Anda di halaman 1dari 12

Modul Standar untuk

digunakan dalam Perkuliahan


di Universitas Mercu Buana

Abstract Kompetensi
Memberikan pengetahuan tentang Mengetahui sistem arus lalulintas dan
karakteristik lalulintas, parameternya,

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Program W112100043 Dr. Ir. Nunung W, Pg.Dipl.Eng
Studi Teknik Sipil
01
Pengertian tentang arus lalu lintas dan elemen-elemen
didalam arus lalu lintas.

1. LANDASAN HUKUM PRASARANA DAN LALU LINTAS

1.1. Pendahuluan

Pemerintah dalam rangka penyelenggaraan dan pembinaan lalu lintas dan angkutan
jalan dengan tujuan untuk mewujutkan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman,
cepat, nyaman, dan effisien, mampu memadukan dengan transportasi lain,
menjangkau seluruh pelosok wilayah,dalam menunjang,pendorong, penggerak
pembangunan dengan biaya terjangkau masyarakat.
Dalam rangka pembinaan lalu lintas maka diperlukan aturan aturan umum yang
bersifat seragam dan berlaku secara nasional serata memperhatikan ketentuan
ketentuan lalu lintas yang berlaku secara nasional.
Bagi kepentingan masyarakat maupun pemerintah, maka diatur ketentuan ketentuan
mengenai prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, yang antara lain meliputi klas jalan,
jaringan lalu lintas angkutan barang, fasilitas pejalan kaki, terminal penumpang dan
barang, fasilitas penyebrangan, fasilitas parkir, rambu-rambu, marka-marka, alat
pemberi isyarat lalu lintas dll yang merupakan unsure penting dalam
menyelenggarakan lalu lintas dan angkutan jalan guna memberikan perlindungan
keselamatan, keamanan, kemudahan serta kenyamanan bagi pengguna jalan.

1.2. Peraturan perundangan yang terkait dengan Prasarana dan Lalu lintas

Ketentuan yang digunakan sebagai landasan hokum mengenai prasarana dan lalu
lintas ditunjukan dalam bagan kerikut ini:

2. KARAKTERISTIK DAN TEORI ARUS LALU LINTAS

2.1. Pendahuluan.

2.1.1 Tujuan dan sasaran.


2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
1 Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng http://pbael.mercubuana.ac.id/
Secara umum sasaran dari rekayasa lalu lintas adalah untuk mengatur lalu lintas
dijalan raya yang ditimbulkan oleh adanya pergerakan dari alat-alat angkutan, dengan
menggunakan prinsip-prisip ilmiah, alat-alat, cara-cara, teknik-teknik dan penemuan-
penemuan, sehingga dapat dijamin pergerakan manusia dan barang dengan aman,
cepat, leluasa dan nyaman, sehingga apabila ditinjau dari sudut ekonomi akan
diperoleh suatu biaya angkutan yang minimum.

2..1.2 Tinjauan masa kini.


Latar belakang kebutuhan akan perpindahan dalam suatu masyarakat, baik orang
maupun barang menimbulkan pengangkutan. Untuk itu diperlukan alat-alat angkut,
dan pergerakan alat-alat angkut tersebut secara keseluruhan menimbulkan lalu lintas.
Derajat kebutuhan akan angkutan menunjukan aktivitas masyarakat dengan demikian
perkembangan lalu lintas mengikuti perkembangan masyarakat yang bersangkutan.
Pertumbuhan volume lalu lintas yang cepat menyebabkan jalan-jalan menjadi macet
dan angka rata-rata kecelakaan pada pertemuan jalan baik dikota atau didaerah
menjadi tinggi. Untuk menjawab semua tantangan atau problema tersebut maka
diperlukan analisa dan studi lalu lintas yang diperlukan untuk perencanaan dan
pemeliharaan jalan guna sebagai dasar pendekatan konstruktif dan pendekatan
pembatasan, sehingga jalan-jalan yang ada dan jalan - jalan yang baru dapat
digunakan secara efisien.

3 ELEMEN-ELEMEN ARUS LALU-LINTAS.

Arus lalu lintas adalah hasil dari pengaruh gabungan antara manusia, kendaraan dan jalan.
Adapun manusia/user - kendaraan - jalan = Arus lalu-lintas.
Traffic engineers diharapkan untuk mengetahui antara lain adalah:
• masing-masing dari elemen system tersebut
• bagaimana hubungan antara satu dengan dua lainnya.

Manusia/user

kendaraan jalan

3.1. Manusia.

2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

2 http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng
Manusia sebagai pengemudi dan pejalan kaki dalam keadaan normal mempunyai
kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi, konsentrasi dll).
Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan psykologi,
umur serta jenis kelamin dan pengruh-pengaruh luar seperti cuaca, penerangan dan
land use. Dalam suatu arus lalu lintas jalan raya tabiat dan kelakuan seseorang
merupakan faktor yang sangat penting yang menentukan karakter dari lalu lintas
tersebut.

3.1.a. Prilaku dan sifat-sifat pengemudi.


Ada 5 macam faktor kondisi sekitar/sekeliling yang bisa mempengaruhi prilaku
manusia, yaitu:

1) Kondisi lingkungan, yang mungkin mempengaruhi sifat seseorang/human


behavior:
a) Lahan: penggunaan dan aktifitasnya (didaerah ramai, sekolahan dll),
pengemudi secara refleks akan mengurangi kecepatannya.
b) Cuaca,temperatur sekeliling, iklim sehingga pandangan terganggu
c) Fasilitas yang ada seperti rute- rute perjalanan dan terminal, arah/tujuan dari
setiap perempatan.
d) Aliran lalu lintas dan sifat-sifatnya, jumlah dan jenis kendaraan akan
berpengaruh pada pengemudi.

2) Sifat karakter dari pengemudi.


a) Ketidak sabaran atau cepat marah. Kondisi ini adalah kesalahan pengemudi
yang paling biasa dilakukan, yang bisa mengakibatkan pengemudi menjalankan
kendaraannya diluar kendali, melakukan pergerakan yang tidak terkontrol dalam
overtaking, jalan terus dalam kondisi nyala lampu merah/ stop signal dll.
b) Kencendrungan mengikuti tabiat-tabiat orang lain/pengemudi lain.
c) Pertimbangan pengemudi akan bertidak salah jika dia mendapatkan suatu
jalan yang tidak dikenal.
d) Dalam suatu kondisi emergency, pengemudi hanya bisa melakukan satu
pilihan dalam satu waktu
e) perhatian pengemudi menjadi lambat jika pengemudi mengendarai kendaraan
dalam jangka waktu yang lama.

2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
3 Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng http://pbael.mercubuana.ac.id/
3) Faktor - faktor phisik.
a) Penglihatan pengemudi.
Penglihatan pengemudi sangat berpengaruh pada design, traffic operation,
seperti design daripada pengukuran, warna serta penempatan tanda-tanda lalu
lintas, design alignment jalan dll.

1) Ketajaman penglihatan yaitu :


Kemampuan untuk membedakan detail dalam tingkat penerangan rata-rata
sangat besar pada kerucut penglihatan sebesar 3 - 5 derajat, diluar daerah
tersebut sampai  12 derajat pandangan masih jukup jelas.
Ada beberapa jenis ketajaman penglihatan:
• membaca : 2,5 (horizontal) dan 2,5 (verical)
• melihat jelas : 6 (horizontal) dan 4 (verical)
• sensitive : 20 (horizontal) dan 13 (verical)

2) Daerah pandangan periperal.


Diluar daerah pandangan tajam diatas disebut daerah penglihatan periperal,
yang terbesar sampai 115 - 160 derajat. Dalam daerah ini pengemudi dapat
melihat objek secara kabur tanpa dapat membedakan detail dan warnanya.

Kadang berkisar juga dari 180  horizontal dan 145 vertical (British)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

4 Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng http://pbael.mercubuana.ac.id/


b) Pendengaran.
Untuk pengemudi pendengaran tidak begitu penting, akan tetapi merupakan
sutau masalah untuk pejalan kaki.

4) Waktu reaksi.
Waktu reaksi adalah waktu yang dipergunakan antara melihat, mendengar atau
merasakan dan mengerjakan sesuatu sebagai tanggapan terhadap sesuatu
rangsangan. Sering disebut waktu PIEV (Perception, Intellection, Emotion, Volition
time) juga sering disebut perception-reaction time.

a) Perception.
Rangsangan-rangsangan yang cukup kuat baik melalui mata, telinga maupun
badan, sedemikian rupa sehingga memerlukan untuk ditelaah. Waktu yang
diperlukan untuk proses ini disebut waktu sadar.

b) Intelection.
Penelaahan terhadap rangsangan sering tidak langsung berhasil, tetapi melalui
proses pemikiran, proses ini disebut intelection proces.

c) Emotion.
Emosi adalah merupakan proses penanggapan terhadap rangsangan setelah
proses perception dan intelection. reaksi yang diambil oleh pengemudi sangat
dipengaruhi oleh proses emosi.

d) Volition.
Kemampuan untuk mengambil sesuatu tindakan sesuai dengan pertimbangan-
pertimbangan yang diambil.

Waktu PIEV berkisar 2.5 detik untuk rangsangan yang sukar. Untuk keperluan
perencanaan digunakan waktu PIEV sebesar 2.5 detik. (AASHO).
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya waktu reaksi antara lain, keadaan
cuaca, waktu, penerangan, kondisi badan, kondisi mental, penyakit, mabuk,
keinginan, kelainan jasmani, kebiasaan dll. Dalam kondisi yang kamplex atau
situasi daerah yang baru/belum dikenal maka waktu PIEV antara 2 – 6 detik.

5) Jarak pandangan.

2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
5 Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jarak pandangan adalah panjang bagian jalan didepan pengemudi yang masih
dapat dilihat dengan jelas, diukur dari titik kedudukan pengemudi. Untuk mendapat
jarak pandangan yang cukup, siperencana harus menyesuaikan rencana pada 2
hal yaitu:
1) Jarak pandangan henti.
Jarak yang diperlukan oleh kendaaraan untuk berhenti. Hal ini ditentukan oleh 2
bagian jarak yaitu :

a) Jarak PIEV, yaitu jarak yang diperlukan oleh kendaraan dari saat
pengemudi melihat suatu penghalang dimana diperlukan untuk berhenti,
sampai saat pengemudi mulai menginjak rem.

JP = 0.278v. t

dimana:
JP : jarak PIEV , meter
v : kecepatan rencana, km/jam.
t : waktu PIEV, detik

b) Jarak rem/mengerem.
Jarak yang diperlukan untuk menghentikan kendaraan dengan menggunakan
rem/ selama rem diinjak.

v2
jr = 254( f n
 L)
dimana:
Jr ; Jarak rem/mengerem, meter
v : kecepatan , km/jsm
fn : koef. gesekan normal antara ban dan permukaan jalan
L : Landai jalan.

c) Jarak pandangan menyiap.


Panjang bagian jalan yang diperlukan oleh pengemudi suatu kendaraan untuk
melakukan gerakan menyiap kendaraan lain yang lebih lambat dengan
aman. Besarnya ditentukan oleh 4 macam cara yaitu:

2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

6 Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng http://pbael.mercubuana.ac.id/


1) Jarak PIEV.

at 
d1 = 0.278 t1  v − m + 1 
 2 

dimana:
t1 : waktu PIEV, besarnya tergantung kecepatan (3 - 4 detik)
v : kecepatan rata-rata kendaraan yang menyiap, km/jam.
m : perbedaan kecepatan antara kendaraan yang disiap dan yang menyiap
(15 km/jam).
a : percepatan rata-rata (2.26 - 2.36 km/jam/det)

2) Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang menyiap selama berada dijalur
kanan.

d 2 = 0.278 v. t2

dimana:
t2 = waktu dimana kendaraan yang menyiap berada dijalur kanan
(9.3 - 10.4 detik)
v : kecepatan rata-rata kendaraan yang menyiap, km/jam.

3) Jarak bebas yang harus ada antara kendaraan yang menyiap dengan
kendaraan yang datang. Dari hasil penyelidikan d3 berkisar 30 - 100 meter.
4) Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang selama gerakan
menyiap
d4 = 2/3 d2

Sehingga jarak pandangan menyiap sebesar:

Jpm = d1 + d2 + d3 + d4

2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
7 Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jarak pandangan adalah berhubungan erat dengan pergerakan, bila
kecepatan bertambah maka pengemudi focus pada obyek . Atau jika jarak
pandang bertambah, maka daerah pandangan berkurang, seperti table
dibawah ini:

Kecepatan Jarak Daerah


(km/h) pandang pandang ()
(m)
40 180 100
50 230 90
75 365 60
100 500 40

3.1.b) Faktor pejalan kaki/pedestrian.

1. Faktor phisik.
Pedestrian berjalan dengan kecepatan antara 1.00 - 1.50 m/det. Waktu reaksi
pejalan kaki lebih panjang dari pengemudi yaitu rata-rata 4 – 5 detik.

2. Faktor mental.
Banyak pejalan kaki tidak banyak mengetahui peraturan-peraturan lalu-lintas.

3. Faktor emosi.
 Pejalan kaki bingung oleh situasi lalu-lintas.
 Mereka sukar diatur/menuruti tanda-tanda lalu-lintas (pada penyebrangan).

2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

8 http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng
2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
9 Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng http://pbael.mercubuana.ac.id/
2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
10 Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

1. Bonsaal,P.W, Young, Taylor, Understanding Traffic System, Data, Analysis and


Prensentation, Avebury Technical, Cambridge, Great Britain,1996.
2. Direktorat Bina Sistem Lalu lintas Angkutan Kota, Rekayasa Lalu lintas,Dirjen.
Perhubungan Darat,Jakarta,1999.
3. O’Flaherty,C.A (Editor), Transport Planning and Traffic Engineering, Arnold, Great
Britain,1997.
4. Martin Wohl, Brian V. Martin, Traffic System Analysis for Engineers and Planners,
Mc.Graw-Hill,Inc,1967.
5. May,A.D, Lecturer notes, Institute for Transport Studies, Univ. of Leeds, UK, 1993.
6. Papacostas.C.S, Prevendouros.P.D, Transportation Engineering and Planning,
Prentince Hall,2nd edition, 1993.

2024 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
11 Dr. Ir. Nunung Widyaningsih, Pg.Dipl.Eng http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai