Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FASILITAS JEMBATAN

PENYEBERANGAN ORANG (JPO) MENGGUNAKAN METODE


ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Oleh:

Fadli wahyu susanto


NIM S942308023

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...............................................................................................................2
1.1. Latar Belakang...........................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3. Batasan Masalah........................................................................................3
1.4. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.5. Manfaat Penelitian.....................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................5
2.1. Pengertian Efektivitas................................................................................5
2.2. Pejalan kaki...............................................................................................5
2.3. Jalur Pejalan Kaki......................................................................................5
2.4. Definisi Jembatan Penyebrangan Orang...................................................6
2.5. Efetivitas jembatan Penyebrangan Orang.................................................6
2.6. Metode Analytical Hierachy Process (AHP)............................................7
BAB III................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN.....................................................................................................9
3.1. Lokasi penelitian.......................................................................................................9
3.2. Waktu Penelitian.....................................................................................................10
3.3. Pengumpulan Data..................................................................................................10
BAB IV..............................................................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................................12
4.1. Tingkat Efektivitas pengguna JPO Berdasarkan Volume Pejalan Kaki..12
4.1.1. Survey Volume Penyebrang di JPO Rs. Dr. Moewardi..........................12
4.1.2. Survey Volume penyebrang di JPO Manahan.........................................13
4.2. Analisis Faktor yang mempengaruhi pengguna Jalan menggunakan JPO
dengan metode AHP.......................................................................................................14
BAB V...............................................................................................................................16
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................16
5.1. KESIMPULAN.......................................................................................16
5.2. Saran........................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Padatnya pertumbahan penduduk yang ada di perkotaan maka meningkat pula


kebutuhan transportasi. Transportasi merupakan sektor pendukung dalam setiap
aktivitas manusia seperti pekerjaan, pendidikan, sosial dan lain sebagainya.
Sebagai prasarana pendukung, transportasi harus mendapatkan pelayanan yang
baik sehingga didapatkan sistem pergerakan yang efektif. Dengan meningkatnya
jumlah transportasi seperti roda dua maupun roda empat membuat keadaan jalan
semakin padat. Hal tersebut menuntut penyediaan fasilitas yang memenuhi
ketentuan keselamatan bagi pejalan kaki.

Untuk meningkatkan keselamatan pejalan kaki dan memperlancar arus lalu lintas
maka dibutuhkan fasilitas yaitu jembatan penyeberangan orang (JPO). Sebagai
salah satu fasilitas pendukung sistem transportasi jalan raya jembatan
penyeberangan orang (JPO) harus memenuhi aspek keamanan, keselamatan, dan
kenyamanan sehingga dapat menjadi penghubung antar kawasan yang dapat
diakses oleh pejalan kaki.

Bertambahnya jumlah penduduk dan wisatawan yang berkunjung di Kota Solo,


maka sebaiknya disediakan pula jalur sirkulasi yang baik selain untuk kendaraan
juga untuk pejalan kaki. Pemerintah Kota Surakarta telah menyedeiakan Fasilitas
jembatan penyebrangan bagi pejalan kaki di berbagai titik yang dinilai perlu
adanya JPO, diantaranya adalah JPO manahan yang di bawahnya merupakan
jalur kereta api, kemudian Jembatan RS. Dr Moewardi Solo, yang merupakan
kawasan yang cukup ramai karena aada rumah sakit, hotel dan fasilitas umum
lainnya.
Berdasarkan kesimpulan yang dibuat dalam skripsi Ade Achmad Al-Fath. CA.
Umar yang berjudul Analisis “Efektifitas Jembatan Penyeberangan Terhadap
Kinerja Lalu Lintas Dibawahnya”, faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya
penggunaan JPO antara lain segi keamanan, penempatan serta konstruksi JPO
tersebut sehingga banyak penyeberang yang memilih untuk menyeberang
langsung dijalan dibandingkan menyeberang menggunakan JPO. Analisis
efektivitas penggunaan fasilitas jembatan penyeberangan orang sangat
diperlukan. Diharapkan hal tersebut dapat dijadikan masukan dalam penyediaan
jembatan penyeberangan orang yang lebih diminati dan difungsikan. Untuk itu
penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Efektivitas Fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Menggunakan
Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat keefektivitasan penggunaan fasilitas jembatan penyeberangan
orang (JPO) di Jalan Pagar Alam, Labuhan Ratu, Bandar Lampung dan Jalan
Kartini, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung berdasarkan volume pejalan
kaki?
2. Aspek apa yang dominan dalam memilih menggunakan Jembatan
Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Pagar Alam, Labuhan Ratu, Bandar
Lampung dan Jalan Kartini, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:


1. Jembatan penyeberangan orang yang akan diteliti adalah JPO Manahan dan
Jembatan Eco RS. Dr. Moewardi Solo.

2. Cara pengambilan data adalah dengan memperoleh data literatur dan data
lapangan yang diperoleh dengan melakukan pengamatan, observasi, dan
survei yang berkaitan dengan intensitas penggunaan Jembatan Penyeberangan
Orang (JPO) dan kondisi fisik Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
3. Volume pejalan kaki yang digunakan berupa pengguna JPO dan bukan
pengguna JPO.
4. Pelaksanaan survei dilakukan dengan jarak 100 m dengan jarak 50 m ke arah
barat dan 50 m ke arah timur dari jembatan penyeberangan orang.
5. Metode yang digunakan adalah Analitycal Hierarchy Process (AHP).

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Mengetahui tingkat efektivitas penggunaan jembatan penyeberangan orang
bagi pejalan kaki berdasarkan volume pejalan kaki di JPO Manahan dan
Jembatan Eco RS. Dr. Moewardi Solo.

2. Mengetahui aspek yang dominan dalam penggunaan Jembatan


Penyeberangan Orang di JPO Manahan dan Jembatan Eco RS. Dr. Moewardi
Solo dengan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP).

1.5. Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan untuk lembaga pengelolaan JPO dalam pengambilan keputusan.

2. Referensi untuk mahasiswa yang ingin mengkaji Objek yang sama.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Efektivitas

Pengertian efektivitas diartikan suatu kegiatan yang dilaksanakan dan


memiliki dampak serta hasil sesuai dengan yang diharapkan (Wiyono,
2007). Penelitian ini mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan
jembatan penyeberangan orang (JPO) di Kota Solo.

Efektivitas yang dimaksud adalah mengkaji bagaimana pemanfaatan


pengguna jembatan penyeberangan orang (JPO) oleh masyarakat di kawasan
tersebut. Dalam ukuran penulis, dapat dikatakan efektif apabila JPO lebih
dipilih oleh sebagian besar masyarakat sebagai alternatif untuk menyeberang.

2.2. Pejalan kaki

Pengertian pejalan kaki menurut Keputusan Direktur Jendral Perhubungan


Darat: SK.43/AJ 007/DRJD/97 adalah orang yang melakukan aktivitas
berjalan kaki dan merupakan salah satu unsur pengguna jalan. Pejalan kaki
merupakan moda angkutan yang berperan besar dalam sistem transportasi di
perkotaan. Pejalan kaki memberikan manfaat penting terhadap peningkatan
kualitas jalan, menghidupkan perekonomian kawasan, peningkatan kualitas
lingkungan, dan peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan sosial.

2.3. Jalur Pejalan Kaki

Jalur pejalan kaki merupakan lintasan yang diperuntukan untuk berjalan


kaki. Jalur pejalan kaki berupa trotoar, penyeberangan sebidang berupa
zebra cross atau pelican cross dan penyeberangan tak sebidang seperti
terowongan atau jembatan penyeberangan.
Perencanaan jalur pejalan kaki yang baik akan mendukung kegiatan pejalan
kaki dengan aman dan nyaman. Jalur pejalan kaki merupakan ruang untuk
melakukan kegiatan seperti berinteraksi dan lain-lain.
2.4. Definisi Jembatan Penyebrangan Orang

Menurut Achmad Nadjam (2018), jembatan penyeberangan orang (JPO)


merupakan salah satu prasarana bagi pejalan kaki yang penyediaannya
bertujuan bagi keselamatan pejalan kaki agar dapat menyeberang dengan
aman. Menurut Kementrian PU, 1995, h.4, fungsi dari Jembatan
Penyeberangan adalah untuk melewatkan jalan yang terputus karena adanya
hambatan seperti saluran, sungai, kanal, selat, lembah, jalan, dan rel kereta
api. Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dipakai oleh pengguna jalan
sebagai sarana untuk menyeberang dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal
ini agar sirkulasi penyeberang dan lalu lintas kendaraan bisa berjalan dengan
baik. Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 03/Prt/M/2014
tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan
Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaan.

2.5. Efetivitas jembatan Penyebrangan Orang

Menurut Direktorat Jendral Bina Marga (1995), jembatan penyeberangan


pejalan kaki adalah jembatan yang hanya diperuntukan bagi lalu lintas
pejalan kaki yang melintas di atas jalan raya atau jalan kereta api. Faktor-
faktor yang menjadi pertimbangan agar jembatan penyeberangan orang
memberikan manfaat bagi pejalan kaki adalah:
1. Kebebasan berjalan untuk mendahului dan kebebasan saat berpapasan
dengan pejalan kaki lainnya tanpa bersinggungan.
2. Kemampuan untuk mendahului pejalan kaki lainnya.
3. Tingkat kenyamanan yang optimal seperti jarak tempuh, faktor kelandaian
dan rambu petunjuk.
4. Memberikan tingkat keamanan bagi pejalan kaki dengan adanya lampu
penerangan dan pembatas dengan lalu lintas kendaraan.

Untuk mengetahui sebuah parameter efektivitas kualitas layanan jembatan


penyeberangan yang disediakan, maka tingkat efektivitas dapat dikategorikan menjadi 5
seperti yang digambarkan pada Tabel 2.3. berikut:
Tabel 2.3. Kriteria Tingkat Efektivitas Jembatan
Penyeberangan Orang.
Persentase (%) Tingkat Efektivitas
0-20 Sangat tidak efektif
20,1-40 Tidak efektif
40,1-60 Cukup efektif
60,1-80 Efektif
80,1-100 Sangat efektif
(Sumber:Hariman (dalam Nadjam, A., dkk., 2018))
Menurut Hariman (2014), efektivitas jembatan penyeberangan orang dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

A
Efektivitas JPO = x 100%
B

Keterangan

A= Jumlah Pejalan kaki yang menggunakan jembatan penyebrangan

B = Total Jumlah pejalan kaki yang menyebrangi jalan tertentu

2.6. Metode Analytical Hierachy Process (AHP)

Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode


khusus dari Multi Criteria Decision Making (MCDM) yang diperkenalkan oleh
Thomas L. Saaty. Data inilah yang digunakan pada penelitian dengan
menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) untuk mengetahui
bobot atau nilai optimalnya masing-masing kriteria. Analisis Hirarki (Analitycal
Hierarchy Process) adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya
persepsi manusia. Analitycal Hierarchy Process (AHP) memiliki landasan
aksiomatik yang terdiri dari :
1. Resiprocal Comparison
2. Homogenity
3. Independence
4. Expectation
Skala yang digunakan untuk mengisi matriks ini adalah 1 sampai dengan 9 (skala
besar) dengan penjelasan pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.4. Skala Penilaian Elemen Hierarki.
Intensitas Definisi Keterangan
Kepentingan
1 Kedua elemen sama Kedua elemen
pentingnya mempunyai pengaruh
yang sama pentingnya
3 Sebuah elemen sedikit Pendapat sedikit
lebih penting memihak pada sebuah
dibandingkan elemen elemen dibandingkan
lainnya dengan elemen yang
lain
5 Sebuah elemen lebih Pendapat secara kuat
essensial atau memihak pada sebuah
mempunyai tingkat elemen dibandingkan
kepentingan yang kuat dengan elemen yang
dibandingkan dengan lainnya
elemen lainnya
7 Sebuah elemen Sebuah elemen secara
menunjukkan tingkat kuat disukai dan
kepentingannya yang didominasi tampak
sangat kuat dalam praktik
dibandingkan dengan
elemen lainnya
9 Sebuah elemen Bukti bahwa suatu
menunjukkan tingkat elemen lebih penting
kepentingannya yang dari pada elemen
mutlak lebih tinggi bila lainnya adalah sangat
dibandingkan dengan jelas
elemen lainnya
2,4,6,8 Nilai-nilai tengah Nilai-nilai ini
diantara dua pendapat diperlukan suatu
yang berdampingan kompromi

Kebalikan Jika kriteria X mempunyai salah satu nilai diatas


pada saat dibandingkan dengan kriteria Y maka
kriteria Y mempunyai nilai kebalikan bila
dibandingkan dengan kriteria X.
(Sumber : Saaty, 1996)
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi penelitian

Terdapat dua lokasi yang dipilih pada penelitian ini yaitu JPO yangteletak di Jl. Semeru,
Manahan, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah Jembatan penyebrangan
Manahan ini merupakan jembatan penyebrangan yang baru selesai di bangun pada tahun
2023. Jembatan ini dibangun di atas rel kereta api. . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Kemudian yang kedua adalah Jembatan eco RS. Dr. Moewardi yang terletak di Jl. Raya
Solo, Jebres, Kec. Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Kawasan ini merupakan kawasan
yang cukup ramai dikarenakan terdapat rumah sakit, hotel dan fasilitas umu lainnya. Lokasi
Jembatan Eco Rs. Dr. Moewardi Solo dapat dilihat pada Gambar berikut.
3.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dalam kurun waktu dua hari yaitu pada Hari Senin dan
Sabtu dengan melakukan pengamatan pada jam:
1) Jam sibuk di pagi hari antara 06.30-08.30 WIB
2) Jam sibuk di siang hari antara 11.00-13.00 WIB
3) Jam sibuk di sore hari antara 16.00-18.00 WIB.

3.3. Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan dengan pembagian kuisioner kepada pengguna jalan yang melewati
JPO maupun Yang berada di sekitar JPO. Kemudian sampel dari responden akan diolah dengan
metode Analytical Hierarchy Process dengan Kriteria Sebagai berikut :
1. Kemudahan
2. Kenyamanan
3. Daya Tarik
4. Keselamatan
Berikut adalah diagram hierarki Analisis penggunaan Jembatan Penyebrangan Orang
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Tingkat Efektivitas pengguna JPO Berdasarkan Volume Pejalan Kaki

4.1.1. Survey Volume Penyebrang di JPO Rs. Dr. Moewardi

Berikut data yang diperoleh langsung dari lapangan berdasarkan hasil survei
yang dilakukan pada JPO Rs.dr. Moewardi dalam waktu dua hari yaitu pada
hari sabtu, 14 Oktober 2023 dan hari senin, 16 oktober 2023.
Tabel 4.5. Hasil Survei Volume Penyeberang pada hari Sabtu, 14 Oktober 2023
No. Waktu Menggunakan JPO Tidak Menggunakan JPO
1 06.30 – 08.30 11 23
2 11.00 – 13.00 23 58
3 16.00 – 18.00 18 30
(Sumber : Hasil Survei, 2023)

Tabel 4.6. Hasil Survei Volume Penyeberangan pada hari Senin, 16 Oktober 2023
No. Waktu Menggunakan JPO Tidak Menggunakan JPO
1 06.30 – 08.30 30 37
2 11.00 – 13.00 44 63
3 16.00 – 18.00 29 22
(Sumber : Hasil Survei, 2023)

Tabel 4.7. Hasil Penjumlahan Volume Penyeberang Pada Jam Survei.


No. Hari Menggunakan JPO Tidak Menggunakan JPO
1 Senin 103 122
2 Sabtu 52 111
Total 155 233
388
(Sumber : Hasil Survei, 2023)
A
Efektivitas JPO = × 100%
B
155
= × 100%
(155+233)

= 40% (Tidak Efektif)


4.1.2. Survey Volume penyebrang di JPO Manahan

Berikut data para pejalan kaki yang menggunakan JPO maupun yang tidak
menggunakan JPO diperoleh langsung dari lapangan berdasarkan hasil
survei yang dilakukan pada JPO Manahan dalam waktu dua hari yaitu hari
sabtu, 21 Oktober 2023 dan pada hari senin, 23 Oktober 2023.
Tabel 4.8. Hasil Survei Volume Penyeberang pada hari Sabtu, 21 Oktober 2023.
No. Waktu Menggunakan JPO Tidak Menggunakan JPO
1 06.30 – 08.30 115 52
2 11.00 – 13.00 342 173
3 16.00 – 18.00 135 67
(Sumber : Hasil Survei, 2023)
Tabel 4.9. Hasil Survei Volume Penyeberangan pada hari Senin, 23 Oktober
2023.
No. Waktu Menggunakan JPO Tidak Menggunakan JPO
1 06.30 – 08.30 97 41
2 11.00 – 13.00 278 110
3 16.00 – 18.00 156 72
(Sumber : Hasil Survei, 2023)
Tabel 4.10. Hasil Penjumlahan Volume Penyeberang Pada Jam Survei.
No. Hari Menggunakan JPO Tidak Menggunakan JPO
1 Senin 531 223
2 Sabtu 592 292
Total 1123 515
1638
(Sumber : Hasil Survei, 2022)

A
Efektivitas JPO = x 100%
B

1123
= x 100%
1639

= 69% (Efektif)
4.2. Analisis Faktor yang mempengaruhi pengguna Jalan menggunakan
JPO dengan metode AHP

1. Menentukan Matriks Berpasangan


Dalam menganalisis data menggunakan AHP hal yang pertama di lakukan adalah
menentukan matriks berpasangan dari hasil kuisioner.

Skala Pembobotan Kriteria


Skala
Kriteria A Kriteria B
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kemudahan ü Kenyamanan
Kemudahan ü Daya Tarik
Kemudahan ü Keselamatan
Kenyamanan Kemudahan
Kenyamanan ü Daya Tarik
Kenyamanan ü Keselamatan
Daya Tarik ü Kemudahan
Daya Tarik ü Kenyamanan
Daya Tarik ü Keselamatan
Keselamatan ü Kemudahan
Keselamatan ü Kenyamanan
Keselamatan ü Daya Tarik
2. Perhitungan bobot kriteria dan sub kriteria

Kemudaha Daya
Kriteria n Kenyamanan Tarik Keselamatan
Kemudahan 1 5 5 5
Kenyamanan 2 1 4 4
Daya Tarik 4 4 1 2
Keselamatan 5 5 5 1

3. Normalisasi matriks

Kemudaha Daya
Kriteria n Kenyamanan Tarik Keselamatan
Kemudahan 1 5 5 1/6
Kenyamanan 1/5 1 4 1/7
Daya Tarik 1/5 1/4 1 1/7
Keselamatan 6 7 7 1
4. Uji Konsistensi Matriks

CI
Matriks RI (4) CR
=(Lamda Max-a)/(a-1)
I 0,029937 0,9 0,033
II 0,037500 0,9 0,042
III 0,026000 0,9 0,029
IV 0,078125 0,9 0,087
V 0,031667 0,9 0,035

Setelah didapat nilai λmax, maka dicari atau menguji konsistensi nilai indeks dan
konsistensi nilai rasio
Mencari consintency index
λmax-N
CI =
N-1

Mencari consintency ratio


CI
CR = < 0,1
RI

Berdasarkan hasil dari Consistency Ratio (CR) seperti pada tabel nilai CR<0,1 maka matriks
konsisten.

5. Menentukan Bobot Kriteria dan Prioritas

2 4 11 6 23 0.666666666666667
1 2 5.5 3 11.5 0.333333333333333
Daya Tarik 0
Keselamatan 0
JUMLAH 34.5 1
Keselamatan
Kemudahan
KenyamananDaya Tarik
Keselamatan
2 10 20 17 49 0.833333333333333
0.4 2 4 3.4 9.8 0.166666666666667
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

1. Nilai efektivitas pada Jembatan Eco RS dr Mowardi kota Solo Sebesar


40% Berdasarkan ketentuan Departemen Perhubungan Tingkat Efektivitas
JPO dinyatakan tidak efektif digunakan oleh penyeberang jalan.
Sedangkan, nilai persentase efektivitas pada JPO Manahan sebesar 69%,
dinyatakan efektif digunakan oleh penyeberang jalan.
2. Berdasarkan hasil perhitungan kriteria yang menjadi faktor pengguna jalan
menggunakan JPO adalah Keselamatan dengan 64 %, kemudian
kemudahan dengan 22%, lalu kenyamanan dengan 9% dan yang terakhir
Daya Tarik sebesar 5%.

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan sebagai berikut :


1. Perhitungan volume penyeberang jalan dapat ditambahkan dengan
perhitungan volume kendaraan atau lalu lintas pada daerah sekitar
Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) untuk menentukan fasilitas
penyeberangan yang lebih efektif pada penelitian selanjutnya.
2. Alternatif jembatan penyeberangan yang diteliti dapat dilakukan di
lokasi lain.
3. Diharapkan pada instansi terkait agar dapat melakukan perawatan dan
perbaikan terhadap Jembatan Penyeberangan sehingga dapat
digunakan lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Bina Marga. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia.


Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

Direktorat Jendral Bina Marga. 1995. Tata Cara Perencanaan Jembatan


Penyeberangan Untuk Pejalan Kaki di Perkotaan. Departemen
Pekerjaan Umum. Jakarta.

Direktorat Jendral Bina Marga. 1995. Tata Cara Perencanaan Fasilitas


Pejalan Kaki di Kawasan Perkotaaan. Departemen Pekerjaan
Umum. Jakarta.

Direktorat Jendral Perhubungan Darat. 1997. Perekayasaan Fasilitas


Pejalan Kaki di Wilayah Kota. Departemen Perhubungan. Jakarta.

Direktorat Jendral Perhubungan Darat. 1997. Keputusan Dirjen


Perhubungan Darat No :SK.43/AJ 007/DRJD/97. Departemen
Perhubungan. Jakarta.

Harahap, Hariman Hakim. 2014. Analisa Karakteristik Penggunaan


Jembatan Penyeberangan Pada Daerah Perbelanjaan di Jalan
Jenderal Sudirman Kota Palembang. Palembang. Universitas
Sriwijaya.

Irfansyah, Muhammad dkk. 2018. Evaluasi Desain dan Penempatan untuk


Jembatan Penyeberangan Orang di Jalan Sultan Syarif Kasim
Kota Dumai. Bengkalis. Politeknik Negeri Bengkalis.

Nadjam, Achmad dkk. 2018. Efektivitas dan Kepuasan Pengguna


Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Pasar Induk Kramat
Jati. Jakarta. Politeknik Negeri Jakarta.

Roito, Anggi dkk. Efektivitas Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di


Jalan Raden Intan Kota Bandar Lampung Berdasarkan Persepsi
dan Preferensi Pengguna. Bandar Lampung. Institut Teknologi
Sumatera.
Saaty, T. L. 2008. Decision making with the analytic hierarchy process,
International Journal of Services Sciences.

Tambunan, Aldi Fahmi. 2020. Analisis Efektivitas Penggunaan Jembatan


Penyeberangan Orang (JPO) di Kota Sibolga. Medan. Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.

Umar, Ade Achmad AL-Fath. CA. 2014. Analisis Efektivitas Jembata


Penyeberangan Terhadap Kinerja Lalu Lintas Dibawahnya.
Bandar Lampung:Universitas Lampung.

Yunus, Ishak dkk. 2018. Analisa Efektifitas dan Kelayakan Jembatan


Penyeberangan Orang (JPO) Masjid Agung di Kota Palembang.
Palembang. Universitas Bina Darma.

Yusuf, Miftah Mohamad dkk. 2022. Jembatan Penyeberangan Orang


(JPO) Karet Sudirman Jakarta Selatan : Kelayakan, Efektivitas,
dan Kepuasan. Jakarta Pusat. Universitas Persada Indonesia.
Y.A.I.

Anda mungkin juga menyukai