang
sama maka kendaraan yang berbelok ke kiri
akan bergabung arus lalu-lintas yang terdekat
dengan tidak memotong arus dari jurusan
manapun.
2) Kendaraan yang membelok ke kiri harus
mengambil jalur yang paling kiri sekali dari
jalan dengan kecepatan yang lambat dan tidak
di perbolehkan berhenti.
3) Kendaraan yang membelok ke kiri tidak perlu
berhenti menunggu giliran secara bergantian
dengan kendaraan lain, karena jalur yang
membelah ke kiri tidak memotong/menghambat
lajur jalan manapun (lihat gambar 5 dan 6).

PENGATURAN ARUS YANG BELOK KE KIRI

Gambar 6

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

PENGATUR LALIN MEMBELOK KE KIRI


SEPANJANG HARI

Gambar 7

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Mengatur Lalu-lintas Yang Membelok Ke Kanan

1) Lalu-lintas yang membelok ke kanan sudah


pasti akan menghalang-halangi arus lalu-lintas
di persimpangan hal ini akan lebih sukar di
atur. Untuk itu segera di tertibkan dengan
menunggu giliran pergantian dengan arus
yang lainnya.
2) Jika ada beberapa kendaraan yang
menghalang-halangi keseluruhan deretan
kendaraan karena akan membelok maka
dengan segera petugas menahan arus lalu-
lintas yang berlawanan arah, dan menyuruh
kendaraan-kendaraan yang merintangi arus
mengadakan gerakan membelok.
3) Untuk kendaraan yang membelok ke kanan
gerakan kendaraan harus di percepat sedini
mungkin dan jika hanya satu kendaraan yang
membelok maka kepada kendaraan yang ini di
beri kesempatan untuk berlalu /begerak
/berjalan (lihat gambar 8 dan 9).

MENGATUR LALIN YANG MEMBELOK KE KANAN

MENGATUR LALIN YANG MEMBELOK KE KANAN


Gambar 8

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gambar 9

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3. Mengatur Lalu-lintas Dalam Usaha Pencegahan


Kemacetan

Laporkan situasi lalu-lintas kepada piket pengendali


lalu-lintas (Piket Polda, Piket Polres, Piket Unit Lantas
Polsek), lakukan koordinasi dan informasikan kepada
petugas yang berdekatan dengan lokasi tempat kemacetan.
Petugas pengatur lalu-lintas dapat melakukan tindakan
darurat guna kelancaran arus lalu-lintas misalnya :
a. Mematikan lampu pengatur lalu-lintas (Traffic
Light) dan mengambil alih fungsinya apa bila lampu
pengatur lalu
b. lintas tersebut kurang/tidak berfungsi lagi dalam
menjamin kelancaran lalu-lintas.
c. Petugas lalu-lintas jangan memberi kesempatan
kendaraan yang menunggu di persimpangan dan
untuk saling mandahului mendekati persimpangan.
Jika kendaraan-kendaraan tersebut berhasil
memenuhi seluruh jalur jalan, maka lalu-lintas dari
jurusan berlawanan akan terganggu.
d. Mengatur para penyebrang jalan agar tidak
mengganggu arus lalu-lintas pada umumnya.
e. Agar segera menyingkirkan kendaraan yang
mogok supaya lalu-lintas tetap lancar
f. Melarang kendaraan-kendaraan yang parkir tidak
pada tempatnya.

Pelaksanaan :

Cara mengambil Posisi :


a. Sikap dasar dalam mengatur lalu-lintas dalam
keadaan sikap sempurna.
b. Mengambil posisi sedemikian rupa sehingga
mudah melakukan gerakan mengatur lalu-lintas
(gerakan tangan).
c. Berusahalah mengatur posisi di tempat ketinggian
supaya mudah melihat dan dilihat oleh pemakai
jalan.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

d. Memperhatikan faktor keamanan (untuk


menjamin keamanan bagi petugas yang
bersangkutan).
e. Pada waktu mengatur lalu-lintas dengan sikap
istirahat masih dalam keadaan waspada.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

BAB IV

PENGATURAN LALU-LINTAS DALAM MENGHADAPI


SITUASI DAN KEADAAN TERTENTU

Kompetensi Dasar

Memahami pengaturan lalu-lintas dalam menghadapi situasi dan


keadaan tertentu.

Indikator Hasil Belajar

1. Menjelaskan penyebab pengalihan/perubahan arus


kendaraan.
2. Menjelaskan langkah antisipasi kendala/hambatan yang
mungkin terjadi.
3. Menjelaskan teknis pergelaran personel dalam antisipasi
kemacetan.
4. Menjelaskan sebab-sebab membuka jalur tambahan.
5. Menjelaskan sebab-sebab tutup-buka arus lalu-lintas.
6. Menjelaskan kapan pelaksanaan diskresi lalu-lintas.
7. Menjelaskan langkah-langkah penjagaan dan pengaturan
lalu-lintas.
8. Mempraktekkan tata cara memberhentikan kendaraan
dalam pengaturan lalu-lintas.
9. Menjelaskan Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
Karakteristik anatomi wilayah dan lokasi tempat tugas.
10. Menjelaskan pentingnya anggota polisi memahami dan
menguasai wilayah dan lokasi tempat tugas.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Gangguan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu-lintas


bisa terjadi di mana saja, pada waktu kapan saja tanpa di ketahui
terlebih dahulu oleh seorang polisi lalu-lintas yang bertugas di
lapangan sehingga timbul kemacetan yang sangat krodit dan sulit
dipecahkan secara dini dan tuntas. Untuk mengatasi
permasalahan lalu-lintas seperti ini diharuskan kepada petugas
lalu-lintas untuk menertibkan dengan melakukan kegiatan
pengaturan sebagai berikut :

1. Pengalihan Arus

Pengalihan arus lalu-lintas adalah suatu upaya atau


tindakan petugas polisi untuk mengantisipasi/mencegah
terjadinya kemacetan serta gangguan lalu-lintas di jalan
tertentu dengan cara memindahkan, mengarahkan serta
mengalihkan kendaraan untuk bergerak melintasi pada jalur
atau jalan lain .yang kira-kira searah dengan arus/ jalan
yang sebenarnya. Pengalihan arus lalu-lintas dapat di
lakukan bila mana ada gangguan kamtibcar lantas yang di
sebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :

a. Penyempitan jalan, perbaikan jalan


b. Adanya galian untuk fasilitas umum (Telkom,
PLN, PAM, Gas, dan saluran pembuangan air)
c. Jalan rusak, jalan retak dan berlubang atau
longsor
d. Jembatan penghubung pada lintasan jalan
terputus karena hujan, erosi, dan longsor.
e. Rubuhnya tanaman, pohon di sekitar lintasan
jalan tersebut, sehingga tidak memungkinkan
kendaraan melewati/melintasi jalan tersebut.
f. Sebagian jalan di gunakan untuk kegiatan unras
atau demo.
g. Terjadinya kecelakaan lalu-lintas di jalan tersebut,
atau adanya kendaraan yang rusak/mogok.
h. Kebakaran atau bencana alam.
i. Pada jalan tersebut di gunakan unluk kegiatan
hari nasional, upacara perkawinan dan hari - hari
besar lainnya.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

j. Jalan di pergunakan unluk perjalanan VIP atau


tamu Negara.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

1.1 Contoh Pengalihan arus


Pengalihan / perubahan arus lalu-lintas di jln tol Bekasi Barat jln.
Jend. Ahmad Yani Bekasi.

a. Pagi hari : pkl. 06.00 – 08.00. WIB


 Tol bekasi barat
 Kali malang
 Kayu ringin.

Untuk tujuan ke arah tol bekasi barat, pekayon dan arah bantar
gebang seluruhnya diarahkan ke kiri.
 Kendaraan besar
Container, trailer, truck dan bus dapat melalui jl. Ir. H.
Juanda – bulan-bulan – pasar lama – jl. Kartini. Kemudian
dapat lurus arah rawa panjang atau ke kenan arah TL kali
malang belok ke kiri arah tol Bekasi barat, dan seterusnya.
 Khusus kendaraan ringan.
Mini bus, Pick Up dan sedan dapat melalui route kendaraan
berat atau melalui jl. Kemakmuran- Jl. Rawa tembaga –
asrama haji – langsung ke tol atau melalui bulan-bulan - jl.
Pramuka – bendungan – belok kanan langsung arah tol.
 Untuk kendaraan yang akan ke terminal / tol bekasi timur
sesampainya di pertigaaan jl. Kartini bias langsung ke arah
persikasi – rawa semut, dan seterusnya.
Adapun arus lalu-lintas di luar tersebut di atas berlaku
seperti biasa.

Kendala / hambatan yang mungkin terjadi.


 Secara umum hambatan terjadi pada pos 704 ( bulan-
bulan )
 Terdapat stasiun Kereta api dan pangkalan truk
angkutan batu bara.
 Terdapat lintasan kereta api yang berhimpitan
dengan jalan raya.
 Lokasi pemutaran kendaraan yang menuju Polres
dan atau menuju bendungan.

 Kendaraan besar yang akan menuju terminal akan


terhambat di rawa panjang, mengingat disamping adanya

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

lokasi terminal bayangan angkot K.11 juga belokan ke kiri


sangat sempit dan adanya pemisah jalan.
 Penumpukan terjadi di rawa semut ( pos 708 ) mengingat
dimungkinkan kendaraan yang akan ke terminal tambun
menggunakan jalan tersebut.

Pergelaran Personel.

Dengan rencana perubahan arus ini akan ditempatkan personel


sebagai berikut :
 Perkuatan akan dipusatkan pada pos 701, 702, 703 untuk
pengendalian arus lalu-lintas dari tol ke arah kiri.
 Penempatan anggota di TL pom bensin depan Pemda, Dua
( 2 ) anggota.
 Penempatan/ perkuatan pada pos 704 ( bulan-bulan )
khususnya depan stasiun kereta api.
 Penempatan anggota di TL Ojolali ( dua/ 2 anggota. )
 Perkuat pos 7010 rawa panjang khusunya arus yang dari jl.
Kartini.

b. Sore hari : pkl. 16.00 – 21. 00 WIB .


 Arus kendaraan yang datang dari :
 tol bekasi barat
 Pekayon.
Seluruhnya diarahkan ke kanan ( jalur berlaku satu arah dari pos
702 kali malang sampai dengan 7010 TL rawa panjang ).

 Arus yang datang dari :


 Pekayon
 Bantar Gebang
 Terminal
yang meuju tol bekasi barat melalui jl. Kartini kemudian dari Ojolali
belok ke kiri langsung arah pos 702 kali malang belok kiri arah ke
tol.

 Hambatan yang mungkin timbul.


 Pada belokan ke kiri TL rawa panjang jalan sempit
dan banyaknya pedagang kaki 5.
 lima puluh ( 50 ) meter dari trafigh laigh terdapat
terminal bayangan angkot K.11

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

 Di depan Makam Ojolali jalan sempit ( berlaku dua


arah ).
 Jembatan bendungan kondisinya sudah tua,
diragukan kekuatannya.

 Penempatan personel
 Diperkuat pada pos 7011 dan 7010
 Penempatan anggota di Traffig laight Ojolali
( minimal tiga personel)
 Penempatan anggota di Traffig Light bendungan
minimal tiga personel.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


PETA : ALIHLEMBAGA PENDIDIKAN
ARUS PADA PAGI DAN PELATIHAN POLRI
HARI
JAM 06.00 – 08.00

PETA : ALIH ARUS PADA SORE


HARI
JAM 16.00 – 21.00

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2. Membuka Jalur tambahan

Suatu jalan yang mempunyai dua jalur yang berlawanan arah yaitu
jalur Utara ke Selatan dan jalur Selatan ke Utara. Pada, jam
tertentu terutama pada waktu pagi sekitar pukul 07.00 sampai
dengan 09.30 situasi arus lalu-lintas pada jalur arah utara ke
Selatan macet, hal ini disebabkan aktifitas masyarakat yang
berangkat ke kantor atau yang pergi kerja. Untuk mengatasi
kemacetan laulintas tersebut, seorang petugas mengambil
keputusan untuk membuka jalur tambahan pada jalan atau jalur
yang berlawanan arah yaitu jalur yang ke arah selatan ke utara.
Penggunaan jalur tambahan dilakukan apabila situasi arus lalu-
lintas pada jalur arah tertentu dalam keadaan macet dan sudah
tidak ada lagi alternatif lain untuk mengatasi pemecahannya..
Penggunaan jalur tambahan berlaku sementara waktu saja sesuai
jam-jam kemacetan.

Membuka jalan tambahan dalam mengatur lalu-lintas sebagai


mana di atas, selalu menggunakan alat, sarana dan prasarana
lalu-lintas Iainnya, juga sering kali menggunakan Traffic Cone
karena Traffic Cone lebih efektif, efisien dan mudah di pindah-
pindahkan dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Traffic Cone
sebagai alat, sarana dan prasarana lalu-lintas yang dapat
berfungsi dan di gunakan untuk kegiatan sebagai berikut :
 Penutup jalan
 Pengalihan arus dan pembagian arus
 Pembatas dan pemisah jalan dan jalur atau lajur
 Penataan dan pengaturan lokasi parkir kendaraan

3. Tutup Buka Arus Lalu-lintas

3.1 Traffic light pada persimpangan jalan mengalami gangguan


padam dan keadaan arus lalulintas dari semua jurusan tidak
bergerak (macet). Mengatasi kemacetan arus lalu-lintas ini
dilakukan pengaturan sebagai berikut :
 Pertama-tama petugas Polisi membuka jalur jalan lalu-
lintas, katakan jalur utara selatan yang deret kendaraanya
dianggap tidak begitu padat (tidak begitu macet) kemudian
menyuruhnya bergerak atau jalan dan dibantu percepatan
penarikan pengaturannya.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

 Bila arus lalu-lintas pada jalur Utara Selatan tersebut sudah


mulai bergerak, kemudian diberhentikan atau di stop
kembali dengan memperhatikan jalur/jalan yang deret antri
kendaraan paling belakang, selanjutnya buka arus jalur
/jalan timur barat dan menyuruh pengemudi kendaraan
bergerak atau jalan. Begitu pula untuk seterusnya
pengaturan dapat dilakukan dengan silih berganti dengan
melihat situasi keadaan arus lalu-lintas di empat itu (lihat
gambar).

3.2 Kemacetan arus lalu-lintas pada persimpangan jalan atau pada


jalan jalan tertentu yang disebabkan adanya gangguan lalu-
lintas atau kegiatan kegiatan lain yang menggunakan jalan.
Untuk mengatur kemacetan arus lalu-lintas seperti diatas
dapat dilakukan dengan menggunakan pola pengaturan
tutup buka arus lalu-lintas dengan berpedoman pada waktu
nyala lampu traffic Iigh (TL) yang satu dengan waktu nyala
lampu traffic Iigh (TL) yang lainnya.
Adapun pola yang digunakan dimaksud adalah :
Pola 1 : 2 dan seterusnya. artinya bila lampu traffic
Iight (TL) pada jalur jalan tertentu yang searah waktu nyala
lampu merah I X3 ( menit) maka waktu nyala lampu hijau
untuk jalur jalan yang berlawanan arah atau yang
memotong arah adalah 2 X 3 (6 menit).Jadi penggunaan
nyala waktu lampu merah lebih pendek, sedangkan waktu
nyala lampu hijau agak panjang atau lama tergantung
situasi dan keadaan arus lalu-lintas pada saat itu. Bila arus
lalu-lintas sudah normal maka pola pengaturan ini tidak
dipergunakan lagi dan kembali pengaturan sebagai mana
biasa.

4. Diskresi Lalu-lintas

Diskresi lalu-lintas adalah kemampuan mengambil keputusan


untuk menentukan langkah yang khususnya dilakukan dalam
mengatasi kerawanan lalu-lintas , Mengatur lalu-lintas dalam
keadaan tertentu / darurat yang dimaksud keadaan tertentu adalah
taktik dan teknik petugas untuk mengatur arus lalu-lintas pada
saat-saat tertentu (keadaan darurat / insidentil) misalnya :

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

 Pada saat adanya aktifitas perayaan hari-hari


Nasional (HUT RI, Peringatan hari jadi suatu kota, hari-hari
nasional lainnya).
 Pada saat adanya kegiatan-kegiatan olah raga,
konferensi baik yang berskala Nasional maupun
internasional yang diperkirakan akan mengundang
kerawanan lalu-lintas.
 Pada saat keadaan darurat (rusuh massa,
demontsrasi, bencana alam kebakaran dll).

Pelaksanaan aturan lalu-lintas dalam keadaan tertentu/darurat


dapat mengesampingkan peraturan-peraturan lalu-lintas yang ada,
seperti merubah pemakaian jalan dari satu arah menjadi dua
arah,mengalihkan lalu-lintas ke jalan yang tidak sesuai dengan
peruntukannya.

5. Penjagaan dan pengaturan lalu-lintas

5.1 Persiapan :
 15 menit sebelum bertugas sudah berada di pos komando.
 Apel pelaksanaan tugas
 Menerima APP dari pimpinan kesatuan
 Memeriksa kelengkapan anggota sebelum bertugas :
 Peluit dengan nada tertentu dan nyaring
 Lampu senter dengan pancaran warna tertentu yang
jelas terlihat oleh pemakai jalan.
 Rambu lalu-lintas, barikade ( rambu portable,
larangan dan arah yang diwajibkan ) yang dapat
dipindah-pindahkan.
 Alat komunikasi / HT.
 Alat tulis
 Surat perintah tugas.
 Rompi ( malam hari )
 Surat tilang.
 Kendaraan Operasional.
 Penutup kepala menggunakan pet, kecuali anggota
BM memakai helm.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

5.2 Penjagaan / pengendalian lalu-lintas.


 Pengawasan jalan dan pengendalian arus lalu-lintas.
 Memberikan peringatan yang bersifat mendidik terhadap
pelanggar lalu-lintas.
 Dapat mengambil tindakan hukum.
 Memberikan pelayanan kepada para pemakai jalan.
 Melakukan pengaturan lalu-lintas.

5.3 Pada saat bertugas :


 Menyesuaikan diri dengan situasi lokasi lingkungan
 Bersifat correct, waspada, sopan, jujur, tegas dan bijaksana.
 Mengambil posisi pada lokasi yang aman dan mudah
melakukan pengamatan.
 Berdiri dengan posisi menghadap arah lalu-lintas dan tidak
bergerombol.
 Berdiri pada posisi di luar jalan / jalur.
 Dalam keadaan tertentu dapat mengambil posisi pada
badan jalan.
 Tidak bergerombol.
 Saat istirahat harus berlindung.
 Memarkirkan kendaraan pada tempat yang aman.

5.4 Penggolongan penjagaan :


 pada pos tetap
 Pada pos sementara
 Pada pos yang diperkuat.

5.5 Lokasi penjagaan :


 Lokasi dalam kota
 Lokasi luar kota.

5.6 Membuat laporan.

5.7 Melakukan serah terima

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

6. Tata cara Memberhentikan Kendaraan dalam


Pengaturan Lalu-lintas
 Berdiri dalam keadaan sikap sempurna
 Berdiri pada posisi yang aman, dapat melihat kendaraan
dan mudah dilihat oleh pengemudi kendaraan.
 Pandangan mengarah pada arah kendaraan yang akan di
berhentikan.
 Memberikan isyarat kepada kendaraan yang akan
diberhentikan.
 Mengatur dan memperhitungkan tempat berdirinya petugas
dengan jarak dan kecepatan kendaraan.
Contoh :
 Kecepatan 100 Km/ Jam, jarak titik aman berdirinya
petugas 50 meter dari kendaraan yang diberhentikan.
 Kecepatan 80 Km/jam, jarak titik aman berdirinya
petugas 40 meter dari kendaraan yang
diberhentikan.
 Kecepatan 60 Km/jam, jarak titik aman berdirinya
petugas 30 meter dari kendaraan yang
diberhentikan.
 Kecepatan 40 Km/jam, jarak titik aman berdirinya
petugas 20 meter dari kendaraan yang
diberhentikan.
 Kecepatan 20 Km/jam, jarak titik aman berdirinya
petugas 10 meter dari kendaraan yang
diberhentikan.
 Menepikan/meminggirkan kendaraan pada tempat yang
aman dan tidak mengganggu arus lalu-lintas yang lain.

7. Karakteristik Anatomi Wilayah Dan Lokasi Tempat


Tugas

7.1 Aspek-aspek yang perlu diperhatikan


Memahami dan menguasai karakteristik / anatomi suatu wilayah
dan lokasi tempat tugas sangat diperlukan oleh setiap anggota
Polisi karena dapat membantu dan mempermudah tindakan
pemecahan masalah yang dihadapi.
Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan diwilayah dan lokasi
tempat tugas adalah sebagai berikut :
 Dimana gangguan Kamtibcar lantas itu terjadi.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

 Jam berapa dan waktu kapan kerawanan itu terjadi.


 Gangguan atau jenis kerawanan apa yang terjadi.
 Apa penyebab terjadinya gangguan dan kerawanan
tersebut.
 Bagaimana tindakan yang akan dilakukan.
 Upaya-upaya apa yang dilakukan
 Komunikasi dan koordinasi yang bagaimana diperlukan atau
dilakukan.
 Bagaimana penempatan (Ploting) anggota dan berapa
jumlahnya.

7.2 Pengtingnya memahami dan menguasai Wilayah


Pentingnya anggota Polisi memahami dan menguasai wilayah dan
lokasi tempat tugas sebagai berikut :
 Mengetahui lokasi/ tempat gangguan kerawanan.
 Mempermudah tindakan yang akan dilakukan.
 Membantu dalam mengambil keputusan.
 Memahami dan menguasai jenis dan bentuk gangguan,
kerawanan.
 Menentukan Jumlah anggota pada setiap lokasi tempat
tugas.
 Membantu Polisi dalam upaya pencegahan Kamtibcar
Lantas.

7.3 Contoh anatomi wilayah / lokasi tempat tugas dapat


dilihat pada halaman selanjutnya.

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

No Lokasi Kerawanan Pukul Penyebab Tindakan yang Dilakukan Kete

2 3 4 5 6
1 Pasar - Macet 06.00-08.00 WIB - Pdg. K-5 - Penambahan personel. Petugas : 7
16.00-19.00 WIB - Terminal tdk berfungsi. - Penyuluhan / Dikmas.
- Pdg mengambil jalur jln. - Penyempurnaan rambu-rambu
- Jln berlobang / sempit - Meningkatkan tur dan patroli
- Marka tdk sesuai dgn - Koord. Dgn lintas sektoral.
ketent.
- Penyebrang jalan.
- Rambu 2 tak jelas.
2 Sekolah - Macet Petugas :
3 Terminal - Macet Petugas :
4 JalanTanjakan/ - Laka Petugas :
Turunan
5 Tikungan - Laka - Persimp. Jl terlalu tajam - Jaga / Tur Petugas :
- Macet - Pdg. K5 mengambil jlr jl - Penemp.Angg, sesuai dg jukns
raya - Memberikan brosus
- Bus berhenti tdk pd tptnya. - Dikmas lantas
- Omprengan plat hitam, - Koord dg lintas sektoral
ojek
- Penyebrang jln.

KARAKTERISTIK/ ANATOMI
WILAYAH LOKASI TEMPAT TUGAS DAN KEKUATAN PERSONEL
WILA YAH LOKASI TEMPAT TUGAS DAN KEKUATAN PERSONEL

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS


LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

TURDAL LANTAS DIKBANGSPES INSPEKTUR DIKMAS LANTAS

Anda mungkin juga menyukai